Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ALIRAN FILSAFAT EMPIRISME DAN POSITIVISME

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : Pengantar Filsafat

Dosen Pengampu : Dr. H. Iwan M.Ag.

Disusun Oleh :
Kelompok 7
Khoerul Umama Sidda (2108111007)

KELAS 1/A
JURUSAN TADRIS KIMIA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SYEKH NURJATI CIREBON
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji syukur kita panjatkan tas kehadirat Allah SWT yang sampai saat ini kita
masih diberikan nikmat iman dan islam kepada kita semua. Dan tak lupa sholawat
beserta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta
keluarganya dan para sahabatnya. Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
“Aliran Filsafat Empirisme dan Positivisme”.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini, untuk memenuhi salah satu tugas
individu pada mata kuliah pengantar filsafat dan dalam rangka memperlancar proses
pembelajaran di IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Dalam pembuatan makalah ini, tidak
lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, sehingga makalah ini dapat
selesai dengan tepat waktu.
Demikianlah makalah yang saya buat, saya pun menyadari makalah yang saya
buat ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik
dan saran dari dosen pengampu dan teman-teman pembaca agar makalah ini menjadi
lebih baik. Saya ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Cirebon, 26 Oktober 2021

Khoerul Umama Sidda

i
DAFTAR ISI

JUDUL

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...............................................................................................................1


B. Rumusan Masalah ..........................................................................................................2
C. Tujuan Pembahasan ........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................3-6

A. Pengertian Aliran Filsafat Empirisme .................................................... .......... .........3-6


B. Pengertian Aliran Filsafat Positivisme .......................... .............................................5-6

BAB III PENUTUP.............................................................................................................7

A. Kesimpulan .....................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................8

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Empirisme
Ketika dilahirkan. Empirisme lahir di inggris dengan 3 tokoh, yaitu :
1. Menurut Thomas Hobbes
mempersatukan empirisme dan rasionalisme dalam bentuk suatu filsafat
materialistis yang konsekuen pada zaman moderen. Hobbes memandang bahwa
pengenalan dengan akal hanyalah mempunyai fungsi mekanis semata-mata.
2. Menurut John Locke
Kaum empirisme yang diwakili oleh John Locke mengatakan bahwa pengetahuan
itu bersumber pada pengalaman yang sangat luas berhubungan dengan panca
indera manusia. Indra manusia yang menjalin relasi dengan alam baik materi,
ruang ataupun waktu.
3. Menurut David Hume
Berdasarkan salah satu pendapatnya yakni, buanglah kedalam api segala buku
yang tidak memuat penyelidikan. Dengan demikian, pengetahuan mendasari
sebagai kesan indera yang secaralangsung diperoleh melalui pengalaman baik
melalui percobaan ataupun indra
Positivisme
a. Positivisme muncul pada abad ke-19 dimotori oleh sosiolog August Comte,
dengan buah karyanya yang terdiri dari enam jilid dengan judul the course of
positive philosophy (1830-1842).
b. John stuart mill dari Inggris (1843)
Memodifikasi dan mengembangkan pemikiran Comte dalam sebuah karya yang
cukup monumental
c. Menurut Emile Durkheim
(sosiolog perancis) kemudian menguraikannya dalam rules of the sosiological
yang kemudian menjadi rujukan bagi para peneliti ilmu social yang beraliran
positivisme.

1
A. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu aliran empirisme ?
2. Siapa saja tokoh-tokoh dalam aliran empirisme?
3. Apa itu aliran positivisme ?
4. Siapa saja tokoh-tokoh dalam aliran positivisme ?

B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui aliran empirisme
2. Untuk mengetahui tokoh-tokoh aliran empirisme
3. Untuk mengetahui aliran positivisme
4. Untuk mengetahui tokoh-tokoh aliran positivisme

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. ALIRAN FILSAFAT EMPIRISME


1. Pengertian empirisme
Secara Bahasa, kata ini berakar dari kata Bahasa Yunani (empeiria) dan dari
kata experietia, yang berarti “berpengalaman dalam”, “berkenalan dengan”,
“terampil untuk”. Empirisme adalah suatu aliran dalam filsafat yang menyatakan
bahwa semua pengetahuan berasal dari pengalaman manusia. Empirisme menolak
anggapan bahwa manusia telah membawa fitrah pengetahuan dalam dirinya.
Ketika dilahirkan. Empirisme lahir di inggris dengan 3 tokoh adalah David hume,
George Berkeley, dan john locke.
Para pemikir di inggris bergerak kearah yang berbeda dengan tema yang telah
dirintis oleh descartes. Mereka lebih mengikuti jejak francis bacon yaitu aliran
empirisme. Empirisme adalah suatu doktrin yang menekankan peranan
pengalaman dalam memperoleh pengetahuan dan pengetahuan itu sendiri dapat
mengecilkan peran akal.
Orang pertama pada abad ke-17 yang mengikuti aliran empirisme di inggris
adalah Thomas Hobbes(1588-1679). Jika Bacon lebih berarti dalam bidang
penelitian, maka Hobbes dalam bidang doktrin atau ajaran. Hobbes telah
menyusun suatu sistem yang lengkap berdasar kepada empirisme secara
konsekuen. Meskipun ia bertolak pada dasar-dasar empiris, namun ia menerima
juga metode yang dipakai dalam ilmu alam yang bersifat matematis. Ia telah
mempersatukan empirisme dengan rasionalismedalam bentuk suatu filsafat
materialistis yang konsekuen pada zaman moderen.
2. Pemikiran Aliran Empiris
Aliran Empiris berpendapat bahwa manusia memperoleh pengetahuan melalui
pengalaman yang diperoleh dari indrawi. Pengenalan tersebut dimunculkan oleh
pemikir yang bernama Francois Bacon (1561-1626). Pengenalan ini diyakini
sebagai yang paling jelas dan sempurna. Proses pengalaman yang diperoleh
tersebut tidak lain akibat suatu objek yang merangsang alat-alat indrawi yang
dipahami dalam otak. Sehingga terbentuklah tanggapan-tangapan mengenai onjek
yang telah
3
merangsang alat-alat indrawi.
3. Tokoh pendukung Aliran Empirisme
Setiap aliran sangat berpengaruh kepada pendukung-pendukungnya, begitupun
dengan aliran empirisme. Adapun tokoh-tokoh pendukung, antara lain :
a. Thomas hobbes (1588-1679)
Ia seorang ahli pikir Inggris lahir di Malmesbury. Pada usia 15 tahun ia
pergi ke Oxford untuk belajar logika Skolastik, dan fisika yang ternyata
gagal.karena ia tidak meminta sebab gurunya beraliran Aristotelian.
Orang pertama pada abad ke-17 yang mengikuti aliran empirisme di
inggris adalah Thomas Hobbes (1588-1679). Hobbes dalam bidang doktrin
atau ajaran. Hobbes telah menyusun suatu sistem yang lengkap berdasar
kepada empirisme secara konsekuen. Meskipun ia bertolak pada dasar-dasar
empiris, namu ia juga menerima metode yang dipakai dalam ilmu agama yang
bersifat matematis. Hobbes mempersatukan empirisme dan rasionalisme
dalam bentuk suatu filsafat materialistis yang konsekuen pada zaman
moderen. Hobbes memandang bahwa pengenalan dengan akal hanyalah
mempunyai fungsi mekanis semata-mata. Contohnya, Ketika melakukan
proses penjumlahan dan pengurangan. Misalnya pengalaman dan akal dapat
mewujudkannya. Pengalaman dimaksudkan sebagai keseluruhan atau totalitas
pengamatan yang disimpan dalam ingatan atau digabungkan dengan suatu
pengharapan di masa depan, sesuai yang diamati pada masa lalu.
b. John Locke
Ia dilahirkan di Wrington, dekat Bristol, Inggris. Di samping sebagai
seorang ahli hukum, ia juga menyukai filsafat dan teologi mendalami ilmu
kedokteran dan penelitian kimia.
Kaum empirisme yang diwakili oleh John Locke mengatakan bahwa
pengetahuan itu bersumber pada pengalaman yang sangat luas berhubungan
dengan panca indera manusia. Indra manusia yang menjalin relasi dengan
alam baik materi, ruang ataupun waktu,
c. David hume (1711-1776)
Berdasarkan salah satu pendapatnya yakni, buanglah kedalam api
segala buku yang tidak memuat penyelidikan. Dengan demikian, pengetahuan
mendasari sebagai kesan indera yang secaralangsung diperoleh melalui
4
pengalaman baik melalui percobaan ataupun indra (membau, merasa,
melihat, menyentuh, mengisap). Kesan panca indra merupakan awal
kepercayaan akan kebenaran pengetahuan.
B. ALIRAN FILSAFAT POSITIVISME
1. PENGERTIAN
Positivisme merupakan paradigma ilmu pengetahuan yang paling awal muncul
dalam dunia ilmu pengetahuan. Keyakinan dasar aliran ini berakar dari paham
ontology realisme yang menyatakan bahwa realitas ada (exist), dalam kenyataan
yang berjalan sesuai hukum alam (natural laws). Upaya penelitian dalam hal ini
adalah untuk mengungkapkan kebenaran realitas yang ada, dan bagaimana realitas
tersebut senyatanya berjalan
Positivisme muncul pada abad ke-19 dimotori oleh sosiolog August Comte,
dengan buah karyanya yang terdiri dari enam jilid dengan judul the course of
positive philosophy (1830-1842).
John stuart mill dari Inggris (1843) Memodifikasi dan mengembangkan
pemikiran Comte dalam sebuah karya yang cukup monumental.
Emile Durkheim (sosiolog perancis) kemudian menguraikannya dalam rules of
the sosiological yang kemudian menjadi rujukan bagi para peneliti ilmu social
yang beraliran positivism. Factor social yang dimaksud meliputi Bahasa, system
hukum, system politik, pendidikan, dan lain-lain. Sekalipun fakta social berasal
dari luar kesadaran individu,tetapi dalam penelitian positivism, informasi
kebenaran itu ditanyakan oleh peneliti kepada individuyang dijadikan responden
penelitian.
Di bawah naungan paying positivisme, ditetapkan bahwa objek ilmu
pengetahuan maupun pernyataan, harus memenuhi syarat-syarat yang
diberlakukan atas objek ilmu pengetahuan :
1. Dapat diamati (observable)
2. Dapat diulang (repeatable)
3. Dapat diukur (measurable)
4. Dapat diuji (testable)
5. Dapat diramalkan (predictable)
5

Paradigma positiv telah menjadi pegangan para ilmuwan untuk


mengungkapkan kebenaran realitas. Setelah positivism ini berjasa dalam
waktu yang cukup lama (+400 tahun). Kemudian berkembang sejumlah
‘aliran‘ paradigma yang baru yang menjadi landasan pengembangan ilmu
dalam berbagai bidang kehidupan.
6

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Ada 3 tokoh dalam aliran empirisme :
a. Thomas Hobbes,
b. John Locke
c. David hume
2. Thomas Hobbes merupakan orang pertama pada abad 17 yang mengikuti aliran
empirisme
3. Ada 3 tokoh dalam aliran positivism :
a. August Comte
b. John Stuart Mill
c. Emile Durkheim
4. August Comte merupakan seorang ilmuwan Yunani yang pertama kali memiliki aliran
positivism.

B. SARAN
Menyadari hal yang masih jauh dari kata sempurna, karena kami sebagai penulis
makalah ini hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan dan dosa.
Kedepannya kami akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan masalah-masalah
yang sudah kita bahas dengan sumber-sumber yang bisa dipertanggungjawabkan. Jika
ada kritik dan saran silahkandisampaikan pada kami sebagai penulis
7
DAFTAR PUSTAKA

Yulia Ranita,. (2016) Aliran Empirisme

https://www.academia.edu/33324028/Pengantar_Filsafat_Empirisme
Muslih Mohammad,. (2016) Filsafat Ilmu (Kajian atas dasar Asumsi Dasar, Paradigma, dan
Kerangka Teori Ilmu Pengetahuan)
8

Anda mungkin juga menyukai