Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PROYEK FISIKA

D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
Nama. : Briyen julian Aldo kemit
Kelas. : XII mia 2
Mapel. : Fisika

SMA NEGERI 1 PANCUR BATU


Tahun ajaran 2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Manusia adalah spesies yang diciptakan oleh Tuhan dengan


keingin-tahuan yang sangat besar, yang kemudian mendorongnya
untuk menemukan pengetahuan yang kemudian dikenal dengan
istilah “berfilsafat”.Namun seiring perkembangan ilmu
pengetahuan, filosofi dianggap sudah tidak mengimbangi
kemajuan terkini dalam sains, terutama fisika.Para ilmuwan telah
menjadi pemegang obor penemuan dalam perjalanan pencarian
pengetahuan. Fisika abad ke-20 berbeda dangan fisika
klasik.Terdapat dua perkembangan yang paling
menyolok.Pertama, relativitas (kenisbian) oleh Albert Einstein
pada 1905 dan teori kuantum oleh Max Planck pada 1900. Dua
perkembangan ini adalah contoh revolusi ilmiah yang telah
mengubah cara pandang manusia mengenai alam semesta secara
mendasar. Teori klasik Newton mengenai ruang dan waktu yang
sebelumnya telah dipelajari, menyisakan keganjalan-keganjalan
yang menggelitik rasa keingin- tahuan para ilmuwan untuk terus
mengembangkan ilmu pengetahuan.Memasuki abad ke-19,
Sebuah peristiwa yang cukup termahsyur yakni peristiwa dua
orang kembar yang terpisah.Seseorang yang ada di bumi setelah
berpuluh tahun lamanya mendapati saudara kembaranya yang
telah melakukan perjalanan dari luar angkasa memiliki perberdaan
umur dengan dirinya.Saudara kembarnya berumur lebih muda dari
pada dirinya.Apa yang terjadi? Pertanyaan seperti ini tidak dapat
di jawab dengan menggunakan teori ruang dan waktu oleh Newton
yang menyatakan bahwa waktu adalah mutlak dimanapun
tempatnya. Oleh karena itu diperlukan suatu gagasan baru
mengenai konsep ruang dan waktu serta pandangan baru
mengenai konsep alam semesta.Untuk lebih memahami mengenai
gagasan-gagasan dan pandangan terbaru mengenai alam
semesta tersebut maka kita mempelajari teori terbaru di abad 19
yakni teori relativitas Einstein yaitu teori relativitas khusus.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang


akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana prinsip gerak?
2. Bagaimana prinsip relativitas Einstein?
3. Bagaimana Transformasi Lorentz?
4. Apa akibat dari postulat Einstein?

BAB II
PEMBAHASAN

A. PRINSIP GERAK
Sebuah benda dikatan bergerak jika kedudukan benda
tersebut berpindah relatif terhadap benda lain yang
dianggap sebagai acuan. Misalnya, sebuah kereta yang
keluar dari stasiun dikatakan bergerak karena
kedudukan kereta berpindah dari kedudukan asalanya
yang dianggap sebagai titik acuan

B. PRINSIP RELATIVITAS EINSTEIN


Einstein mendasarkan teori khususnya mengenai
reletivitas pada dua postulat,yaitu:
1. Postulat pertama, hukum fisika dapat
dinyatakan dalam persamaan yang berbentuk
sama dalam semua kerangka acuan inersial
2. Postulat kedua, kecepatan cahaya dalam ruang
hampa sama besar untuk semua
pengamat,tidak tergantung dari keadaan gerak
pengamat itu. Kecepatan cahaya di ruang
hampa sebesar: c=3.108 m/s

C. TRANSFORMASI LORENTZ
Kita akan menurunkan suatu transformasi
koordinat yang menghubungkan kerangka acuan
inersial S dan S* yang memenuhi persyaratan
prinsip relativitas khusus Einstein. Oleh karena
waktu merupakan besaran relatif maka kita perlu
mencari persamaan yang mengaitkan besaran
waktu tersebut dari kerangka acuan S ke kerangka
acuan S*.Selain itu, kita perlu mencari juga
persamaan transformasi untuk x karena benda
yang ditinjau diasumsikan bergerak dalam arah
sumbu x seperti yang telah dilakukan dalam
transformasi Galileo. hubungan antara x dan x’
ialah:
x’ = k(x-vt) . . . . . persamaan (1)
k merupakan faktor pembanding yang tidak
bergantung pada x atau t, tetapi dapat merupakan
fungsi dari u. Untuk menuliskan persamaan yang
bersesuaian untuk x dinyatakan dalam x’ dan t’.
Oleh karena hukum fisika harus berbentuk sama,
hubungan ini pun harus memiliki konstanta
kesebandingan yang sama. Dengan demikian,
x = k(x’-vt’) . . . . . persamaan (2)
t dan t’ tidaklah sama. Ini dapat kita lihat dengan
cara mensubtitusikan x’ yang diperoleh dari
persamaan x’ = k(x-vt) ke persamaan x = k(x’-vt’)
Kita akan memperoleh persamaan yang baru,
yaitu :
x = k2(x-vt) + kvt’ . . . . . persamaan (3)
Persamaan (1), (2), dan (3) merupakan
tranformasi koordinat yang dimiliki postulat
relativitas Einstein.
Harga k dapat diperoleh pada saat t = 0, titik asal
kedua kerangka S dan S* berada pada tempat
yang sama. Maka t’ = 0 juga. Masing-masing
pengamat melakukan pengukuran kelajuan
cahaya yang memancar dari titik itu. Kedua
pengamat harus mendapatkan kelajuan yang
sama, yaitu c. Berarti dalam kerangka S.
x = c.t . . . . . persamaan (5)
sedangkan dalam kerangka S*
x’ = c.t’ . . . . . persamaan (6)
Coba subtitusikan x’ dari persamaan (1) dan t’ dari
persamaan (3) sehingga kita dapat memperoleh
persamaan baru yaitu Persamaan tersebut dapat
disusun kembali agar memperoleh x.
Rumusan untuk x ini akan sama dengan yang
dihasilkan oleh persamaan x = c.t. Jadi,akan
diperoleh persamaan Dengan memasukkan k
dalam persamaan (1) dan persamaan (3) kita
memperoleh persamaan transformasi lengkap dari
pengukuran suatu kejadian dalam S terhadap
pengukuran yang sesuai dilakukan dalam S*,
memenuhi persamaan: Selanjutnya, akan ditinjau
gerak relatif kerangka acuan S terhadap kerangka
acuan S*. Kerangka acuan S* yang semula
bergerak ke arah sumbu x positif dengan
kecepatan tetap v menjadi diam. Sementara itu,
kerangka acuan S yang semula diam, sekarang
bergerak ke arah sumbu x negatif sehingga
kecepatan relatifnya adalah –v. Transformasi
koordinat untuk gerak relatif ini mirip dengan
transformasi koordinat persamaan (10),
persamaan (12), persamaan (13) dan persamaan
(14). Karena kedua gerak relatif di atas setara.
Perbedaannya hanyalah arah kecepatan relatif
masing-masing kerangka acuan tersebut yaitu dari
v menjadi –v. Jadi, transformasi koordinatnya
menjadi: Transformasi koordinat ini dikenal
dengan nama transformasi Lorentz. Nama ini di
ambil untuk menghormati Hendrik Anton Lorentz
seorang pakar fisika yang berkebangsaan
Belanda.Persamaan-persamaan ini kali pertama
diusulkan dalam bentuk yang sedikit berbeda oleh
Lorentz pada 1904.Ia mengajukan persamaan-
persamaan ini untuk menjelaskan hasil nol dalam
percobaan Michelson-Morley dan untuk membuat
persamaan-persamaan ini Maxwell mengambil
bentuk yang sama untuk semua kerangka acuan
inersial. Setahun kemudian, Einstein menurunkan
persamaan-persamaan ini secara independen
berdasarkan pada teori relativitas.

D. AKIBAT DARI POSTULAT


EINSTEIN
1. Kecepatan relatif
Jika ada sebuah pesawat (acuan O’) yang
bergerak dengan kecepatan v terhadap bumi
(acuan O) dan pesawat melepaskan bom
(benda) dengan kecepatan tertentu maka
kecepatan bom tidaklah sama menurut
orang di bumi dengan orang di pesawat.
Kecepatan relatif itu memenuhi persamaan
berikut:
vx = kecepatan benda relatif terhadap
pengamat diam (m/s)
vx’ = kecepatan benda relatif terhadap
pengamat bergerak (m/s)
v = kecepatan pengamat bergerak (O’) relatif
terhadap pengamat diam (O)
c = kecepatan cahaya

2. Kontransi Panjang
Kontransi panjang adalah penyusutan
panjang suatu benda menurut pengamat
yang bergerak.Penyusutan ini memenuhi
persamaan berikut:
L = panjang benda menurut pengamat yang
bergerak relatif terhadap benda
L0 = panjang benda menurut pengamat yang
diam relatif terhadap benda

3. Dilatasi Waktu
Dilatasi waktu adalah peristiwa
pengembungan waktu menurut pengamat
yang bergerak.Hubungannya memenuhi
persamaan berikut:
?t = selang waktu menurut pengamat yang
bergerak terhadap kejadian
?t0 = selang waktu menurut pengamat yang
diam terhadap kejadian

4. Massa dan energi relatif


Perubahan besaran oleh pengamat diam
dan bergerak juga terjadi pada massa benda
dan energinya. Dan energi benda diam dan
bergerak memiliki hubungan sebagai berikut:
(a) Energi total : E = mc2
(b) Energi diam : E0 = m0 c2
(c) Energi kinetik : Ek = E – E0

5. Massa, Momentum, dan Energi Relativistik


1.Massa Relativistik
Massa relativistik m dari sebuah partikel
yang bergerak dengan laju v terhadap
pengamat dinyatakan: Dengan m0 adalah
massa diam, yaitu massa yang diukur bila
partikel tersebut berada dalam keadaan
diam (v = 0) dalam suatu kerangka acuan,
dan m disebut massa relativistik partikel.
2.Momentum Relativistik
Momentum suatu partikel didefinisikan
sebagai perkalian massa dan kecepatannya.
Berdasarkan hukum kekekalan momentum
linier dalam relativitas umum, maka
didefinisikan kembali momentum sebuah
partikel yang massa diamnya m0 dan lajunya
v
3.Energi Relativistik
Dalam mekanika klasik, usaha yang
dilakukan oleh gaya yang bekerja pada
partikel sama dengan perubahan pada energi
kinetik partikel tersebut. Sebagaimana dalam
mekanika klasik, kita akan mendefinisikan
energi kinetik sebagai kerja yang dilakukan
oleh gaya dalam mempercepat partikel dari
keadaan diam hingga mencapai kecepatan
tertentu.

PANDANGAN PRIBADI TERHADAP PERISTIWA


TERSEBUT: dua pengamat yang bergerak relatif
terhadap masing-masing akan mendapatkan
waktu dan interval ruang yang berbeda untuk
kejadian yang sama, tetapi isi hukum fisika akan
terlihat sama oleh keduanya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Teori Relativitas Einstein muncul dari kesenjangan
mekanika Newton tentang perilaku zat
(eter).Pembuktian yang dilakukan oleh Einstein yaitu
kecepatan relatif, kontraksi panjang, dilatasi waktu, dan
masa dan energi relatif.Teori relativitas khusus
menyatukan ruang dan waktu menjadi ruang-
waktu.Teori ini menyatakan adanya pemuluran waktu
sehingga waktu dinyatakan sebagai dimensi keempat
yang memiliki arah yang bergantung terhadap
kecepatan pengamat.Einstein dalam melakukan
percobaannya menggunakan 2 asumsi (postulat) yaitu
tentang asas relativitas dan kecepatan cahaya yang
menurut Einstein kedua postulat itu perlu dan
penting.Selain itu kedua asumsi tersebut ternyata
mempunyai akibat pada percobaannya, akibatnya yaitu
pemuluran waktu dalam ruang dan penyusutan
pandang pada obyek yang diukur.

B. SARAN
Diharapkan dengan adanya makalah ini, dapat
menambah pengetahuan pembaca mengenai konsep
ruang-waktu, relativitas, serta konsep alam semesta.
Dengan memahami konsep relativitas khusus ini
sekiranya dapat menambah keyakinan kita pada Sang
Pencipta akan adanya jagat raya yang diciptakan-Nya
sedemikian rupa.

Anda mungkin juga menyukai