Anda di halaman 1dari 6

PEMBAHASAN

A. Praktik Pembukaan Tabungan Wadi’ah Oleh Anak Dibawah Umur di

BMT Al-Rifa’ie.

Tabungan Wadi’ah santri merupakan simpanan khusus santri

dengan prinsip wadi’ah (titipan) dengan limit penarikan dan penyetoran

yang lebih kecil dan ringan. Jenis simpanan ini merupakan jenis wadiah

santri, sehingga nasabah tidak mendapatkan bagi hasil. Namun

penggunaannya yang sangat fleksibel, sangat menguntungkan santri untuk

belajar mandiri, mengelola keuangannya sendiri secara aman sekaligus

sebagai media pembelajaran mereka untuk membiasakan diri berinteraksi

dengan lembaga keuangan mana pun.

Berdasarkan hasil wawancara di Kantor BMT Al-Rifa’ie dengan

narasumber yaitu bapak Wahid Hasyim selaku manager pada tanggal 22

Februari 2021, jam 10.30.

BMT Al-Rifa’ie memiliki tujuan menerbitkan produk tabungan

wadi’ah dengan maksud memudahkan santri dalam mengatur

keuangannya supaya tidak boros. Di BMT ini membatasi untuk penarikan

dan penyetoran dengan jumlah kecil dan ringan. Keuangan santri biar

aman karena melihat banyak kasus santri kehilangan uangnya.

Menerapkan ini juga untuk memudahkan wali santri yang rumahnya jauh

di luar kota atau provinsi bisa transfer uang ke putra atau putrinya melalui

rekening BMT yang tersedia dan itu akan masuk otomatis ke buku

rekening tabungan santri.


Menurut wawancara diatas, BMT Al-rifa’ie mengajarkan untuk

santrinya untuk menjadi seseorang tidak boros. Boros adalah perilaku

seseorang yang suka menghamburkan harta hingga melebihi dari

kebutuhannya. Didalam al-Qur`an juga terdapat ayat yang secara tidak

langsung telah memerintahkan kaum muslim untuk tidak berbuat boros,

Dalam Firman Allah SWT dalam surat Al-Isro’ ayat 27 :

‫ش ْي ٰطنُ ل َِر ِّبهٖ َكفُ ْو ًرا‬ َّ ‫اِنَّ ا ْل ُم َب ِّذ ِر ْينَ َكا ُن ْٓوا ا ِْخ َوانَ ال‬
َّ ‫ش ٰيطِ ْي ِن َۗو َكانَ ال‬

Artinya:“ Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah

saudara setan, dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya.”

Ayat di atas menerangkan bahwa Allah menganjurkan untuk

bersikap tidak boros yang menyebabkan seseorang menjadi menyesal

karena keborosannya tersebut serta sebagai anjuran untuk menyisihkan

sebagian harta untuk digunakan bagi keperluan masa depan (menabung).

Didalam pembukaan rekening wadiah santri itu tidak hanya santri

tapi juga masyarakat


Berikut Alur pembukaan rekening tabungan wadi’ah santri

Nasabah BMT Mengambil


Nom Antrian

Mengisi Formulir
Menyetor
dan Menyetor
Saldo Awal
menandatangani persyaratan

Mendapatkan
Selesai
Buku Tabungan

Berdasarkan hasil wawancara di Kantor BMT Al-Rifa’ie dengan

narasumber yaitu bapak Wahid Hasyim selaku manager pada tanggal 22

Februari 2021, jam 10.30.

Bagaimana praktik pembukaan tabungan wadiah oleh anak

dibawah umur di BMT Al-Rifa’ie ?

“Untuk membuka tabungan wadiah santri, nasabah hanya perlu

datang ke kantor BMT Al-Rifa’ie. Dengan syarat ketentuan yang berlaku.

Syarat Pembukaan :

1. WNI Maupun WNA yang sah dibuktikan dengan kartu

identitas yang masih berlaku KTP/SIM bagi orang dewasa,

KK bagi santri/pelajar.

2. Mengisi formulir permohonan pembukaan rekening.

3. mengisi slip setoran.


Syarat penyetoran dan penarikan

1. Simpanan ini dapat diambil sewaktu-waktu pada waktu jam

kerja (selasa, jum’at libur).

2. Setoran awal minimal Rp. 20.000,-

3. Jumlah minimal setoran berikutnya Rp. 10.000,-

4. Untuk penarikan tabungan, santri diperbolehkan mengambil

minimal Rp. 20.000,- dan apabila lebih dari itu maka santri

harus menulis secara rinci di slip penarikannya mengenai

kebutuhannya.

5. Saldo mengendap (tidak bisa ditarik) dan biaya penutupan

rekening sebesar Rp. 5000,-

6. Jika rekening tidak ada tranksaksi selama 6 bulan berturut-

turut dengan saldo Rp. 10.000.- maka akan ditutup secara

otomatis.

7. Pergantian buku dikenakan biaya sebesar Rp. 5000,-

8. Apabila santri berhalangan untuk mengambil tabungannya

sendiri maka boleh diwakilkan oleh kepala kamar

(ustad/ustazah).

9. Penarikan diatas Rp. 5.000.000,- tidak dapat diwakilakan.

10. Penarikan harus membawa buku simpanan.

11. Bagi nasabah yang jumlah tabungannya besar pada akhir

tahun akan mendapatkan bonus/hadiah berupa barang.


Ketentuan lain :

1. Penarikan simpanan diatas Rp. 5000.000,- harus

dikonfirmasikan terlebih dahulu.

2. Bila terjadi kehilangan buku simpanan, maka wajib segera

melapor ke BMT Al-Rifa’ie.

3. Buku dianjurkan diupdate cetak minimal sebulan sekali.

Fitur dan Keuntungan bagi santri

1. Buku simpnan.

2. Aman dan barokah.

3. Melatih santri agar bisa mengelola keuangan dengan baik.

Apakah produk tabungan wadi’ah santri sudah sesuai dengan

hukum yang berlaku ?

“bahwa di BMT Al-Rifa’ie itu sudah menerapkan produk tabungan

dengan akad wadi’ah sesuai dengan berdasarkan fatwa DSN MUI 2/DSN-

MUI/IV/2000 dan UU No 21 Tahun 2008 mengenai tabungan sesuai

dengan prinsip dan syariat Islam”.

Bagaimana menurut Bapak mengenai produk tabungan wadi’ah

santri yang digunakan santri?

“Sudah sesuai, sebab adanya produk ini yang digunakan oleh

santri tentunya sangat bermanfaat bagi santri. Sebagai contoh, santri

lebih bisa mengelola keuangannya sendiri dengan baik. Ketika santri

telah keluar dari pondok pesantren tidak kaget dengan keadaan yang

sebenarnya di lapangan”.
Apakah sebelumnya produk tabungan wadi’ah santri ini pernah

disosialisasikan kepada wali santri?

“Kalau untuk produk ini, kami sudah mensosialisasikan kepada

wali santri pada saat acara pertemuan seluruh wali santri baru”.

Dari hasil wawancara yang diperoleh dari informan disebutkan

bahwa produk tabungan wadi’ah sudah disosialisasikan kepada wali santri

dengan ketetapan hukum yang berlaku. Hal ini dipertegas dengan adanya

kesesuaian yang telah disebutkan dalam fatwa DSN MUI 2/DSN-

MUI/IV/2000 dan UU No 21 tahun 2008.

Anda mungkin juga menyukai