Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada pembahasan fungsi w=f ( z), dimana z ∈ D , w ∈ E , dan D , E ∈ ∁.
Secara geometri sulit diperlihatkan pada suatu sistem koordinat karena
terdapat empat dimensi. Untuk melihat situasi fungsi w=f ( z) secara
geometri, biasanya f dipandang sebagai suatu transformasi sebarang z ∈ D ke
w ∈ E.
Jadi jika z=x +iydan w=u+iv, maka fungsi w=f ( z) akan menghasilkan
u+iv =f ( x +iy ) . selanjutnya dengan menyatakan u d an v dalam x dan y
diperoleh himpunan persamaan:
u=u ( x , y )
v=v ( x , y )
Secara umum himpunan persamaan inni mendefinisikan suatu
transformasi yang mengaitkan titik-titik ( x , y ) ∈ D. Pengatan titik antara dua
bidang ini, hasil transformasinya disebut bayangan (image).
Pada sistem bilangan real dikenal adanya selang terbuka yang berpusat di
satu titik (a−r , a+r ) dengan r >0 merupakan selang terbuka yang berpusat di
titik a. Selang ini dapat pula dipandang sebagai suati lingkungan r dari titik a
yang dinotasikan dengan N ( a ,r ) dimana:
N ( a , r )= { x ∈ R ; x ∈ ( a−r ,a+ r ) ,r > 0 }
Pada sistem bilangan kompleks C, yang terdiri dari bagian real dan
imajiner, secara geometris merupakan suatu bidang yang dapat dipandang
sebagai kumpulan titik-titik R2. Oleh sebab itu konsep lingkungan pada garis
real dapat pula diperluas untuk konsep lingkungan pada bidang kompleks.
Selanjutnya dengan menggunakan konsep lingkungan akan dijelaskan
tentang pengertian-pengertian himpunan terbuka, himpunan tertutup semua
pada bidang kompleks.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana menentukan fungsi transformasi bilinear
2. Apa pengertian lingkungan
3. Bagaimana himpunan terbuka
4. Bagaimana himpunan tertutup
5. Bagaimana himpunan titik batas
C. Batasan Masalah
1. Menentukan fungsi transformasi bilinear
2. Pengertian lingkungan
3. Himpunan terbuka
4. Himpunan tertutup
5. Himpunan titik batas

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Transformasi Bilinear (Moebius)

az +b
Transformasi yang berbentuk w= ,a,b,c,d konstanta kompleks dan
cz +d
ad−bc ≠ 0 disebut transformai bilinear atau transformasi moebius.

Transformasi ini dapat dituliskan dalam bentuk:

az +b a bc−ad 1
w= = + .
cz +d c c cz+ d

1 a bc−ad
Andaikan s=cz+d dan t= , maka w= + ∙t
s c c

Hasil ini menunjukan bahwa transformasi bilinear dapat dipandang sebagai


tiga transformasi yang berurutan, yaitu: transformasi linear w= cz+d, dilanjutkan
1
oleh transformasi balikan w= dan diakhiri oleh transformasi linear
z
a bc−ad
w= + ∙z
c c

Contoh:

z−i
Tentukan bayangan dari I (z)≥ 0 oleh transformasi w=
z +i

Jawab:

1
Misalkan: s= z+i , t= maka w=−2 it +1
s

Melalui ini, bayangan dari I (z)≥ 0 dapat diperoleh melalui langah-langkah


berikut:

 I (z) ≥ 0 ditransformasikan oleh w=z +i menghasilkan bayangan I (w) ≥1


1
 I (z) ≥1 ditransformasikan oleh w= menghasilkan bayangan u2 + v 2 ≤ 1
z

3
 x 2+ y 2+ y ≤ 1 ditransformasikan oleh w=−2 iz+1 menghasilkan bayangan
u2 + v 2 ≤ 1

z−i
Maka, oleh trasformasi w= , I (z)≥ 0 dipetakan menjadi u2 + v 2 ≤ 1.
z +i
Dengan cara yang lain, misalkan w=u+iv dan z=x +iy, maka dari
z−i
w= dapat diperoleh:
z +i

−i(w+1)
z= , yang menghasilkan:
w−i

−i(u+iv+ 1)
x +iy=
u+iv−1

−i(u+iv + 1) ( u−1 ) +iv


x +iy= .
( u−1 ) +iv ( u−1 ) +iv
2 2
−2 v −(u + v −1)
x +iy= . i
( u−1 )2 (u−1 )2 +v 2

Yang menghasilkan himpunan persamaan:

−2 v
x=
( u−1 )2 + v 2

−(u2 +v 2−1)
y=
( u−1 )2 + v2

Dengan menggunakan himpunan persamaan ini, I (z) ≥ 0, ( y ≥0 ¿


menghasilkan:

−( u ¿ ¿ 2+ v 2−1)≥ 0 ¿

u2 + v 2−1≤ 0

u2 + v 2 ≤ 1

z−i
Maka oleh transformasi w= , I (z) ≥ 0 dipetakan menjadi u2 + v 2 ≤ 1.
z +i

4
az +b
Dari bentuk w= , a, b, c, d konstanta kompleks dan ad−bc ≠ 0 diatas,
cz +d
kita asumsikan c ≠ 0 guna menghindari bilinear berubah menjadi peeersamaan
linear. Analog dengan transformasi kebalikan, maka transformasi bilinear juga
memetakan garis dan lingkaran menjadi garis atau lingkaran.

az +b
Pemetaan bilinear w=f ( z )= =( g ∘ h ∘ k )( z )merupakan komposisi dari
cz+ d
fungsi-fungsi berikut:

1 a bc−ad
k ( z )=cz + d= , g ( z )= + z
2 c c

Jadi, transformasi bilinear merupakan gabungan dari transformasi linear


diikuti dengan transformasi kebalikan dan dilanjutkan dengan transformasi llinear
sekali lagi.

Teorema:

Jika z 1 ≠ z 2 ≠ z 3 sebarang titik pada bidang –Z dan w 1 ≠ w 2 ≠ w3 sebarang titik


pada bidang –W, maka terdapat fungsi transformasi bilinear yang memetakan
z j ke w j dengan j=1,2,3 adalah:

(w−w1)(w2−w3 ) (z−z 1 )( z−z 3)


=
(w−w3 )(w2 −w1 ) (z−z 3)(z 2−z 1)

Bukti :

az +b a z 1+ b a z 2+b a z 3+ b
w= , w 1= , w 2= , w 3=
cz +d cz 1+ d cz 2 +d cz 3 + d

dengan ad – bc ≠ 0

az +b a z 1+ b
w−w1= −
cz +d cz 1+ d

( az+ b ) ( cz 1 +d )− ( az 1+ b ) ( cz +d )
¿
( cz + d ) ( cz 1 +d )

aczz 1+ bcz 1+ adz+ bd−aczz 1−bcz−adz 1−bd


¿
( cz +d ) ( cz1 +d )

5
−bc ( z−z 1 ) + ad ( z−z 1 )
¿
( cz +d ) ( cz 1+ d )

( ad−bc ) ( z−z 1)
¿
( cz +d ) (cz1 + d)

a z 2+b a z 3 +b
w 2−w 3= −
cz 2 +d cz 3 +d

( az 2+ b ) ( cz 3 +d ) −( az 3 +b )( cz 2+ d )
¿
( cz 2 +d ) ( cz 3 +d )

ac z 2 z 3 +a z 2 d+ bcz3 + bd−ac z 2 z3 −bc z 2−az 2 d−bd


¿
( cz 2 +d ) ( cz 3 +d )

ad ( z 2−z 3 ) −bc ( z 2−z 3 )


¿
( cz 2 +d ) ( cz3 + d )

( ad−bc ) (z 2−z 3)
¿
( cz2 + d ) ( cz 3+ d )

az +b a z 3+ b
w−w3= −
cz +d cz 3+ d

( az+ b ) ( cz 3 +d ) −( az 3 +b ) ( cz + d )
( cz+ d ) ( cz3 + d )

aczz 3 +bcz 3 +adz +bd−aczz 3−bcz−adz3 −bd


¿
( cz+d ) ( cz 3+ d)

−bc ( z−z 3 ) + ad( z−z3 )


¿
( cz+d ) (cz 3 +d )

6
( ad−bc ) ( z−z 3)
¿
( cz +d ) (cz3 + d)

a z2 +b a z 1 +b
w 2−w 1= −
cz 2 +d cz 1 +d

( az+ b ) ( cz 1 +d )− ( az 1+ b ) ( cz +d )
¿
( cz 2+ d ) ( cz 1 +d )

ac z 2 z 1 +a z 2 d +bcz 1 +bd−ac z 2 z 1−bc z 2−az 2 d−bd


¿
( cz 2+ d ) ( cz 1+ d )

ad ( z 2−z 1 )−bc ( z 2−z 1 )


¿
( cz 2 +d ) ( cz 1 +d )

( ad−bc ) (z 2−z 1)
¿
( cz 2 +d ) ( cz1 + d )

( w−w 1) ( w2−w3 )
( w−w3 ) ¿ ¿

( ad−bc ) ( z−z 1) ( ad −bc ) ( z2 −z3 ) ( cz+ d ) ( cz 3+ d )( cz 2+ d ) (cz 1 +d )


¿
( ad−bc ) ( z−z 3 ) ( ad−bc ) ( z 2−z1 ) ( cz+ d ) ( cz 1+ d )( cz 2+ d ) (cz 3 +d )

( z−z 1 ) ( z 2−z 3)
¿
( z−z ¿¿ 3)(z 2−z 1) ¿

B. Konsep – Konsep Topologi Pada Fungsi Kompleks


1. Lingkungan/persekitaran
a. Persekitaran z 0 adalah himpunan semua titik z yang terletak di
dalam lingkaran yang berpusat di z 0, berjari – jari r , r >0. Ditulis
N ( z 0 , r ) atau |z−z 0|<r .

7
b. Persekitaran tanpa z 0 adalah himpunan semua titik z ≠ z 0 yang
terletak di dalam lingkaran yang berpusat di z 0 , berjari – jari
r , r >0. Ditulis N ( z0 , r ) atau 0<| z−z 0|<r .
¿

Contoh :

a. N (i ,1) atau |z−i|<1, (gambar 1)


¿
b. N (O, a) atau 0<| z−O|<a (gambar 2)

lm

lm

2i

O Re O Re

Gambar 1

Gambar 2

2. Himpunan terbuka
Definisi A ⊆ C himpunan terbuka jika semua unsur A merupakan
titik dalam dari A.
Contoh:
A={z ∈ C∨Z−2< 1} merupakan himpunan terbuka sebab semua
unsur A merupakan titik dalam dari A, seddangkan
A={z ∈ C∨Z−2≤ 1} bukan himpunan terbuka.

3. Himpunan tertutup

8
Definisi A ⊆ C himpunan tertutup, jika semua unsur A merupakan
titik limit dari A.
Contoh:
A={z ∈ C :|z|≤2 } merupakan himpunan tertutup sebab semua
unsur A merupakan titik limit dari A.
Catatan:
Jika A ⊆ Csuatu himpunan, maka penutup dari A ditulis: Á dimana
Á=A ∪ Á

4. Tittik Dalam, Titik Batas Dan Titik Luar


Gambar di bawah ini memperlihatkan posisi titik titik z 0 , z 1 .dan z 2
terhadap suatu himpunan A.
 Untuk setiap titik z 0 : dapat dibuat suatu lingkungan dari z 0 yang
semua titiknya berada didalam A.
 Untuk titik z 1: setiap lingkungan dari z 1selalu memuat titik dari A
dan juga memuat titik dari AC .
 Untuk titik z 2: dapat dibuat suatu lingkungan dari z 2yang semua
titiknya berada diluar A.

Gambar
9
Titik z 0 , z 1 , dan z 2 secara berturut-turut dikatakan sebagai titik
dalam, titik batas dan titik luar dari himpunan A. untuk selengkapnya
didefenisikan sebagai berikut :

Defenisi: misalkan A sub set C dan Z 0 ∈C .

a. Titik Dalam
z 0 titik dalam dari A, jika ∃r > 0∋ : N ( Z 0 , r ) ⊆ A . Himpunan

semua titik dalam dari A ditulis ∫ ( A ). Jadi Int (A)=


{ z ∈ C : z titik dalam dari A } .
Akibatnya :
 z ∈∫ ( A) → Z ∈ A

≡ z ∈ A → z ∈∫ (A )

 z ∈∫ ( A ) ↔ ∀ r >0 : N ( z , r ) ⊆ A

b. Titik Batas
z 0 titik batas dari A , jika ∀ r > 0 , N ( z 0 ,r ) ∩ A ≠ ∅ dan

N ( z 0 , r) ∩ AC ≠ ∅. Himpunan semua titik batas dari A ditulis


∂ ( A ) . Jadi , ∂ ( A )={z ∈ C : z titik batas dari A }

c. Titik Luar
z 0 titik luar dari A , jika :∃r >0 ∋ : ( z 0 , r ) ⊆ AC .
Himpunan semua titik luar dari A ditulis : Eks( A)
Jadi, Eks ( A )={z ∈ C : z titik luar dari A }
Akibatnya:
 Z∈ Eks ( A ) → z ∈ A

10
≡ z ∈ A → z ∈ Eks ( A )
 z ∈ A Eks ( A ) → ∀ r >0 : N ( z , r ) ⊆ A

11
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
az +b
Transformasi yang berbentuk w= ,a,b,c,d konstanta kompleks dan
cz +d
ad−bc ≠ 0 disebut transformai bilinear atau transformasi moebius.
Transformasi ini dapat dituliskan dalam bentuk:
az +b a bc−ad 1
w= = + .
cz +d c c cz+ d
1 a bc−ad
Andaikan s=cz +d dan t= , maka w= + ∙t
s c c
Hasil ini menunjukan bahwa transformasi bilinear dapat dipandang
sebagai tiga transformasi yang berurutan, yaitu: transformasi linear w= cz+d,
1
dilanjutkan oleh transformasi balikan w= dan diakhiri oleh transformasi linear
z
a bc−ad
w= + ∙z
c c
Bagian-bagian konsep dasar topologi di bidang kompleks yakni:
1. Lingkungan/persekitaran
a. Persekitaran z 0 adalah himpunan semua titik z yang terletak di
dalam lingkaran yang berpusat di z 0, berjari – jari r , r >0. Ditulis
N ( z 0 , r ) atau |z−z 0|<r .

b. Persekitaran tanpa z 0 adalah himpunan semua titik z ≠ z 0 yang


terletak di dalam lingkaran yang berpusat di z 0 , berjari – jari
r , r >0. Ditulis N (z0 , r ) atau 0<| z−z 0|<r .
¿

2. Himpunan terbuka
Definisi A ⊆ C himpunan terbuka jika semua unsur A merupakan
titik dalam dari A.
3. Himpunan tertutup
Definisi A ⊆ C himpunan tertutup, jika semua unsur A merupakan
titik limit dari A.

12
4. Tittik Dalam, Titik Batas Dan Titik Luar
Gambar di bawah ini memperlihatkan posisi titik titik z 0 , z 1 .dan z 2
terhadap suatu himpunan A.
 Untuk setiap titik z 0 : dapat dibuat suatu lingkungan dari z 0 yang
semua titiknya berada didalam A.
 Untuk titik z 1: setiap lingkungan dari z 1selalu memuat titik dari A
dan juga memuat titik dari AC .
 Untuk titik z 2: dapat dibuat suatu lingkungan dari z 2yang semua
titiknya berada diluar A.

B. SARAN
a. Diharapkan dengan pembuatan makalah ini, pengetahuan yang dimiliki
oleh penyusun maupun mahasiswa dapat bertambah luas tentang
Transformasi Bilinear, Konsep Dasar Dalam Topologi Di Bidang
Kompleks untuk dipergunakan sebagai acuan untuk mempelajari dan
memahami mata kuliah ini.
b. Sebaiknya para mahasiswa yang mengambil mata kuliah ini lebih
memperdalam pengetahuan dasar tentang Transformasi Bilinear, Konsep
Dasar Dalam Topologi Di Bidang Kompleks, karena dasar yang sangat
penting untuk hasil yang maksimal di mata kuliah ini untuk kedepannya
nanti.

13

Anda mungkin juga menyukai