Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN


TEORI KEPERAWATAN MENURUT FLORENCE NIGHTINGALE

Dosen pengampu :
Mulyanah Abdulhaq, S.KM., M.Kes

Disusun oleh :
Florentina Sanam ( 2720210143 )
Jenny Latupeirissa ( 2720210144 )
Feby Al Ayu May Sharoh ( 2720210130 )

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN P2K


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFI’IYAH
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas mata
kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan dengan judul “Teori Keperawatan menurut Florence
Nightingle”
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan do’a, saran, dan kritik sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik, saran dan masukan dari berbagai pihak. Semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat kepada kita semua.

Jakarta, 14 Oktober 2021

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................0
BAB I....................................................................................................................................................1
Pendahuluan....................................................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................1
C. Tujuan..................................................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................................2
Isi......................................................................................................................................................2
A. Biografi Florence Nightingale.............................................................................................2
B. Teori Florence Nightingale..................................................................................................3
C. Asumsi Utama Teori Lingkungan......................................................................................3
D. Pengaruh Teori Nightingale terhadap Keperawatan........................................................4
E. Aplikasi teori dalam proses keperawatan hingga kini......................................................4
BAB III.................................................................................................................................................6
Penutup............................................................................................................................................6
A. Kesimpulan..........................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................7
BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang
Filsafat berasal dari bahasa Yunani, philosophia dan philoshophos. Philosophia diambil
dari kata philos dan shopia atau philos dan sophos. Philos berarti cinta dan shopia atau shopos
berarti kebijaksanaan, pengetahuan, dan hikmah. Menurut Hadiwijono filsafat mengandung
arti sejumlah gagasan yang penuh kebijaksanaan, artinya seseorang dapat disebut berfilsafat
ketika ia aktif memperoleh kebijaksanaan. Harun Nasution beranggapan bahwa kata filsafat
bukan berasal dari struktur kata Philos dan shopia, philos dan shophos ataufilosofen. Menurut
Harun, orang Arab memindahkan kata Philosophia ke dalam bahasa mereka dengan
menyesuaikan tabi’at susunan kata-kata bahasa Arab, yaitu filsafat dengan pola (wajan)
fa’lala, fa’lalah, dan fi’la. Atas dasar itu, maka Harun secara estimologi filsafat dapat
didefinisikan sebagai :
1). Pengetahuan tentang hikmah
2). Pengetahuan tentang prinsip atau dasar
3). Mencari kebenaran
4). Membahas dasar dari apa yang dibahas
Falsafah keperawatan merupakan pandangan dasar atau keyakinan dasar tentang
hakikat manusia dan esensi keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam pelaksanaan
praktik keperawatan. Manusia dalam falsafah keperawatan dipandang sebagai makhluk yang
holistik. Sedangkan esensi keperawatan didalam falsafah keperawatan, lebih memfokuskan
pada aspek kemanusiaan dalam memberikan pelayanan keperawatan sehingga hakikat
manusia menjadi unsur yang sangat penting. Pelayanan keperawatan yang berfokus pada
pemenuhan kebutuhan dasar manusia secara komprehensif, dalam hal ini jika individu
menjadi pasien maka akan memiliki suatu hak untuk mendapatkan pelayanan keperawatan
yang layak. Falsafah keperawatan meyakini bahwa manusia adalah makhluk yang holistik
dan memiliki integritas yang tidak dapat dipisahkan. Manusia dalam falsafah keperawatan
juga diyakini sebagai sistem yang terbuka memiliki pertumbuhan yang tidak terbatas dan
makhluk yang mempunyai kemampuan untuk merespon secara positif atau negatif karena
perbedaan budaya, agama, sosial, dan ekonomi.

B. Rumusan Masalah
- Siapakah Florence Nightingale ?
- Bagaimana teori yang digunakan Florence Nightingale dalam dunia keperawatan ?
- Apa saja asumsi dari Teori Florence Nightingale ?
- Bagaimana pengaruh dari Teori Florence Nightingale dalam keperawatan ?

1
- Bagaimana aplikasi teori dalam proses keperawatan hingga saat ini ?

C. Tujuan
- Mengenal lebih dalam tokoh-tokoh dalam keperawatan
- Memahami teori-teori keperawatan Florence Nightingale
- Memahami asumsi teori Florence Nightingale
- Mengetahui pengaruh teori Florence Nightingale
- Dapat mengaplikasikan teori tersebut dalam menyelesaikan masalah pelayanan
keperawatan

2
BAB II

Isi

A. Biografi Florence Nightingale


Florence Nightingale merupakan pelopor ilmu keperawatan yang lahir pada tanggal 12
Mei 1820 di Florence, Italia. Ayahnya bernama William Nightingale dan ibunya bernama
Frances Nightingale.
Ia adalah seorang perawat, penulis, dan ahli statistik.
Pada tahun 1846 ia mengunjungi Kaisrwerth, Jerman dan mengenal tetang rumah sakit
modern pionir yang dipelopori oleh Pendeta Theoder Fliedner dan istrinya dan dikelola oleh
biarawati Lutheran.
Pada tahun 1851, saat menginjak usia 31 tahun, ia dilamar oleh Richrard Monckton
Mines seorang penyair dan ningrat ( Baron of Houghton ), lamaran ini ditolak karena ia sudah
membulatkan tekad untuk mengabdikan dirinya pada dunia keperawatan.
Florence bersikeras dan tetap pergi ke Kaiserswerth, Jerman untuk mendapatkan pelatihan
bersama biarawati di sana. Selama empat bulan ia belajar di Kaiserwerth, Jerman di bawah
tekanan dari keluarganya yang takut akan implikasi sosial yang timbul dari seorang gadis
yang menjadi perawat dan latar belakang rumah sakit yang Katolik sementara keluarga
Florence adalah Kristen Protestan. Selain di Jerman, Florence Nightingale juga pernah
bekerja di rumah sakit untuk orang miskin di Prancis.

Pada Oktober 1853, terjadi perang Krimea di Semenanjung Krimea Rusia. Di mana
Inggris dan Prancis berperang melawan Kekaisaran Rusia untuk menguasai wilayah Ustmani.
Dikutip situs Biographi, pada saat itu, tidak ada perawat wanita yang ditempatkan di rumah
sakit di Krimea. Pada 1854, Ia mengajukan diri untuk untuk mengorganisir sejumlah perawat
untuk merawat prajurit yang sakit dan jatuh di Krimea. Nightingale memimpin sebuah
rombongan yang terdiri dari 38 wanita. Berangkat 21 Oktober 1854, dan tiba di Scutari di
Rumah Sakit Barrack pada tanggal 5 November. Korban perang dirawat di rumah sakit
tersebut, namun di sana tentara dirawat oleh lembaga medis yang tidak kompeten dan tidak
efektif. Bahkan persediaan peralatan paling dasar tidak tersedia untuk perawatan. Banyak
tentara yang meninggal bukan karena peluru atau bom, tapi tidak adanya perawatan yang
layak. Saat Nightingale datang pun merasa terkejut dengan fasilitas rumah sakit. Ia
menemukan kondisi kotor, persediaan tidak memadai, staf tidak kooperatif, dan kepadatan
parah. Beberapa perawat memiliki akses ke bangsal kolera. Nightingale ingin mendapatkan
kepercayaan dari ahli bedah tentara dengan menunggu perintah militer resmi untuk bantuan,
menjaga partainya dari bangsal. Ia kemudian memperlakukan standar perawatan yang ketat
dan bangsal harus bersih. Selain itu memastikan kebutuhan dasar, persediaan makanan dan
obat-obatan mencukupi, seperti peralatan mandi, pakaian bersih dan perban. Perhatian
diberikan pada kebutuhan psikologis juga. Hal ini berpengaruh pada kariernya di kemudian
hari di mana ia gigih mengkampanyekan kebersihan lingkungan sebagai hal yang utama.
Kampanye ini berhasil dinilai dari turunnya angka kematian prajurit pada saat damai (tidak

3
sedang berperang) dan menunjukkan betapa pentingnya sistem pembuangan limbah dan
ventilasi udara sebuah rumah sakit.

Pekerjaan Nightingale membuatnya dikenal sebagai “Lady of the Lamp” oleh kaum laki-
laki. Sebutan ini diberikan karena ia selalu membawa lentera lilin buatan Turki setiapkali
melewati koridor-koridor yang dipenuhi oleh prajurit yang terluka. Seusai perang, ia pindah
ke Inggris dan mendirikan sekolah perawat di rumah sakit St. Thomas dan King’s College di
London. Sejak itu, ia dijuluki sebagai pelopor ilmu perawatan modern.

B. Teori Florence Nightingale


Pengertian keperawatan menurut Florence Nigthtingale adalah melihat suatu penyakit
sebagai proses pergantian atau perbaikan ( reparative process ). Manipulasi dari lingkungan
eksternal dapat membantu proses perbaikan atau pergantian kesehatan klien.
Nightingale membuat sebuah teori yang dikenal sebagai teori keperawatan modern ( modern
nursing ). Titik berat teori ini adalah pada aspek lingkungan. Nightingale meyakini bahwa
kondisi lingkungan yang sehat penting untuk penanganan perawatan yang layak. Komponen
lingkungan yang berpengaruh pada keshatan, antara lain :
 Udara segar
 Air bersih
 Saluran pembuangan yang efisien
 Kebersihan
 Cahaya
Aspek lingkungan yang diutamakan Nightiangle dalam merawat klien adalah ventilasi
yang cukup bagi klien. Ia berkeyakinan bahwa ketersediaan udara segar secara terus-menerus
merupakan prinsip utama dalam perawatan. Oleh sebab itu, setiap perawat harus menjaga
udara yang di hirup klien tetap bersih, sebersih udara luar tanpa harus membuatnya
kedinginan. Komponen lain yang tak kalah penting dalam perawatan klien adalah cahya
matahari. Nightiangle yakin sinar matahari dapat memberi manfaat besar bagi kesehatan
klien. Karenanya, perawat juga perlu membawa klien berjalan-jalan keluar untuk merasakan
sinar matahri selama tidak terdapat kontraindikasi. Fokus perawatan klien menurut
Nightiangle adalah pada kebersihan. Ia fokus berpendapat, kondisi kesehatan klien sangat
dipengaruhi oleh tingkat kebersihan, baik klien, perawat, maupun lingkungan.
Selain kelima komponen lingkungan di atas, seorang perawat harus memerhatikan
kehangatan, ketenagan, dan makanan klien.

C. Asumsi Utama Teori Lingkungan


Nightiangle mempercayai bahwa setiap wanita bisa mejadi seorang perawat, dalam arti
perawatan sebagai wujud tanggung jawab seseorang terhadap kesehatan. Menurut
Nightingale, selama perawatannya klien berada dalam keadan pasif yang tidak memengaruhi
perawat maupun lingkungan.
Nigtingale mengartikan kesehatan sebagai kondisi sejahtera dan mampu memanfaatkan
setiap daya yang dimiliki sampai batas maksimal, sedangkan penyakit merupakan proses

4
perbaikan yang dilakukan tubuh untuk membebaskan diri dari gangguan yang dialami
sehingga individu dapat kembali sehat. Prinsip perawatan adalah menjaga agar proses repartif
tidak terganggu. Dalam teori Florence Nightingale sangat dipengaruhi oleh pandangan
tentang interaksi klien dan lingkungannya yaitu lingkungan fisik, lingkungan psikologis dan
lingkungan sosial.

D. Pengaruh Teori Nightingale terhadap Keperawatan


Teori Nightiangle, keperawatan modern (modern nursing), merupakan langkah awal
dalam formalisasi dari pengembangan ilmu keperawatan selanjutnya. Ia telah meletakkan
suatu pijakan bagi perkembangan teori keperawatn sesudahnya. Disadari atau tidak,
Nightingale telah memberi pedoman umum bagi perawat dalam merawat klien. Prinsip-
prinsip dasar perbaikan lingkungan dan penaganan psikologisi terhadap klien dapat
diterapkan dengan modifikasi dalam banyak tatanan perawatan kontemporer. Ide-ide
Nightingale telah mendorong pemikiran produktif bagi perawat dan profesi keperawatan.
Falsafah hidup Florence Nightingale yang dikagumi banyak orang : “Memberikan pelayanan
terbaik bagi manusia merupakan sarana pengabdian terbaik bagi Tuhan”.
Konsep Nightingale menempatkan lingkungan sebagai fokus asuhan keperawatan dan
perhatian dimana perawat tidak perlu memahami seluruh proses  penyakit. Hal ini merupakan
proses awal yang memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran. Nightingale tidak
memandang perawat secara sempit yang hanya sibuk dengan masalah pemberian obat dan
pengobatan, tetapi lebih berorientrasi pada  pemberian udara, lampu, kenyamanan
lingkungan, kebersihan, ketenangan, dan nutrisi yang kuat. Melalui observasi dan
pengumpulan data Nightingale menghubungkan antara status kesehatan klien dengan faktor
lingkungan dan sebagai hasil yang menimbulkan  perbaikan kondisi hygiene dan sanitasi
selama perang Crimean. Torres (1986) mencatat  bahwa Nightingale memberikan konsep dan
penawaran yang dapat divalidasi memberikan dan digunakan untuk menjalankan praktik
keperawatan. Nightingale dalam teori deskripsinya memberikan cara berfikir tentang
keperawatan dan kerangka rujukan yang berfokus pada klien dan lingkungan. Surat
Nightingale dan tulisan tangannya menuntun perawat untuk bekerja atas nama klien. Prinsip
Florence mencakup bidang pelayanan, penelitian dan pendidikan. Hal yang paling penting
adalah konsep dan prinsip yang membentuk dan melingkupi praktik keperawatan.
Nightingale berfikir dan menggunakan proses keperawatan. Ia mencatat  bahwa observasi
(pengkajian) bukan demi berbagai informasi/fakta yang mencurigakan, namun demi
menyelamatkan hidup dan meningkatkan kesehatan dan keamanan

E. Aplikasi Teori dalam Proses Keperawatan hingga kini


Diawali oleh seorang Florence Nigtingale yang mengamati fenomena bahwa pasien yang
dirawat dengan keadaan lingkungan yang bersih ternyata lebih cepat sembuh dibanding
pasien yang dirawat dalam kondisi lingkungan yang kotor. Hal ini membuahkan kesimpulan
bahwa perawatan lingkungan berperan dalam keberhasilan perawatan pasien yang kemudian
mejadi paradigma keperawatan berdasar lingkungan. Keperawtan Florence Nightingale
memfokuskan beberapa komponen dalam merawat pasien yang diterapkan dalam
keperawatan saat ini, dalam hal ini ventilasi menjadi pokok utama dalam menentukan
penyembuhan pasien.

5
a. Udara segar Florence berkeyakinan bahwa ketersediaan udara segar secara terus menerus
merupakan prinsip utama dalam perawatan. Oleh sebab itu, setiap perawat harus menjaga
udara yang harus dihirup klien tetap bersih, sebersih udara luar tanpa harus membuatnya
kedinginan.
b. Air bersih, ketersediaan air bersih sangat diperlukan dalam pemulihan suatu penyakit pada
pasien. Oleh karena itu, perawat harus berusaha dengan baik agar air tetap terjaga
kebersihannya.
c. Saluran pembuangan yang efesien Dalam hal perawat harus mengetahui semua saluran
pengeluaran dan keadaan normalnya, jarak waktu pengeluaran, dan frekuensi pengeluaran
sehingga terpenuhinya kebutuhan pasien secara efisien.
d. Kebersihan. kebersihan merupakan hal yang terpenting dalam merawat pasien. Perawat
memerlukan kebersihan yang optimal agar mempercepat proses penyembuhan. Focus
perawatan klien menurut Nightingale adalah pada kebersihan. Ia berpendapat, kondisi
kesehatan klien sangat dipengaruhi oleh tingkat kebersihan, baik kebersihan klien, perawat
maupun lingkungan.
e. Cahaya, komponen lain yang tidak kalah penting dalam perawatan klien adalah cahaya
matahari. Nightingale yakin sinar matahari dapat memberi rmanfaat yang besar bagi
kesehatan klien. Karenanya, perawat juga perlu membawa klien berjalan-jalan keluar untuk
merasakan sinar matahari selama tidak terdapat Kontraindikasi (suatu hal yang tidak boleh
dilakukan).

6
BAB III

Penutup

A. Kesimpulan
Teori Florence Nightingale, menurut Nightingale bahwa kesehatan sebagai kondisi
sejahtera dan mampu memnggunakan setiap daya yang dimiliki sampai batas maksimal. Ia
juga melihat suatu penyakit sebagai proses pergantian atau perbaikan. Titik berat teori ini
adalah pada aspek lingkungan, yaitu lingkungan fisik, lingkungan psikologis dan lingkungan
sosial. Komponen lingkungan yang berpengaruh pada keshatan, antara lain udara segar, air
bersih, saluran pembuangan yang efisien,kebersihan, dan cahaya. Selain itu perawat harus
memerhatikan kehangatan, ketenagan, dan makanan klien.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Florence_Nightingale
https://books.google.co.id/books?
id=O3y5bNnwND0C&pg=PT2&lpg=PP1&focus=viewport&hl=id#v=onepage&q&f=false
https://id.scribd.com/presentation/398133588/Teori-Florence-Nightingale
https://www.academia.edu/9809323/TEORI_FLORENCE_NIGHTINGALE
https://pdfcoffee.com/florence-nightingale-8-pdf-free.html
https://stikesicme-jbg.ac.id/2020/05/16/biografi-florence-nightingale-pelopor-perawat-
modern/

Anda mungkin juga menyukai