Anda di halaman 1dari 2

Menurut Aldeirre et al.

(2018) Vertebrata merupakan salah satu kelompok dalam

subfilum chordata yang mempunyai jumlah hewan paling banyak. Vertebrata adalah hewan

yang memiliki ruas-ruas tulang belakang. Hewan bertulang belakang sering ditemukan di sekitai

kita dan mempunyai banyak manfaat bagi manusia. Vertebrata di klasifkasikan menjadi 7

kelompok diantaranya Agnatha,Chondrchthyes, Ostheichthyes, Amphibi, Reptilia, Aves dan

Mamali. Vertebrata memiliki tubuh simetris bilateral dengan pembagian tubuh terdiri atas

kepala, leher, badan, dan ekor. Meskipun demikian, ada pula anggota Vertebrata tidak berleher

dan tidak berekor. Vertebrata memiliki susunan ruas tulang belakang (Kolumna Vertebralis) dan

memiliki otak di dalam kranium (tulang tengkorak).Tubuh vertebrata adalah simetris bilateral

dengan sistem alat tubuh yang beruas ruas. Vertebrata mempunyai endoskeleton (ragka dalam)

dengan ruas tulang belakang sebagai kerangka penguat tubuh. Pada kerangka melekat otot-

otot kerangka. Kulit vertebrata berlapis-lapis, yang terdiri atas epidermis (bagian kulit yang

paling luar) dan dermis (kulit bagian dalam). Memiliki struktur tubuh yang jauh lebih sempurna

dibandingkan dengan hewan Invertebrata. Hewan vertebrata memiliki tali yang merupakan

susunan tempat terkumpulnya sel-sel saraf dan memiliki perpanjangan kumpulan saraf dari

otak. Tali ini tidak di memiliki oleh yang tidak bertulang punggung. Dalam memenuhi

kebutuhannya, hewan vertebrata telah memiliki system kerja sempurna peredaran darah

berpusat organ jantung dengan pembuluh-pembuluh menjadi salurannya.

Menurut Luthfi et al. (2018) Invertebrata merupakan kelompok binatang yang tidak

mempunyai tulang belakang. Invertebrata, mencakup 95% dari semua jenis hewan yang telah

diidentifikasi, merupakan hewan yang persebarannya paling luas dengan keunikan setiap

ekosistem. Invertebrata digunakan sebagai bioindikator karena mempunyai sifat hidup yang

relatif menetap dalam jangka waktu yang lama, sifat infertebrata tersebut yang memungkinkan

untuk merekam kualitas suatu perairan. Invertebrata terbagi kedalam beberapa filum yaitu:

Arthropoda, Mollusca, Echinodermata, Annelida, Polifera, Coelenterata, Nemathelminthe, dan


Platyhelminthes. Di Indonesia, kurang lebih terdapat 1.800 spesies yang termasuk ke dalam

filum Invertebrata. Karakteristik biota indikator pencemaran adalah: mudah diidentifikasi; mudah

diambil untuk dijadikan sampel; pola distribusi biota kosmopolitan; mudah menyerap atau

penyimpan bahan pencemar; dan peka terhadap perubahan lingkungan. Kadar pencemar fisika

kimia dalam ekosistem perairan dapat menyebabkan turunnya diversitas hewan invertebrate.

Kelimpahan jumlah invertebrata di suatu perairan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor

kimia dan fisika yang terdapat pada lingkungan tersebut. Beberapa faktor yang mempengaruhi

diantaranya adalah suhu, kuat arus, pH dan terjadinya runoff sungai yang membawa beberapa

bahan kimia yang dihasilkan dari daratan. Semakin banyak bahan kimia yang mencemari

lingkungan, maka semakin sedikit organisme yang dapat hidup atau toleran di lingkungan

perairan tersebut. Invertebrata mempunyai tiga aspek fungsi dalam lingkungan yaitu sebagai

bioindikator, ekonomi penting konsumsi, dan komoditas koleksi. Invertebrata bioindikator

merupakan biota yang mempunyai pengaruh langsung ke lingkungan.

DAFPUS

Aldeirre, D., Komala, R., & Heryanti, E. (2018). Pengaruh Metode Pembelajaran Brainstorming
terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Materi Vertebrata pada Siswa SMA. Jurnal Biologi
dan Pembelajarannya, 5(2), 110-116.

Luthfi, O. M., Dewi, C. S., Sasmitha, R. D., Alim, D. S., Putranto, D. B. D., & Yulianto, F. (2018).
Kelimpahan invertebrata di Pulau Sempu sebagai indeks bioindikator, ekonomis penting
konsumsi, dan komoditas koleksi akuarium. JFMR (Journal of Fisheries and Marine
Research), 2(3), 137-148.

Anda mungkin juga menyukai