Tugas
Tugas
DISUSUN
OLEH :
(105111101019)
Puji syukurpun sekali lagi kami haturkan kehadirat Tuhan ALLAH SWT, karena atas
berkat rahmat dan hidayahnya sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan demi kesempurnaan makalah ini
dimasa mendatang.Semoga makalah ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak dan dapat
dijadikan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan para mahasiswa, masyarakat dan
pembaca.
Penyusun
BAB 1
TERAPI BERMAIN “MEWARNAI GAMBAR”
A. LATAR BELAKANG
Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulasi bagi perkembangan anak secara
optimal.Dalam kondisi sakit atau anak dirawat di rumah sakit, aktivitas bermain ini tetap
dilaksanakan, namun harus disesuaikan dengan kondisi anak. Pada saat dirawat di rumah
sakit, anak akan mengalami berbagai perasaan yang sangat tidak menyenangkan, seperti
marah, takut, cemas, sedih, dan nyeri. Perasaan tersebut merupakan dampak dari hospitalisasi
yang dialami anak karena menghadapi beberapa stressor yang ada dilingkungan rumah sakit.
Berdasarkan sensus penduduk pada tahun 2003 didapatkan jumlah anak usia toddler (1-3
tahun) di Indonesia adalah 13,50 juta anak. Anak-anak pada usia toddler dapat memainkan
sesuatu dengan tangannya serta senang bermain dengan warna, oleh karena itu bermain
dengan mewarnai gambar menjadi alernatif untuk mengembangkan kreatifias anak dan dapat
menurunkan tingkat kecemasan pada anak selama dirawat. Mewarnai gambar dapat menjadi
salah satu media bagi perawat untuk mampu mengenali tingkat perkembangan anak.
Dinamika secara psikologis menggambarkan bahwa selama anak bermain dengan
sesuatu yang menggunakan alat mewarnai seperti crayon atau pensil warna akan membantu
anak untuk menggunakan tangannya secara aktif sehingga merangsang motorik halusnya.
Oleh karena sangat pentingnya kegiatan bermain terhadap tumbuh kembang anak dan untuk
mengurangi kecemasan akibat hospitalisai, maka akan dilaksanakan terapi bermain pada
anak usia toddler dengan cara mewarnai gambar
B. TUJUAN
a. TUJUAN UMUM
Meminimalkan dampak hospitalisasi pada anak
b. TUJUAN KHUSUS
1. Anak dapat lebih mengenali warna
2. Menurunkan tingkat kecemasan pada
anak
3. Mengembangkan imajinasi pada
anak
BAB 2
TINJAUAN TEORI
A. PENGERTIAN BERMAIN
Bermain merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
kesenangan, tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Ada orang tua yang berpendapat
bahwa anak yang terlalu banyak bermain akan membuat anak menjadi malas bekerja dan
bodoh. Anggapan ini kurang bijaksana, karena beberapa ahli psikolog mengatakan
bahwa permainan sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa anak.
Bermain adalah kegiatan yang dilakukan berulang-ulang secara sukarela untuk
memperoleh kesenangan atau kepuasan, tanpa mempertimbangkan hasil akhir (Suhendi,
2001).Bermain merupakan suatu aktivitas dimana anak dapat melakukan atau
mempraktekkan ketrampilan, memberikan ekspresi terhadap pemikiran, menjadi kreatif,
mempersiapkan diri untuk berperan dan berperilaku dewasa (Aziz A, 2005). Jadi
kesimpulannya bermain adalah cara untuk memperoleh kesenangan agar anak dapat
kreatif dan mengekspresikan pikiran, tanpa mempertimbangkan hasil akhir.
B. KATEGORI BERMAIN
1. Bermain Aktif: Anak banyak menggunakan energy inisiatif dari anak
sendiri.
Contoh: bermain sepak bola.
2. Bermain Pasif: Energi yang dikeluarkan sedikit, anak tidak perlu melakkan
aktivitas (hanya melihat)
Contoh: Memberikan support.
C. CIRI-CIRI BERMAIN
1. Selalu bermain dengan sesuatu atau benda
2. Selalu ada timbal balik interaksi
3. Selalu dinamis
4. Ada aturan tertentu
5. Menuntut ruangan tertentu
D. KLASIFIKASI BERMAIN MENURUT ISI
1. Social affective play
Anak belajar memberi respon terhadap respon yang diberikan oleh lingkungan
dalam bentuk permainan, misalnya orang tua berbicara memanjakan anak tertawa
senang, dengan bermain anak diharapkan dapat bersosialisasi dengan lingkungan.
2. Sense of pleasure play
Anak memperoleh kesenangan dari satu obyek yang ada di sekitarnya, dengan
bermain anak dapat merangsang perabaan alat, misalnya bermain air atau pasir.
3. Skill play
Memberikan kesempatan bagi anak untuk memperoleh ketrampilan tertentu
dan anak akan melakukan secara berulang-ulang misalnya mengendarai sepeda.
4. Dramatika play role play
Anak berfantasi menjalankan peran tertentu misalnya menjadi ayah atau ibu.
4. Kooperatif play
Anak bermain bersama dengan sejenisnya permainan yang terorganisasi dan
terencana dan ada aturan tertentu. Biasanya dilakukan oleh anak usia sekolah
Adolesen.
F. FUNGSI BERMAIN
Anak dapat melangsungkan perkembangannya
1. PERKEMBANGAN SENSORIK MOTORIK
Membantu perkembangan gerak dengan memainkan obyek tertentu, misalnya
meraih pensil.
2. PERKEMBANGAN KOGNITIF
Membantu mengenal benda sekitar (warna, bentuk kegunaan).
3. KREATIFITAS
Mengembangkan kreatifitas menoba ide baru misalnya menyusun balok.
4. PERKEMBANGAN SOSIAL
Diperoleh dengan belajar berinteraksi dengan orang lain dan mempelajari belajar
dalam kelompok.
5. KESADARAN DIRI (SELF AWARENESS)
Bermain belajar memahami kemampuan diri, kelemahan, dan tingkah laku
terhadap orang lain.
6. PERKEMBANGAN MORAL
Interaksi dengan orang lain, bertingkah laku sesuai harapan teman, menyesuaikan
dengan aturan kelompok.
Contoh : dapat menerapkan kejujuran
7. TERAPI
Bermain kesempatan pada anak untuk mengekspresikan perasaan yang tidak enak,
misalnya : marah, takut, benci.
8. KOMUNIKASI
Bermain sebagai alat komunikasi terutama bagi anak yang belum dapat
mengatakan secara verbal, misalnya : melukis, menggambar, bermain peran.
Tugas utama anak : latihan kebersiahan, perkembangan bicara dan bahasa meniru
dan mengulang kata sederahana, hubungan interpersonal anak sangat terbatas, bermain
sendiri, belum bisa bermain dengan anak lain.
MEDIA
1. Crayon
2. Tissue
3. Karpet
4. Kertas bergambar
5. Lembar penilaian
SETTING TEMPAT
STRATEGI PELAKSANAAN
KRITERIA EVALUASI
1. Evalusi Struktur
a. Anak hadir di ruangan minimal 6 orang.
b. Penyelenggaraan terapi bermain dilakukan di ruang hematologi BONAlantai 2.
c. Pengorganisasian penyelenggaraan terapi dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
a. Anak antusias dalam kegiatan mewarnai gambar
b. Anak mengikuti terapi bermain dari awal sampai akhir
c. Tidak terdapat anak yang rewel atau malas untuk mewarnai gambar
3. Kriteria Hasil
a. Anak terlihat senang dan gembira
b. Kecemasan anak berkurang
c. Mewarnai gambar sesuai dengan contoh
d. Anak mampu menyebutkan warna yang dipakai
PENGORGANISASIAN
1. Leader : ZARIFADHILAH
2. Co Leader : NURLAILAH
3. Fasilitator : MURNI
4. Observer : NANDA
5. Anak : anak berusia 1-3 tahun dirawat di ruang Anggrek
TUGAS MASING-MASING
1. Leader : Memimpin jalannya program terapi
2. Fasilitator : Mendampingi dan mengarahkan saat anak terapi
3. Observer : Mencatat dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan
4. Anak : Mengikuti jalannya terapi bermain
PERKIRAAN HAMBATAN :
1. Jadwal terapi bermain yang kurang sesuai (lebih lambat dari yang di jadwalkan)
2. Anak rewel atau ingin keluar dari terapi bermain
ANTISIPASI HAMBATAN/MASALAH
1. Jadwal terapi bermain disesuaikan (tidak pada waktu terapi)
2. Melakukan kerjasama dengan orang tua untuk mendampingi anak selama program
terapi.