Rrevisi Hasil Koreksi Bab 1
Rrevisi Hasil Koreksi Bab 1
PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan guna menyusun Skripsi untuk memenuhi
sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat
OLEH :
1
BAB I PENDAHULUAN
Menurut Kementrian Kesehatan Upaya kesehatan dan keselamatan kerja (K3) harus
diselenggarakan disemua tempat kerja khususnya tempat kerja yang memiliki bahaya resiko
bahaya kesehatan, tidak hanya pelaku yang langsung bekerja di rumah sakit tapi juga terhadap
pasien dan pengunjung rumah sakit hingga sudah seharusnya pihak pengelola rumah sakit
menerapkan upaya K3 di Rumah sakit (Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
432/Menkes/Sk/Iv/2007)
2
melindungi kulit dan membran mukosa dari resiko pajanan darah, cairan tubuh,
sekret, ekskreta, kulit yang tidak utuh dan selaput lendir dari pasien ke petugas
dan sebaliknya.
3. Pengelolaan alat kesehatan bekas pakai
4. Pengelolaan jarum dan alat tajam untuk mencegah perlukaan
5. Pengelolaan limbah dan sanitasi ruangan (Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 27 Tahun 2017)
Menurut OSHA (Occupational Safety and Health Administration) Alat pelindung diri
adalah alat yang digunakan untuk melindungi dari luka atau penyakit yang diakibatkan adanya
kontak dengan bahaya yang bersifat kimia, biologis, radiasi , fisik, elektrik, mekanik, dan lainnya
bias Penggunaan alat pelindung diri (APD) secara teknis dapat mengurangi tingkat
keparahan dari kecelakaan kerja yang terjadi, perlatan pelindung diri tidak menghilangkan atau
mengurangi bahaya yang ada, peralatan ini mengurangi jumlah kontak dengan bahaya dengan
cara penempatan penghalang antara tenaga kerja dengan bahaya ( Suma’mur, 2009)
)dihapus
dihapus)
Menurut WHO dari 35 juta pekerja kesehtan, 3 juta terpajan pathogen darah 2juta
terpajan virus HBV, 0,9 juta terpajan virus HBC dan 170.000 terpajanvirus HIV/AIDS amerika
1998 mencatat frekuensi angka kecelakaan akibat kerja di rumah sakit lebih tinggi 41%
disbanding pekerja lain dengan angka KAK terbe99hnj msar adalah cedera jarum suntik atau
needle stick injuries(NSI)
Menurut International labour organization ( ILO), setiap tahun di seluruh dunia 2 juta
orang meninggal karena masalah-masalah akibat kerja. Dari jumlah ini, 354.000 orang
mengalami kecelakaan fatal. Disamping itu, setiap tahun ada 270 juta pekerja yang mengalami
kecelakaan akibat kerja dan 160 juta yang terkena penyakit akibat kerja (ILO, 2004)
3
pada tahun 2012 1 pekerja meninggal setiap 15 detik karna kecelakaan kerja dan 160
pekerja mengalami sakit akibat kerja ditahun selanjutnya (2013) ILO mencatat angka kematian
dikarnakan kecelakaan akibat kerja sebanyak 2 juta kasus pertahun (depkes, 2014)
4
hapus
Kesadaran akan penggunaan alat pelindung diri pada perawat masih sangat kurang di
Rumah sakit di Indonesia ternyata hanya 40% dan kenyataan dilapangan pada perawat rata-rata
hanya menggunakan salah satu pelindung diri (sarung tangan atau masker saja)saat menangani
pasien (Musfiqah Said, 2013)
Factor yang berhubungan dengan prilaku penggunaan APD pada pekerja informal adalah
pengetahuan, pelatihan, sikap, motivas, komunikasi, ketersediaan APD dan (sahab 1997)
Motivasi maupun teori motivasi kontemporer, arti motivasi adalah alasan yang
mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu. Seseorang dikatakan
memiliki motivasi tinggi dapat diartikan orang tersebut memiliki alasan yang sangat kuat untuk
mencapai apa yang diinginkannya dengan mengerjakan pekerjaannya yang sekarang (Douglas
McGregor 1964 ) menurut penelitian Apolonaris (2019) tingginya motivasi perawat dalam
mematuhi penggunaan alat pelindung diri dikarnakan responden ingin mecapai kesuksesan
dalam kerjaanya dan melindungi diri dari penyakit yang berasal dari pasien
Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap suatu stimulus atau objek sehingga
manifestasinya tidak dapat langsung dilihat Notoadmojo (2003) menurut hasil wawancara
terhdap responden diperleh informasi bahwa sikap yang kurang baik terhadap penggunaan APD
oleh responden karna merasa tidak nnyaman (Juwita Maria Rori, 2017)
terjadinya perubahan prilaku patuh menjadi kurang patu dapat dipengaruhi oleh
kelengkapan sarana dan prasarana khususnya dalam penyediaan alat pelindung diri hal ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Chrismadani (2011) bahwa adanya keterkaitan antar
faktor ketersediaan APD dan kepatuhan hal ini menunjukan peranan penting keterlibatan rumah
sakit dalam hal penyediaan APD di setiap ruangan,
5
(menurut notoadmojo (2007) bahwa factor komunikasi merupakan factor pendukung
dalam mempengaruhi kepatuhan perawat yaitu berupa pemberian sosialisasi penggunaan alat
pelindung diri sesuai SOP seperti pemasangan poster atau spanduk disetiap ruang keperawatan
yang diharapkan dengan adanya sosialisasi tersebut maka aspek komunikasi dalam penyampaian
informasi yang terus menerus dapat memberikasn stimulus yang positif dalam meningkatkan
kesadaran diri mengenai pentingnya penerapan budaya keselamatan di lingkungan kerja.
menurut hasil penelitian Dwi Agung Riyanto (2016) bahwa kepatuhan perawat akan meningkat
apabila didukung denagan adanya komunikasi yang baik
Menurut notoadmojo (2012) bahwa domain pengetahuan berawal dari tahu dingga
domain aplikasi. Dari hasil pengetahuan terseebut tenaga kesehatan akan memahami tentang
pentingnya penggunaan APD sehingga bisa menerapkan dalam prilaku penggunaan APD hal ini
sesuai dengan penelitian Arif afandi (2020) bahwa pengetahuan yang baik akan mempengaruhi
prilaku seseorang untuk berperilaku baik
Menurut Ramdayana (2009) factor yang dapat mempengaruhi kepatuhan individu yaitu
factor instrinsik : pengetahuan, masa kerja, pendidikan, usia , jenis kelamin,dan sikap dan factor
extrinsic kelengkapan APD, kenyamanan pemakaian alat, peraturan tentang APD , untuk
kepatuhan penggunaan apd RSUD DR. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin menurut
pengamatan peneliti terdapat perawat yang belum menggunakan APD dengan benar rsaat
melaukan tindakan seperti mengganti perban, pasang infus, dll berikut tabel kepatuhan
penggunaan APD pada bulan Juni 2021.
6
5 Alexandri1/Ponek 97% 13 IBS 96%
8 Kumala 1 81,25%
B. Rumusan masalah
1. Pernyataan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan diatas, maka dapat peneliti rumuskan
masalah yang terjadi ialah adanya ketidakpatuhan perawat dalam menggunakan Alat
pelindung diri (APD ) yang dapat menimbulkan kerugian bagi diri sendiri, pasien dan
lingkungan di rumah sakit pada pengamatan yang dilakukan peneliti terdapat beberapa
perawat yang tidak sesuai dalam menggunakan APD atau bahkan tidak menggunakan APD
sama sekali
2. Pertanyaan Masalah
Faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan tingkat kepatuhan perawat di
RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin 2021 ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
dalam menggunakan Alat Pelindung Diri pada perawat di RSUD DR. H. Moch Ansari
2. Tujuan khusus
7
b. Mengidentifikasi pengetahuan perawat di RSUD dr. H. Moch. Ansari saleh ban
jarmasin tahun 2021
c. Mengidentifikasi hubungan jenis kelamin dengan tingkat kepatuhan
penggunaan alat pelindung diri (APD) perawat di RSUD dr. H. Moch. Ansari s
aleh Banjarmasin
d. Mengidentifikasi motivasi perawat di di RSUD dr. H. Moch. Ansari saleh banja
rmasin tahun 2021
e. menganalisis Hubungan pengetahuan dengan tingkat kepatuhan penggunaan
Alat pelindung diri (APD ) perawat di RSUD dr. H. Moch. Ansari saleh Banjar
masin tahun 2021
f. menganalisis Hubungan jenis kelamin dengan tingkat kepatuhan penggunaan
Alat pelindung diri (APD ) perawat di RSUD dr. H. Moch. Ansari saleh Banjar
masin tahun 2021
g. menganalisis Hubungan motivasi dengan tingkat kepatuhan penggunaan Alat
pelindung diri (APD ) perawat di RSUD dr. H. Moch. Ansari saleh banjarmasin
Tahun 2021
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Sebagai salah satu bahan referensi terutama kajian tentang kepatuhan perawat dalam
menggunakan Alat Pelindung Diri di Rumah sakit khususnya atau ditempat-tempat kerja
lainnya serta dapat menjadi informasi tentang pentingnya penggunaan Alat pelindung dir
i dan bahaya akibat tidak menggunakan pelindung diri sehingga mengurangi resiko kece
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Instansi
8
penggunaan alat pelindung diri ditempat sehingga dapat mengurangi resiko terja
dinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja
b. Bagi Peneliti
Sebagai sarana dalam menerapkan dan mengembangkan teori yang telah diperoleh
selama perkuliahan, serta menambah wawasan mengenai factor – factor penyebab
ketidak patuhan perawat dalam menggunakan Alat pelindung
9
E. Keaslian Penelitian
(untuk jurnal yg menghubungkan dg jenis kelamin uln sisipkan di tabel jurnal no 11)
10
alat pelindung diri pengawasan dan ketersediaan apd di IBS RS sasaran penelitian.
Ulin Banjarmasin
5. Arif Afandi (2021) hubungan Sampel sebanyak 109 Orang denga Hasil penelitian menunjukkan bahwa 7. Terletak pada
pengetahuan dan sikap tenag menggunakan metode correlational sebagian besar tenaga kesehatan mempunyai variabel, tempat
a kesehatan dengan prilaku p denga pendekatan cross sectional sikap, pengetahuan dan prilaku yang baik di dan waktu serta
enggunaan alat pelindung dir Teknik pengambilan sampel masa pandemic covid 19 sasaran penelitian.
i di masa pandemic covid 19 menggunakan purposive sampling 8.
di RSUD Balung
6. Dwi Agung Riyanto (2016) Sampel sebanyak 66 Orang Dengan Hasil penelitian menunjukkan adanya hubung 9. Terletak pada
Faktor – factor yang mempen metode deskripsi kuantitatif denga an antara komunikasi dengan kepatuhan deng variabel, tempat
garuhi perawat dalam mengg pendekatan cross sectional dan anal an nilai P = 0,011(p=,0,05) dan QR = 4.8 dan waktu serta
unakan Alat pelindung diri di isis data penelitian menggunakan a Adanya hubungan ketersediaan alat denga ke sasaran penelitian.
RS Sari Asih Serang Provinsi nalisa CHI-Square patuhan nilai P = 0,003 (P = 0,05) dan QR =10. Terletak pada
Banten 6,67 faktor pengawasan P0.02 (P<0.05)dan variabel, tempat
QR = 4,40 dan yang terakhir sikap P= 0,034 dan waktu serta
(p<0,05) QR = 4,42 sasaran penelitian.
Kepatuhan menggunakan APD di RS sari asi 11.
h serang masih kurang
7. Puti Khairunisak (2017) Fak Penelitian menggunakan metode cr Hasil penelitian menunjukan 54,6% menggun 12. Terletak pada
tor yang berhubungan denga oss sectional dengan total sampling akan APD yang sesuai, 61,9% memiliki moti variabel, tempat
penggunaan APD di RS Isla 97 orang vasi tinggi 54,6% menyatakan petugas P2K3 dan waktu serta
m Ibnusina Bukit TInggi berperan 58,8 sop terlaksana sasaran penelitian.
13.
8. Rizka Ayu Zahara (2017) ke Penelitian dilakukan dengan sample Hasil penelitian menunjukkan variable penget
14. Terletak pada
patuhan menggunakan alat p sebanyak 64 orang dan dengan men ahuan P=0,001 variabel prilaku P= 0,006 dan variabel, tempat
elindung diri ditinjau dari pe ggunakan metode uji statistisk chi s terdapat korelasi antara pengetahuan dan pril dan waktu serta
ngetahuan dan prilaku petuga cuare aku terhadap kepatuhan sasaran penelitian.
s instalasi pemeliharaan sara 15.
na dan prasarana rumah sakit
9. Seally Rahmatilah (2020) Pe Pendekatan cross sectional study Sa Hasil penelitian menunjukkan bahwa didapat16. Terletak pada
ngaruh prilaku dan kepatuha mpel sebanyak 57orang nilai P=Velue ,0,05 yaitu pengetahuan (0,65 variabel, tempat
n perawat terhadap pengguna 1), sikap (0,03)Tindakan (0,001), Kepatuhan dan waktu serta
11
an alat pelindung diri dalam (0.044)yang berate terdapat hubungan antara sasaran penelitian.
pencegahan infeksi nasokomi prilaku dan kepatuhan dlaam penggunaan AP 17.
al di ruang rawat inap DR. R D di ruang rawat inap DR. R M Djoelham Bi
M Djoelham Binjai Tahun 20 njai Tahun 2020
20
10. Cita Chusnul Chotimah (201 Penelitian inii menggunakan metod Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terda18. Terletak pada
8) Pengaruh pengetahuan, m e teknik proportionate random sam pat pengaruh pengetahuan, motivasi, dan pers variabel, tempat
otivasi dan persepsi resiko te pling yang diwawancarai denga inst epsi resiko terhdap prilaku penggunaan APD dan waktu serta
rhdap prilaku penggunaan al rument berupa kuisioner, alat analis sasaran penelitian.
at pelindung diri dasar yang is menggunakan regresi moderasi d 19.
di moderrasi factor pengawa engan sampling sebanyak 127 oran
wan pada civitas Hospital ia g
RSGM Unsoed
11. Erie Aditia (2020) Desain penelitian ini adalah cross Hasil penelitian didapatkan 57,56% petugas
20. Terletak pada
Hubungan Umur, Jenis sectional. dengan metode sampling kesehatan yang patuh dalam penggunaan variabel, tempat
Kelamin dan LamaBekerja menggunakan purposive sampling APD, sedangkan 42,44% petugas kesehatan dan waktu serta
serta dianalisis secara multivariat tidak patuh dalam penggunaan APD. Hasil sasaran penelitian.
dengan Kepatuhan
menggunakan regresi uji chi-square didapatkan variabel jenis 21.
Penggunaan Alat Pelindung logistikResponden pada penelitian kelamin memiliki hubungan terhadap
Diri (APD) Pada Petugas ini yaitu sebanyak 172 orang kepatuhan dalam penggunaan APD dengan p-
Kesehatan Di Pelayanan petugas kesehatan value sebesar 0,005 (p<0,05), sedangkan
Kesehatan Radjak Group variabel umur dan lama bekerja tidak
memiliki hubungan terhadap kepatuhan
dalam penggunaan APD dengan p-value
sebesar 0,861 dan 0,863 (p>0,05)
12. Lany hakim (2020) faktor penelitian ini merupakan penelitian Hasil : penelitian uji statistic dengan 22. Terletak pada
yang berhubungan dengan kuantitatif dengan menggunaka menggunakan uji chi square didapati bahwa variabel, tempat
kepatuhan tenaga kesehatan Survey Analitik dengan pendekatan dari ke tiga variabel yaitu masa kerja dan waktu serta
menggunakan alat pelindung Cross sectional Study. Analisis data (p=0,037), pengawasan (p=0,002), dan beban sasaran penelitian.
diri (apd) di era pendemik dengan menggunakan uji Regresi kerja (p=0,014) memiliki hubungan yang 23.
covid 19 pada puskesmas Logistik. Teknik pengambilan signifikan dengan dengan kepatuhan
makkasau makassar tahun sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan APD. Sedangkan pendidikan
2020 total sampling dengan jumlah formal (p=0,702) dan pengetahuan 100% ,
12
sampel 42 tenaga kesehatan tidak memiliki hubungan yang signifikan
dengan kepatuhan menggunakan APD.
13
14