Kelas : MA.19A5
1.Pengertian etika secara umum adalah suatu peraturan atau norma yang bisa digunakan
sebagai acuan bagi perilaku seseorang yang berkaitan dengan sifat yang baik dan buruk yang
dilakukan oleh seseorang serta merupakan suatu kewajiban dan tanggungan jawab moral.
3. Etika deontologi ini menekankan kewajiban manusia untuk bertindak secara baik. Paham
deontologi mengatakan bahwa etis tidaknya suatu tindakan tidak ada kaitannya sama sekali
dengan tujuan, konsekuensi atau akibat dari tindakan tersebut.
Ada dua kesulitan yang diajukan terhadap teori deontologi, khususnya terhadap pandangan-
pandangan Kant, Pertama, bagaimana jadinya apabila seseorang dihadapkan pada dua
perintah atau kewajiban moral dalam situasi yang sama, tetapi keduanya tidak bisa
dilaksanakan sekaligus, bahkan keduanya saling meniadakan. Untuk memecahkan kesulitan
pertama ini, Kant memberi dua hukum moral sebagai perintah tak bersyarat yang sekaligus
dapat menjawab persoalan tersebut . Hukum moral pertama, menurut Kant, berbunyi:
bertindaklah hanya berdasarkan perintah yang kamu sendiri kehendaki akan menjadi sebuah
hukum universal. Kedua, Kant juga mengajukan perintah tak bersyarat lainnya : bertindaklah
sedemikian rupanya sehingga anda sealu memperlakukan manusia, entah dalam dirimu
sendiri atau pada orang lain.
Persoalan kedua, sebagaimana dikatakn John Stuart Mill, para penganut etika deontologi
sesungguhnya tidak bisa mengelakkan pentingnya akibat dari suatu tindakan untuk
menentukan apakah tindakan itu baik atau buruknya. Dalam perspektif etika Adam Smith,
persoalan ini dapat dipecahkan secara lain. Menurut Adam Smith, suatu tindakan dapat
dinilai baik dan buruk berdasar motif pelakunya serta akibat atau tujuan dari tindakan itu