Anda di halaman 1dari 15

Anna Yulia hartati Global Environmental Regime :

Di Tengah Perdebatan Paham Antroposentris Versus Ekosentris

GLOBAL ENVIRONMENTAL REGIME :


DI TENGAH PERDEBATAN PAHAM ANTROPOSENTRIS VERSUS EKOSENTRIS

Anna Yulia hartati


Staf Pengajar Prodi Hubungan Internasional, Fisip,
Unwahas Email : anna_uwh@yahoo.co.id

Abstract
This study describes the global environmental regime in the middle of the struggle
between the anthropocentric and ecocentric paradigm. By reason of the fulfillment of
human needs-paced dynamic and complex in modern industrial and developmental
paradigm, the acts of injustice and arbitrary environmental and natural resource find
justification argument. The exploitation of natural resources and the environment as
an inevitable consequence of industrialism and developmental paradigms. Earth and
environment has lost its existence and rights are essential in terms of ecology and
ecosystems. Understand the debate between anthropocentric with ecocentric
paradigm.
How to manage the environment in order to be able to walk hand in hand with
industrialization projects. What is the best solution to bridge both understand the need
to apply the material and a deepening understanding of the importance of
environmental sustainability continues. This study used a qualitative research method
description.
Secondary data obtained through the study of the documentary, through
magazines, newspapers, books and other resources related to this research topic.

Key Word: Environmental regime, anthropocentric, ecocentric.

A. Pendahuluan
terkait pengembangan tata kelola
lingkungan global.
Meskipun ada sedikit keraguan
bahwa KTT lingkungan yang
Isu lingkungan hidup pertama
diselenggarakan oleh PBB benar-benar
kali diangkat sebagai agenda dalam
memberikan kontribusi bagi masing-
hubungan internasional pada tahun
masing perkembangan yang terjadi,
1970-an. Hal ini ditandai dengan
bagaimanapun mereka telah berusaha
diselenggarakannya Konferensi
membentuk agenda politik lingkungan
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
global dengan tujuan untuk
tentang Lingkungan hidup pada tahun
mempromosikan pembangunan
1972 di Stockholm, Swedia. Dua
berkelanjutan. Penulis percaya bahwa
dasawarsa kemudian isu lingkungan
KTT lingkungan yang diselenggarakan
hidup diangkat kembali dalam
di bawah naungan PBB tersebut telah
konferensi PBB tentang lingkungan
melayani beberapa fungsi penting,
hidup di Rio De Janeiro, Brazil tahun
melalui pembentukan lembaga atau
1992, yang sebelumnya diawali dengan
badan-badan khusus PBB hingga
konferensi PBB mengenai perubahan
terbentuknya kebijakan-kebijakan
iklim dunia di Montreal, Kanada tahun

SPEKTRUM Vol. 12, No. 2, Juli 2012


Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
1990.1 Pertemuan berkala Konferensi
yang berlebihan dan degradasi
PBB tentang lingkungan hidup dan
lingkungan berhubungan dengan
pembangunan ini merupakan
proses-proses politik dan sosial-
pertemuan tingkat global yang pertama
ekonomi yang lebih luas dimana
dalam sejarah dunia.
proses- proses tersebut merupakan
Kepedulian terhadap
bagian dari ekonomi politik global.3
lingkungan hidup menjadi isu global
Kerusakan lingkungan hidup
karena beberapa faktor, yaitu : pertama,
menjadi perhatian di lingkungan global,
permasalahan lingkungan hidup ini
dimana aktor-aktor non negara
selalu mempunyai efek global.
memainkan peranan penting dalam
Misalnya, permasalahan yang
merespon permasalahan lingkungan
menyangkut CFCs(Chlorofluorocarbons)
hidup internasional. Respon terhadap
yang berefak pada pemanasan global
permasalahan lingkungan global
(Global warming) dan meningkatkan
berfokus pada perkembangan dan
jenis dan kualitas penyakit akibat
implementasi dari rezim lingkungan
berlubangnya lapisan ozon yang
hidup internasional 4. Secara khusus
dirasakan di seluruh dunia, kedua, isu
makna lingkungan hidup itu sendiri
lingkungan hidup juga menyangkut
yaitu seluruh kondisi eksternal yang
eksploitasi terhadap sumber daya
mempengaruhi kehidupan dan peranan
global seperti lautan dan atmosfer,
organisme.
ketiga, permasalahan lingkungan hidup
Kerjasama internasional dalam
selalu bersifat transnasional, sehingga
menagani isu lingkungan hidup global
kerusakan lingkungan di suatu negara
diarahkan untuk mencari kesepakatan
akan berdampak pula bagi wilayah di
ukuran-ukuran, patokan-patokan dan
sekitarnya (misalnya kebakaran hutan
norma-norma internasional yang sah
di kalimantan, menyebabkan
serta cara penerapannya. Pembuatan
penerbangan ke Singapura batal)dalam
patokan, ukuran dan norma standar ini
hal ini otonomi dan rasionalitas
dibutuhkan untuk mendefinisikan
individu serta kedaulatan negara bisa
prinsip umum penaganan kolektif dan
menjadi tidak bermakna ketika
membuat aturan serta proses yang tepat
ekosistem tersebut mengklaim
dalam pembentukan rezim
kedaulatannya2, keempat, banyak
internasional dalam dimensi
kegiatan eksploitasi atau degradasi
lingkungan hidup. Proses implementasi
lingkungan memiliki skala lokal atau
rezim lingkungan hidup internasional
nasional, dan dilakukan di banyak
nantinya akan merupakan suatu proses
tempat di seluruh dunia sehingga dapat
dimana anggota rezim harus
dianggap sebagai masalah global,
mengumpulkan, menukar serta
misalnya erosi dan degradasi tanah,
membahas informasi yang berkaitan
penebangan hutan, polusi air dan
dengan isu yang diangkat dalam rezim
tersebut. Proses
sebagainya, kelima, proses yang
menyebabkan terjadinya eksploitasi 3 John Baylis, dan Steve Smith, The
Globalization of World politics :An Introduction to
1 Richard W Mansbach, Global Puzzle: Issues and
International Relations, Oxford University Press, UK, 1999, hal
314-315
actors in Global politics, Houghton Mifflin Company,
Boston,1997, hal 14 4 Owen Greene, , “Environmental Regimes :
2 Purwo Santoso, Pengelolaan Negara,
Effectiveness and Implementation Review” dalam John Vogler
Mekanisme Pasar dan Dinamika ekosistem : Tiga Medium
dan Mark F Imber, The Environment and International
interkasi pemerintahan, dalam jurnal Transformasi Vol.1,
Relations, Routledge, New York, 1996, hal. 202
no.1, September 2003, hal 58
implementasi rezim ini terdiri dari
area riset interdisipliner dalam politik
tahap pertukaran data dan informasi,
dan lingkungan ini.
analisis data, serta penilaian terhadap
proses implementasi yang telah
b. Antroposentris Versus
dilakukan oleh negara anggotanya.5
Ekosentris
Penulis mencoba
B. Rumusan Masalah
membandingkan pendapat kedua kubu
Bagaimana posisi global
tersebut dalam tabel 1, sebagaimana
environmental regime di tengah
terlampir.
perdebatan Antroposentris versus
ekosentris? D. Metode Penelitian
a. Metode dan Cara Penelitian
C. Kerangka Teori
Metode yang digunakan dalam
a. Global environmental Regime
penelitian ini adalah metode penelitian
Kajian politik lingkungan global
kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor,
dimulai pada akhir 1960an hingga awal
metode penelitian kualitatif ialah
1970an.6 Saat ini kajian politik
prosedur penelitian yang menghasilkan
lingkungan hidup ini berada dibawah
data deskriptif berupa kata-kata tertulis
disiplin ilmu politik, dimana ia
atau lisan dari orang-orang dan
menganalisa tentang peran negara,
perilaku yang dapat diamati. (Lexy
lembaga-lembaga internasional,
Moleong, 1989). Metode Deskriptif
ekonomi politik global, kekuasaan
adalah suatu metode dalam meneliti
global, norma dan ideologi, dan teori-
status sekelompok manusia, suatu
teori hubungan internasional. Beberapa
obyek, suatu set kondisi, suatu sistem
ahli melihat inti dari kajian politik
pemikiran ataupun suatu sistem
lingkungan ini adalah pada kajian
pemikiran ataupun suatu kelas
literatur atas negara dan tata kelola
peristiwa pada masa sekarang. Tujuan
global. Beberapa ahli yang lain melihat
dari penelitian deskriptif adalah untuk
bahwasanya politik lingkungan hidup
membuat deskripsi, gambaran atau
ini melekat pada teori hubungan
lukisan secara sistematis, faktual, akurat
internasional dari rezim-rezim
mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta
lingkungan. Ada juga yang
hubungan antar fenomena yang
beranggapan bahwa politik lingkungan
diselidiki.7
hidup mempelajari dampak ekologi
Dalam metode ini peneliti
dari ekonomi global, seperti
berusaha untuk mendeskripsikan
politik pertumbuhan,
tentang posisi global environmental
perdagangan, korporasi, finansial
Rezim ditengah perdebatan antara
dan konsumsi. Meskipun
paham Antroposentrisme dengan
banyak pendapat para ahli dan
Ekosentrisme. Dengan data – data yang
beragam riset yang menggunakan
tersedia peneliti menganalisa tentang
perspektif politik lingkungan hidup,
keadaan yang terjadi.
Dauvergne menegaskan bahwa
sumbangan dan kontribusi utama dari
b. Teknik Pengambilan Data
kajian politik lingkungan hidup ini
Penelitian ini dilakukan dengan
adalah meluasnya
penelitian dokumen . Penelitian

7 Moh. Natsir, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia,


5
Ibid Jakarta,1988,hal.63
6
Dalam Handbook of Global Environmental
Politics (Edited by Peter Dauvergne, 2005, hal 8
dokumen dimaksudkan unuk
modernitas industrial yang dianut oleh
mendeskripsikan berbabagi realita yang
hampir seluruh umat manusia di dunia
diteliti. Data diperoleh melalui sumber
pada saat ini. Degradasi lingkungan
data sekunder. Data-data sekunder
hidup dapat dikatakan membuat sejenis
diperoleh melalui studi dokumenter,
“ancaman” khusus yang bukan
yakni melalui majalah, surat kabar,
ancaman bagi negara tetapi pada
buku-buku dan sumber-sumber lain
masyarakat secar keseluruhan.
yang berhubungan dengan topik
Degradasi lingkungan merupkan
penelitian ini.
ancaman terhadap lingkungan global,
Peneliti mengumpulkan data
yaitu samudera, laut, lapisan ozon, dan
dari perpustakaan Fisip Universitas
sistem iklim yang merupakan sistem
Gadjah Mada Yogyakarta. Juga dari
pendukung kehidupan bagi masyarakat
beberapa perpustakaan yang terdapat
secara keseluruhan.
data yang relevan dengan penelitian ini.
Populasi global yang sangat
cepat meningkat mengejar standar
c. Teknik Analisa Data
kehidupan yang lebih tinggi
Analisa data dilakukan melalui merupakan ancaman potensial bagi
interpretasi dari dokumentasi yang lingkungan hidup.Produksi makanan
terkumpul, kemudian dianalisis secara adalah contohnya. Suplai makanan
deskriptif – kualitatif. Dengan dunia tumbuh lebih cepat dibanding
mengadakan survei terhadap data yang populasi global. Tetapi suplai itu
telah ada peneliti menggali teori-teori didistribusikan dengan tidak seimbang,
yang telah berkembang dalam bidang terdapat surplus makanan yang besar
ilmu yang berkepentingan. Untuk sekali di negara-negara maju dan
mengetahui validitas data informasi kekurangan yang besar di kebanyakan
yang diperoleh diadakan Cross cheking negara- negara miskin. Di mana
data tersebut menunjukkan adanya makanan sulit diperoleh, masyarakat
reliable data yang akan dianalisa. akan sering mengeksploitasi tanah
secara berlebihan agar dapat “sesuatu”
E. Pembahasan dari dalamnya.
a. Degradasi Lingkungan Hidup Produksi massal industri
Ketika manusia modern mengancam menghabiskan sumber
meletakkan parameter pertumbuhan daya material dan energi yang langka.
ekonomi dalam paradigma Masalah lokal tentang degradasi
developmentalisme untuk mengukur lingkungan hidup semakin memiliki
standar kualitas hidup dan kelayakan implikasi internasional. Polusi udara
hidup, sejak itulah sebetulnya tidak akan berhenti diperbatasan, hujan
lingkungan hidup dan kondisi sosial asam dari Perancis, misalnya
budaya masyarakat telah dikorbankan mengancam masyarakat, persediaan air
dan mengalamai degradasi yang sangat tanah, ikan di danau dan hutan-hutan
hebat. Pada sisi lingkungan hidup dan tidak hanya di Perancis tetapi juga di
sumber daya alam degradasi itu telah negara-negara tetangga Eropa. Produksi
menghadirkan krisis lingkungan hidup gas CFC yang digunakan untuk mesin
yang berkepanjangan dan penurunan pendingin, penyejuk ruangan, bahan
kualitas lingkungan hidup yang tajam kimia dan produk industri lainnya,
dari waktu ke waktu. Ini adalah merupakan ancaman besar bagi lapisan
bayaran yang paling mahal dari ozon, selimut gas yang melindungi
kehidupan bumi dari sinar ultra violet matahari.
CFC berinteraksi dengan secara
ekosistem”8. Kaum ekoradikal
kimiawi dengan lapisan ozon sehingga
menyatakan bahwa masyarakat
menipiskannya. Karbondioksida dan
manusia di muka bumi terancam
kandungan kimia lainnya terkunci
bergerak mendekati daya tampung
dalam panas dekat pada permukaan
planet, tidak akan ada perbaikan
bumi dan oleh karena itu menghasilkan
teknologi yang sederhana yang dapat
pemanasan global, yang disebut efek
mengurusi masalah tersebut. Solusinya
rumah kaca. Pemanasan global berarti
adalah pengendalian populasi yang
polusi udara yang sangat dan
lebih keras dan perubahan drastis
meningkatkanya permukaan air laut,
dalam gaya hidup modern menuju cara
suatu ancaman bagi sebagian penduduk
hidup yang ramah lingkungan,
dunia yang hidup di wilayah pantai.
berorientasi sedikit mengkonsumsi dan
sedikit menghasilkan sampah.9
b. Modernis (Antroposentris)
Pada awalnya paham
Vs Ekoradikal (Ekosentris) antroposentris yang diwakili oleh kaum
Interaksi politik dan ekonomi modernis adalah pemahaman bahwa
yang sedang berlangsung saat ini pada manusia di atas alam. Intinya bahwa
dasarnya mengacu pada paham manusia diijinkan mengeksploitasi alam
antroposentris. Disatu sisi ada paham dalam mengejar nasib dan
ekosentris yang menjadi sumber perkembangan manusia. Sebaliknya
inspirasi bagi gerakan lingkungan paham ekosentris yang diwakili oleh
hidup. Dinamika dalam merespon kaum ekoradikal, menempatkan nilai
persoalan lingkungan hidup yang sama pada manusia dan alam
berlangsung diantara kedua pemikiran sebagai bagian dari satu biosistem
tersebut. tunggal. Dari pandangan ini manusia
Kaum modernis tidak memiliki hak mengeksploitasi
(antroposentris) yakin bahwa perbaikan alam bagi keuntungannya sendiri.
terus menerus dalam pengetahuan Manusia memiliki kewajiban untuk
ilmiah dan dalam persaingan teknologi hidup dalam keharmonisan dengan
kita akan meningkatkan keahlian kita alam dan menghargai serta memelihara
dalam menguasai lingkungan. Dengan keseimbangan ekologis secara
kata lain, kita akan terus meningkatkan menyeluruh . 10 Kaum ekoradikal
keahlian kita dalam menghasilkan dan menyerukan perubahan mendalam
mengkonsumsi dengan cara yang bukan hanya dalam organisasi ekonomi
ramah lingkungan. Sebagai contoh, tetapi juga dalam organisasi politik.
emisi gas CFC dikurangi, produksi Mereka berpendapat bahwa negara
industri membutuhkan sedikit input lebih merupakan masalah daripada
bahan mentah yang langka dari sebagai sebuah solusi bagi masalah
sebelumnya. lingkungan hidup. Negara adalah
Sebaliknya kaum ekoradikal bagian dari masyarakat modern dan
(ekosentris) berpikir bahwa ekosistem masyarakat modern adalah sebab dari
memiliki daya tampung yang terbatas. krisis lingkungan hidup. Tetapi tiodak
Keterbatasan tersebut “didefinisikan
sebagai seberapa besar suatu populasi 8
Hughes, B.B, Continuity and Change in World
spesies dapat tumbuh sebelum spesies Politics :The Clash of Perspektive, Pretince Hall,
tersebut berlebihan menggunakan Englewood Cliffs, 1991, hal.410

sumber daya yang tersedia di 9


Ibid, hal.409
10 Ibid
ada kesepakatan antara kaum
penghasilan mereka, sementara pola-
ekoradikal tentang peran atau apa yang
pola pertanian organik dan ramah
menggantikan negara. Disatu pihak
lingkungan yang lebih bersandar pada
ada, ada pengakuan perlunya
asupan rendah dianggap tidak menarik
sentralisasi pengendalian politik global
bagi perdagangan. Pada masa lalu,
agar dapat mengamankan manajemen
sebagain besar bantuan pertanian
ekosistem global keseluruhan. Disisi
dipergunakan untuk model pertanian
lain, ada pengakuan bahwa komunitas
Revolusi Hijau, yang menggunakan
lokal yang kecil, mandiri, adalah yang
bibit-bibit dengan respon yang tinggi
paling tepat untuk memajukan gaya
pada pupuk non organik dan pestisida
hidup tidak konsumtif dalam
kimia berdosis tinggi. Varietas bibit
keseimbangan ekologis dengan kondisi
yang sangat terbatas tersebut telah
lokal tertentu. Perdebatan ini masih
menggeser varietas bibit-bibit
terus bergulir yang menentukan adalah
tradisional yang sangat beragam,
banyak sedikitnya orang yang
sehingga mengikis keanekaragaman
memposisikan pada paham mana
hayati. Persoalan ekologi lainnya yang
dalam menyikapi isu lingkungan hidup.
adalah menurunnya kesuburan tanah,
polusi tanah dan sumber-sumber air
c. Rezim Internasional
oleh bahan-bahan kimia, keracunan
Lingkungan Hidup Versus Rezim
pestisida dan gangguan hama yang
Perdagangan disebabkan oleh meningkatnya
Masalah lingkungan hidup bisa imunitas hama atas pestisida. Hal
memberikan tekanan pada negara tersebut merupakan tanda-tanda sistem
untuk terlibat dalam kerjasama teknologi mengalami kemunduran dan
internasional yang lebih besar. Rezim keuntungan utama diklaim oleh sistem
internasional telah dibentuk dalam tersebut seperti produktivitas tinggi,
sejumlah bidang tertentu untuk yang dengan sendirinya sampai saat ini
menyatakan berbagai macam isu masih dipertanyakan. Dengan
lingkungan hidup, meliputi hujan asam, munculnya berbagai hal yang
penipisan lapisan ozon, pemburuan mengecewakan dalam revolusi hijau,
ikan paus, perdagangan limbah sumberdaya komersial mulai berpaling
beracun, lingkungan hidup benua pada bioteknologi baru. Berkaitan
antartika, pemanasan global dan denga hal tersebut, diperlukan tingkat
punahnya keanekaragaman hayati. kehati- hatian yang tinggi, karena klaim
Punahnya keanekaragaman mengenai keuntungan rekayasa
hayati ini akibat proses globalisasi yang genetika sampai saat ini sama sekali
telah menyebarkan teknologi pertanian belum terbukti, sementara di sisi lain
yang tidak ramah lingkungan ke terdapat bukti yang semakin banyak
sebagain besar negara Selatan. Di mengenai bahaya-bahaya yang dapat
tingkat internasional baru sedikit sekali dan telah terjadi.11
upaya yang dilakukan bagi Dengan adanya keprihatinan
implementasi pertanian berkelanjutan. atas masalah keaanekaragaman hayati,
Ketiadaan komitmen ini boleh jadi maka seharusnya berbagai sumber
terkait dengan kenyataan bahwa model-
model pertanian berbasis kimia yang
saat ini sangat dominan menjadi dasar 11 Khor, Martin, Globalisasi dan Krisis
Pembangunan Berkelanjutan, Cindelaras Pustaka Rakyat
pijakan bagi perusahaan-perusahaan Cerdas, Yogyakarta, 2005, hal 74
agribisnis komersial untuk memupuk
bantuan tidak disalurkan untuk
penyakit kaki dan mulut dan tidak
pengembangan bioteknologi sebagai
populernya pertanian bioteknologi
suatu teknologi baru yang dianggap
dalam masyarakat. Sungguh ironi
mampu menuntaskan berbagai masalah.
memang, dimana negara-negara
Sebaiknya prioritas lebih diberikan bagi
dibelahan bumi selatan yang diklaim
upaya-upaya mendorong penelitian
memiliki lahan yang subur harus
dan proyek-proyek pengembangan
mersakan kekecewaan yang besar
sistem dan praktek lingkungan maupun
akibat dari kebijakan yang tidak
pertanian yang berbasis masyarakat.
berpihak pada lingkungan. Ini
Sejauh ini bantuan yang diberikan
menunjukkan bahwa gerakan
relatif kecil. Alasannya sekalipun
ekosentris tergilas oleh paham
“Pertanian berkelanjutan” mungkin baik
teknosentris. Mau tidak mau negara-
secara ekologis, namun
negara pertanian menurut saja dan
produktivitasnya dianggap kurang
mengikuti aturan main yang sudah
mencukupi. Alasan ini hanya praduga
ditetapkan.
yang tidak terbukti sebagaimana
Berbeda dengan rezim ozon,
dituduhkan ketika metode Revolusi
dimana rezim ini merupakan salah satu
Hijau diterapkan, karena terdapat bukti
rezim yang sangat berhasil dari
bahwa sebenarnya pertanian ekologis
kerjasama internasionalpada
pun mampu menghasilkan tingkat
lingkungan hidup. Rezim ozon memuat
panenan yang tinggi.
persetujuan internasional untuk
Sejak berdirinya UNCED
memotong dan pada akhirnya
(United Nation Conference on
menghentikan produksi CFC dan
Environment and Development), hanya
dengan demikian bermaksud
terdapat sejumlah kecil gerakan resmi
menghentikan kerusakan lapisan ozon
yang terkoordinasi pada tingkatan
yang telah terjadi dalam dekade
global untuk menghapuskan pertanian
belakangan ini. Beberapa rezim lainnya
yang mengandalkan asupan-asupan
kurang berhasil disebabkan karena
kimia maupun untuk mengembangkan
kurang komitmen yang memadai dan
pertanian berkelanjutan, kendati terjadi
kerjasama yang nyata dari negara-
peningkatan permintaan yang sangat
negara yang berpartisipasi12 .
besar dari masyarakat atas produk
Kondisi semakin parah ketika
pangan organik. Sebagai akibat
paradigma globalisasi semakin keras
kurangnya dukungan, pertanian
gaungnya. KTT bumi yang
berkelanjutan saat ini tetap hanya
dilaksanakan pada saat globalisasi
semacam anekdot. Satu perkembangan
dimana liberalisasi ekonomi juga
positif saat ini adalah perubahan
semakin pesat perkembangannya. Hal
kebijakan di sejumlah negara Eropa
ini nampak ketika jargon pembangunan
terutama Jerman, yang lebih mengarah
berkelanjutan yang digagas di Rio
pada pengembangan pertanian organik.
hingga ke Johannesburg harus bersaing
Hal ini dilatarbelakangi oleh akibat
kuat dengan paradigma globalisasi,
yang timbul dari rentetan persoalan
summit to summit pun hanya terkesan
yang terkait dengan pertanian
sebagai simbolic statement yang kental
konvensional, pertanian dan
dengan nuansa politis, disamping
pengembangn ternak dengan biotek,
operasionalisasinya tetap dimatangkan
yang diantaranya meliputi : Persoalan
BSE (energi ramah lingkungan), 12
P.M Haas,. et.al, (eds), Institutions for The Earth,
MIT Press, Cambridge, 1993, hal. 34
di badan-badan khusus berdasarkan
dan peracunan alam14. Lain halnya AS
permasalahannya juga nampak
dengan PBB tentang keragaman hayati,
dominasi negara-negara maju terkesan
AS tidak mau menandatangani
memaksakan kehendak untuk
konvensi tersebut karena diperkirakan
kepentingannya dan “menodai’
efek konvensi tersebut mengandung
pembangunan berkelanjutan. Memang
resiko besar pada perkembangan
pada kenyataannya ada beberapa
ekonomi AS yang bersandar pada
kelemahan dari prinsip-prinsip dalam
industri bioteknologi15
KTT Bumi tersebut yaitu rumusannya
Sementara itu PBB, organisasi
sangat didominasi oleh rasionalitas
yang di beri mandat mengatur
manusia dan seolah-olah manusia dapat
pelaksanaan pembangunan
mengerjakan apa saja untuk mengatasi
berkelanjutan melalui Commision on
alam semesta. Perjalanan dari
Suistainable development (CSD) yang
konferensi ke konferensi, nampak
dibentuk di KTT Bumi, mengalami
masing-masing kelompok kepentingan
proses pelemahan karena negara utara
ingin memasukkan aspirasi dalam
menolak membayar penuh iuran
deklarasi tersebut.
mereka.16 PBB tidak mendapatkan
Apa artinya persaingan
dukungan politik dari negara maju.
pembangunan berkelanjutan versus
Sebaliknya institusi keuangan seperti
globalisasi ekonomi ini bagi lingkungan
IMF dan Bank Dunia, atau institusi
hidup dan kesejahteraaan masyarakat.
perdagangan WTO semakin
Kenyataannya gap Utara Selatan
dipentingkan oleh negara maju sebagai
semakin lebar sementara semangat Rio
organisasi yang dapat mengatur
tidak pernah mendapatkan kesempatan
pembangunan internasional. PBB
untuk diterjemahkan dalam tindakan
semakin mengalami krisis legitimasi,
nyata. Hanya lima negara utara yang
dan negara maju selalu memiliki posisi
memenuhi target 0,7 % dari GNP
tawar yang kuat dan negara
sebagai bantuan melaksanakan agenda
berkembang akan tetap berada pada
21, alih teknologi tidak pernah terjadi 13.
lingkaran setan. Negara-negara utara
Komitmen memperbaiki lingkungan
mengumumkan bahwa ia semakin
tidak pernah dilaksanakan. Bahkan
meningkatkan kesadaran
Amerika Serikat (AS) menolak
lingkungannya. Segala komoditas
kesepakatan Protokol Kyoto sebagai
perdagangan ditetapkan persyaratan
pelaksanaan bagi konvensi perubahan
ketat terhadap residu kimia yang
iklim, karena memuat target waktu dan
terkandung pada produk makanan dari
penurunan emisi gas rumah kaca.
Selatan. Persyaratan pengelolaan
Disinyalir kaum elit Jepang dan Eropa
lingkungan ditetapkan dan ecolabel
pura-pura kecewa dengan keputusan
ditetapkan untuk menyatakan bahwa
AS, tetapi kekecewaan mereka yang
komoditas diproses secara ramah
sebenarnya adalah AS secara gamblang
menjabarkan dinamika dasar dari
sistem produksi yang mereka anut
bersama, yaitu perluasan terus-menerus
14
dilakukan melalui percepatan konsumsi
http://www.focusweb.org/publiccations/Johannesburg.htm, diakses 02
Juli 2012.
15 Kompas, Op.Cit
16
Hira Jhamtani, Jalan Panjang Rio 1992 menuju
13 Kompas, Senin 27 Mei 2002 Johannesburg 2002, Wacana, Insist, Edisi XII, 2002
lingkungan sehingga menjadi
17
mereka. Ketimbang memberi prioritas
environmental friendly product. penting pada permasalahan lingkungan
Sejumlah negara-negara selatan dan sosial, pemerintah negara-negara
mulai kewalahan karena pada utara justru memenuhi keinginan
umumnya tidak menguasai inovasi perusahaan-perusahaan mereka untuk
teknologi dan manajemen lingkungan. lebih mendukung liberalisasi dan
Dibelakang isu lingkungan sebenarnya mendahulukan kepentingan-
negara-negara utara telah menyiapkan kepentingan mereka baik dalam
inovasi teknologi dan manajemen tingkatan domestik maupun
lingkungan. Ini berarti negara-negara internasional. Dengan demikian dalam
Selatan harus membeli teknologi dan setiap negosiasi internasional, entah
sistem dari Utara untuk memenuhi dalam WTO atau PBB, pemerintah
persyaratan teknis agar komoditasnya negara-negara utara selalu mengajkan
dapat masuk dalam pertdagangan usulan-usulan yang bisa memperluas
dunia. Para pelaku ekonomi Selatan hak-hak TNCs
mau tidak mau harus menyisihkan (Transnational
modalnya untuk diinvestasikan dalam Corporations), sambil menghalangi atau
pproses pengolahan sumberdaya yang melemahkan prinsip-prinsip dan
berwawasan lingkungan. pemikiran-pemikiran yang dibuat
Rezim perdagangan dalam hal dengan mengatasnamakan
ini diwakili oleh WTO (World Trade pembangunan.
Organization), semakin memantapkan
Di arena internasional,
langkahnya. Dengan mendapatkan pemerintah negara-negara Selatan, baik
dukungan penuh dari negara-negara secara individual maupun sebagai
Utara, WTO sebagai institusi resmi kelompok, secara umum tidak cukup
perdagangan dunia menjadi ajang bagi siap untuk melakukan negosiasi-
negara-negara utara untuk negosiasi, dibandingkan dengan
menanamkan pengaruhnya. Erat pemerintah negara-negara Utara.
kaitannya dengan upaya atau Meskipun terjadi peningkatan yang
kemampuan menyelesaikan isu-isu dramatis atas arti penting berbagai
lingkungan, sosial dan pembangunan, organisasi internasional dan proses-
dalam beberapa tahun belakangan ini proses dalam penentuan kebijakan
juga ditandai dengan melemahnya nasional, kepemimpinan dan birokrasi
kepemimpinan politik di hampir politik NSB (Negara sedang
seluruh negara di dunia. Di negara- Berkembang) tidak menempatkan
negara utara, kepemimpinan politik orang yan cukup memadai dan tidak
telah larut dalam alur pemikiran memiliki sumberdaya keuangan yang
mengenai kebutuhan mempertahankan cukup untuk persiapan-persiapan
daya saing dalam dunia yang kian menghdapi berbagai negosiasi
menyatu sehingga akhirnya internasional. Akhirnya mereka hanya
menempatkan masalah kepedulian berada pada posisi yang lemah dalam
terhadap lingkungan dan sosial pada suatu negosiasi, mereka tidak mampu
prioritas yang rendah dalam daftar mengungkapkan pendapat secara
17
Baiquni, M dan Susilawardani, Pembangunan yang
efektif dan kadang-
tidak Berkelanjutan Refleksi Kritis Pembangunan kadang terpaksa menyetujui
Indonesia, Transmedia Global Wacana, Yogyakarta, 2002, hal pendapat negara Utara walaupun
187
merugikan dirinya.
Kondisi hubungan internasional
Hal ini harus senantiasa
yang terformat dalam Common Life
diimplementasikan oleh para ahli
World (CLW) hadir dalam wilayah
ekonomi dan ahli lingkungan pada
regional, geografi dan isu melalui
umumnya bahwa salah satu kunci
mekanisme institusionalisasi tingkat
menuju perdagangan yang
tinggi, misalnya regional Uni Eropa,
berkelanjutan menurut lingkungan
AFTA atau wilayah isu misalnya
hidup adalah mengusahakan agar
perdagangan atau lingkungan. Upaya
produksi mencerminkan biaya
menghidupkan terus-menerus CLW
lingkungan hidup sepenuhnya. Kalau
muncul jika ada beberapa aktor
biaya-biaya ini diperhitungkan oleh
(negara) yang terus menerus
seluruh negara, maka perdagangan
membicarakan suatu isu tertentu,
merupakan sarana yang efisin untuk
dalam hubungan internasional dikenal
membagikan sumber daya ke seluruh
adanya ”norm enterpreneur” mekanisme
dunia.
yang terus menerus menyuarakan
Salah satu upaya untuk
suatu isu tertentu hingga akhirnya
menjembatani gap ini adalah cara
menjadi norma yang ditaati oleh
utama untuk mencapai pencantuman
negara-negara. Pemunculan norma
biaya ini ialah melalui pajak lingkungan
berasal dari orang (individu, negara,
hidup. Pajak pada energi misalnya akan
LSM) yang kemudian masuk menjadi
menolong membatasi biaya-biaya
perdebatan negara yang kemudian
perdagangan lingkungan hidup dengan
diperjuangkan. Kalau norma itu sudah
cara mendorong penggunaan
diterima, maka akan ada penerapan
transportasi yang paling hemat energi
norma-norma itu diseluruh negara.
atau pajak pada kayu dari hutan primer
Hal ini cukup terbukti, ketika
akan mendorong penggunaan kayu
negara-negara maju mencari solusi
yang dibudidayakan, dengan demikian
bagaimana pertumbuhan ekonomi
mengurangi pengaruh perdagangan
menciptakan permintaan dan pasar,
kayu gelondongan yang “rakus” pada
dengan menghasilkan inovasi teknologi
penggundulan hutan. Akan tetapi sejak
alternatif yang lebih irit bahan dan
awal negara industri biasanya lebih
modal, dan secara struktural mengubah
berhasil daripada negara berkembang
pola ekonomi industrialis di bumi ini.
dalam menentukan harga produk
Dalam World Development Report 1992
ekspor mereka yang mencerminkan
terlihat jelas bahwa Bank Dunia sangat
perhitungan biaya kerusakan
mengandalkan pola tersebut sebagai
lingkungan dan pengendalian
paradigma pertumbuhan ekonomi
kerusakan tersebut. Misalnya kasus
modern. Dan memang untuk beberapa
ekspor dari negara industri, biaya-biaya
dekade, kisah ini tampak menjadi
dibayar oleh konsumen di negara
model solusi yang saling
pengimpor, termasuk di negara
menguntungkan bagi masalah ekologi
berkembang. Akan tetapi biaya ekspor
dan ekonomi yang meningkatkan
negara berkembang tetap di bayar
pertumbuhan ekonomi, menaikkan
dalam negeri, sebagian besar dalam
kesejahteraan umat manusia, dan
bentuk biaya kesehatan, harta milik dan
benar-benar mengurangi resiko
ekosistem.19
lingkungan.18

18
UNDP, Human Development Report 1992, 19
Laporan Komisi Dunia Untuk Lingkungan dan
Oxford University Press, New York, 1992, hal 13
Pembangunan, Hari Depan Kita Bersama, PT Gramedia,
Jakarta, 1988, hal 114
Jalan lain menuju perdagangan
Multilateral Environment Agreement.
lebih hijau sebenarnya adalah
Sebagian besar malah menyetujui
penetapan standar/pencantuman label
dilanjutkannya hubungan antara
lingkungan seperti program Malaikat
Multilateral Environment Agreement dan
Biru di Jerman atau cap hijau di AS,
WTO, sehingga kekhawatiran yang
kenyataannya negra-negara lebih
muncul WTO akan berperan besar.
memilih tingkat perlindungan yang
Pada intinya yang dibutuhkan
sangat berbeda dn berbeda pula dalam
oleh negara berkembang adalah
penegakannya. Adanya kekhawatiran
peluang untuk bisa mendapat
kerugian akan lebih besar pada pihak
penghasilan. Memang negara
produsen karena terpaksa memenuhi
berkembang biasanya kaya sumber
peraturan yang lebih ketat dari para
daya alam : hasil tambang, hutan dan
pesaingnya. Misalnya rencana
sejenisnya, namun mengekspor sumber
masyarakat Eropa untuk mengenakan
daya alam tanpa diproses,
pajak karbon sedang dihambat oleh
keuntungannya akan sangat kecil.
ketakutan akan kerugian yang
Karena itu negara berkembang harus
kompetitif jika Jepang dan AS tidak
mendapat kesempatan untuk
melakukan tindakan yang serupa.20
mengembangkan teknologi untuk
Fenomena Green Consumerism
menaikkan nilai tambah. Tanpa itu,
serta kebutuhan akan cleaner production,
negara berkembang harus terus
menghadirkan kompetisi para
mendapat subsidi dari negara maju.
produsen dalm menarik simpati dari
Sedangkan negara maju harus
konsumen dengan jargon ‘‘moralitas’’
bisa meningkatkan keluaran dengan
dengan kata lain tetap berpostur
mengurangi masukan, meminimumkan
kapitalis tapi bagaimana tetap
penggunaan energi, mengurangi limbah
menggiring dalam nuansa “hijau”.
dan mengurangi penggunaan ruang.
Namun perdagangan akan terus
Misalnya dengan menciptakan mesin
merupakan salah satu masalah
mobil yang efisien dan irit
lingkungan hidup yang masih saja
menggunakan bensin, mengurangi
dipersoalkan, sementara itu
penggunaan energi, dan mengurangi
persetujuan-persetujuan regional
limbah.
semakin banyak dan akan menjadi alat
Namun kenyataannya titik-titik
yang semakin perkasa menggariskan
kompromi juga masih didominasi oleh
kebijakan-kebijakannya baik dalam
kalangan konvensional. Hal ini
maupun antar negara-negara. Dalam
dikarenakan “image” perdagangan
klausul “perdagangan dan globalisasi”,
(Bretton Woods) dan Lingkungan
lobi NGO yang berhasil mematahkan
(Stockholm) yang awalnya selalu disetir
dominasi WTO mengenai masalah
dan bermuara di negara-negara maju.
perdagangan, lingkungan dan
Dari semua kemelut ini, satu yang tetap
pembangunan dalam suatu
dan harus selalu ada adalah wacana
perundingan, dinilai sebagai suatu
ekologis harus terus menerus
kemenangan. Namun lagi-lagi
dikonstruksikan paling tidak
pemerintah-pemerintah gagal untuk
meminimalisir kerusakan lingkungan
menegakkan otoritas serta otonomi dari
yang merupakan “titipan anak cucu
kita”.

20 Brown, Lester R, Dkk, Masa Depan Bumi,


F. Kesimpulan
Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 1993, hal.469
Dengan sedikit optimis tulisan
teknologi bersih bagi diri mereka
ini mencoba untuk memperkecil gap
sendiri maupun bagi negara
yang ada, karena pada hakekatnya
berkembang, serta menurunkan pola-
persaingan antara paham
pola dan tingkat permintaan mereka
antroposentris dan ekosentris masih
(konsumerisme) yang cenderung
akan terus berlanjut. Berbagai gerakan
merusak lingkungan. Dalam hal ini
yang pro lingkungan yang diwakili oleh
setidaknya negara berkembang
rezim lingkungan hidup semakin lama
memiliki sedikit bargaining position :
mengalami metamorfosis dan akhirnya
Tanpa kerjasama mereka, maka tidak
menemukan corak baru yang lebih
akan ada disana “tawar menawar
ekonomistik. Rezim perdagangan yang
global’ untuk mengurangi emisi
membungkus jargonnya dalam
karbondioksida atau perlindungan
perdagangan yang lebih hijau, telah
terhadap keanekaragaman hayati dan
memenangkan kompetisi di arena
hutan-hutan dunia. Harga dari
internasional. Mau tidak mau negara –
kerjasama itu adalah berupa uang yang
negara berkembang mengikuti “game”
jumlahnya sangat banyak, yang tidak
yang di buat oleh rezim tersebut.
banyak bagi lingkungan, tetapi juga
Munculnya tata kelola
bagi pembangunan, yaitu pembangunan
lingkungan global, di mana PBB
yang berkelanjutan.
mengambil bagian penting di
Dengan demikian kemiskinan
dalamnya, menjadi subyek perdebatan
dapat diatasi dengan mengubah cara
yang cukup besar. Singkatnya, KTT
mencapai pertumbuhan ekonomi. Cara
lingkungan PBB dapat diartikan dalam
meningkatkan pendapatan tidak boleh
dua cara yang saling bertentangan.
lagi hanya lewat jalur ekonomi, tetapi
Pertama, mereka dapat dilihat sebagai
lewat jalur sosial dan lingkungan.
tindakan diplomasi global, dalam hal
Artinya faktor biaya lingkungan dan
ini mereka telah melayani beberapa
sosial harus masuk ke biaya produksi,
fungsi penting. Atau dari sikap
karena selama ini biaya lingkungan dan
lingkungan yang radikal, mereka dapat
sosial dipikul oleh rakyat. Inilah bentuk
dinilai sebagai cara di mana kapitalisme
baru ekonomi pembangunan yang di
bisa lepas dari krisis lingkungan
sebut sebagai ekonomi berkelanjutan.
melalui pengelolaan teknis dari
Dengan mengacu pada hal tersebut
lingkungan dan penggunaan pasar.
diatas diharapkan bahwa gerakan
Sementara struktur pemerintahan telah
lingkungan menjadi “enteng” dalam
dibuka oleh keterlibatan PBB dengan
memasukkan nilai-nilai
pembangunan berkelanjutan,
environmentalisme untuk
khususnya di tingkat internasional,
menggantikan nilai-nilai dasar yang
struktur ini terus beroperasi dalam
menjadi penyebab kerusakan
proses tata kelola. Diferensial
lingkungan.
kekuasaan politik dan ekonomi dalam
hal ini, baik pada tingkat internasional
DAFTAR PUSTAKA
atau tingkat lokal, membatasi
kemampuan aktor untuk terlibat secara
Baiquni, M dan Susilawardani,
efektif dalam mempromosikan
Pembangunan yang tidak
pembangunan
Berkelanjutan Refleksi Kritis
berkelanjutan.
Pembangunan Indonesia,
Hanya kesadaran dari negara
Transmedia Global Wacana,
maju sangat diharapkan untuk
Yogyakarta, 2002
mengurangi emisi, mengembangkan
Baylis, John dan Steve Smith, The
politics, Houghton Mifflin
Globalization of World
Company, Boston, 1997
politics
Myers, N, and Simon, J.L, Scarcity or
:An Introduction Abundance? A debate on
to International Environmen, Norton, New
Relations, Oxford University York, 1994
Press, UK, 1999
Purwo Santoso, Pengelolaan Negara,
Brown, Lester R, Dkk, Masa Depan Mekanisme Pasar dan
Bumi, Yayasan Obor Dinamika ekosistem : Tiga
Indonesia, Jakarta, 1993 Medium
Eckersley, Robyn, Environmentalism
and Political Theory ; Towards
interkasi pemerintahan, dalam
an Ecosentric Approach, UCL
jurnal Transformasi Vol.1,
Press, London, 1992
no.1, September 2003
Goodin, R, Green Political Theory,
UNDP, Human Development Report
Polity Press, Cambridge,
1992, Oxford University
1992
Press, New York, 1992
Greene, Owen, “Environmental
Regimes : Effectiveness and
Kompas, Senin 27 Mei 2002
Implementation Review”
dalam John Vogler dan Mark
http://www.focusweb.org/publiccations/
F Imber, The Environment
Johannesburg.htm,
and International Relations,
Routledge, New York, 1996
Haas, P.M. et.al, (eds), Institutions for
The Earth, MIT Press,
Cambridge, 1993
Hughes, B.B, Continuity and Change
in World Politics :The Clash of
Perspektive, Pretince Hall,
Englewood Cliffs, 1991
Jhamtani, Hira, Jalan Panjang Rio
1992 menuju Johannesburg
2002, Wacana, Insist, Edisi
XII, 2002
Khor, Martin, Globalisasi dan Krisis
Pembangunan Berkelanjutan,
Cindelaras Pustaka Rakyat
Cerdas, Yogyakarta, 2005
Laporan Komisi Dunia Untuk
Lingkungan dan
Pembangunan, Hari Depan
Kita Bersama, PT Gramedia,
Jakarta, 1988
Mansbach, Richard W, Global Puzzle:
Issues and actors in Global
Lampiran
Table Perbandingan Perspektif

Kaum modernis : Kaum Ekoradikal :


Lingkungan hidup bukan masalah serius. Lingkungan hidup merupakan masalah serius.
Kemajuan dalam pengetahuan dan Perubahan drastis gaya hidup ditambah
teknologi akan memungkinkan kita pengendalian populasi untuk memajukan
melindungi lingkungan hidup. pembangunan berkelanjutan mutlak
diperlukan.
Pernyataan kaum modernis : Pernyataan kaum ekoradikal :
Semakin bertambahnya manusia dan Hanya teori politik hijau ekosentris yang
meningkatnya pendapatan menghasilkan menyeluruh yang mampu memberikan sejenis
masalah dalam jangka pendek. Masalah kerangka komprehensif yang kita butuhkan
ini memberikan kesempatan dan untuk mengantarkan resolusi abadi pada krisis
mempercepat pencarian solusi. Dalam ekologis masyarakat ekosentris akan menjadi
masyarakat bebas, solusi pada akhirnya satu masyarakat yang disitu ada badan
ditemukan, meskipun banyak orang gagal legislatif negara demokratik (yang merupakan
sepanjang jalan sebagai imbalan bagi diri bagian dari struktur pembuatan keputusan
mereka. Dalam jangka panjang multilevel yang membuatnya kurang kuat
pembangunan-pembangunan baru dibanding negara bangsa yang eksis dan lebih
memberikan keuntungan daripada jika responsif terhadap keputusan politik dari
21
masalah tersebut muncul badan-badan pembuat keputusan lokal,
regional dan internasional yang demokratis);
penyebaran kekuatan politik dan ekonomi
yang semakin besar baik dalam maupun antara
komunitas; jangkauan kontrol makro yang
jauh lebih ekstensif pada aktivitas pasar; dan
berkembangnya budaya emansipatoris
22
ekosentris

21 N Myers, and Simon, J.L, Scarcity or Abundance? A debate on Environmen, Norton, New York, 1994, hal.65

22 Robyn Eckersley, Environmentalism and Political Theory ; Towards an Ecosentric Approach, UCL Press, London, 1992,
hal.185

Anda mungkin juga menyukai