Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TUGAS MATA KULIAH STUDI AL QUR’AN


“QASHASH AL QUR’AN”
Dosen Pengampu: H.Ismail, M.S.I

Disusun oleh:

ESA NUR’AINI 2108204020


IKA NURFARIKAH 2108204031
ALDI SURATNO 2108204055
TAUFIQ YAHYA 2108204044

JURUSAN EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON
Jl. Perjuangan Sunyaragi, Kec. Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat 45131
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Studi Al Qur’an. Makalah ini
diajukan untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen mata kuliah Studi Al
Qur’an.“ H Ismail, M.S.I

Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan


pemahaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Cirebon,12 September 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan................................................................................................... 1
D. Manfaat................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 2
A. Pengertian Qashash Al Qur’an.............................................................. 2
B. Macam-macam Qashash Al Qur’an...................................................... 3
C. Pengulangan Qashash Al Qur’an.......................................................... 3
D. Ibrah penggunaan nama dan gelar tokoh dalam Qashash Al Qur’an... 4
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 5
A. Kesimpulan........................................................................................... 6
B. Saran..................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 7

ii

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Quran merupakan kitab suci pedoman seluruh umat Islam yang
memiliki mukjizat paling besar. Oleh karena itu umat Islam perlu
mengkaji lebih jauh terkait isi kandungan Alquran sehingga akan diketahui
hakekat makna dalam Alquran itu. Untuk mengetahui kandungan Alquran
itu diperlukan suatu metode keilmuan yang dikenal dengan nama ulumul
quran. Menurut Az-Zarqani, ulumul quran merupakan suatu bidang studi
yang membahas tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan
Alquran, baik dilihat dari segi turunnya, urutannya, pengumpulannya,
penulisannya, bacaannya, penafsirannya, kemu’jizatannya, nasikh
mansukhnya, penolakan hal-hal yang menimbulkan keraguan terhadap
Alquran dan sebagainya.
Dalam Alquran terdapat beberapa pokok-pokok kandungan.
Diantara pokok-pokok kandungan Alquran adalah aqidah, syariah, akhlak,
sejarah, iptek, dan filsafat. Sebagian orang seperti Mahmud Syaltut,
membagi pokok ajaran Alquran menjadi dua pokok ajaran, yaitu Akidah
dan Syariah.Namun sesuai dengan tema makalah ini hanya akan dijelaskan
secara lebih rinci terkait dengan bidang sejarah.
Kandungan Alquran tentang sejarah atau kisah-kisah disebut
dengan istilah Qashashul Quran (kisah-kisah Alquran). Bahkan ayat-ayat
yang berbicara tentang kisah jauh lebih banyak ketimbang ayat-ayat yang
berbicara tentang hukum. Hal ini memberikan isyarat bahwa Alquran
sangat perhatian terhadap masalah kisah, yang memang di dalamnya
banyak mengandung pelajaran (ibrah).
Sesuai firman Allah yang artinya: “Sesungguhnya pada kisah-kisah
mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.
Alquran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan
(kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu dan sebagai
petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman”.[QS yusuf : 111].
1

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Qashash Al Qur’an?
2. Macam-macam Qashash Al Qur’an?
3. Pengulangan Qashash Al Quran?
4. Ibrah penggunaan nama dan gelar tokoh dalam Qashash Al Qur’an?
C. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk menambah dan memperluas wawasan bagi
penulis dan pembaca mengenai ilmu-ilmu tentang al qur’an karena al qur’an
sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Tak hanya membantu dalam
urusan akhirat tetapi juga membantu urusan dunia (sehari-hari ).

D. Manfaat
Makalah ini memberikan manfaat sebagai pedoman hidup bagi pembaca
dalam menerapkan didalam kehidupan sehari-hari.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Qashash Al Qur’an


Dari segi bahasa al-qashash berupa bentuk jamak dai kata qishash, yang
berarti mengikuti jejak atau menelusuri bekas, atau cerita/kisah.Dari segi istilah,
kisah berarti berita-berita mengenai suatu permasalahan dalam masa-masa yang
saling berurut-urut. Qashash Al-Qur’an adalah pemberitaan mengenai ihwal
ummat yang telah lalu, nubuwwat (kenabian) yang terdahulu dan peristiwa-
peristiwa yang telah terjadi.
Al-Qur’an telah menyebutkan kata qashas dalam beberapa konteks,
pemakaian, dan tashrif (konjungsi) nya: dalam bentuk fi’il madhi, fi’il mudhori’,
fi’il amr, dan dalam bentuk mashdar . Menurut bahasa, kata qashash berarti kisah,
cerita, berita atau keadaan. kisah sendiri berasal dari kata al-qassu yang berarti
mencari atau mengikuti jejak. sependapat dengan al-Qattan, Imam ar-Raghib al-
Isfahani dalam kitab al-Mufradat fi Gharib al-Qur’an juga mengartikan kata
“Qashashtu atsarahu” sebagai “Saya mengikuti jejaknya”.
Hasbi Ashiddieqy menyatakan bahwa pengertian dari qashash adalah mencari
bekasan atau mengikuti bekasan (jejak). Lebih lanjut, beliau juga menerangkan
bahwa Lafadz qashash adalah bentuk mashdar yang berarti mencari bekasan atau
jejak.

‫صص ًۙا‬ ٰ ٰٓ ٰ َ ‫ق‬


ِ َ‫َال ذلِكَ َما ُكنَّا نَب ۖ ِْغ فَارْ تَ َّدا عَلى اث‬
َ َ‫ار ِه َما ق‬
Dia (Musa) berkata, “Itulah (tempat) yang kita cari.” Lalu keduanya kembali,
mengikuti jejak mereka semula (Q. S. Al-Kahfi,64).
Dalam ayat ini qhashas berarti mengikuti jejak yang sama dengan menelusuri
bekas.

ۙ َ‫ب َّوهُ ْم اَل يَ ْش ُعرُوْ ن‬ ِّ ُ‫ت اِل ُ ْختِ ٖه ق‬


ْ ‫ص ْي ۗ ِه فَبَص َُر‬
ٍ ُ‫ت بِ ٖه ع َْن ُجن‬ ْ َ‫َوقَال‬

Dan dia (ibunya Musa) berkata kepada saudara perempuan Musa, “Ikutilah dia
(Musa).” Maka kelihatan olehnya (Musa) dari jauh, sedang mereka tidak
menyadarinya. (Q. S. Al–Qasas:11)

2
‫ق ۚ َو َما ِم ْن اِ ٰل ٍه اِاَّل هّٰللا ُ َۗواِ َّن هّٰللا َ لَهُ َو ْال َع ِز ْي ُز ْال َح ِك ْي ُم‬
ُّ ‫صصُ ْال َح‬
َ َ‫اِ َّن ٰه َذا لَهُ َو ْالق‬

“ Sungguh, ini adalah kisah yang benar. Tidak ada tuhan selain Allah, dan
sungguh, Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana” (Q. S. Al–Imran:62).

B. Macam-macam Qashash Al Qur’an


Adapun macam-macam qashash Al-Qur'an ada tiga, yaitu:
1. Kisah para Nabi terdahulu. Cerita ini mencakup dakwah mereka pada
kaumnya, mu'jizat mereka, sikap penentang para Nabi, fase dakwah dan
perkembangannya, balasan terhadap orang-orang kafir dan para pendusta,
seperti cerita Nabi Nuh , Ibrahim, Musa, Harun, Isa, Muhammad Saw.,
dan lainnya.
2. Kisah Al-Qur'an yang berkaitan dengan kejadian masa lalu, cerita tentang
seseorang yang belum ditetapkan kenabiannya seperti Thalut, Jalut, dua
putra Nabi Adam, Ahlul Kahfi, Dzul Qarnain, Qarun, Ashab as-Sabti,
Maryam, Ashabul Uhdud, Ashabul Fil, dan lainnya.
3. Kisah yang berkaitan dengan kejadian yang terjadi pada masa Rasulullah
seperti Perang Badar, Uhud, dalam surah Ali Imran, Perang Hunain,
Tabuk dalam surah At-Taubah, perang Al-Ahzab dalam surah Al-Ahzab,
Hijrah, Al-Isra', dan semacamnya.

C. Pengulangan Qashash Al Qur’an


Al-Qur'an mencakup banyak kisah yang diulang-ulang. Satu kisah banyak
disebut dalam Al-Qur'an dan dipaparkan dengan bentuk yang berbeda; ada yang
diungkapkan dengan bentuk taqdimta'khir, ijaz dan ithnab Al-Qur'an adalah
sebagai berikut:
1. Menjelaskan segi ke-balaghah-an Al-Qur'an pada tingkat yang lebih
tinggi. Diantara karakteristik balaghah adalah menampakkan makna satu
dengan segala bentuk yang berbeda. Pengulangan cerita disajikan pada
cetakan yang bukan cetakannya. Manusia tidak merasa jenuh atas
pengulangan ceritanya, bahkan makna yang ditangkap jiwa akan selalu
baru, tak seorang pun dapat meresapi keindahan dan kedalaman maknanya
selain dari cerita-cerita Al-Qur'an.
2. Meneguhkan sisi kemukjizatan Al-Qur'an. Ketika suatu makna
diungkapkan dalam bentuk yang berbeda maka seseorang akan semakin
terkesima dan takjub dengannya. Tidak heran bila orang Arab tidak
mampu untuk membuat hal yang sama seperti Al-Qur'an.
3
3. Mengundang perhatian yang besar terhadap kisah tersebut agar pesan-
pesannya lebih mantap dan melekat dalam jiwa. Hal ini karena
pengulangan merupakan salah satu cara pengukuhan dan tanda betapa
besarnya perhatian Al-Qur'an terhadap masalah tersebut. Misalnya kisah
Nabi Musa dengan Fir'aun. Kisah ini mengisahkan pergulatan sengit antara
kebenaran dan kebatilan.
4. Penyajian seperti itu menunjukkan perbedaan tujuan yang karenanya kisah
itu diungkapkan. Sebagian dari makna-maknanya diterangkan disuatu
tempat, karena itulahyang diperlukan, sedangkan makna-makna lainnya
dikemukakan di tempat lain, sesuai dengan keadaan.

D. ‘Ibrah dari penggunaan Nama dan Gelar Tokoh dalam kisah


Sebagaimana dijelaskan di atas kisah-kisah dalam al-Qur’an menyingkap
beberapa peristiwa baik yang telah terjadi sebelum al-Qur’an diturunkan. Terjadi
bersamaan dengan turunnya al-Qur’an ataupun peristiwa-peristiwa yang akan
terjadi.
Dalam suatu kisah paling tidak ada empat hal yang terdapat didalamnya,
empat hal tersebut adalah: 1). Jenis peristiwa itu sendiri. 2). Pelaku peristiwa. 3).
Tempat peristiwa. Dan 4). Waktu peristiwa. Kempat hal tersebut akan selalu
berkaitan dan menyatu dalam setiap peristiwa.
Di dalam al-Qur’an banyak dikisahkan tentang berbagai jenis peristiwa
yang pernah terjadi di bumi yang kita injak ini. Seperti kisah tentang banjir
bandang pada masa Nabi Nuh, kisah hujan batu dan gempa dasyat pada masa
Nabi Luth, kisah perang badar, kisah tentang isra mi’raj, kisah tentang kehidupan
disurga, yang penuh nikmat, kisah kehidupan dineraka yang penuh derita, an lain
sebagainya.
Tidak jarang pelaku kisah dalam al-Qur’an disebutkan namanya langsung,
seperti:
1. Nama Nabi, seperti:
a. Adam (QS. Al-Baqarah [2]: 31, 33, 34, 35, 37) dan lain-lain.
b. Nuh (QS. Hud [11]: 25, 32, 42, 45, 46, 48, 49) dan lain-lain.
c. dan Sulaiman (QS, Al-Baqarah[2]: 102). (QS.AnNisa’[4]:163).
(QS.Al-An’am[6]:84). (QS. Al anbiya’[21]:78, 79, 81). (An
naml[27]:15, 16, 17, 18, 30, 36). (Saba’[34]:12). (Sad[38]:30, 34)
2. Nama Malaikat, seperti:
a. Jibril (QS. At-Tahrim[66]: 4), dan (QS. Al-Baqarah[2]: 97,98).
b. Mikail (QS. Al- Baqarah[2]: 98). Harut Marut (QS. AlBaqarah [2]:
102)
3. Nama Sahabat, seperti:
a. Zaid bin Harits (QS.Al-Ahzab [33]: 3)
4
4. Nama Tokoh terdahulu selain Nabi dan Rasul, seperti;
a. Imran (QS. Al-Imran[3]: 33, 35).
b. Dan Tuba’ (QS. Ad-Dukhan [44]: 37)
5. Nama Wanita, seperti:
a. Maryam (QS. Al-Imran[3]: 36, 37, 42, 43, 44, 45).
b. Ba’al (QS. Ash-Shaffat[37]: 125

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara Etimologi qashash merupakan bentuk jamak dari kata qishash
yang berarti berita, kisah, perkara dan keadaan.Secara Terminologi Qashash Al-
Quran adalah kisah-kisah didalam Al-Qur’an yang menceritakan keadaan umat-
umat terdahulu dan Nabi-nabi mereka serta Peristiwa-peristiwa yang terjadi masa
lampau, masa Sekarang dan masa yang akan datang.
1. Menurut Manna Al-Qaththan Kisah Qur’an dibagi kepada tiga yaitu:
a) Kisah para Nabi Terdahulu.
b) Kisah yang berhubungan dengan kejadian pada masa lalu dan
orang-orang yang tidak disebutkan kenabiannya.
c) Kisah-kisah yang terjadi pada masa Rasulullah.

2. Di antara faedah yang dapat kita ambil dari kajian kisah-kisah dalam
al-Qur’an seperti yang disebutkan oleh Ahmad Syadali dalam bukunya
antara lain sebagai berikut;
a. Asas-asas dan dasar-dasar dakwah agama allah dan menerangkan
pokok-pokok syari’at yang diajarkan oleh para Nabi.
b. Meneguhkan hati Rasulullah SAW dan umatnya dalam
mengamalkan agama allah (islam), serta menguatkan kepercayaan
para mukmmin tentang datangnya pertolongan allah dan
kehancuran orang-orang yang sesat.
c. Menyikap kebohongan para Ahli Kitab dengan hujjah yang
membenarkan keterangan para petunjuk yang mereka
sembunyikan dan menentang mereka tentang isi kitab mereka
sendiri sebelum kitab tersebut diubah dan diganti.
3. Menurut Manna’ Khalil al-Quran dalam Mubahis fi ‘Ulumil qur’an
menyebutkan, di antara hikmah diulang-ulangmya kisah dalam Al-
Qur,an adalah;
1.) Menjelaskan ke-balaghah-an Al-Quran
5
2.) Memberikan perhatian besar terhadap kisah tersebut agar pesan
pesannya lebih mantap dan melekat dalam jiwa.

3.) Perbedaan tujuan yang karena kisah itu diungkapkan.


4. Karakteristik kisah Al-Qur’an yaitu kisah-kisah al-qur’an berupa
peristiwa nyata yang benar-benar terjadi kisah-kisah al-qur’an sejalan
dalam kehidupan manusia, kisah-kisah al-qur’an tidak sama dengan
ilmu sejearah , Kisah Al-Qur’an sering diulang-ulang.
5. Penuturan kisah-kisah al-qur’an sarat dengan muatan edukatif bagi
manusia khususnya pembaca dan pendengarnya. Kisah-kisah tersebut
menjadi bagian dari metode pendidikan yang efektif bagi pembentukan
jiwa yang mentauhidkan Allah SWT.

B. Saran
Kami sebagai penyusun juga memiliki saran untuk para pembaca,agar
memperbanyak mempelajari terkait ilmu-ilmu al qur’an.Hal ini bertujuan
untuk mempermudah segala macam-macam aktivitas sehari-hari.

6
DAFTAR PUSTAKA
Sulaeman, Mugni. 2013, Ulumul Qur'an, dalam
http://mugnisulaeman.blogspot.com/2013/05/makalah-qashash-al-quran.html
Rofiah, Nurul Hidayat, 2011, Ulumul Qur,an dalam
http://nurulhidayatirofiah.blogspot.com/2011/10/kisah-al-quran-
danimplikasinya-html
Muttaqin, ihwanul 2012. Ulumul Qur,an dalam
http://ihwan87.wordpress.com/2012/03/08/qashash-al-quran
Darmayanti,h.2019,Qashasul Qur’an dalam
https://www.kompasiana.com/eganurfadillah5648/5c122e9e677ffb6439081785

Anda mungkin juga menyukai