Hubungan Antara Kepribadian Hardiness Dengan Burnout Pada Perawat Gawat Darurat Di Rumah Sakit Pantiwilasa Citarum
Hubungan Antara Kepribadian Hardiness Dengan Burnout Pada Perawat Gawat Darurat Di Rumah Sakit Pantiwilasa Citarum
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Tipe Kepribadian
Hardiness dengan Burnout pada Perawat Gawat Darurat di Rumah Sakit
Pantiwilasa Citarum. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan negatif
antara Tipe Kepribadian Hardiness dengan Burnout pada Perawat Gawat
Darurat di Rumah Sakit Pantiwilasa. Populasinya adalah perawat di pantiwilasa
Citarum bagian ICU, HCU, IGD, usianya antara 21-39 tahun. Subjek penelitian
menggunakan studi populasi. Jumlah subjek penelitian yang diambil yaitu 38
orang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode skala. Analisa
data yang digunakan adalah teknik Product Moment. Berdasarkan hasil analisis
data, diketahui bahwa kepribadian hardiness berkorelasi negatif dengan burnout
pada perawat gawat darurat dengan sebesar -0,890 (p<0,01), dengan demikian
hipotesis penelitian diterima. Sumbangan efektif kepribadian hardiness terhadap
burnout pada perawat gawat darurat sebesar 79,2%.
perawat yang lain. Memonitoring Selain itu, fisik yang mudah letih,
keadaan pasien setiap saat jika ada merasakan badan makin lemah,
perubahan dan kemungkinan mengalami gangguan pencernaan,
terjadinya komplikasi menuntut berat badan naik turun, sukar tidur,
perawat ICU dan HCU untuk napas pendek. Hal ini dikarenakan
bekerja lebih intens, serta perawat mengalami burnout
memberikan tindakan yang tepat memberikan efek pada fisik dan
sasaran dan kritis kepada pasien juga psikis.
merupakan tugas dari perawat IGD. Burnout yang terjadi pada
Kejadian yang seperti ini dapat perawat menurut beberapa tokoh
menimbulkan stres pada perawat. yaitu Dessler, Farber, Baron dan
Stres berkepanjangan yang terjadi Greenberg dipengaruhi oleh: usia,
pada perawat dapat mempermudah jenis kelamin, tipe kepribadian,
terjadinya burnout (Davis dan inteligensi, sikap terhadap pekerjaan,
Newstroom, 1996, h.197). masa kerja, karakteristik pekerjaan.
Burnout sendiri memberikan Kepribadian merupakan suatu
efek bagi perawat yang bersangkutan ciri khusus yang dimiliki setiap
maupun terhadap hasil kerja dari orang. Keunikan seorang perawat
perawat. Efek dari burnout tidak juga terlihat dari tipe
hanya berakibat pada psikis saja kepribadiannya. Perawat juga
akan tetapi fisik akan ikut serta mempunyai watak, temperamen,
menjadi imbasnya. Keadaan psikis cita-cita, keinginan yang berbeda-
secara emosi marah, frustasi, beda, yang mengakibatkan perilaku
perasaan bersalah, kurang dari setiap anggota organisasi
mempedulikan dirinya maupun berbeda-beda pula. (Wursanto, 2003,
orang lain yang memerlukan h. 265). Kreitner (2005, h. 375)
pelayanan ( Fabella, 1993, h.119). menyebutkan bahwa hardiness
Hubungan antara kepribadian hardiness dengan burnout pada perawat gawat darurat di rumah sakit
pantiwilasa citarum
empirik sebesar 5,758. Hasil tersebut baru harus melalui seleksi yang ketat
menunjukkan bahwa burnout yang dengan pengalaman di bidangnya
dialami oleh perawat ICU, HCU, sesuai ketentuan rumah sakit.
IGD masih berada dibawah mean Penghargaan yang tinggi bagi
hipotetiknya (MH) yaitu sebesar perawat bagian ICU, HCU, dan IGD
37,5. Hal ini berarti bahwa subjek merupakan salah satu hal yang
penelitian yaitu perawat ICU, HCU, membuat perawat ICU, HCU dan
IGD memiliki kelelahan IGD rendah mengalami burnout.
berkepanjangan yang masih rendah. Tuntutan pekerjaan yang tinggi
Dalam penelitian ini, burnout pada diimbangi dengan dengan tingginya
perawat ICU, HCU, IGD rendah penghargaan yang diterima oleh
dikarenakan adanya dukungan dari perawat bagian. Hal yang terpenting
rekan kerja dan dokter yang baik dimiliki oleh perawat sehingga
yaitu ketika jumlah pasien burnout mereka rendah adalah
menumpuk rekan kerja yang lain karena perawat sejak awal berminat
senantiasa sigap untuk membantu dan bercita-cita untuk menjadi
dan memberikan dukungan dalam perawat agar dapat melayani
bentuk candaan dan perhatian kesehatan masyarakat pada
sesama rekan kerja. Jadi stress yang umumnya.
selalu dialami oleh perawat tidak Sementara dari hasil deskripsi
mudah tinggi. variabel kepribadian hardiness
Perawat di bagian ICU, HCU diperoleh mean empirik (ME)
dan IGD harus memiliki sertifikat sebesar 52,95 dengan standar deviasi
khusus dalam menangani pasien di empirik sebesar 6,621. Hasil tersebut
bagian kritis dan gawat darurat, menunjukkan bahwa kepribadian
maka dari itu perekrutan perawat hardiness yang dimiliki oleh
Ferawati Asih dan Lucia Trisni