DISUSUN OLEH:
DOSEN PENGAMPU:
LIAH ROSDIANI NASUTION, S. Pd. I., M. A.
T.A 2020/20
Pendahuluan
Anak didik selama selama masa perkembangannya mempunyai kehidupan yang tidak
statis, melainkan dinamis dan pendidikan yang diberikan kepada mereka haruslah
disesuaikan dengan keadaan kejiwaan anak didik pada masa tertentu dalam
perkembangan itu. Perkembangan itu adalah hal yang berkesinambungan akan tetapi
untuk dapat lebih mudah memahami dan mempersoalkannya biasanya orang
menggambarkan perkambangan itu dalam fase-fase atau periodisasi-periodisasi tertentu.
Masalah periodisasi ini biasanya juga merupakan masalah yang banyak diperbincangkan
oleh para ahli. Pendapat mereka mengenai dasar-dasar mengapa perlu dilakukan
periodisasi itu juga bermacam-macam, akan tetapi pada umumnya para ahli sependapat
bahwa periodisasi itu dasarnya lebih bersifat teknis daripada konsepsional.
Untuk memahami bagaimana periodisasi perkembangan terjadi dikalangan anak didik
digunakan metode riset perpustakaan dan analisis isi mengenai periodisasi-periodisasi
perkembangan.
Makalah ini masih banyak terdapat kelemahan dan kekurangan, sehingga kritik dan
saran sangatlah diharapkan untuk menyempurnakan makalah yang sederhana ini
kedepannya.
PEMBAHASAN
Titik berat pembagian pada periodisasi ini didasarkan pada gejala-gejala perubahan
fisik anak, atau didasarkan atas proses biologis tertentu.3 Sekelompok ahli dalam
membuat periodisasi mendasarkan diri pada keadaan atau proses biologis tertentu.
Diantara pendapat yang demikian itu adalah sebagai berikut:4
1. Pendapat Aristoteles
Ia membagi periodisasi perkembangan manusia sejak lahir sampai usia 21
tahun ke dalam tiga masa, dimana setiap periodisasi meliputi masa tujuh tahun, yaitu:
a. Fase I, dari 00 – 07,0 tahun, disebutnya masa anak kecil atau masa bermain,
(diakhiri dengan pergantian gigi).
1
M. Alisuf Sabri, Psikologi Umum dan Perkembangan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1993), hlm. 146.
2
Ibid.
3
Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 20.
4
Agus Salim Daulay, Diktat Psikologi Perkembangan, (STAIN Padangsidimpuan, Untuk Kalangan Sendiri,
2007), hlm. 20.
b. Fase II, dari 07,0 – 14 tahun, disebutnya masa anak atau masa belajar dan masa
sekolah dasar (diakhiri sejakmulai munculnya gejala berfungsinya kelenjar-
kelenjar kelamin).
c. Fase III, dari 14,0 – 21,0 tahun, disebutnya masa remaja atau pubertas atau masa
peralihan dari anak menjadi orang dewasa.
Hasil observasi dan wawancara yang saya lakukan kepada seorang anak yang
bernama wahyu rizky tanjung (5tahun) beserta orang tuanya pada Fase I, dari 00 –
07,0 tahun,mengalami gejala aspek biologis antara lain:
1. Usia 3 bulan wahyu sudah mulai tengkurap dan di usia 5 bulan ia sudah bisa
tengkurap sendiri
2. Usia 2 bulan wahyu mulai menggerakan kepalanya dengan perlahan dan di
usia 4 bulan ia mulai bebas mengangkat kepalanya
3. Usia 5 bulan wahyu mulai mengeluarkan suara-suara lucu
4. Usia 8 bulan wahyu mulai menggenggam benda dengan kedua tangannya
5. Usia 8 bulan wahyu mulai bisa duduk menyeimbangkan tubuhnya
6. Usia 11 bulan ia mulai bisa berjalan walaupun masih sering terjatuh, otot-
ototnya mulai terlatih dan kuat
7. Usia 2 tahun 3 bulan ia mulai bisa berbicara lumayan lancar, ia mengucapkan
kata-kata yang sering ia dengar seperti “mama” , “ummi “ dll.
8. Usia 3 tahun mulai dapat berdiri dan melompat dengan satu kaki
9. Usia 3 tahun dapat menangkap bola yang dipantulkan
10. Usia 3 tahun ia bisa bolak balik turun anak tangga tanpa berpegangan tangan
11. Usia 3 tahun 5 bulan sudah bisa buang air kecil sendiri
12. Usia 3 tahun 8 bulan mulai bisa bersepeda
13. Usia 3 tahun mulai bisa makan makanan yang bersifat padat
14. Usia 4 tahun mulai bisa berbicara dengan bahasa yang baik
Periodisasi Berdasarkan Dedaktis
Dasar dedaktis (sifat mendidik) yang dipergunakan oleh para ahli di sini ada beberapa
kemungkinan, yaitu apa yang harus diberikan kepada anak-anak didik pada masa tertentu,
bagaimana caranya mengajar atau mendidik anak-anak didik pada masa tertentu, dan
kedua hal yang telah disebutkan diatas dilakukan secara bersama-sama.5 Adapun
pendapat ahli mengenai periodisasi ini adalah:6
Hasil observasi dan wawancara yang saya lakukan kepada seorang anak yang
bernama wahyu rizky tanjung (5tahun) beserta orang tuanya pada Periode I, 0;0 – 2;0
tahun adalah masa asuhan. Antara lain :
Pada pembagian ini, ahli membahas gejala perkembangan jiwa anak, berorientasi dari
sudut pandang psikologis, mereka tidak lagi mendasarkan pada sudut biologis atau
dedaktis lagi, adapun tokoh yang membahas periodisasi adalah:7
Pendapat Kohnstamm
Hasil observasi dan wawancara yang saya lakukan kepada seorang anak yang
bernama wahyu rizky tanjung (5tahun) beserta orang tuanya Masa vital atau masa
menyusui, umur 0;0 - ± 2;0 tahun antara lain : ia sering rewel atau menangis di saat-
saat tidak sewajarnya , ia bisa meniru gerakan-gerakan yang ia lihat dan ia mulai
menjelajahi isi rumahnya.
Dan di masa estetis atau masa pencoba dan masa bermain, umur ± 2;0 - ± 7;0 tahun
antara lain:
1. Sedikit sulit membedakan khayalan dan kenyataan
2. Mengggap sebuah bayangan sebagai wujud monster.
3. Marah dan mengamuk bila keinginan tidak dipenuhi
4. Ingin berteman dengan orang yang banyak.
5. Murung dan gelisah saat bertengkar atau menghadapi suatu masalah
7
Ibid., hlm. 76-77, dan Agus Salim Daulay, Op. cit., hlm. 23-25.
Periodisasi Berdasarkan Konsep Tugas Perkembangan
Tugas perkembangan adalah berbagai ciri perkembangan yang diharapkan timbul dan
dimiliki setiap anak pada masa setiap masa dalam periode perkembangannya. 8 Di
samping itu, hal-hal lain yang juga menimbulkan tugas-tugas perkembangan tersebut
adalah:9
1. Karena adanya perkembangan fisik tertentu pada fase perkembangan tertentu.
2. Karena adanya dorongan cita-cita psikologis manusia yang sedang berkembang itu
sendiri.
3. Karena adanya tuntutan kultural masyarakat sekitar,
Adapun mengenai periodisasi perkembangan dan tugas-tugas yang mengiringi
periodisasi tersebut, seperti yang telah diutarakan oleh Robert J. Havighurst seperti
berikut ini:10
1. Tugas Perkembangan Masa Bayi dan Kanak-Kanak
Secara kronologis, masa bayi (infancy) berlangsung sejak seorang individu
manusia dilahirkan dari rahim ibunya sampai berusia sekitar setahun. Sedangkan
masa kanak-kanak (early childhood) adalah masa perkembangan berikutnya, yakni
dari usia setahun hungga usia sekitar lima atau enam tahun. Perkembangan biologis
pada masa ini berjalan pesat, tetapi secara sosiologis ia masih terikat oleh
lingkunngan keluarganya.
Tugas perkembangan pada periodisasi ini meliputi kegiatan belajar sebagai
berikut:
a. Belajar memakan makanan padat.
b. Belajar berjalan.
c. Belajar berbicara.
8
Desmita, Op. cit., hlm. 25.
9
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009),
hlm. 48.
10
Ibid., hlm. 48-53.
d. Belajar mengendalikan pembuangan kotoran tubuh.
e. Mempelajari perbedaan seks dan tata caranya.
f. Mempersiapkan diri untuk membaca.
g. Belajar membedakan benar dan salah, dan mulai mengembangkan hati nurani.
Kesimpulan
Pada hasil observasi dan wawancara saya kepada anak yang bernama wahyu rizky dapat
disimpulkan bahwa ia melewati tahap perkembangan secara normal dengan diawasi orang
tuanya dan dibagian tubuhnya ia tidak memiliki cacat fisik.
Ahmadi, Abu, dan Munawar Sholeh. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Rineka Cipta
2005.
2005.
Moh. Kasiram. Ilmu Jiwa Perkembangan, Bagian Ilmu Jiwa Anak. Surabaya: Usaha
Nasional. 1983.
Sabri, M. Alisuf. Psikologi Umum dan Perkembangan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya.
1993.
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya. 2009.