NIM : 1802622010156 No. Absen : 25 Kelas : Akuntansi A Siang 2018 Gejala dan Kontrol Kecurangan Manajemen
1. Fraud atau Kecurangan adalah suatu tindakan atau perbuatan disengaja yang menggunakan
sumber daya perusahaan secara tidak wajar untuk memperoleh keuntungan pribadi sehingga dapat merugikan perusahaan yang bersangkutan ataupun pihak lain. Adapun unsur-unsur dari kecurangan yaitu terdapat salah saji, masa lampau atau sekarang, fakta bersifat material, kesengajaan atau tanpa perhitungan, intens, dan ada yang dirugikan dari salah saji tersebut sehingga menimbulkan kerugian dan menguntungkan pelaku atau pihak lain yang terkait dengan pelaku. Kecurangan yang terjadi di lingkungan korporasi dipengaruhi oleh tiga unsur faktor pendorong, yaitu motivasi, kesempatan dan rasionalisasi atau pembenaran. 2. Pencegahan kecurangan merupakan aktivitas yang dilakukan manajemen dalam hal penetapan kebijakan, sistem dan prosedur yang membantu meyakinkan bahwa tindakan yang diperlukan sudah dilakukan dewan komisaris, manajemen, dan personil lain perusahaan untuk dapat memberikan keyakinan memadai seperti keandalan laporan keuangan, efektivitas dan efisiensi operasi yang patuh terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Kecurangan dapat dideteksi dengan melakukan pemeriksaan beberapa laporan keuangan, mulai dari rekening pendapatan, aset, kewajiban, pengeluaran, hingga ekuitas. 3. Audit terhadap cyber crime dapat dilakukan dengan bantuan software, seperti CAAT (Computer Assisted Audit Tools). Auditor yang melakukan audit atas cyber crime, selain harus ahli di bidang EDP Audit juga ahli di bidang fraud audit. Untuk memiliki keahlian khusus dibidang audit sistem informasi, auditor dapat mengikuti ujian sertifikasi untuk memperoleh gelar CISA (Certified Information System Audit) dan memiliki gelar CFE (Certified Fraud Examiner). 4. Program audit adalah salah satu bagian penting dalam proses audit, karena di dalamnya terdapat berbagai petunjuk mengenai langkah atau tindakan yang harus diambil selama melakukan audit yang berisi rangkaian yang sistematis dari prosedur-prosedur audit untuk mencapai tujuan audit. 5. Kontrol digunakan untuk mencegah, mendeteksi dan memperbaiki situasi yang tidak teratur. Tugas auditor adalah untuk menetapkan apakah kontrol sudah berjalan dengan baik untuk mencegah terjadinya situasi yang tidak diinginkan. Auditor harus dapat memastikan bahwa setidaknya ada satu buah kontrol yang dapat menangani resiko bila resiko tersebut benar-benar terjadi. 6. Dalam artikel yang ditulis oleh Riny Jefri dan Mediaty pada tahun 2014 menyatakan bahwa pendeteksian kecurangan (Fraud) laporan keuangan dipengaruhi oleh karekteristik terjadinya kecurangan, standar pengauditan mengenai pendeteksian kecurangan, dan lingkungan pekerjaan audit yang mengurangi kualitas audit berupa tekanan kompetisi atas fee, tekanan waktu, dan relefasi hubungan auditor-auditee. 7. Kecurangan manajemen atau management fraud adalah kecurangan yang dilakukan oleh pihak manajemen yang memanfaatkan laporan keuangan atau transaksi keuangan sebagai sarana fraud, biasanya dilakukan untuk mencurangi pemegang kepentingan atau stakeholders yang terkait dengan perusahaan. 8. Sistem Pengendalian Manajemen adalah suatu kontrol manajemen yang meliputi semua perangkat atau suatu sistem manajer yang digunakan untuk memastikan bahwa perilaku dan keputusan karyawan dari suatu perusahaan konsisten dengan tujuan dan strategi perusahaan sehingga dapat meminimalisir terjadinya kecurangan.