Kelompok adalah sekumpulan orang yang berhubungan satu sama lain secara regular untuk mencapai tujuan atau kepentingan bersama sedangkan tim adalah suatu unit yang terdiri atas dua orang atau lebih yang berinteraksi dan mengkoordinasi kerja mereka untuk tujuan tertentu. 2. Hakikat dan ciri organisasi sebagai tim Hakikat dan ciri organisasi sebagi tim adalah : Bekerja sama dengan tujuan tertentu, sasaran yang jelas dalam suasana saling mempercayai dan penuh percaya diri serta mengutamakan unjuk kerja Bersedia menerima perbedaan dan sumbangan pemikiran serta masingmasing individu memiliki peran yang berbeda-beda; Pemecahan masalah dilaksanakan secara positif tanpa melibatkan kebencian individu; Saling berbagi ilmu, pengetahuan, informasi, dan keterampilan agar seluruh tim memiliki kemampuan yang sama Apabila terjadi perbedaan pendapat mereka akan duduk bersama dan memecahkan permasalahan yang ada dengan kepala dingin dan terbuka; Pembagian dan pendelegasian tanggungjawab dengan orang-orang yang bekerja secara mandiri tetapi tetap dalam kerangka kerjasama; Saling berbagi dan menerima saran untuk perbaikan kinerja organisasi; Seluruh anggota tim tidak ragu-ragu mengambil inisiatif dan tindakan yang diperlukan, tanpa rasa takut terhadap perbedaan pendapat. 3. Menjelaskan strategi kerja sama tim Menurut Wikipedia, Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu. Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif. Strategi dibedakan dengan taktik yang memiliki ruang lingkup yang lebih sempit dan waktu yang lebih singkat, walaupun pada umumnya orang sering kali mencampuradukkan ke dua kata tersebut. Strategi sering dikaitkan dengan Visi dan Misi, walaupun strategi biasanya lebih terkait dengan jangka pendek dan jangka panjang. Membangun kerja sama tim memang tidak selalu mudah. Seringkali kita dihadapkan pada berbagai jenis karakter dan sifat orang yang berbeda-beda. Namun dengan strategi kerja sama tim yang baik maka tujuan bersama dapat diraih dan dicapai dengan mudah. Strategi tersebut antara lain: Menciptakan komunikasi yang lancar. Menjalin hubungan yang baik. Membangun rasa percaya. Membangun rasa kepemilikan dan komitmen. Memberikan tujuan dan aturan yang jelas. Memperjelas peran dari masing-masing anggota dan alur kerjanya. Menghargai pencapaian. Berikan contoh yang baik. Dorong sosialisasi. Izinkan anggota tim aktif mengambil bagian dalam pengambilan keputusan. 4. Menjelaskan hambatan dalam kerja sama tim Kelompok memainkan peran penting dalam organisasi, apakah itu kelompok formal atau kelompok informal. Pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi dilaksanakan oleh kelompok-kelompok kerja dalam berbagai sebutan yang lazim digunakan, apakah divisi, bagian, bidang, dan sebagainya. Orang- orang dalam organisasi juga bekelompok karena persahabatan, rasa aman, atau karena keinginan untuk menjadi bagian dari orang-orang yang berbagi nilai-nilai, sikap, dan tujuan yang sama. Dari sudut pandang ini, organisasi dapat dikatakan kumpulan kelompok orang yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan, baik formal maupun informal. Dari sudut manajemen kinerja kelompok, organisasi sebaiknya mengidentifikasi hambatan yang berpotensi menghambat kinerja. Hambatan kelompok berkineja dengan baik dapat terjadi karena kurangnya kompetensi dan motivasi anggota, defisitnya hubungan antar anggota, lemahnya kepemimpinan, keterbatasan teknologi, faktor kepribadian anggota, dan sebagainya. Selain itu, hambatan kelompok berkinerja dengan baik juga dapat terjadi karena setelah sekian lama berinteraksi anggota kelompok mengembangkan semangat konformitas (pikiran kelompok atau group think) yang negatif dan kecenderungan anggota untuk tidak berkinerja sebaik yang dapat dilakukan jika suatu tugas atau pekerjaan dilakukan secara perseorangan (social loafing) atau keengganan sosial.