Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)


Peningkatan Mutu K3

Disusun Oleh :
Aqnes Biyunita 142012016002
Ayat Tulah Rapsanjani 142012016003
Ayu Lestari 142012016004
Felly Santhya Thriskadinanti 142012016005
Fitri Fadilah 142012016006

Dosen Pembimbing :
Ns. Rahmalia Afriyani, S.Kep., M.KM

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


STIK SITI KHADIJAH PALEMBANG
2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warrahmatullah wabarakatuh.


Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan karunia dan kesehatan
yang diberikan sehingga makalah ini dapat tersusun dengan sedemikian rupa.

Pada kesempatan kali ini, penulis menyusun makalah yang berjudul


Peningkatan Mutu K3. Adapun tujuan penulis menyusun makalah ini ialah
untuk memenuhi tugas dari Mata Kuliah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) .
Ucapan terima kasih pun tak lupa penulis sampaikan kepada dosen pembimbing
yang telah mempercayai materi ini kepada penulis, serta ucapan terima kasih
kepada dosen pembimbing yang telah memberikan edukasi, motivasi serta arahan
kepada penulis sehingga makalah ini mampu terselesaikan, penulis menyadari
bahwa tanpa bimbingan dari beliau makalah ini tidak akan terlaksana sedemikian
rupa.

Penulis menyadari bahwasannya makalah ini belum layak untuk dikatakan


sempurna, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
bagi pembaca, dilain sisi adapun harapan penulis semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua yang membacanya.
Demikianlah yang dapat penulis sampaikan, terima kasih atas perhatiannya.

Wassalamu’alaikum warrahmatullah wabarakatuh.

Palembang, 06 Oktober 2021


Penulis

Kelompok I

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
2.1 Definisi Keselamatan Pasien.....................................................................3
2.2 Gambaran Keselamatan Pasien.................................................................3
2.3 Gambaran Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di rumah
sakit. 4
2.4 Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam suatu instansi
rumah sakit...........................................................................................................4
2.5 Peningkatan Mutu Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di suatu
instansi rumah sakit..............................................................................................5
2.6 Penyusunan Strategi Pelaksanaan Komitmen dan Kebijakan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) di rumah sakit............................................................6
2.7 Pelaksanaan Sistem Management Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) di rumah sakit...............................................................................................6
BAB III....................................................................................................................8
PENUTUP................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.


Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu isu penting di
dunia kerja saat ini. Hasil riset yang di lakukan oleh badan dunia ILO
menyebutkan bahwa setiap hari rata-rata 6.000 orang meninggal, setara dengan
satu orang setiap 15 detik atau 2,2 juta orang per tahun akibat sakit atau
kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaannya. Kecelakaan kerja menjadi salah
satu masalah urgen di lingkungan rumah sakit. Hal ini diakibatkan karena rumah
sakit merupakan suatu unit pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan
pada semua bidang dan jenis penyakit. Oleh sebab itu rumah sakit dituntut untuk
dapat menyediakan dan menerapkan suatu upaya agar semua sumber daya
manusia yang ada di rumah sakit dapat terlindungi, baik dari penyakit maupun
kecelakaan akibat kerja. Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi
kecelakaan kerja di rumah sakit, salah satunya dengan dikeluarkannya
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 dan Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2009 tentang penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja di rumah
sakit.

1.2 Rumusan Masalah.


Adapun rumusan masalah yang akan di bahas dalam makalah ini ialah ;
1. Apa itu definisi dari keselamatan Kerja menurut beberapa ahli?
2. Bagaimana gambaran dari keselamatan pasien di rumah sakit?
3. Bagaimana gambaran penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
di rumah sakit?
4. Bagaimana pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam
suatu instansi rumah sakit?

1
5. Bagaimana cara peningkatan mutu Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
di suatu instansi rumah sakit?
6. Apa saja penyusunan strategi pelaksanaan komitmen dan kebijakan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di rumah sakit?
7. Bagaimana pelaksanaan sistem management dari Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) di instansi rumah sakit?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan adanya rumusan masalah pada makalah ini ialah ;
1. Untuk mengetahui apa itu definisi dari keselamatan Kerja menurut
beberapa ahli.
2. Untuk mengetahui bagaimana gambaran dari keselamatan pasien di rumah
sakit.
3. Untuk mengetahui bagaimana gambaran penerapan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) di rumah sakit.
4. Untuk mengetahui bagaimana pentingnya Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) dalam suatu instansi rumah sakit.
5. Untuk mengetahui bagaimana cara peningkatan mutu Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) di suatu instansi rumah sakit.
6. Untuk mengetahui apa saja penyusunan strategi pelaksanaan komitmen
dan kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di rumah sakit.
7. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan sistem management dari
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di instansi rumah sakit.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Keselamatan Pasien.


Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan mesin,
pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan
lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan. (Ridley, 2004).
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) difilosofikan sebagai suatu
pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani
maupun rohani tenaga kerja pada khususnya
dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat
makmur dan sejahtera.
Undang-Undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992 Bagian 6 Tentang
Kesehatan Kerja, pada Pasal 23 berisi:
1. Kesehatan kerja disenggelarakan untuk mewujudkan produktivitas
kerja yang optimal.
2. Kesehatan kerja meliputi perlindungan kesehatan kerja,
pencegahan penyakit akibat kerja, dan syarat kesehatan kerja.
3. Setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan kesehatan kerja.
Kecelakaan adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak
diharapkan. Tidak terduga oleh karena latar belakang peristiwa itu
tidak terdapat adanya unsur kesengajaan, lebih- lebih dalam
bentuk perencanaan. Oleh karena peristiwa kecelakaan
disertai kerugian material ataupun penderitaan dari yang paling
ringan sampai pada yang paling berat. (Austen dan Neale, 1991).

2.2 Gambaran Keselamatan Pasien.


Keselamatan pasien berhubungan dengan banyak hal, baik itu
langsung ataupun tidak langsung, yang dimulai dari infeksi nosokomial,

3
jumlah hari perawatan, biaya serta kepuasan dari pasien atau klien. Jika
infeksi nosokomial berkurang, maka biaya dan jumlah hari dalam perawatan
akan berkurang. Jumlah hari yang wajar dan biayaa terjangkau akan
memberikan nilai yang baik dari
klien kepada pemberi layanan dari sebuah institusi, khususnya di Instansi Rumah
Sakit.

2.3 Gambaran Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di


rumah sakit.
Sumber daya manusia ditentukan oleh sejauh mana sistem yang ada di
perusahaan mampu menunjang dan memuaskan keinginan seluruh pihak.
Apabila suatu perusahaan peduli dengan keberadaan dan kesejahteraan
karyawan (dalam hal ini ialah Perawat), maka karyawan (Perawat) akan
meningkatkan kerjanya terhadap perusahaan. Salah satu faktor yang
mempengaruhi kepuasan kerja adalah keselamatan dan kesehatan kerja
(K3). K3 merupakan aspek yang penting dalam usaha meningkatkan
kesejahteraan karyawan (Perawat). Apabila tingkat keselamatan kerja tinggi,
maka kecelakaan yang menyebabkan sakit, cacat, dan kematian dapat ditekan
sekecil mungkin.

2.4 Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam suatu


instansi rumah sakit.
Sumber daya manusia merupakan elemen paling penting dalam
menjalankan suatu organisasi. SDM di tuntut mampu dan terlatih dalam
melaksanakan semua tugas dan tanggung jawab yang di berikan dalam suatu
organisasi termasuk rumah sakit. Banyak rumah sakit yang sudah mempunyai
petugas yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan keselamatan dan
kesehatan kerjanya, meskipun petugas tersebut bukan petugas yang berbasic
K3, namun pihak rumah sakit tersebut sudah melakukan pelatihan pelatihan

4
yang berfungsi untuk membekali petugas tersebut. Maka dapat diketahui
bahwa di setiap rumah sakit dianjurkan atau dengan kata lain wajib memiliki
petugas yang bertanggung jawab untuk mengawasi pelaksanaan keselamatan
dan kesehatan kerja. Tugas tersebut menjadi tanggung jawab bidang
pelayanan medis dengan petugas khusus yaitu anggota dari instalasi Kesling
dan IPSRS. Meskipun misalnya petugas tidak mempunyai basic K3, rumah
sakit mampu memberikan pelatihan berkenaan dengan K3 itu sebelum ia
bekerja.

2.5 Peningkatan Mutu Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di suatu


instansi rumah sakit.
Rumah sakit merupakan perusahaan yang memiliki kegiatan
operasional jasa pelayanan kesehatan bagi masyarakat dimana sangat
membutuhkan tenaga kerja yang berkualitas, untuk mencapai tujuan yang
diharapkan oleh pihak rumah sakit maka dapat dilakukan dengan cara
membentuk suatu kepuasan kerja pada perawatnya. Dengan adanya kepuasan
kerja perawat maka diharapkan mereka dapat menjalankan tugasnya dengan
baik. Untuk mampu menciptakan tingkat pelayanan yang berkualitas
dibutuhkan perawat yang memiliki kualitas pula kemampuan untuk menarik
dan menpertahankan tenaga kerja yang berkualitas dan cakap merupakan
kebutuhan prasyarat sukses bagi sebuah perusahaan. reputasi perusahaan
merupakan modal pokok yang mencerminkan pada kemampuan perusahaan
untuk memuaskan ke Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah suatu
program yang dibuat pekerja maupun pengusaha sebagai upaya mencegah
timbulnya kecelakaan akibat kerja dan penyakit serta tindakan antisipatif
apabila terjadi kecelakaan dan penyakit kerja. Tujuannya adalah untuk
menciptkan tempat keja yang nyaman, dan sehat sehingga dapat menekan
serendah mungkin resiko kecelakaan dan penyakit.

5
2.6 Penyusunan Strategi Pelaksanaan Komitmen dan Kebijakan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di rumah sakit.
Menurut Pedoman Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja di
Rumah Sakit, Kepmenkes 2007, Pelaksanaan komitmen dan kebijakan K3 di
rumah sakit memerlukan beberapa penyususnan strategi yaitu sebagai berikut ;
1. Advokasi sosialisasi program K3 RS.
2. Menetapkan tujuan yang jelas.
3. Organisasi dan penugasan yang jelas.
4. Meningkatkan SDM professional di bidang K3 RS pada setiap unit kerja
di lingkungan rumah sakit.
5. Sumber daya yang harus didukung oleh manajemen puncak.
6. Kajian risiko secara kualitatif dan kuantitatif.
7. Membuat program kerja K3 RS yang mengutamakan upaya peningkatan
dan pencegahan.
8. Monitoring dan evaluasi secara internal dan eksternal secara berkala)

2.7 Pelaksanaan Sistem Management Keselamatan dan Kesehatan Kerja


(K3) di rumah sakit.
Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja merupakan bagian
dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi,
perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya
yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian, dan
pemeliharaan kebijakan K3 dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan
dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, nyaman dan
produktif (Ramli, 2007).
Menurut Pedoman Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
diRumah Sakit, Kepmenkes (2007), manajemen K3 RS adalah suatu proses
kegiatan yang dimulai dengan tahap perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan
dan pengendalian yang bertujuan untuk membudayakan K3 di RS. Adapun
analisis dalam pelaksanaan penelitian ini mengacu pada 4 elemen pokok yang

6
dimuat dalam dalam Kepmenkes (2007) yaitu Komitmen dan Kebijakan,
Perencanaan, Pengorganisasian, dan Penyelenggaraaan.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dalam pembahasan dalam makalah ini ialah ;
1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) itu merupakan suatu kesadaran
yang harus dilakukan dan dipahami oleh setiap karyawan yang bekerja di
suatu tempat, dalam hal ini ialah perawat yang bekerja di suatu rumah
sakit.
2. K3 itu mempengaruhi kinerja dari seseorang, karena dengan tingkat
kedisiplinan dalam menjalankan K3 tersebut, maka insiden dalam suatu
pekerjaan pun semakin kecil.
3. K3 dari suatu rumah sakit itu sangat menentukan kinerja dari setiap tenaga
kesehatan yang bekerja dalam suatu rumah sakit tersebut.

8
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI, 2009. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah Sakit
(K3RS). Jakarta.Irianto, K. 2014. Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Bandung: Alfabeta

Fallis, A. . (2013). Keselamatan Pasien Rumah Sakit Keselamatan. Journal Of


Chemical Information And Modeling, 53(9), 1689–1699.
Https://Doi.Org/10.1017/Cbo9781107415324.004

Kirana, R., G. (2018). Pentingnya Standarisasi Prosedur Keselamatan


Pasien Di Puskesmas X Kabupaten Kediri. Fakultas Ilmu
Kesehatan Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wijaya Kediri.

Mardiani, N. S. (2018). Tanggung Jawab Hukum Rumah Sakit Terhadap Proses


Kredensial Tenaga Medis Berdasarkan Permenkes No 755 Tahun
2011Tentang Penyelenggaraan Komite Medik Di Rumah Sakit
Sriwijaya Eye Centre Palembang. Aktualita (Jurnal Hukum).
Https://Doi.Org/10.29313/Aktualita.V1 i2.4016

(Diakses pada hari Rabu, 06 Oktober 2021 Pukul 19:41 WIB)

Anda mungkin juga menyukai