SOEPRAOEN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
NIM : 201191
RUANG :
1
tidur dengan gerak mata epat (REM- Rapid Eye Movement). Tahap tidur REM di
karakterasikan dengan meningkatnya level aktivitas dibandingkan pada tahap NREM.
Manfaat tahap NREM berkaitan dengan perbaikan dengan proses mental dan
kesehatan emosi.
3. JenisGangguanKebutuhan Dasar
Gangguan tidur adalah suatu kondisi yang jika tidak diobati, umumnya
menyebabkan tidur terganggu yang menghasilkan salah satu dari tiga masalah
insomnia,yaitu: gerakan abnormal atau sensasi saat tidur atau ketika terbangun di
malam hari atau kantuk yang berlebihan di sianghari ( Maslow,2005)
a. Insomnia
Gejala yang dialami klien ketika mereka mengalami kesulitan tidur kronis.
Sering terbangun dari tidur dan atau tidur pendekatan tidur non retoratif (Edinger
dan Sarana,2005).Ketidak mampuan memenuhi kebutuhan tidur baik secara
kualitas maupun kuantitas. Umumnya ditemui pada individu dewasa. Penyebabnya
karena gangguan fisik atau karena faktor mental seperti perasaan gundah dan
gelisah. Ada 3 jenis insomnia yaitu initial insomnia adalah kesulitan untuk memulai
tidur, intermitten insomnia yaitu kesulitan untuk memulai tidur karena seringnya
terjaga, terminal insomnia adalah bangun terlalu dini dan sulit untuk tidur kembali.
b. Parasomnia
Adalah perilaku yang dapat mengganggu tidur atau muncul saat seseorang
tidur dan biasanya terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa. Misalnya ,tidur
berjalan, mengigau, terror malam, mimpi buruk nocturnal, enuresis (mengompol),
badan goyang, dan broksisme (gigibergemeretak).
c. Hipersomnia
Adalah kebalikan dari insomnia, yaitu tidur yang berlebihan terutama pada
sianghari
d. Narkolepsi
Adalah gelombang kantuk yang tak tertahankan yang muncul secara tiba-
tiba pada siang hari. Seseorang dengan narkolepsi sering mengalami mimpi
seperti nyata yang terjadi ketika seseorang tidur. Mimpi-mimpi ini sulit dibedakan
dari kenyataan. Kelumpuhan tidur,perasaan tidak mampu bergerak, atau
berbicara sesaat sebelum bangun atau tidur adalah gejala lainnya (Guilleminault
dan Fombers,2005).
e. Apnea
Saat tidur dan mendengkur merupakan gangguan yang ditandai oleh kurangnya
aliran udara melalui hidung dan mulut untuk periode 10 detik atau lebih pada
saat tidur. Ada 3 jenis tidur apnea,yaitu : apnea sentral, obstruktif, dan campuran.
2
Bentuk yang paling umum adalah apnea obstruktif atau obstruktif sleep apnea
(OSI). OSI memengaruhi 10 – 15% dari dewasa menengah (Groth,2005), namun
sering terjadi juga pada wanita menopause serta wanita muda dan anak-
anak( Mende dan Olson 2006). OSI terjadi ketika otot atau struktur dari rongga
mulut atau tenggorokan mengalami relaksasi saa ttidur. Saluran napas tersumbat
sebagian atau seluruhnya, mengalami aliran udara hidung (Hiponea) atau
menghentikannya (apnea) selama 30 detik (Guilleminault dan Bassin,2001).
Seseorang masih mencoba untuk bernapas karena dada dan perut terus
bergerak, sehingga sering menghasilkan dengkuran keras dan suara mendengus
atau mendengkur. Ketika pernapasan menjadi sebagian atau seluruhnya
berkurang, setiap gerakan diafragma berturut-turut menjadi berat/ kuat sampai
penyumbatan terbuka. Mendengkur bukan dianggap sebagai gangguan
tidur,namun bila disertai apnea maka bisa menjadi masalah. Mengigau hamper
semua orang pernah mengigau,hal itu terjadi sebelum tidur REM.
4. Tanda dan Gejala Gangguan Kebutuhan Dasar
a. Dewasa
- Data mayor :kesulitan untuk tidur atau terapi tidur
- Data minor :keletihan saat bangun atau lebih sepanjang hari, perubahan mood,
agitasi
b. Anak
- Gangguan pada anak seringkali di hubungkan dengan ketakutan,enuresis, atau
respon tidak konsisten dari orang tua terhadap permintaan anak untuk
mengubah [eratusan dalam tidur seperti permintaan untuk tidur larut malam.
- Keengganan untuk istirahat, keinginan untuk tidur bersama orang tua
- Sering bangun di malam hari
5. Etiologi Gangguan Kebutuhan Dasar
Tidur terjadi dalam siklus yang diselingi periode terjaga. Siklustidur/ terjaga
umumnya mengikuti irama circadian atau 24 jam dalam siklus siang/ malam. Selain
siklus tidur/ terjaga, tidur terjadi dalam tahapan yang berlangsung dalam suatu kondisi
siklis. Ada lima tahapan tidur. Tahapan 1 hingga tahap 4 mengacu pada tidur dengan
gerakan mata tidak cepat (NREM- Non Rapid Eye Movement) dan berkisar dari
keadaan tidur sangat ringan ditahap 1 hingga keadaan tidur nyenyak ditahap 3 dan 4.
Selama tidur NREM, seseorang biasanya mengalami penurunan suhu, denyut, tekanan
darah,pernapasan,dan keteganganotot. Penurunan tuntutan fungsi tubuh dianggap
melakukan tindakan responsif, baik secara fisiologi maupun psikologi. Tahap 5 disebut
tidur dengan gerak mata cepat (REM- Rapid Eye Movement). Tahap tidur REM di
karakterasikan dengan meningkatnya level aktivitas dibandingkan pada tahap NREM.
3
Manfaat tahap NREM berkaitan dengan perbaikan dengan proses mental dan
kesehatan emosi (Tarwoto dan Wartonah, 2010)
A. PENGKAJIAN
1. Riwayat Keperawatan
a. Keluhan Utama
Biasa muncul pada pasien dengan gangguan aktivitas dan latihan adalah rasa nyeri
lemas,pusing,mengeluh sakit kepala berat,badan terasa lelah,muntah tidak ada mual,
BAB belum lancer terdapat warna kehitaman dan merah segar, urine keruh kemerahan
parase pada ekstremitas kanan atau fraktur nyeri tersebut bisa akut atau kronis
tergantung lamanya serangan. Untuk memperoleh pengkajian yang lengkap tentang
rasa nyeri klien, digunakan :
- Provoking incident :apakah ada peristiwa yang menjadi factor prosipitasi nyeri
- Quality of pain :sepertiapa rasa nyeri yang dirasakan atau digambarkan klien
apakah seperti terbakar,berdenyut, atau menusuk
- Region :adiationselief : apakah rasa sakit bisa reda apakah rasa sakit bisa
menjalar atau menyebar dan dimana rasa sakit itu terjadi
5
- Severity (scale) of pain :seberapa jauh rasa nyeri yang di rasakan klien bisa
berdasarkan skala nyeri atau klien menerangkan seberapa jauh sakit
memengaruhi kemampuan fungsinya
- Time :berapa lama nyeri berlangsung kapan apakah bertambah buruk pada
malam hari atau siang hari
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Pengumpulan data yang dilakukan untuk menentukan sebab dari nyeri/
faktor yang nantinya membantu dalam membuat rencana tindakan terhadap klien
hal bisa berupa kronologi terjadinya nyeri atau factor tersebut sehingga nantinya
bisa ditentukan kekuatan yang terjadi dan bagiantubuh mana yang terkena.
Selainitu, dengan mengetahui mekanisme terjadinya nyeri bisa diketahui yang lain :
- Waktu terjadinya sakit :kapan mulai terjadi nyeri dan seberapa sering atau
frekuensi nyeri yang dirasakan apakah hilang, timbul,sering dan sebagainya
- Proses terjadinya sakit :perlu dikaji bagaimana proses dapat terjadinya sakit
- Upaya yang telah dilakukan selama sakit
- Hasil pemeriksaan sementara atau kurang
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Ditanyakan apakah ada anggota keluarga yang mengalami hipertensi,apakah
sebelumnya pasien pernah mengalami penyakit seperti saat ini
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Perlu dikaji penyakit riwayat keluarga yang berhubungan dengan penyakit tulang
atatu tidak. Penyakit tulang merupakan salah satu factor predis. Terjadinya fraktur
seperti diabetes, OS toporons, yang seringterjadi pada beberapa keturunan dan
kankertulang yang cenderung di turunkansecara genetic
e. RiwayatKesehatanLingkunganKlien
f. Genogram
Adalahgambarriwayatketurunanataustrukturanggotakeluargadariatashinggakebawa
h yang didasarkanatastigagenerasisebelumpasien
2. Pemeriksaan Fisik
a. Status KesehatanUmum
Keadaanpenyakitberat
:keadaanumumtampaklemah,kesadarancomposmentismengarahapatis,tekanandara
hmmhg, suhutubuh°C ,pernapasan x/menit, nadi x/menit (regular: GCS : E = …,
M=…,V=…, BB (sakit) BB (sebelumsakit)), hasilpengukuranlainnya.
b. SistemIntegumenikteruspermukaankuat,kering, teksturkasar,rambuthitam dan
berminyaktidakbotak, perubahankulitmukatampakpucat
c.Kepala
6
Normo cephalic simetris, nyerikepalaatausakitkepala, benjolantidakada
d. Muka
Simetris,oedema, otomuka dan rahang kekuatan lemah,sianosis tidak ada
e. Mata
Alis mata kelopak mata normal,konjung tiva anemin (+) , pupil isokor, sclera ikterus
(-), reflek cahaya positif tajam, penglihatan tidak dapat diedukasi, mata tampak
cowong
f. Telinga
Sekret serumen, membrane timpani dalam batas normal
g. Hidung
Deformita smukosa, secret bau, obstruksi tidak ada, pernapasan cuping hidung
tidak ada
h. Mulut dan faring
Bau mulut stomatis (-),gigi banyak yang hilang, lidah merah muda, kelainan lidah
tidak ada,terpasang NGT
i. Leher
Simetris, kakuleher tidak ada,vena jugularis 5 +- 2cm H2O tidak ada benjolan,
limfenodul
j. Thoraks
Gerakan dada simetris, ekstraksisuposternal (-), retraksi inter costa
eperkusiresuna,ronchi (-), pada basal paru-paru,wheezing (-) vocal termis tidak
teridentifikasi
k. Jantung
Batas jantung kiri ICS 2 sternal kiri dan ICS 4 sternal kiri, bataskanan ICS 2 sternal
dan ICS 5 mid axillakanan . perkusi dullness. Bunyi S1 dan S2 tunggal dalam batas
normal, gallop mumur (-), capillary refill 2- 3 detik
l. Abdomen
Bising usus hiperperistaltik, bunyi brunt sangat jelas, tidak ada benjolan ,nyeri tekan
tidak ada,perabaan massa tidak ada, hepar tidak teraba, asites (-)
m. Inguinal- genitalia- anus
Nadi femuralis teraba, tidak ada hernia, pembengkakan perut tidak ada, tidak ada
hemoroid, terpasang kateter
n. Ekstremitas
Akral hangat, edema (-), kekuatan 2/2, gerak yang tidak di sadari (-), atropi (-),
capillary refill 3 detik, perifer tampak pucat
o. Tulang belakang
Tidak ada lordosis,kifosis, atau skoliosi
3. Pemeriksaan Diagnostik
7
Menurut Remeida (2008), untuk mendiagnosis seseorang yang mengalami gangguan atau
tidak, dapat laku kanpemikiran melalui penilaian terhadap :
a. Pola tidur
b. Pemeriksaan obat-obatan alcohol atau obat terlarang
c. Tingkatan stress psikis
d. Riwayat medis
e. Aktivitas medis
Tidur dapat diukur secara objektif dengan menggunkan alat yang disebut
polisonhografi. Alat ini dapat merekam EFG,EMG, dan EOG sekaligus dengan alat
ini dapat mengkaji aktivitas klien semasa tidur. Aktivitas yang klien Lakukan tanpa
sadar tersebut bisa jadi merupakan penyebab seringnya klien terjaga di malam hari.
MSLT memberikan informasi yang objek tiften tang kontak dan aspek-aspek
tertentu dari struktur tidur dan mengukur gerakan mata menggunakan EOG,
perubahan tonus otot mengggunakan EMG, dan aktivitas listrik kontak
menggunakan EFG. Klien dapat memakai actigraph pada pergelangan tangan
untuk mengukur pola tidur selama jangka waktu tertentu. Data actigraph
memberikan informasi waktu tidur,efisiensi tidur,jumlah ilustrasi waktu, serta tingkat
aktivitas dan istirahat (Buysse,2005).
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan mobilisasi
2. Resiko cedera berhubungan dengan ketidaktepatan posisi
3. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan tirah baring
4. ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan ketidaktepatan posisi tubuh
5. gangguan pola tidur berhubungan dengan ketidaknyamanan
C. PERENCANAAN
NO TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1 Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama … x 24
jam diharapkan pasien dapat
melakukan aktivitasnya dengan
normal ditandaidengan :
D. PELAKSANAAN
E. EVALUASI
SUMBER/REFERENSI:
8
POLITEKNIK KESEHATAN RS dr. SOEPRAOEN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
A. IdentitasKlien
Nama : Tn. S No. RM :
Usia : 50 Tahun Tanggal Masuk : 06 April 2021
Jenis kelamin :Laki - Laki Tanggal Pengkajian : 07 April 2021
Alamat :KUDUS Sumber Informasi : Keluarga px
No. Telepon : Nama klg. dekat yang bisa dihubungi: Ny. S
Status pernikahan : Menikah
Agama : Islam Status : Istri
Suku : Jawa/Indonesia Alamat : kudus
Pendidikan : SMA No. telepon :
Pekerjaan : sopir truk Pendidikan : sma
Lama bekerja : 28 tahun Pekerjaan : ibu rumah tangga
B. Status KesehatanSaatIni
1. Keluhanutama :Pasien megeluh susah untuk memulai tidur
2. Lama keluhan :Tidak bisa tidur selama 1 minggu
3. Kualitaskeluhan: sering merasa mengantuk, cepat Lelah dan tidak focus dalam bekerja
4. Faktorpencetus : pasien mengatakan susah untuk memulai tidur,dan sering terbangun di
malam hari
5. Faktorpemberat: sering mengalami gundah dan gelisah
9
6. Upaya yang telahdilakukan: istrahat dengan cukup
7. Keluhan saat pengkajian: pasien mengatakan sulit memulai tidur dan sering terbangun pada
malam hari,dan susah memulai tidur kembali.
C. RiwayatKesehatanSaatIni
Tn. s mengeluh kan susah untuk memulai tidur, Istri Tn. s juga mengatakan sering mengigau
pada saat tidur. Tn. s juga mengatakan sering mengalami mimpi buruk. Saat bekerja sering
merasa mengantuk, cepat Lelah dan tidak focus dalam bekerja, karena pekerjaannya yang
menumpuk dan ia khawatir tidak mampu menyelesaikan pekerjaan tersebut dalam waktu yang
sudah ditentukan.
D. RiwayatKesehatanDahulu
1. Penyakit Yang PernahDialami: Batuk, pilek, demam dan diare.
a. Kecelakaan (Jenis&waktu)
b. Operasi (Jenis&waktu): Tidakpernah di operasi
c. Penyakit:
Kronis :-
Akut :-
d. Terakhirmasuk RS :
2. Alergi (obat, makanan, plester, dll): Tn. s mengatakanalergiterhadapdebu dan dingin.
3. Imunisasi
( )BCG ( )Hepatitis
( )Polio ( )Campak
( )DPT ( )……………
4. Kebiasaan
Jenis Frekuensi Jumlah Lamanya
10
5. Obat-obatan yang digunakan
E. RiwayatKesehatanKeluarga
Tn. s mengatakan bahwa keluarga nya sering mengalami batuk, pilek, demam dan diare.
F. Genogram
G. RiwayatLingkungan
Jenis Rumah Pekerjaan
Kebersihan Disapu dan dipel Disapu dan dipel
BahayaKecelakaan Tidakada Tidak ada
Polusi Tidakada Tidak ada
Ventilasi Banyak jendeladirumah Banyak jendela
Pencahayaan Cukup Cukup
11
Mandi O O 2
Berpakaian/berdandan O O 2
Toileting O O 2
Mobilitas di tempattidur O O 2
Berpindah O O 2
Berjalan O O 2
Naik tangga O O 2
Pemberianskor : 0 = mandiri, 1 = alat bantu, 2 = dibantu 1 orang, 3 = dibantu>1 orang, 4 =
tidakmampu
I. Pola NutrisiMetabolik
Jenis Rumah Rumahsakit
Jenis diet Nasi Nasi
Frekuensi/pola 3x sehari 3x sehari
Porsiyngdihabiskan 1 porsihabis Sesuai yang disediaka
Komposisi menu Nasi, lauk, sayur Sesuai yang diberikan
Pantangan Tidakada
Nafsumakan Baik Baik
Fluktuasi BB 6 bulanterakhir BB turun BB turun
Jenisminuman Air putih Air putih
Frekuensi/pola 4 – 6 +/- 1500 cc/hari 8 gelas +/- 250 cc/hari
J. Pola Eliminasi
Rumah Rumahsakit
BAB
Frekuensi/pola 2x sehari 2x sehari
Konsistensi
Warna&bau Kuning Cokelat
Kesulitan Tidakada Tidakada
Upayamengatasi Tidakada Tidakada
BAK
Frekuensi/pola 500 cc/hari 300 cc/hari
Konsistensi
Warna&bau Kuning Kuning
Kesulitan Tidakada Tidakada
Upayamengatasi Tidakada Tidakada
K. Pola Tidur – Istirahat
Rumah Rumahsakit
Tidursiang : lamanya
Jam….s/d…..
Kenyamananstlhtidur Nyaman Seringterbangun
Tidurmalam : lamanya 7-8 jam/hari 6-8 jam/hari
Jam….s/d…..
Kenyamananstlhtidur Nyaman Seringterbangun
Kebiasaansblmtidur Tidakada Sulituntukmemulaitidur
Kesulitan Tidakada Sulittidur
Upayamengatasi Tidakada Tidakada
12
L. Pola KebersihanDiri
Rumah Rumahsakit
Mandi : frekuensi 2x sehari 1x sehari
Penggunaansabun Iya Iya
Keramas : frekuensi 3x seminggu Belumkeramas
Penggunaansampo Iya
Gosokgigi : frekuensi 2x sehari 2x sehari
Penggunaanodol Iya Iya
Ganti baju : frekuensi 2x sehari 1x sehari
Potong kuku : frekuensi 1x seminggu Belumgunting
Kesulitan Tidakada Tidakada
Upayaygdilakukan Tidakada Tidakada
13
5. Upaya yang dilakukanuntukmengatasi: tidakada
P. Pola Komunikasi
1. Bicara () Normal ( ) bahasautama
( )Tidak jelas ( ) bahasadaerah
( ) bicaraberputarputar ( ) rentangperhatian
( )Mampumengertipembicaraan orang lain ( ) afek
Q. Pola Seksualitas
1. Masalahdalamhubunganseksualselamasakit: ( ) tidakada ( ) ada
2. Upaya yang dilakukanpasangan:
( ) perhatian ( ) sentuhan ( ) lain-lain, seperti
R. Pola Nilai dan Kepercayaan
1. ApakahTuhan, agama, dan kepercayaanpentinguntuk Anda, Ya/Tidak
2. Kegiatan agama/kepercayaan yang dilakukan di rumah (jenis dan frekuensi): berdoa
3. Kegiatan agama/kepercayaantidakdapatdilakukan di RS: Sholatberjamaah
4. Harapanklienterhadapperawatuntukmelakukanibadahnya: membantumelaksanakanibadah
S. PemeriksaanFisik
1. Keadaanumum: Lelah, cemas
Kesadaran:Gcs normal
Tandatanda vital:
TekananDarah: 100/70 mmHgSuhu :37,5 C
Nadi:50x /menit RR : 26x /menit
Tinggi Badan:170 cm Berat Badan : 65kg
2. Kepala&Leher
a. Kepala
Bentuk:tengkoraksimetris
Massa:tidakada
Distribusi rambut:merata
Warna kulit kepala:warnakulit
Keluhan: pusing/sakit kepala/migraine, lainnya:tidakada
14
b. Mata
Bentuk:simetris
Konjungtiva:anemis
Pupil: () reaksi terhadap cahaya ( ) isokor ( ) miosis ( ) pin point ( ) midriasis
Tanda radang: tidakada
Fungsi penglihatan: normal
Penggunaan alat bantu:tidakada
c. Hidung
Bentuk :simetris
Warna :warnakulit
Pembengkakan :tidakada
Nyeri tekan :tidakada
Perdarahan :tidakada
Sinus :tidakada
d. Mulut&Tenggorokan
Warnabibir :pucat
Mukosa :kering
Ulkus :tidakada
Lesi :tidakada
Massa :tidakada
Warnalidah :merahmuda
Perdarahangusi :tidakada
Karies :tidakada
Gangguanbicara :tidakada
e. Telinga
Bentuk :simetris
Warna :warnakulit
Lesi :tidakada
Massa :tidakada
Nyeri :tidakada
Nyeri tekan :tidakada
f. Leher
15
Kekakuan :tidakada
Benjolan/massa :tidakada
Vena jugularis :tidakada
Nyeri :tidakada
Nyeri tekan :tidakada
Keterbatasangerak :tidakada
Keluhanlain :tidakada
3. Thorak& Dada
Jantung
- Inspeksi :klientidakterlihatsesaknapas
Paru
- Inspeksi: klientidakterlihatsesaknapas
- Auskultasi : ...................................................................................................................
......................................................................................................................................
4. Payudara&Ketiak
Benjolan/massa :tidakada
Bengkak :tidak ada
16
Nyeri :tidak ada
Nyeri tekan : tidak ada
Kesimetrisan :Simetris
5. Punggung&TulangBelakang: tidak ada
6. Abdomen
Inspeksi: bentuk simetris tidakadal uka
Palpasi: tidak terdapat nyeritekan
Perkusi: terdengar suara tympani
17
Kuku : (warna, lesi, bentuk, CRT)
Kuku bersih, tidak terdapat clubbing finger, tidakadasianosis
Crt< 1 detik
Malang,
Pengkaji
__________________
19
ANALISA DATA
20
NAMA KLIEN : Tn. S
NO.REG :
NO TANGGAL DIAGNOSA TANGGAL TANDA
MUNCUL KEPERAWATAN TERATASI TANGAN
21
22
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
23
perlu 5. Mengontrol tidur pasien
5. Tetapkan jadwal rutin tidur
E: 6. Untuk memotivasi pasien agar
6. Jelaskan pentingnya tidur pasien mau tidur di jam-jam
yang cukup selama sakit awal
7. Anjurkan menghindari 7. Agar pasien tidak mengalami
makanan/ minuman yang gangguan pola tidur
menggangggu tidur
24
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
No. Tanggal/
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI
Dx Jam
1 08 april
2021
1. Mengidentifikasi pola aktivitas dan tidur ( hasil: pola tidur
08.00 pasien tidak menentu dan sering begadang) S : pasien mengatakan merasa lebih baik ketika
2. Mengidentifikasi faktor pengganggu tidur ( hasil: karena mengikuti anjuran perawat untuk tidur di waktu
tidur siang, makanan/minuman, dan lingkungan yang yang telah ditentukan, badan merasa lebih enak
08.30 panas) karena sudah mengurangi konsumsi kopi dan
3. Mengidentifikasi makanan dan minuman yang makan mendekati waktu tidur
mengganggu tidur ( hasil: pasien sering makan
mendekati waktu tidur dan minum teh/kopi) O : pasien tampak lebih segar saat bangun tidur di
4. Menjelaskan pentingnya tidur yang cukup selama sakit pagi hari
09.00 ( hasil: pasien mengerti tentang pentingnya tidur yang
cukup selama sakit) A : masalah gangguan pola tidur teratasi
5. Menganjurkan menghindari makanan/ minuman yang
menggangggu tidur ( hasil : pasien sedikit demi sedikit P : hentikan intervensi
09.30 mulai menghindari makanan/ minuman yang
mengganggu tidur)
25
6. Memodifikasi lingkungan dan membatasi jam tidur siang (
hasil : lingkungan membuat pasien nyaman dan tidur
09.45 siang hanya dibatasi 1 jam sehingga memudahkan
pasien untuk cepat tidur di malam hari)
7. Menetapkan jadwal rutin tidur ( hasil : pola tidur pasien
semakin terkontrol)
10.15
11.00
26
27