S DENGAN GANGGUAN
PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BASIRIH
BANJARMASIN
Disusun Oleh :
Kelompok 5
Nama Anggota Kelompok:
I. Pengkajian
A. Identitas Klien
1. Nama : Tn.S
2. Jenis Kelamin : Laki-laki
3. Umur : 29 thn
4. Status Kawin : Belum kawin
5. Agama : Islam
6. Suku : Banjar
7. Pendidikan : SMP
8. Alamat : jl.ampera kel.basirih
9. Sumber Informasi : Klien
B. Alasan Masuk
Klien mengatakan, “sering mendengar suara – suara yang
memaki saya, dan terlihat klien kadang berbicara sendiri”.
Masalah keperawatan : Gangguan persepsi sensori: Halusinasi
- Keluhan Utama
Pasien pernah di rawat di RSJ masuk tanggal 29 Oktober 2019
namun pasien kabur dan pulang ke rumah. Klien mengatakan di
rumah mengamuk dan pada malam hari dan mendengar bisikan yang
mengumpat tentang dirinya, muncul saat berdiam diri, melamun,
pasien masih tampak terlihat bicara sendiri, pasien cukup tenang,
koperatif, emosi saat ini cukup stabil.
MK:gangguan persepsi sensori halusinasi dan pendengaran.
C. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?
( ) Ya ( )Tidak
Klien mengatakan sebelumnya pernah dirawat di RSJ
pada tanggal 29 Oktober 2019
2. Pengobatan sebelumnya.
( ) Ya ( ) Tidak
Tn. S mengatakan tidak mempunyai keluarga yang
mengalami gangguan jiwa dan tidak memiliki pengalaman
masa lalu yang tidak menyenangkan
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda vital :
1. TD : 120/80 mmHg
2. N : 66x/menit
3. Spo2 : 98 C
4. RR : 22x/menit
2. Ukur : TB : 160 cm BB : 56 kg
E. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Ket :
: Laki-laki : Garis pernikahan
2. Konsep diri
a. Gambaran diri : Klien mengatakan tidak ada bagian tubuh
yang tidak disukai, klien menyukai semua
bagian tubuh, Saat di tanya bagian tubuh
yang paling di sukai adalah tangannya.
b. Identitas : Klien dapat menyebutkan nama dan
umur. Klien senang dengan terlahir
sebagai laki-laki
c. Peran : Klien mengatakan tidak mempunyai peran
dalam keluarga, klien hanya bisa
melakukan pekerjaan seperti menyapu,
mencuci piring dan mencuci pakaian.
d. Ideal diri : Klien mengatakan tidak mempunyai
harapan apa-apa terhadap diri dan
tubuhnya. Klien berharap penyakitnya
akan sembuh dan tidak ingin lagi
mendengar suara bisikan.
e. Harga diri : Klien mengatakan merasa malu karena
telah mengamuk dirumahnya dan
meresahkan warga, klien merasa malu
untuk berkomunikasi dengan orang lain
dan perawat.
Masalah Keperawatan : Harga diri rendah
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti : Ibu
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat :
Klien mengatakan malu apabila berkumpul dengan
orang banyak
c. Hambatan dalam berbuhungan dengan orang Lain :
Klien sedikit ada hambatan Kontak mata kurang
pasien. Klien lebih banyak diam klien tidak bisa memulai
pembicaraan, tatapan sering menunduk
Masalah keperawatan : Harga diri rendah
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Klien mengatakan, “Menurut saya
gangguan jiwa itu seperti tertawa
sendiri dan mengamuk. Bisa saja
disembuhkan asal diobati, tidak
boleh dikasari”
b. Kegiatan ibadah : Klien mengatakan, “Biasanya sholat
5 waktu karena kewajiban”
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
F. STATUS MENTAL
1. Penampilan
( ) Tidak rapi tidak sesuai ( ) Penggunaan pakaian
( ) Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan : Klien terlihat kotor dan lusuh
Masalah Keperawatan : Defisit perawatan diri
2. Pembicaraan
( ) Cepat ( ) Keras ( ) Gagap ( ) Inkoheren
( ) Apatis ( ) Lambat ( ) Membisu ( ) Tidak mampu
memulai
pembicaraan
Penjelasan : Saat diajak berbicara kondisi klien labil
kadang-kadang klien tampak malu dan irama berbicara lambat,
serta klien kadang menjawab dengan kasar. Klien hanya
menjawab pembicaraan dengan singkat saat ditanya oleh
perawat dan tidak mampu memulai pembicaraan. Klien tampak
sering menyendiri, melamun dan kontak mata mudah beralih
saat diajak bicara
Masalah keperawatan :
- Resiko perilaku kekerasan
- Gangguan persepsi sensori: Halusinas
3. Aktivitas Motorik:
Belanja ( ) Ya ( ) tida
Transportasi ( ) Ya ( ) tidak
Lain-lain ( ) Ya ( ) tidak
penjelaskan : Aktivitas klien sehari-sehari dilakukan
secara mandiri, sehingga tidak ada masalah untuk klien terkait
aktivitas didalam rumah.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
H. Mekanisme Koping
Adaptif Maladaptif
J. Pengetahuan Pasien
1. Penyakit jiwa :
2. Faktor predisposisi : Klien sebelumnya sudah mengalami
gangguan jiwa dan sudah dirawat dirsj
sambang lihum kurang lebih 2 tahun
dan kondisinya sedikit membaik
3. Sistem pendukung : Orang tuanya mendukung untuk
kesembuhan anaknya dengan
membawa anaknya berobat ke rsj
4. Penyakit fisik : Tidak ada
5. Koping : Klien bila mempunyai masalah tidak
mau bercerita dengan orang lain
6. Obat-obatan : Tidak ada mengkonsumsi obat-obatan
7. Lainnnya :-
8. Masalah keperawatan : Harga diri rendah
K. ASPEK MEDIS
1. Diagnosa medis : F.20.0 Skizofrenia paranoid
2. Terapi medik :
N
Nama Dosis Indikasi Kontraindikasi Efek samping
o
1 Haloperidol 2x1 Mengatasi -Hipersensitivitas -Otot
5 mg perilaku terhadap obat kaku
gelisah / -Kejang yang -Sakit
perilaku tidak terkontrol kepala
agresif -Sulit
tidur
-Lemas
2 Hexymer 2x1 Mengatasi - Hipersensitivitas -mulut kering
2 mg kejang Obat -Penglihatan
kabur
-Pusing
-Mual ringan
dan Cemas
No Data Masalah
1 DS: Gangguan persepsi
sensori : Halusinasi
1. Klien mengatakan, “Terkadang mendengar
pendengaran
suara seperti bisikan bisikan’’
DO:
1. klien tampak mengibas telinga seperti ada
bisikan.
2. Sering melamun
3. Klien sering diam tidak mau diajak bicara
2. DS: - Resiko Perilaku
DO: Kekerasan
5. DS : - Kurang Pengetahuan
DO :
1.Klien tampak menggeleng kepala dan tersenyum
saat tidak bisa menjawab atau mengetahui
jawaban pertanyaan dari perawat.
6. DS : - Penatalaksanaan
DO : regiment terapeutik tidak
1. Data dari rekam medic factor pencetusnya klien efektif.
putus obat
2. Pada saat klien dianjurkan untuk minum obat,
klien tidak mau. Klien berdusta minum obat.
Kurang pengetahuan
V. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
2. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah
3. Resiko perilaku kekerasan
VI. INTERVENSI
1. Gangguan SP 1 Klien :
Persepsi 1.Klien dapat mengindentifikasi 1. Setelah 3x interaksi, 1. Kaji tanda dan gejala halusinasi halusinansi
sensori : halusinansi dengan Klien dapat dengan mendiskusikan jenis, isi, waktu, frekuensi,
halusinasi mendiskusikan jenis, isi, mengindentifikasi situasi respon, dan upaya klien mengatasi
pendengaran waktu, frekuensi, situasi halusinansi dan mengon halusinasinya.
respon, dan upaya. trol gangguan persepsi s 2. Jelaskan proses terjadinya halusinasi
2.Klien dapat mengontrol ensori halusinasi penden 3. Tidak mendukung dan tidak membantah halusinasi
Gangguan persepsi sensori: garan dengan klien
halusinasi pendengaran menghardik, 4. Latih klien melawan halusinasi dengan cara
dengan menghardik mengabaikan/cuek, menghardik
3.Klien dapat mengontrol distraksi (bercakap- 5. Latih klien melawan halusinasi dengan cara
Gangguan persepsi sensori: cakap), distraksi mengabaikan/cuek
halusinasi pendengaran (melakukan kegiatan) da 6. Latih klien melawan halusinasi dengan cara
dengan mengabaikan/cuek n memasukkan kedalam distraksi (bercakap-cakap)
4.Klien dapat mengontrol jadwal kegiatan harian. 7. Latih klien melawan halusinasi dengan cara
Gangguan persepsi sensori: distraksi (melakukan kegiatan)
halusinasi pendengaran 8. Masukan pada jadwal kegiatan harian
dengan distraksi (bercakap- 9. Berikan pujian pada klien saat mampu
cakap) mempraktikkan latihan mengendalikan halusinasi.
5.Klien dapat mengontrol
Gangguan persepsi sensori: Keluarga :
halusinasi pendengaran 1. Jelaskan proses terjadinya halusinasi yang dialami
dengan distraksi (melakukan klien.
kegiatan) 2. Diskusikan cara merawat halusinasi dan
6.Klien dapat memasukan pada memutuskan cara merawat yang sesuai dengan
jadwal kegiatan untuk latihan kondisi pasien
menghardik. 3. Latih keluarga cara merawat halusinasi
7.Klien dapat memasukan pada
a. Membimbing klien melakukan latihan cara
jadwal kegiatan untuk latihan
mengendalikan halusinasi sesuai dengan cara
mengabaikan/cuek
yang dilatihkan perawat ke klien.
8.Klien dapat memasukan pada
b. Membuat jadwal
jadwal kegiatan untuk latihan
c. Memberi pujian atas keberhasilan klien.
bercakap-cakap
4 Melibatkan seluruh anggota keluarga menciptakan
9.Klien dapat memasukan pada
suasana keluarga yang nyaman,mengurangi stres
jadwal kegiatan untuk latihan
dalam keluarga dan memberi motivasi kepada klien
melakukan kegiatan
5. Menjelaskan tanda dan gejala halusinasi yang
memerlukan rujukan segera serta melakukan follow
up ke pelayanan kesehatan secara teratur.
SP 2 Klien :
1.Mengevalusi kegiatan 1. Setelah 3x interaksi 1.Evaluasi kegiatan menghardik, mengabaikan/cuek,
menghardik, memasukan latihan cara bercakap-cakap, melakukan kegiatan dan beri
mengabaikan/cuek, bercakap- menghardik, mengontrol pujian.
cakap, melakukan kegiatan. gangguan persepsi sens 2.Latih cara mengontrol Gangguan persepsisensori:
2.Klien dapat mengontrol ori : Halusinasi pendeng halusinasi pendengaran dengan obat (Jelaskan 8
Gangguan persepsisensori: aran dengan obat dan di benar obat, pasien, dosis, waktu, cara, informasi,
halusinasi pendengaran masukkan kedalam respon dan dokumentasi)
dengan obat. jadwal kegiatan harian. 3.Jelaskan pengtingnya penggunaan obat pada
3.Klien mengetahui pentingnya gangguan jiwa.
penggunaan obat pada 4.Jelaskan mengetahui akibat jika obat tidak diminum
gg.jiwa sesuai program.
4.Klien mengetahui akibat jika 5.Jelaskan akibat putus obat.
obat tidak diminum sesuai 6.Jelaskan cara berobat.
program. 7.Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan
5.Klien mengetahui akibat putus menghardik. Beri pujian.
obat.
6.Klien mengetahui cara Keluarga :
berobat. 4.Jelaskan proses terjadinya halusinasi yang dialami
7.Klien memasukan pada klien.
jadwal kegiatan untuk minum 5.Diskusikan cara merawat halusinasi dan
obat secara teratur. memutuskan cara merawat yang sesuai dengan
kondisi pasien
6.Latih keluarga cara merawat halusinasi
Hari Diagnosa
Implementasi Evaluasi Paraf
/tanggal Keperawatan
Rabu Gangguan SP 1 S:
10 Persepsi Gangguan persepsi sensori: halusinasi Klien mengatakan, “mendengar suara Pok V
Nopember sensori: pendengaran bisikan memaki dirinya”.
2021 halusinasi O:
1. Mengkaji tanda dan gejala halusinasi
(10.00 wita) pendengaran 1. Klien tampak mengibas telinga seperti
halusinansi dengan mendiskusikan jenis,
ada bisikan.
isi, waktu, frekuensi, situasi respon, dan
2. Sering melamun
upaya klien mengatasi halusinasinya.
3. Klien sering diam tidak mau diajak
2. Menjelaskan proses terjadinya halusinasi
bicara
3. Tidak mendukung dan tidak membantah
A:
halusinasi klien
SP1 Gangguan persepsi sensori:
4. Melatih klien melawan halusinasi dengan
halusinasi pendengaran
cara menghardik
P:
5. Melatih klien melawan halusinasi dengan
Klien :
cara mengabaikan/cuek
Minta klien latihan menghardik,
6. Melatih klien melawan halusinasi dengan
mengabaikan/cuek, distraksi (bercakap-
cara distraksi (bercakap-cakap)
cakap) dan distraksi (melakukan kegiatan)
7. Melatih klien melawan halusinasi dengan
sesuai jadwal atau saat Gangguan
cara distraksi (melakukan kegiatan)
8. Memasukan pada jadwal kegiatan harian persepsisensori: halusinasi pendengaran
9. Memerikan pujian pada klien saat mampu muncul.
mempraktikkan latihan mengendalikan Perawat :
halusinasi. 1. Evaluasi kemampuan klien cara
mengontrol Gangguan persepsisensori:
halusinasi pendengaran dengan cara
menghardik, mengabaikan/cuek,
distraksi (bercakap-cakap) dan distraksi
(melakukan kegiatan).
2. Buat jadwal kegiatan harian
3. Masukkan menghardik,
mengabaikan/cuek, distraksi (bercakap-
cakap) dan distraksi (melakukan
kegiatan) di dalam jadwal kegiatan
harian.
IX CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/ Diagnosa
Implementasi Evaluasi Paraf
tanggal Keperawatan
Kamis, Gangguan SP 1 S:
11 Nopemv Persepsi Gangguan persepsi sensori: 1. Klien mengatakan, ““mendengar suara bisikan Pok V
er 2021 sensori: halusinasi pendengaran memaki dirinya”.
(10.30 wita) halusinasi 2. Klien mengatakan ”Tidak mau melakukan cara
1. Mengkaji tanda dan gejala
pendengaran menghardik, mengabaikan/cuek, distraksi
halusinasi halusinansi dengan
(bercakap-cakap) dan distraksi (melakukan
mendiskusikan jenis, isi, waktu,
kegiatan)”
frekuensi, situasi respon, dan
upaya klien mengatasi
O:
halusinasinya.
1. Klien belum bisa mengungkapkan jenis, isi,
2. Menjelaskan proses terjadinya
waktu, frekuensi, situasi respon, dan upaya
halusinasi mengatasi halusinasinya saat Gangguan
3. Tidak mendukung dan tidak persepsisensori: halusinasi pendengaran muncul.
membantah halusinasi klien 2. Klien belum mampu mempraktekkan cara
4. Melatih klien melawan halusinasi mengontrol Gangguan persepsisensori:
dengan cara menghardik halusinasi pendengaran dengan menghardik,
5. Melatih klien melawan halusinasi mengabaikan/cuek, distraksi (bercakap-cakap)
dengan cara mengabaikan/cuek dan distraksi (melakukan kegiatan).
6. Melatih klien melawan halusinasi 3. Kontak mata dapat dipertahankan tetapi sebentar
dengan cara distraksi (bercakap- 4. Klien sering diam tidak mau diajak bicara
cakap) 5. Klien belum bersedia membuat jadwal kegiatan
7. Melatih klien melawan halusinasi harian.
dengan cara distraksi (melakukan
kegiatan) A:
8. Memasukan pada jadwal kegiatan SP1 Gangguan persepsi sensori: halusinasi
harian pendengaran
9. Memerikan pujian pada klien saat
mampu mempraktikkan latihan P:
mengendalikan halusinasi. Klien :
Minta klien latihan menghardik sesuai jadwal atau saat
Gangguan persepsisensori: halusinasi pendengaran
muncul.
Perawat :
1. Evaluasi kemampuan klien cara mengontrol
Gangguan persepsi sensori: halusinasi
pendengaran dengan cara menghardik
2. Buat jadwal kegiatan harian
3. Masukkan menghardik di dalam jadwal kegiatan
harian.
Selasa, Gangguan SP 1 S:
16 Nopemv Persepsi Gangguan persepsi sensori: 1. Klien mengatakan, ““mendengar suara bisikan
er 2021 sensori: halusinasi pendengaran memaki pada diri nya sedikit berkurang ”.
(13.40 wita) halusinasi 1. Mengkaji tanda dan gejala 2. Klien mengatakan untuk mengatasi halusinasi ”
pendengara halusinasi halusinansi dengan melakukan cara menghardik ( menutup telinga),
mendiskusikan jenis, isi, waktu, (melakukan kegiatan) ”tetapi tidak teratur.
frekuensi, situasi respon, dan
upaya klien mengatasi O:
halusinasinya. 1. Klien mengatakan mendengar bisikan nya hanya
2. Menjelaskan proses terjadinya sedikit berkurang
halusinasi 2. Klien mampu mempraktekkan cara mengontrol
3. Tidak mendukung dan tidak Gangguan persepsisensori: halusinasi
membantah halusinasi klien pendengaran dengan menghardik (menutup
4. Melatih klien melawan halusinasi telinga), distraksi (melakukan kegiatan cuci
dengan cara menghardik tangan).
5. Melatih klien melawan halusinasi 3. Kontak mata dapat dipertahankan tetapi sebentar
dengan cara mengabaikan/cuek 4. Klien mau diajak bicara
6. Melatih klien melawan halusinasi 5. Klien membuat jadwal kegiatan harian.
dengan cara distraksi (bercakap- 6. Klien tampak gelisah
cakap) 7. Klien tampak menunjuk-nunjuk kearah tertentu
7. Melatih klien melawan halusinasi
dengan cara distraksi (melakukan
A:
kegiatan)
SP1 Gangguan persepsi sensori: halusinasi
8. Memasukan pada jadwal kegiatan
pendengaran teratasi sebagian
harian
9. Memerikan pujian pada klien saat
P:
mampu mempraktikkan latihan
Klien :
mengendalikan halusinasi.
Minta klien latihan menghardik sesuai jadwal atau saat
Gangguan persepsisensori: halusinasi pendengaran
muncul.
Perawat :
1. Evaluasi kemampuan klien cara mengontrol
Gangguan persepsi sensori: halusinasi
pendengaran dengan cara menghardik
2. Mengajarkan klien melawan halusinasi dengan
cara mengabaikan/cuek
3. Mengevaluasi hasil kegiatan yang telah di
jadwalkan
Kamis , Gangguan SP 1 S:
18 Nopemb Gangguan persepsi sensori: 1. Klien mengatakan, ““mendengar suara bisikan
er 2021 Persepsi halusinasi pendengaran memaki pada diri nya berkurang ”.
(15.30 wita) sensori: 1. Mengkaji tanda dan gejala 2. Klien mengatakan untuk mengatasi halusinasi ”
halusinasi halusinasi halusinansi dengan melakukan cara menghardik (tutup telinga) ,
pendengara mendiskusikan jenis, isi, waktu, mengabaikan/cuek, dan distraksi (melakukan
frekuensi, situasi respon, dan kegiatan)”tetapi tidak teratur.
upaya klien mengatasi
halusinasinya. O:
2. Menjelaskan proses terjadinya 1. Klien mampu mempraktekkan cara mengontrol
halusinasi Gangguan persepsisensori: halusinasi
3. Tidak mendukung dan tidak pendengaran dengan menghardik,
membantah halusinasi klien mengabaikan/cuek, dan distraksi (melakukan
4. Melatih klien melawan halusinasi kegiatan cuci tangan).
dengan cara menghardik 2. Kontak mata dapat dipertahankan
5. Melatih klien melawan halusinasi 4. Klien mau diajak bicara
dengan cara mengabaikan/cuek 5. Klien membuat jadwal kegiatan harian.
6. Melatih klien melawan halusinasi
dengan cara distraksi (bercakap- A:
cakap) SP1 Gangguan persepsi sensori: halusinasi
7. Melatih klien melawan halusinasi pendengaran teratasi sebagian
dengan cara distraksi (melakukan
kegiatan) P:
8. Memasukan pada jadwal kegiatan Klien :
harian Meminta klien untuk mempraktekkan cara
9. Memerikan pujian pada klien saat mengontrol Gangguan persepsisensori: halusinasi
mampu mempraktikkan latihan pendengaran dengan menghardik,
mengendalikan halusinasi. mengabaikan/cuek, dan distraksi (melakukan
kegiatan).
Perawat :
1. Evaluasi kemampuan klien cara mengontrol
Gangguan persepsi sensori: halusinasi
pendengaran dengan cara menghardik (tutup
telinga) dan distraksi (melakukan kegiatan).
2. Mengevaluasi klien melawan halusinasi dengan
cara mengabaikan/cuek
3. Mengevaluasi hasil kegiatan yang telah di
jadwalkan
LEMBAR PENGESAHAN
Kelompok : V (lima)
TTD
Kelompok V
Mengetahui,
Pembimbing Akademik