(HOW)

Bagaimana peta permasalahan pengadaan tanah untuk pembangunan jalan tol Padang-
Sicincin?
[ CITATION Sut20 \l 1033 ] Terdapat 5 peta permasalahan pengadaan tanah pembangunan jalan
tol Padang-Sicincin antara lain:
1. Status tanah ulayat yang kurang jelas, baik objek maupun subjeknya;
2. Dokumen perencanaan pengadaan tanah yang kualitasnya kurang baik;
3. Tahapan sosialisasi dan konsultasi publik oleh pemerintah daerah yang belum
menggunakan prinsip konsultasi yang bermakna;
4. Penilaian ganti kerugian yang belum mempertimbangkan objek pengadaan tanah
sebagai tanah ulayat yang bersifat komunal;
5. Pelibatan masyarakat yang berhak dan masyarakat terdampak yang belum dilakukan
secara partisipatif sejak proses perencanaan.

(SO WHAT)
Lalu apa solusi penyelesaian konflik yang telah dilakukan?
[ CITATION Sap21 \l 1033 ] Dalam penyelesaian konflik pembangunan jalan tol ruas Padang-
Sicincin telah dilakukan dengan cara: Pertama, litigasi yaitu dengan mengajukan gugatan ke
pengadilan. Kedua, non litigasi yaitu:
(1) Memfasilitasi dialog yaitu melakukan pertemuan dengan masyarakat yang keberatan atas
penetapan trase jalan tol melalui pembentukan tim kajian keberatan dan tim percepatan
penyelesaian pembebasan lahan;
(2) Negosiasi yaitu masyarakat meminta agar dipindahkannya trase jalan tol dan dalam hal ini
negosiasi cukup berhasil.
(3) Mediasi yaitu dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat dan yang menjadi
pihak mediator adalah pihak kepolisian dan militer;
(4) Pencari fakta yaitu adanya rekomendasi untuk merevisi nilai ganti rugi, dan;
(5) Kompensasi yaitu melakukan pendekatan dan penawaran untuk menyewa lahan
masyarakat.

SUMBER
Riri, Sapitri. Analisis Pemetaan Konflik Pembangunan Jalan Tol Padang-Pekanbaru (Studi
Kasus Ruas Padang-Sicincin). Diss. Universitas Andalas, 2021.
Sutaryono, S., Dewi, A. R., & Nurhikmahwati, A. (2020). Faktor-Faktor Yang Menentukan
Keberhasilan/Kegagalan Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum Pada Tanah Nagari
(Studi Di Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat).