Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ayub Alansori

Kelas : MA.19A5

1.Pengertian etika secara umum adalah suatu peraturan atau norma yang bisa digunakan
sebagai acuan bagi perilaku seseorang yang berkaitan dengan sifat yang baik dan buruk yang
dilakukan oleh seseorang serta merupakan suatu kewajiban dan tanggungan jawab moral.

2. Macam macam norma


• Norma Susila
Norma susila adalah peraturan hidup yang bersumber dari hati nurani manusia. Norma
ini menentukan mana yang baik dan mana yang buruk.
• Norma Kesopanan
Norma kesopanan adalah ketentuan hidup yang bersumber dari pergaulan masyarakat.
Norma ini didasari oleh beberapa hal diantaranya yaitu kebiasaan,
kepatutan, kepantasan yang berlaku dalam masyarakat.
• Norma Agama
Norma agama adalah ketentuan hidup yang bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa.
Isinya berupa perintah-perintah, ajaran, dan larangan.
• Norma Hukum
Norma hukum adalah ketentuan yang dibuat oleh pejabat yang berwenang yang
memiliki sifat memaksa untuk melindungi kepentingan manusia dalam pergaulan
hidup di masyarakat dan mengatur tata tertib kehidupan bermasyarakat.

3. Etika deontologi ini menekankan kewajiban manusia untuk bertindak secara baik. Paham
deontologi mengatakan bahwa etis tidaknya suatu tindakan tidak ada kaitannya sama sekali
dengan tujuan, konsekuensi atau akibat dari tindakan tersebut.
Ada dua kesulitan yang diajukan terhadap teori deontologi, khususnya terhadap pandangan-
pandangan Kant, Pertama, bagaimana jadinya apabila seseorang dihadapkan pada dua
perintah atau kewajiban moral dalam situasi yang sama, tetapi keduanya tidak bisa
dilaksanakan sekaligus, bahkan keduanya saling meniadakan. Untuk memecahkan kesulitan
pertama ini, Kant memberi dua hukum moral sebagai perintah tak bersyarat yang sekaligus
dapat menjawab persoalan tersebut . Hukum moral pertama, menurut Kant, berbunyi:
bertindaklah hanya berdasarkan perintah yang kamu sendiri kehendaki akan menjadi sebuah
hukum universal. Kedua, Kant juga mengajukan perintah tak bersyarat lainnya : bertindaklah
sedemikian rupanya sehingga anda sealu memperlakukan manusia, entah dalam dirimu
sendiri atau pada orang lain.
Persoalan kedua, sebagaimana dikatakn John Stuart Mill, para penganut etika deontologi
sesungguhnya tidak bisa mengelakkan pentingnya akibat dari suatu tindakan untuk
menentukan apakah tindakan itu baik atau buruknya. Dalam perspektif etika Adam Smith,
persoalan ini dapat dipecahkan secara lain. Menurut Adam Smith, suatu tindakan dapat
dinilai baik dan buruk berdasar motif pelakunya serta akibat atau tujuan dari tindakan itu

4. Prinsip Etika Bisnis


• Prinsip Kejujuran
Prinsip kejujuran harus menjadi dasar penting dalam menjalankan bisnis apa pun.
Bagi sebagian pengusaha, baik pengusaha modern maupun pengusaha konvensional,
menyatakan bahwa kejujuran merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam bisnis
apa pun.
• Prinsip Otonomi
Prinsip otonomi saya terkait dengan sikap dan kemampuan individu dalam mengambil
keputusan dan tindakan yang benar.
• Prinsip Keadilan
Adil dalam hal ini berarti bahwa semua pihak yang terlibat dalam bisnis memiliki hak
untuk mendapatkan perlakuan yang sama sesuai dengan aturan yang berlaku.
• Prinsip Saling Menguntungkan
Prinsip saling menguntungkan berarti bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan
memberikan manfaat bagi semua pihak.
• Prinsip Integritas Moral
Dalam menjalankan bisnis, bisnis harus memiliki prinsip integritas moral yang baik.
Tujuannya untuk menjaga nama baik perusahaan dan tetap menjadi perusahaan yang
dipercaya oleh konsumen.
• Prinsip Loyalitas
Prinsip kesetiaan berkaitan dengan proses menjalankan bisnis yang dilakukan oleh
pekerja, baik manajemen, atasan, dan bawahan.

5. Stakeholder dikelompokkan menjadi dua yaitu stakeholder internal dan stakeholder


eksternal. Stakeholder internal meliputi organisasi / industri itu sendiri, pemegang saham,
pemilik bisnis, dan para karyawan. Sedangkan stakeholder eksternal meliputi
konsumen, supplier, pesaing, investor, pemerintah, sebuah komunitas lokal di suatu daerah,
media, masyarakat secara umum, dll.

Anda mungkin juga menyukai