Anda di halaman 1dari 6

Pusat Penelitian BIDANG POLITIK DALAM NEGERI

Badan Keahlian DPR RI


Gd. Nusantara I Lt. 2
Jl. Jend. Gatot Subroto
Jakarta Pusat - 10270
c 5715409 d 5715245
m infosingkat@gmail.com KAJIAN SINGKAT TERHADAP ISU AKTUAL DAN STRATEGIS Vol. XII, No.6/II/Puslit/Maret/2020

WACANA KEBIJAKAN LOCKDOWN


DALAM MENGHADAPI COVID-19 DI INDONESIA
Debora Sanur
25 Abstrak
Sejumlah negara sudah mengambil kebijakan lockdown demi mencegah penyebaran
virus Corona atau Covid-19. Kondisi ini menginspirasi wacana di Indonesia apakah
pemerintah perlu melakukan lockdown atau tidak. Tulisan ini membahas bagaimana
kebijakan lockdown di negara lain dan apakah kebijakan tersebut tepat jika diterapkan
di Indonesia. Presiden Joko Widodo telah menegaskan, tidak akan melakukan lockdown.
Indonesia justru menerapkan aturan social distancing atau menjaga jarak serta
mengurangi mobilitas masyarakat dari satu tempat ke tempat lain. Melalui Keppres
No. 9 Tahun 2020, Presiden telah mendistribusikan kewenangannya hingga ke setiap
gubernur untuk dapat lebih berperan aktif mengambil kebijakan bagi daerahnya.
Sementara itu penting bagi DPR RI dan pemerintah untuk merevisi UU No. 6 Tahun
2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan, agar ada pengaturan baku terkait social
distancing sekaligus sanksinya.

Pendahuluan karantina rumah, karantina wilayah,


Sejumlah negara telah mengambil karantina rumah sakit, dan ada
kebijakan lockdown demi mencegah pembatasan sosial berskala besar.
penyebaran Virus Corona atau Karantina rumah berarti seseorang
Covid-19. Yang terkini, India tidak diperbolehkan keluar rumah.
menyatakan akan melakukan lockdown Dalam kasus Covid-19 orang tersebut
sejak 25 Maret 2020 hingga 21 hari masuk dalam kategori Orang Dalam
ke depan (bbc.com,24 Maret 2020). Pemantauan (ODP) dan Pasien
Kondisi ini menginspirasi wacana di Dalam Pengawasan (PDP). Kedua,
Indonesia, apakah pemerintah perlu karantina rumah sakit bila seseorang
melakukan lockdown atau tidak. sudah dinyatakan sebagai pasien
Di Indonesia, kebijakan positif terkena penyakit (suspect).
lockdown (penguncian) sama dengan Dalam kasus Covid-19 orang tersebut
karantina wilayah yang dimaksud sudah dinyatakan positif Covid-19.
PUSLIT BKD Sedangkan karantina wilayah
dalam UU No. 6 Tahun 2018 tentang
Kekarantinaan Kesehatan. Dalam ialah yang dikenal dengan istilah
UU tersebut ada beberapa macam lockdown pada suatu wilayah, dan
pengaturan tentang karantina yaitu pembatasan sosial seperti yang saat
ini berlangsung dikenal dengan istilah lockdown dengan pengawasan lebih
social distancing. ketat dan mengurung beberapa kota.
Hingga saat ini Presiden Joko Demikian pula Spanyol, sejak 14
Widodo menegaskan, Indonesia Maret 2020 pemerintah pusat telah
tidak akan melakukan lockdown memerintahkan warganya untuk
dan lebih mengedepankan social bekerja dari rumah. Pusat bisnis dan
distancing (mengurangi kerumunan sarana pendidikan seperti sekolah dan
massa) dan self carantina (karantina/ kampus juga ditutup (cnnindonesia.
isolasi mandiri). Berdasarkan hal com, 18 Maret 2020).
tersebut ulisan ini akan membahas Di Asia lockdown dilakukan
apakah lockdown dapat diterapkan di secara berbeda. Filipina melakukan
Indonesia? lockdown hanya pada kota Manila
dengan menutup jalur darat, laut, dan
Kebijakan Lockdown di Negara udara. Malaysia melakukan lockdown
Lain 2 minggu sejak tanggal 18 Maret 2020.
Malaysia memutuskan lockdown saat
26
Dalam menghadapi wabah
Covid-19, sejumlah negara telah jumlah kasus positif Covid-19 mencapai
melakukan lockdown. Awalnya lockdown angka 553 orang. Sebagai kompensasi,
dilakukan di Kota Wuhan, China yang pemerintah Malaysia berjanji
merupakan pusat penyebaran pertama memberikan diskon tarif listrik untuk
Covid-19. Pemerintah China melakukan bulan April 2020 dan bantuan finansial
totally lockdown terhadap Kota Wuhan. sebesar 600 ringgit bagi pekerja yang
Selanjutnya, 12 kawasan lain yang tak mendapat penghasilan akibat
terhubung langsung dengan Wuhan lockdown (tirto.id, 18 Maret 2020).
juga menerapkan kebijakan lockdown. Ada juga negara yang tidak
Pemerintah China bahkan menutup melakukan lockdown, seperti Vietnam
semua perusahaan tidak strategis dan dan Rusia. Vietnam berhasil menekan
seluruh sekolah di Provinsi Hubei penyebaran virus Covid-19 di mana 16
setidaknya sampai 10 Maret 2020. pasien dinyatakan sembuh. Pemerintah
Akhirnya dengan kebijakan lockdown Vietnam membuat bilik anti infeksi,
dan upaya lainnya yang dilakukan, bakteri dan virus untuk masyarakat
peningkatan jumlah infeksi virus corona (disebut Mobile Disinfection Chamber).
di Wuhan menurun drastis. Kemenkes Vietnam menempatkan
Negara di Kawasan Eropa yang bilik portable tersebut di tempat ramai
melakukan lockdown di antaranya dan dapat dipakai 1.000 orang dalam
Italia, Denmark, Spanyol, Irlandia sehari. Disebutkan efektivitas bilik
dan Belanda. Negara di Asia yang tersebut dapat menghilangkan 90%
melakukan lockdown adalah Filipina, virus dan bakteri di tubuh dan pakaian
Malaysia dan India. Meski demikian, (Detiknews, 18 Maret 2020).
setiap negara melakukan lockdown Di Rusia ditemukan 367 kasus
secara berbeda. Misalnya Italia, Covid-19 (1 orang meninggal), namun
awalnya pemerintah mengimbau pemerintah menyatakan, kasus dapat
warga agar berdiam diri dalam rumah dikendalikan. Hal ini karena langkah
dan sebagian besar klub malam, pencegahan telah dilakukan sejak awal,
restoran, sekolah, kampus, dan seperti menutup perbatasan sepanjang
bioskop berhenti beraktivitas. Namun 4 ribu kilometer dengan China sejak 30
karena kasus di Italia terus meningkat, Januari 2020 dan menetapkan zona-zona
pemerintah akhirnya melakukan karantina untuk mencegah semakin
meluasnya wabah. Rusia juga menutup penyebarannya terus meluas hanya
seluruh perbatasan, menunda seluruh dalam waktu kurang dari satu bulan.
acara kebudayaan dan olahraga, serta Jika pada 2 Maret 2020 ditemukan 2
memiliki rekam jejak data Covid-19 di pasien positif Covid-19, maka pada
negaranya. (detik.com, 23 Maret 2020). 24 Maret 2020 jumlah kasus telah
melonjak drastis menjadi 686 di mana
Kebijakan di Indonesia hanya 30 orang yang dinyatakan
Melihat berbagai kebijakan sembuh dan 55 orang meninggal
negara lain, Indonesia perlu (bnpb.go.id, 24 Maret 2020).
menemukan solusi terbaik untuk Berikut data kasus Covid-19 di
mengatasi pandemi Covid-19, terlebih setiap provinsi, berdasarkan komposisi
Tabel 1. 24. Provinsi dengan Pasien Positif Corona Covid-19
Orang dalam Pasien dalam Positif
Provinsi Pemantauan (ODP) Pengawasan (PDP) (Orang)
27 (Orang) (Orang)
DKI Jakarta 1811 (1370 selesai 849 (281 sehat) 424
pemantauan) (31 meninggal)
Banten 964 (125 selesai 158 (16 sembuh) 65 (4 meninggal)
pemantauan)
Jawa Barat 2771 (1624 proses 466 (377 proses 60 (5 sembuh,
pemantauan, 1147 pengawasan, 89 10 meninggal)
selesai pemantauan) selesai pengawasan)
Jawa Tengah 2858 244 15 (4 meninggal)
DI Yogyakarta belum ada info 98 (30 negatif, 6 (1 sembuh,
6 positif, 1 meninggal)
2 meninggal)
Jawa Timur 2003 142 51
Bali belum ada info 111 6 (2 WNA
meninggal, 1 WNI)
Nusa Tenggara 373 27 1
Barat
Sumatera Utara 1391 53 2 (1 meninggal)
Jambi 173 11 1
Kepulauan Riau 808 59 (1 meninggal) 5 (2 meninggal)
Riau 2438 (4 selesai) 60 (17 sehat) 1
Sumatera Selatan 247 (110 selesai) 13 (6 negatif, 1
2 meninggal)
Lampung 70 8 1
Kalimantan Barat 1938 38 (12 sehat, 3
1 meninggal)
Kalimantan Timur 1271 24 11
Kalimantan Tengah 236 48 3
Kalimantan Selatan 790 7 1
Sulawesi Utara 249 13 1 (dinyatakan negatif
tapi masih dalam
pemeriksaan)
Lanjutan Tabel 1.
Provinsi Orang dalam Pasien dalam Positif
Pemantauan (ODP) Pengawasan (PDP) (Orang)
(Orang) (Orang)
Sulawesi Tenggara 2049 (termasuk 35 15 (1 meninggal) 3
petugas media yang
diisolasi)
Sulawesi Selatan 163 (36 selesai 60 (7 sehat) 4 (1 meninggal,
pemantauan) 3 dirawat)
Maluku 76 3 1
Maluku Utara 22 5 1
Papua 728 26 (3 negatif dari 3 (dari Merauke)
Jayapura)
Sumber: liputan6.com, 25 Maret 2020
Sedangkan Provinsi yang belum ditemukan Pasien Positif namun 28
ditemukan ODP dan PDP per tanggal 25 Maret 2020 adalah sebagai berikut:
Tabel 2. 10 Provinsi Tanpa Covid-19
Provinsi ODP PDP
Aceh 193 38
Sumatera Barat 483 28
Bangka Belitung 150 17 (4 negatif)
Bengkulu 22 3 (1 meninggal)
Kalimantan Utara 130 7
Sulawesi Tengah 4 5
Sulawesi Barat 269 (136 selesai pemantauan) 1
Gorontalo 337 (74 selesai) 14 (5 selesai)
Nusa TenggaraTimur 151 (21 selesai) 10
Papua Barat 86 5
Sumber: liputan6.com, 25 Maret 2020
ODP, PDP dan Pasien Positif per bupati berkoordinasi dengan
tanggal 25 Maret 2020: gubernur selanjutnya gubernur
Data tersebut menunjukkan, berkoordinasi dengan pusat. Pasal
penyebaran Covid-19 berkembang 8 Keppres No. 9 Tahun 2020 telah
sangat cepat. Hal ini mendorong melakukan penambahan elemen
beberapa daerah membuat kebijakan Gugus Tugas Covid-19, yaitu yang
agar persebaran virus tidak semakin dinamakan Anggota Pengarah untuk
meluas. Awalnya kebijakan kepala pengembangan sistem organisasi
daerah tidak dimungkinkan (mengacu responsif, di mana, struktur Anggota
pada UU No. 6 Tahun 2018). Pengarah terdiri dari 27 elemen
Namun sejak Presiden menetapkan dari 19 Menteri dan unsur-unsur
Keputusan Presiden (Keppres) No. kelembagaan seperti Kepala Badan
9 Tahun 2020 tentang Perubahan Intelijen Negara (BIN), Kepala
atas Keppres No. 7 Tahun 2020 Badan Pengawas Obat dan Makanan
tentang Gugus Tugas Percepatan (BPOM), Kantor Staf Presiden (KSP),
Penanganan Covid-19, hal tersebut dan para gubernur.
dapat dilakukan bila walikota/ Dengan demikian, Presiden
telah memberi kewenangan kepada Presiden perlu segera mengeluarkan
gubernur di seluruh Indonesia peraturan pemerintah pengganti
untuk turut serta dengan pusat undang-undang (Perppu) untuk
menangani penyebaran Covid-19. mengatur social distancing secara
Para gubernur berwenang lebih rinci, agar lebih memaksa
melakukan pemantauan dan evaluasi warga untuk mematuhi. Pemerintah
pelaksanaan percepatan penanganan daerah juga perlu mengawasi warga
COVID- 19 di daerahnya. Sebagai melalui polisi pamong praja bersama
Dewan Pengarah setiap gubernur polisi dalam melakukan tindakan
juga dapat memberikan arahan terhadap warga yang melanggar
kepada pelaksana Gugus Tugas social distancing. Ke depan, DPR RI
Percepatan Penanganan COVID-19 dan Pemerintah perlu merevisi UU
bagi daerahnya. Melalui Keppres Kekarantinaan Kesehatan dengan
tersebut Presiden juga memberi memasukkan ketentuan tentang sosial
29 kewenangan kepada Ketua Gugus distancing yang lebih tegas beserta
Tugas Percepatan Penanganan sanksinya.
Covid-19, Doni Monardo, untuk
melakukan impor sendiri berkaitan Penutup
dengan penanganan virus Covid-19. Hingga saat ini pemerintah
Kebijakan Presiden melalui Keppres tidak membuat kebijakan
tersebut sudah mendistribusikan lockdown nasional untuk menekan
berbagai kewenangan hingga penyebaran wabah Covid-19, dan
diharapkan setiap pihak yang mengedepankan kebijakan social
menjadi perangkat dalam Keppres distancing serta mengurangi mobilitas
dapat optimal dalam upaya bersama masyarakat dari satu tempat ke
mengatasi Covid-19 di Indonesia. tempat lain. Namun melalui Keppres
Dengan kata lain, meskipun No. 9 Tahun 2020 Presiden telah
Presiden tidak mengambil kebijakan mendistribusikan kewenangannya ke
lockdown nasional namun, melalui setiap gubernur untuk turut berperan
Keppres ini kewenangan untuk aktif mengevaluasi penyebaran
melakukan lockdown atau tidak Covid-19 di daerahnya.
dapat direkomendasikan oleh Ke depan UU No. 6 Tahun 2018
masing-masing gubernur. Hanya tentang Kekarantinaan Kesehatan
saja gubernur harus mampu perlu direvisi, dengan memuat
menghitung kesiapan daerahnya ketentuan tentang social distancing
dalam menghadapi berbagai situasi beserta sanksinya. Melalui fungsi
terkait pencegahan Covid-19. legisasi, DPR RI perlu berperan aktif
Misalnya suatu daerah berkeinginan untuk mengupayakan Revisi UU
untuk melakukan lockdown maka Kekarantinaan Kesehatan tersebut.
gubernur harus sudah mengkalkulasi
dengan baik terhadap dampak sosial, Referensi
ekonomi, dan kesehatan di daerahnya "Bagaimana Masyarakat Dunia
(detik.com, 25 Maret 2020). Bertahan Hidup di Tengah
Hal yang mendesak saat ini Lockdown?", https://tirto.id/
adalah pengaturan yang tegas eFFk, diakses 18 Maret 2020.
terhadap pelaksanaan imbauan “Coronavirus: India to Enter 'Total
social distancing, di mana masih Lockdown' After Spike in Cases,
banyak warga tidak mematuhinya. https://www.bbc.com/news/
world-asia-india-52024239, di-negara-lain-hadapi-corona,
diakses 25 Maret 2020 diakses 18 Maret 2020.
“Data Covid-19 Di Indonesia”, bnpb. “Putin Klaim Penyebaran Virus Corona
go.id, diakses 24 Maret 2020. di Rusia Terkendali Karena
"Jokowi Beri Kewenangan Lebih Langkah Ini”, https: //news.detik.
Gubernur Seluruh Indonesia com/internasional/ d-4949713/
Tangani Corona", https:// putin-klaim-penyebaran-virus-
nasional.kompas.com/read corona-di-rusia-terkendali-karena-
/2020/03/23/16422721/jokowi- langkah-ini, diakses 24 Maret 2020.
beri-kewenangan-lebih-gubernur- “Update Corona Covid-19 di Daerah-
seluruh-indonesia-tangani-corona, Daerah Rabu 25 Maret Tambah lagi
diakses 25 Maret 2020. 2 Provinsi, https://www.liputan6.
“Lengkap ini Arahan terbaru Jokowi com/regional/read/4210656/
ke Kepala Daerah Hadapi Virus update-corona-covid-19-di-daerah-
Corona”, https://news.detik.com/
berita/d-4951051/lengkap-ini-
daerah-rabu-25-maret-tambah-lagi- 30
2-provinsi, diakses 25 Maret 2020.
arahan-terbaru-jokowi-ke-kepala- “Vietnam Punya Banyak Bilik 'Sakti'
daerah-hadapi-virus-corona, Hapus Virus Corona, Bagaimana
diakses 25 Maret 2020. dengan RI?, “detik.com/news/
“Membedah Kebijakan Lockdown internasional/d-4943890/Vietnam-
di Negara Lain Hadapi punya-banyak-bilik-sakti-hapus-
Corona”, https://www.
cnnindonesia.com/internasion
al/20200318143711-134-484541/
membedah-kebijakan-lockdown-

Debora Sanur
debora.sanur@dpr.go.id

Debora Sanur L., S.Sos, M.Si., menyelesaikan pendidikan S1 Jurusan Hubungan


Internasional Universitas Kristen Indonesia pada tahun 2005 dan pendidikan S2 Ilmu
Politik Universitas Indonesia pada tahun 2008. Saat ini menjabat sebagai Peneliti Madya
Ilmu Politik dan Pemerintahan Indonesia pada Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR
RI. Beberapa karya tulis ilmiah yang telah dipublikasikan melalui buku dan jurnal,
antara lain: “Urgensi Membangun Parlemen Modern” (2015), “Upaya Penanggulangan
Terorisme ISIS di Indonesia Dalam Melindungi Keamanan Nasional” (2016), dan
"Evaluasi Terhadap Pemekaran Daerah dan Potensi Penggabungan Daerah" (2016).

Info Singkat
© 2009, Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang
http://puslit.dpr.go.id mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh
ISSN 2088-2351 isi tulisan ini tanpa izin penerbit.

Anda mungkin juga menyukai