Anda di halaman 1dari 17

PEMERIKSAAN PAP SMEAR DAN TUMOR MARKER

Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah ―Teknologi Diagnostik
dan Instrumentasi‖

Dosen Pengampu :

Ns. Mutia, S.Kep., M.Kep

Disusun Oleh :

Elsa Tianka Anggraeni (CKR0200010)

Gilang Apriliani (CKR0200012)

Rifa Lailatul Ambiya (CKR0200028)

Keperawatan A

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN

Jalan Lingkar Kadugede No. 02 Kuningan – Jawa Barat


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Melansir dari Medical News Today , Pap Smear adalah alat screening yang
dapat membantu dokter dalam mendeteksi sel-sel abnormal dan kanker dengan cara
mengambil sampel sel dari leher rahim. Saat dilakukan Pap Smear maka akan
dilakukan pemeriksaan panggul gienekologis. Sampel sel serviks akan diambil dan
kemudian akan dilakukan pengujian di laboratorium. Saat melakukan Pap Smear
sebaiknya tidak dilakukan saat menstruasi apalagi jika kondisi menstruasi sedang
deras.
Tumor marker adalah zat yang dapat ditemukan di dalam tubuh sebagai
penanda adanya tumor atau kanker. Pemeriksaan tumor marker umumnya dilakukan
sebagai bagian dari pemeriksaan untuk deteksi dini (skrining) kanker, diagnosis
kanker, serta menentukan pengobatan kanker dan keberhasilan terapi kanker. Tumor
marker adalah sejenis zat atau antigen yang diproduksi oleh sel kanker. Zat ini bisa
ditemukan di dalam darah, urine, tinja, dan jaringan tubuh lain.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian pemeriksaan PAP Smear dan Tumor Marker?
2. Apa saja jenis pemeriksaan PAP Smear dan Tumor Marker?
3. Apa saja alat yang digunakan dalam pemeriksaan PAP Smear dan Tumor Marker?
4. Bagaimana hasil interpretasi pemeriksaan normal pada pemeriksaan PAP Smear
dan Tumor Marker?
5. Bagaimana hasil interpretasi pemeriksaan tidak normal pada pemeriksaan PAP
Smear dan Tumor Marker?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian pemeriksaan PAP Smear dan Tumor Marker?
2. Mengetahui jenis pemeriksaan PAP Smear dan Tumor Marker?
3. Mengetahui alat yang digunakan dalam pemeriksaan PAP Smear dan Tumor
Marker?
4. Mengetahui hasil interpretasi pemeriksaan normal pada pemeriksaan PAP Smear
dan Tumor Marker?
5. Mengetahui hasil interpretasi pemeriksaan tidak normal pada pemeriksaan PAP
Smear dan Tumor Marker?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pemeriksaan


2.1.1 Pengertian Pemeriksaan PAP Smear
Pemeriksaan PAP smear adalah test yang dilakukan dengan mengambil
sampel sel diserviks kemudian dilakukan pemeriksaan lanjutan di laboratorium.
Prosedur untuk mendeteksi kanker leher rahim (serviks) pada
wanita.Pemeriksaan PAP smear pun direkomendasikan oleh dokter yang
bertujuan untuk :
1. Memeriksa sel-sel abnormal
2. Tes HPV yang mendeteksi DNA dari HPV untuk mengetahui
keberadaannya
Pap smear dianjurkan untuk dilakukan setiap 3 tahun sekali pada
wanita usia 21 tahun ke atas. Bagi wanita yang berusia 30ꟷ65 tahun, pap smear
dapat dilakukan tiap 5 tahun sekali, tetapi perlu dikombinasikan dengan
pemeriksaan HPV. Pap smear juga dianjurkan bagi wanita yang berisiko tinggi
terserang kanker leher rahim, tanpa memandang usia. Wanita yang berisiko
tinggi tersebut adalah mereka yang memiliki faktor berikut:
1. Menderita HIV
2. Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya akibat transplantasi
organ, kemoterapi, atau penggunaan kortikosteroid dalam jangka panjang
3. Mendapatkan hasil abnormal (lesi prakanker) pada pap smear sebelumnya
4. Terpapar atau menggunakan obat dietilstilbestrol (DES)
5. Memiliki kebiasaan merokok
Pemeriksaan pap smear secara berkala dapat dihentikan pada wanita
yang telah menjalani operasi pengangkatan seluruh rahim dan serviks
(histerektomi total). Dengan catatan, prosedur histerektomi total tidak dilakukan
atas indikasi adanya kanker atau lesi prakanker. Jika histerektomi total
dilakukan karena kanker atau prakanker, pap smear harus tetap dijalani secara
rutin. Selain itu, pap smear rutin juga dapat dihentikan pada wanita yang berusia
65 tahun ke atas dengan hasil pap smear sebelumnya normal. Pap smear
sebaiknya tidak dilakukan pada usia kehamilan 25 minggu ke atas dan pada saat
menstruasi. Sebelum melakukan pemeriksaan PAP smear pasien tidak
diberbolehkan berhubungan seks, membersihkan bagian dalam vagina dengan
air maupun cairan lain, dan memasukan apapun itu ke dalam vagina.

2.1.1 Pengertian Pemeriksaan Tumor Marker


Tumor marker adalah zat yang dapat ditemukan di dalam tubuh
sebagai penanda adanya tumor atau kanker. Pemeriksaan tumor marker
umumnya dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan untuk deteksi dini
(skrining) kanker, diagnosis kanker, serta menentukan pengobatan kanker dan
keberhasilan terapi kanker. Tumor marker adalah sejenis zat atau antigen yang
diproduksi oleh sel kanker. Zat ini bisa ditemukan di dalam darah, urine, tinja,
dan jaringan tubuh lain. Kadar tumor marker yang tinggi dapat menandakan
adanya penyakit, khususnya kanker. Meski demikian, tingginya kadar tumor
marker tidak mutlak menandakan bahwa terdapat penyakit kanker. Hal ini
karena beberapa sel tubuh yang normal juga dapat menghasilkan tumor marker.
Pemeriksaan tumor marker biasanya dilakukan pada pasien yang memiliki
risiko kanker, dicurigai terserang kanker, dan pasien kanker yang sedang dalam
pengobatan kanker. Ada beberapa alasan mengapa pemeriksaan tumor marker
penting untuk dilakukan, di antaranya:
1. Mendeteksi jenis, ukuran, dan tahapan atau stadium kanker.
2. Mengetahui apakah sel kanker sudah menyebar ke jaringan tubuh lain.
3. Menentukan metode pengobatan kanker yang tepat.
4. Memprediksi tingkat keberhasilan pengobatan.
5. Memantau perkembangan hasil pengobatan kanker.
6. Mendeteksi kanker yang muncul kembali setelah pengobatan selesai.
7. Mendeteksi dini kanker pada orang yang berisiko tinggi menderita kanker,
misalnya orang yang memiliki orang tua atau saudara kandung dengan
riwayat penyakit kanker.
Pemeriksaan tumor marker dapat dilakukan dengan tiga
metode, yaitu tes urine, tes darah, dan biopsi. Sampel yang diambil akan
dikirim ke dokter ahli patologi untuk dianalisa di laboratorium.
2.2 Jenis – Jenis Pemeriksaan
2.2.1 Jenis- Jenis Pemeriksaan PAP Smear
Pada pemeriksaan PAP Smear terdapat 2 jenis pemeriksaan yaitu :
1. Pap Smear Konvensional
Pada pemeriksaan ini sample di ambil dari luar serviks dan liang
serviks dengan menggunakan brush (sikat berbahan halus), kemudian di
buat hapusan dengan cara mengusapkan brush tersebut pada obyek glass
secara merata. Hapusan yang telah di buat harus segera difiksasi dengan
menggunakan alkohol 95 % supaya bentuk sel tidak berubah, kemudian di
lakukan pewarnaan dengan pengecatan papanikolaou. Pada pemeriksaan ini
memiliki keterbatasan yaitu :
a. Sampel kurang representatif, karena sebagian sel masih tertinggal
padabrush.
b. Kualitas hapusan tidak terstandarisasi, karena kualitas hapusan
bervariasi tergantung pada perawat atau bidan yang melakukan
pengambilan sampel.
c. Hapusan yang kurang baik dapat mengakibatkan sel leher rahim saling
tumpang tindih, sehingga dapat mempengaruhi pengamatan sel – sel
leher rahim di bawah mikroskop.
d. Ke tiga hal tersebut di atas dapat mempengaruhi tingkat akurasi
pemeriksaan.
e. Sampel tidak dapat digunakan untuk pemeriksaan lanjutan seperti HPV
Genotyping.
2. Sitologi Serviks Berbasis Cairan (SSBC)
Pada pemeriksaan ini memeriksa sampel sel serviks sebagai deteksi
dini kanker mulut rahim (serviks). Metode SSBC lebih spesifik dan sensitif
dalam memberikan hasil yang lebih akurat. Metode ini memungkinkan sel
serviks terpisah dari faktor pengganggu lainnya, misalnya kotoran, lendir,
darah dan zat lain, karena dimasukkan ke dalam cairan khusus. Dengan
demikian, semua sel serviks dapat dipertahankan dan sel lebih mudah
dilihat di bawah mikroskop. Ada beberapa teknologi yang dipakai dalam
SSBC antara lain Surepath, Cytoscreen, Labonard Easy Prep dan Thinprep.
Di Indonesia metode Thinprep lebih banyak digunakan karena dapat secara
otomatis memisahkan sel dengan faktor penganggu dan menghasilkan 80
spesimen dalam sekali siklus.

2.2.2 Jenis- Jenis Pemeriksaan Tumor Maker


Pada pemeriksaan tumor marker terdapat 6 jenis pemeriksaan yaitu :
1. CEA (carcinoembryonic antigen)
CEA merupakan zat penanda tumor yang digunakan dalam
pemeriksaan beberapa jenis kanker, termasuk kanker usus besar, kanker
paru-paru, kanker lambung, kanker tiroid, kanker pankreas, kanker payudara,
kanker kandung kemih, dan kanker ovarium. Selain untuk mendeteksi
penyakit kanker, pemeriksaan CEA juga bertujuan untuk memantau
perkembangan hasil pengobatan dan mendeteksi adanya sel kanker yang
muncul kembali setelah pasien selesai menjalani perawatan kanker.

2. AFP (alpha-fetoprotein)
AFP merupakan zat penanda tumor yang digunakan dalam
pemeriksaan kanker hati, kanker ovarium, dan kanker testis. Kegunaannya
adalah untuk mendiagnosis ketiga jenis kanker tersebut, menentukan tahapan
atau stadium kanker, memantau keberhasilan pengobatan, dan memprediksi
tingkat kesembuhan.

3. B2M (Beta 2-microglobulin)


B2M adalah zat penanda tumor yang digunakan dalam pemeriksaan
kanker darah, multiple myeloma, dan limfoma. Kegunaannya untuk memantau
keberhasilan pengobatan dan memprediksi tingkat kesembuhan.

4. PSA (prostate-specific antigen)


PSA merupakan zat penanda tumor yang sering digunakan dalam
pemeriksaan kanker prostat. Kegunaannya adalah membantu mendiagnosis
kanker prostat, memantau perkembangan pengobatan kanker yang sedang
dijalani pasien, dan mendeteksi kanker yang muncul kembali setelah selesai
pengobatan. Meski demikian, kadar PSA biasanya juga meningkat ketika
adanya penyakit pembesaran prostat jinak (BPH).
5. CA 125 (cancer antigen 125)
CA 125 merupakan zat penanda tumor yang digunakan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan perawatan yang dijalani pasien kanker
ovarium. Pemeriksaan tumor marker ini juga berguna untuk mendeteksi
apakah kanker ovarium muncul kembali setelah selesai pengobatan.

6. CA 15-3 dan CA 27-29 (cancer antigens 15-3 and 27-29)


CA 15-3 and CA 27-29 adalah zat penanda tumor yang digunakan
untuk memantau hasil perawatan pada pasien kanker payudara.

2.3 Gambar Alat Pemeriksaan


2.3.1 Gambar Alat pemeriksaan pap smear
1. Spekulum

2. Sarung Tangan
3. Spatula 2 Sisi aylesbury dan ayre

4. Cytobrush/endocervicalbrush

5. Cervex –brush/cervical broom

6. Kaca preparat
2.3.2 Gambar Alat Pemeriksaan Tumor Marker
1. CEA (carcinoembryonic antigen)
 Tes antigen karsinoembrionik

2. AFP (alpha-fetoprotein)
 Jarum suntik

 Sampel Darah

3. B2M (Beta 2-microglobulin)


 mesin HFR dg 3 tabung
4. PSA (prostate-specific antigen)
 Sampel darah

5. CA 125 (cancer antigen 125)


 Sampel darah

6. CA 15-3 dan CA 27-29 (cancer antigens 15-3 and 27-29)


 Carsinolisa CA 15-3

2.4 Hasil Interpretasi Pemeriksaan Normal


2.4.1 Hasil Interpretasi Pemeriksaan Normal PAP Smear
Jika hasil pap smear negatif atau normal, maka itu artinya tidak ada
perubahan sel mencurigakan yang terjadi di leher rahim. Hal ini adalah hasil
yang baik, karena itu tandanya, tidak ada penyakit tertentu pada serviks.
2.4.2 Hasil Interpretasi Pemeriksaan Normal Tumor Marker
7. CEA (carcinoembryonic antigen)
Tingkat normal CEA kurang dari atau sama dengan 3 nanogram per
mililiter (ng/mL). Kebanyakan orang sehat memiliki kadar dibawah jumlah
ini. Tingkat CEA umumnya akan kembali normal antara satu dan empat
bulan setelah kanker berhasil diangkat.
8. AFP (alpha-fetoprotein)
Tingkat AFP antara 10 ng/mL sampai 20 ng/mL adalah normal untuk
orang dewasa. Orang dengan berbagai jenis penyakit akut dan kronis tanpa
kanker hati yang terdokumentasi dapat memiliki peningkatan AFP ringan
atau bahkan sedang, meskipun biasanya kurang dari 500 ng/ml.
9. B2M (Beta 2-microglobulin)
Tingkat B2M jika darah berkisar 0.70-1.80 mcg/mLdan urin kurang
dari 300 mcg/L adalah normal.
10. PSA (prostate-specific antigen)
Tidak ada standar mengenai kadar PSA yang normal dalam darah. PSA
diukur dan disebut dalam satuan nanogram per mililiter (ng/mL). Kadar
PSA diatas 4.0 ng/mL menandakan bahwa terjadi fase awal dari kanker
prostat.
11. CA 125 (cancer antigen 125)
Hasil tes CA 125 diukur dalam satuan per mililiter (U/mL). Nilai
normalnya kurang dari 46 U/mL.
12. CA 15-3 dan CA 27-29 (cancer antigens 15-3 and 27-29)
Dinyatakan normal jika :
 CA 15-3 = <31 U/mL atau <31 k unit /L.
 CA 27-29 = <38 U/mL atau <38 k unit /L.

2.5 Hasil Interpretasi Pemeriksaan Tidak Normal


2.5.1 Hasil Interpretasi Pemeriksaan Tidak Normal PAP Smear
Jika hasil pap smear positif, itu tandanya ada sel abnormal yang
tumbuh di serviks. Meski begitu, hasil positif tidak serta-merta menandakan
kanker. Perubahan yang terjadi di sel-sel area serviks umumnya disebabkan oleh
infeksi HPV, dan bisa bersifat minor (tingkat bawah) atau serius (tingkat atas).
Pada perubahan sel minor, sebagian besarnya akan bisa sembuh sendiri dan
kembali ke susunan sel yang normal. Namun perubahan serius, dapat
berkembang menjadi kanker apabila tidak segera ditangani. Perubahan sel serius
yang dapat berkembang kearah kanker bisa juga disebut sebagai sel prakanker.
Pap smear bisa saja langsung menemukan sel yang sudah berkembang menjadi
kanker, namun hal ini jarang terjadi.

2.5.2 Hasil Interpretasi Pemeriksaan Tidak Normal Tumor Marker


a. CEA (carcinoembryonic antigen)
Peningkatan kadar CEA terjadi ketika CEA lebih tinggi dari 3
ng/mL. Tingkat ini dianggap tidak normal. Orang dengan banyak jenis
kanker dapat memiliki kadar lebih tinggi dari 3 ng/mL.
b. AFP (alpha-fetoprotein)
Tingkat AFP yang sangat tinggi dalam darah Anda—lebih
besar dari 400 ng/mL—bisa menjadi tanda tumor hati. Tingkat AFP yang
tinggi dapat berarti kanker lain, termasuk penyakit Hodgkin, limfoma, dan
karsinoma sel ginjal (kanker ginjal). Tidak semua orang dengan kanker ini
akan mengalami peningkatan AFP. Dan peningkatan kadar AFP juga bisa
menjadi tanda sirosis atau hepatitis akut kronis.
c. B2M (Beta 2-microglobulin)
Tingkat B2M jika darah lebih tinggi dari 1.80 mcg/mL dan urin
lebih dari 300 mcg/L adalah tidak normal. Orang dengan kanker sumsum
tulang dan darah sering sering meiliki kadar B2M yang tinggi dala darah
atau urin mereka, maka kanker ini termasuk multiple myeloma, limfoma,
dan leukemia. Tingginya kadar B2M dalam cairan serebrospinal dapat
berarti bahwa kanker telah menyebar ke otak dan/atau sumsum tulang
belakang.
d. PSA (prostate-specific antigen)
Tingkat kadar PSA lebih tinggi dari 10 ng/mL maka memiliki
resiko 50% untuk memiliki kanker prostat. Selain itu peningkatan kadar
PSA juga ditemukan pada kondisi pembesaran prostat, infeksi pada kelenjar
prostat(prostatitis), dan infeksi saluran kemih.
e. CA 125 (cancer antigen 125)
Jika tingkat CA 125 lebih tinggi dari 46 U/mL maka itu tidak
normal. Hal itu memiliki arti terdapat kondisi jinak, menderita kanker
ovarium, endometrium, peritoneum, atau tuba fallopi.
f. CA 15-3 dan CA 27-29 (cancer antigens 15-3 and 27-29)
Dinyatakan tidak normal jika :
 CA 15-3 = >31 U/mL atau >31 k unit /L.
 CA 27-29 = >38 U/mL atau >38 k unit /L.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pemeriksaan PAP smear adalah test yang dilakukan dengan mengambil
sampel sel diserviks kemudian dilakukan pemeriksaan lanjutan di laboratorium.
Prosedur untuk mendeteksi kanker leher rahim (serviks) pada wanita. Pada pemeriksaan
PAP smear terdapat 2 jenis pemeriksaan yaitu pap smear konvensional dan sitologi
serviks berbasis cairan atau disebut SSBC. Alat yang digunakan dalam melakukan
pemeriksaan pap smear yaitu spekulum, sarung tangan, spatula 2 sisi yaitu aylesbury
dan ayre, cytobrus/endocervicalbrush, cervexbrush/cervical broom, dan kaca preparat.

Tumor marker adalah zat yang dapat ditemukan di dalam tubuh sebagai
penanda adanya tumor atau kanker. Pemeriksaan tumor marker umumnya dilakukan
sebagai bagian dari pemeriksaan untuk deteksi dini (skrining) kanker, diagnosis kanker,
serta menentukan pengobatan kanker dan keberhasilan terapi kanker. Tumor marker
adalah sejenis zat atau antigen yang diproduksi oleh sel kanker. Zat ini bisa ditemukan
di dalam darah, urine, tinja, dan jaringan tubuh lain. Kadar tumor marker yang tinggi
dapat menandakan adanya penyakit, khususnya kanker. Pada pemeriksaan tumor
marker terdapat 6 jenis pemeriksaan yaitu CEA, AFP, B2M, PSA, CA 125,dan CA 15-
3 dan CA 27-29. Alat yang digunakan dalam melakukan pemeriksaan tumor marker
yaitu Tes antigen karsinoembrionik, jarum suntik, sampel darah, mesin HFR dg 3
tabung, dan Carsinolisa CA 15-3

3.2 Saran
Jika memiliki gejala maupun tanda tanda kanker segeralah memeriksakan diri
kedokter jika dokter menyarankan untuk melakukan pemeriksaan lebih dari satu kali
maka ikutilah, karena dalam melakukan tes kanker tidak cukup dalam satu kali
pemeriksaan saja.
DAFTAR PUSTAKA

Adrian, dr. kevin. (2020). Mengenal Tumor Marker dan Prosedur Pemeriksaannya.
Alodokter. https://www.alodokter.com/mengenal-tumor-marker-dan-prosedur-
pemeriksaannya

Adrian, dr. kevin. (2020). Pap Smear, Ini yang Harus Anda Ketahui. Alodokter.
https://www.alodokter.com/pap-smear-ini-yang-harus-anda-ketahui

Pengertian dan Pemeriksaan Pap Smear, Tes untuk Deteksi Kanker Leher Rahim. (2020).
Kompas.Com. https://www.kompas.com/tren/read/2020/06/09/085800565/pengertian-
dan-pemeriksaan-pap-smear-tes-untuk-deteksi-kanker-leher-rahim?page=all

Bagaimana pemeriksaan Pap Smear dengan metode konvensional ? (n.d.).


Husadautamahospital.Com. https://www.husadautamahospital.com/artikel_104.php

Dr.maizan khairun nissa. (2020). Sitologi Serviks Berbasis Cairan (SSBC). SehatQ.
https://www.sehatq.com/tindakan-medis/sitologi-serviks-berbasis-cairan-ssbc

Jacquelyn cafasso. (2020). Carcinoembryonic Antigen Test (CEA). Healthline.


https://www.healthline.com/health/cea

Melissa Conrad Stöppler, M. (2019). Alpha-Fetoprotein (AFP) Blood Test. MedicineNet.


https://www.medicinenet.com/alpha-fetoprotein_blood_test/article.htm

Alpha-Fetoprotein Tumor Marker (Blood). (n.d.). University of Rochester Medical Center.


https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?contenttypeid=167&content
id=alpha_fetoprotein_tumor_marker

Mahasweta Gooptu, M. (2020). Beta2 Microglobulin. MedScape.


https://emedicine.medscape.com/article/2086864-overview

dr. M. Helmi A. (2020). Tes PSA. SehatQ. https://www.sehatq.com/tindakan-medis/tes-psa

Mayo Clinic Staff. (2020). CA 125 test. Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/tests-


procedures/ca-125-test/about/pac-20393295

Beta 2 Microglobulin (B2M) Tumor Marker Test. (2020). Medline Plus.


https://medlineplus.gov/lab-tests/beta-2-microglobulin-b2m-tumor-marker-test/

Tumor Marker:- Part 9 – CA 15-3 , CA 27-29 (Cancer Antigen 15-3 and 27-29). (2020).
Labpedia.Net. https://labpedia.net/tumor-marker-part-9-ca-15-3-ca-27-29-cancer-
antigen-15-3-and-27-29/

Stephan, P. (2021). What Is the Cancer Antigen 15-3 Blood Test? Verywellhealth.
https://www.verywellhealth.com/cancer-antigen-15-3-blood-test-for-breast-cancer-
430608

Anda mungkin juga menyukai