Anda di halaman 1dari 34

Praktikum Mesin-Mesin Listrik

PRAKTIKUM V

PENGENALAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU

1. TUJUAN

 Mengetahui karakteristik PLTB


 Mengetahui jenis-jenis sistem PLTB
 Menentukan efisiensi pada PLTB dalam keadaan berbeban dan tak berbeban

2. ALAT – ALAT YANG DIGUNAKAN


 Prototype turbin angin
 Multimeter
 Lampu
 Blower

3. TEORI DASAR

Pembangkit yang menghasilkan energi listrik dengan sumber energi angin


sebagai penggerak dari generator merupakan definisi umum pembangkit listrik
tenaga bayu. Penggunaan pembangkit listrik tenaga bayu merupakan salah satu
energi alternatif baru terbarukan yang pada saat ini berkembang paling cepat,
mengingat energi angin adalah salah satu sumber energi terbarukan. Energi angin
yang dikonversikan ke energi mekanik lalu setelah itu dikonversikan lagi ke
energi listrik merupakan konsep dasar dari kerja pembangkit listrik tenaga angin.

Konsep sederhana pengonversian energi angin yaitu angin yang bertiup


melewati sudu – sudu yang kemudian akan menghasilkan energi mekanik,
kemudian memutar generator dan menghasilkan listrik. Skemanya dapat di lihat
pada gambar dibawah ini.

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik

Gambar 5.3.1 Proses Konversi PLTB

Dari energi listrik yang dikonversi ke energi angin menjadi dimulai


dengan tenaga angin yang bertiup melewati sudu-sudu dan menimbulkan gaya
untuk memutar kincir. Poros kincir yang dihubungkan dengan rotor generator
akan menyebabkan rotor ikut berputar seiring berputarnya kincir. Proses
berputarnya rotor inilah yang mengubah energi gerak dari putaran kincir menjadi
energi listrik sebagai keluaran generator.

Turbin Angin

Energi angin merupakan energi terbarukan yang melimpah, bersih dan


dapat didistribusikan secara luas. Turbin angin digunakan untuk mengkonversi
energi angin menjadi energi lainnya. Turbin angin adalah mesin yang mengubah
energi kinetik yaitu angin menjadi energi mekanik. Lalu energi mekanik tersebut
diubah menjadi energi listrik menggunakan generator angin atau generator wind
turbine. Turbin angin merupakan alat utama yang mengubah energi angin menjadi
energi kinetik sebagai pemutar generator.

Jenis Turbin Angin

Sebagai penggerak pemula (Prime Mover), energi angin


membutuhkan turbin untuk menghasilkan listrik. Berdasarkan arah sumbunya,
turbin dibagi menjadi dua yaitu:

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
Vertical Axis Wind Turbine

Turbin ini pertama kali dirancang oleh Fausto Veranzio dari Kroasia
pada tahun 1595. Turbin angin sumbu vertikal memiliki sumbu tegak lurus
terhadap arah angin. Keuntungan utama turbin ini tidak bergantung pada arah
angin pada saat pengoperasian. Kelebihan ini sangat berguna di tempat yang
memiliki kecepatan angin yang relatif rendah. Dengan sumbu yang vertikal ini,
memungkinkan generator serta gearbox dapat ditempatkan pada bagian bawah
turbin. Turbin ini umumnya berbentuk lebih kecil dari turbin horizontal. Biaya
perawatan meliputi pemeliharaan dan perbaikan lebih murah jika dibandingkan
dengan turbin horizontal. Turbin angin sumbu vertikal pada umumnya memiliki 2
jenis yang banyak ditemui dan digunakan yaitu Savonius dan Darrieus.

Gambar 5.3.2 Vertical Axis Wind Turbine

a. Turbin Angin savonious

Turbin savonius ditemukan oleh insinyur S.J. Savonius pada tahun 1920-
an. Desain paling mudah menunjukan turbin savonius adalah sudu berupa
lembaran berbentuk setengah silinder kosong yang dibuat berhadapan dan
menyerupai huruf S serta pada umumnya terdiri dari 2 sudu. Tujuan awal dari
pembuatan turbin jenis ini adalah mencari solusi alternatif untuk mencari jenis
energi yang terbarukan dengan biaya minimal dan dampak terhadap lingkungan
yang minim. Untuk meningkatkan performa dari turbin ini dapat dilakukan
dengan cara menambah jumlah sudu atau mengubah bentuk sudu.

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik

Gambar 5.3.3 Turbin Angin savonious

b. Turbin Angin Darrius

Turbin darrieus dibuat pertama kali oleh Georges Jean Marie Darrieus
pada tahun 1931 dan mematenkan hasil karya turbinnya yang bersumbu vertikal.
Ide dari turbin ini sebenarnya adalah membuat suatu turbin yang desainnya
sederhana dan mudah untuk dibuat.

Turbin Darrieus memiliki beberapa model, diantaranya yang paling


populer adalah model rotor H dan model pengocok telur atau eggbeater.
Kelebihan dari turbin jenis Darrieus adalah bentuknya yang ringan. Hal inilah
yang menjadi perhatian utama dalam pembuatan turbin Darrieus. Tetapi, karena
turbin Darrieus harus mendapatkan aliran disekitar turbin untuk menciptakan
gaya lift, turbin Darrieus tidak dapat bergerak sendiri dan membutuhkan
dorongan awal untuk dapat bergerak terus menerus. Selain itu, bila kecepatan
angin disekitar instalasi turbin rendah, maka rotor tidak dapat berputar untuk
melawan torsi yang diperlukan memutar poros generator. Atas dasar inilah,
turbin yang bejenis H-rotor diletakkan pada tempat yang lebih tinggi karena
pada bagian dekat tanah angin cenderung lebih lambat untuk mengalir.
Sementara yang berbentuk pengocok telur atau eggbeater memiliki bentuk yang

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
melengkung dibagian bawahnya sehinga torsi yang dihasilkan disepanjang
tinggi sudu bisa serupa yang dapat memutar turbin lebih maksimal.

Kelebihan turbin angin sumbu vertikal antara lain sebagai berikut :

1. Dapat digunakan pada daerah terpencil dengan kecepatan angin yang


bervariasi.
2. Sudu dari turbin tidak memerlukan mekanisme pengaturan untuk mengubah
arah sudu.
3. Ukuran yang relatif kecil kalau dibandingkan dengan turbin horizontal.

Horizontal Axis Wind Turbine

Turbin angin dengan sumbu horizontal atau horizontal axis wind turbine
mempunyai sudu yang berputar dalam bidang vertikal seperti halnya propeler
pesawat terbang. Turbin angin biasanya mempunyai sudu dengan bentuk irisan
melintang khusus di mana aliran udara pada salah satu sisinya dapat
bergerak lebih cepat dari aliran udara di sisi yang lain ketika angin
melewatinya. Fenomena ini menimbulkan daerah tekanan rendah pada belakang
sudu dan daerah tekanan tinggi di depan sudu. Perbedaan tekanan ini
membentuk gaya yang menyebabkan sudu berputar.

Gambar 5.3.4 Horizontal Axis Wind Turbine

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
Kelebihan Turbin Angin Sumbu Horizontal (TASH)

Kelebihan dari jenis turbin angin ini yaitu:

1. Akses angin yang lebih kuat bisa dijangkau karena dasar menara yang
tinggi pada penempatan turbin angin. Hal tersebut karena di lokasi
terjadi beda diantara arah dan laju angin (pergeseran angin) pada kedua
titik jarak akan lebih dekat dari atmosfer bumi. Kecepatan angin akan
meningkat 20% untuk setiap 10 m ke atas di beberapa wilayah geseran
angin.

2. Biaya yang besar untuk pemasangan menara yang tinggi serta bilah
yang panjang, biaya untuk komponen-komponen turbin angin dapat
menjangkau nilai 20% dari biaya keseluruhan.

3. Menara tidak mudah dilakukan pada saat proses pemasangan, karena


memerlukan menara dengan kondisi lebih tinggi, dan juga memerlukan
derek berukuran lebih tinggi, serta mengakibatkan mahalnya alat
tersebut, begitupun dibutuhkan bidang operator handal dalam bidang
tersebut.

4. Diperlukan penyangga bilah-bilah yang berat, gearbox, dan generator


untuk konstruksi menara yang besar.

5. Menara trubin yang tinggi dapat mempengaruhi kerja wilayah bandara


udara. Ukuran ketinggian menara mampu membuat terganggunya
tampilan bentang lingkungan serta menhalangi jarak pandang secara
luas.

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
Kelemahan Turbin Angin Sumbu Horizontal (TASH)

Kelemahan dari jenis turbin angin ini yaitu:

1. Menara yang tinggi serta bilah yang panjang sulit diangkut dan juga
memerlukan biaya besar untuk pemasangannya, bisa mencapai 20%
dari seluruh biaya peralatan turbin angin.

2. TASH yang tinggi sulit dipasang, membutuhkan derek yang sangat


tinggi dan mahal serta para operator yang terampil.

3. Konstruksi menara yang besar dibutuhkan untuk menyangga sudu-


sudu yang berat, gearbox, dan generator.

4. TASH yang tinggi bisa memengaruhi radar airport.

Generator

adalah sebuah mesin konversi energi yang dapat mengubah energi gerak
atau energi mekanik menjadi energi listrik dengan memanfaatkan prinsip
induksi elektromagnetik. Sumber energi mekanik yang menggerakkan generator
tersebut bermacam-macam. Generator pada pembangkit listrik tenaga bayu
dihubungkan dengan turbin angin.

Efisiensi pada PLTB


Efisiensi adalah perbandingan antara daya output dan daya input. Nilai
efisiensi dinyatakan oleh rumus.

Pout
η= x 100 %
P¿

Dimana :

η = Efisiensi

Pout = Daya output (Watt)

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
P¿ = Daya Input (Watt)

Daya Input dan Daya Keluaran

Daya input merupakan hasil dari data torsi atau putaran dari rotor yang berputar.

1
Pm = . ρ . A . v 3 . C p
2

Dimana :
Pm : daya maksimum yang dihasilkan angin ( Watt )
ρ : massa jenis udara dengan ketetapan 1,225 kg / m3
A : Luas penampang (m2 )
Cp : Koefisien daya dengan ketetapan 0,593
V : Kecepatan angin (m/s )

Sedangkan daya keluaran atau daya output dihasilkan dari tegangan


dikalikan arus dari generator turbin angin yang terukur saat percobaan.

Pout =V . I . cos ϴ

Dimana :

Pout : daya output (W)

V : tegangan (volt)

cos ϴ : faktor daya (nilainya , karena rugi-rugi daya diabaikan)

I : arus (A)

Pengenalan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu

Energi Angin
Lab. Mesin-mesin Listrik
Praktikum Mesin-Mesin Listrik
Angin adalah udara yang bergerak dari tekanan tinggi menuju ke tekanan
rendah atau sebaliknya yaitu dari suhu udara yang rendah ke suhu udara yang
lebih tinggi. Penyebab dari pergerakan ini adalah pemanasan bumi oleh radiasi
matahari. Udara di atas permukaan bumi selain di panaskan oleh matahari secara
langsung, juga mendapat pemanasan dari radiasi matahari. Kondisi bumi yang
tidak homogen, sehingga terjadi perbedaan suhu dan tekanan udara antara
daerah yang menerima energi panas lebih besar dengan daerah lain yang lebih
sedikit menerima energi panas, Mengakibatkan terjadinya aliran udara pada
wilayah tersebut. Pada Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), energi angin
biasanya dimanfaatkan untuk memutar bagian yang bergerak, dimana energi
angin dikonversikan menjadi energi mekanik dan diubah kembali menjadi energi
listrik. Energi listrik yang dihasilkan maka dapat ditransmisikan dan
didistribusikan untuk kebutuhan pelanggan – pelanggan listrik [26].

Sistem Konversi Energi Angin Menjadi Energi Listrik

Udara yang bergerak mempunyai massa, kerapatan dan kecepatan.


Sehingga dengan adanya faktor-faktor tersebut,angin mempunyai energi kinetik
dan energi potensial. Akan tetapi faktor kecepatan lebih mendominasi posisi
massa terhadap permukaan bumi. Dengan demikian energi kinetik lebih
dominan dari pada energi potensial. Perpindahan molekul udara memiliki energi
kinetik, sehingga secara lokal jumlah molekul udara berpindah melalui luasan
selama selang waktu tertentu menentukan besarnya daya. Luasan ini adalah
tidak luas permukaan bumi, tetapi luasan yang tegak. Topografi atau ketinggian
berbeda menyebabkan potensi angin berbeda, dan karena daya angin sebanding
dengan kecepatan angin pangkat tiga, perbedaan kecepatan angin yang kecil pun
akan menghasilkan perbedaan daya yang besar. Kondisi dan kecepatan angin
menentukan tipe dan ukuran rotor. Kecepatan angin rata-rata mulai dari 3 m/s
memadai untuk turbin angin propeler ukuran kecil, di atas 5 m/s untuk turbin
angin 5 menengah dan di atas 6 m/s untuk turbin angin besar. Dengan demikian
sistem tenaga angin memanfaatkan angin melalui kincir angin untuk
menghasilkan listrik. Energi angin merupakan energy alternative yang

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
mempunyai prospek baik karena selalu tersedia di alam, dan merupakan sumber
energy yang bersih dan terbarukan kembali. Proses pemanfaatan energy angin
melalui dua tahapan konversi (Habibie dkk, 2011) yaitu : 1. Aliran angin akan
menggerakkan rotor (baling-baling) yang menyebabkan rotor berputar selaras
dengan angin bertiup. 2. Putaran rotor dihubungkan dengan generator sehingga
dapat dihasilkan listrik. Dengan demikian energy angin merupakan energy
kinetic atau energy yang disebabkan oleh kecepatan angin untuk dimanfaatkan
memutar sudu-sudu kincir angin. Untuk memanfaatkan energy angin menjadi
energy listrik maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah menghitung
energy angin dengan formula [27].

Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB)

Pembangkit listrik tenaga bayu atau angin adalah suatu pembangkit


listrik yang menggunakan angin sebagai sumber energi untuk menghasilkan
energi listrik. Pembangkit listrik Tenaga Bayu ini bekerja dengan menggerakkan
Turbin angin atau yang disebut pula dengan kincir angin, yang pengunaannya
sebagai penerima energi angin berupa gerak translasi untuk diubah menjadi
gerak rotasi dan merupakan sarana pengubah energi kinetik menjadi energi
mekanik. Umumnya dalam perancangan turbin angin, terdapat beberapa
parameter yang harus diperhitungkan, yaitu kecepatan cut in, kecepatan rating
dan kecepatan cut-off yang merupakan kecepatan dimana turbin angin harus
berhenti beroperasi untuk menghindari kerusakan akibat kecepatan angin yang
melewati turbin angin melebihi batas ketahanan turbin. Pasive Stall Control,
yaitu lengkungan dan ketebalan baling-baling rotor yang dibentuk sedemikian
rupa akan menyebabkan turbulensi pada baling-baling ketika kecepatan angin
melebihi batas kecepatan yang ditentukan. Turbulensi ini akan menyebabkan
energi angin yang ditransfer menjadi kecil saat kecepatan angin tinggi. Pitch
Control, pada saat kecepatan angin rendah dan sedang, sudut baling-baling
diatur untuk memungkinkan turbin angin bekerja pada kondisi optimumnya.
Sedangkan saat kecepatan angin sedang tinggi, sudut baling-baling akan

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
dinaikkan agar daya aerodinamika berkurang dan menjaga kecepatan putaran
rotor agar tetap dalam batas yang dapat dikontrol [28].

Turbin Angin
Turbin angin merupakan turbin yang digerakkan oleh angin, melalui
udara yang bergerak di atas permukaan bumi. Turbin angin pada awalnya dibuat
untuk mengakomodasi kebutuhan petani dalam melakukan penggilingan padi,
keperluan irigasi, menggiling jagung dan memompa air. Penggunaan turbin
angin terus mengalami perkembangan yang sangat signifikan guna
memanfaatkan energi angin secara efektif, terutama wilayah dengan aliran angin
yang relatif tinggi. Turbin angin banyak dibangun di Belanda, Denmark, dan
negara-negara Eropa lainnya yang sering disebut dengan Windmill. Salah
satunya adalah sebagai pembangkit listrik tenaga angin yang telah digunakan di
Denmark sejak tahun 1980. Tabel II memperlihatkan tipetipe turbin serta
kegunaannya. Kincir angin dapat digolongkan menjadi dua tipe yaitu horizontal
dan vertikal, namun yang paling banyak digunakan adalah kincir angin jenis
horizontal. Kincir jenis ini mempunyai rotasi horizontal secara sederhana sejajar
dengan arah tiupan angin. Prisip dasar kincir angin adalah mengkonversikan
energi mekanik dari putaran menjadi energi listrik dengan induksi elektro
magnetik. Putaran kincir dapat terjadi dengan efektif dengan mengaplikasikan
dasar teori aerodinamika pada desain batang kincir (blade). Ketersediaan angin
dengan kecepatan yang sangat memadai menjadi faktor utama dalam
mengimplementasi teknologi kincir angin. Perencanaan kincir angin harus
disesuaikan dengan kebutuhan berdasarkan Tabel II maka dalam perancangan
ini, kincir angin dapat digunakan sebagai pembangkit listrik dalam skala kecil.
Kita dapat menentukan beberapa jumlah blade yang harus digunakan untuk
berbagai penggunaan kincir angin. Demikian juga dengan perancangan jumlah
blade yang digunakan yaitu 4 (empat) blade. Kincir angin yang menggunakan 4
(empat) Blade akan menghasilkan kecepatan tinggi dengan torsi yang rendah
dan mempunyai solidarity yang rendah. ini khusus digunakan untuk
menghasilkan tegangan listrik [28].

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik

Prinsip Kerja Turbin Angin


Prisip Kerja Prinsip dasar kerja dari turbin angin adalah mengubah energi
mekanis menjadi energi putar pada kincir, selanjutnya putaran kincir di gunakan
untuk memutar generator yang akhirnya akan menghasilkan listrik Sebenarnya
prosesnya tidak mudah, karena terdapat berbagai macam sub system yang dapat
meningkatkan safety dan efisiensi dari turbin angin yaitu [29] :
1. Gearbox
Alat ini mengubah putaran rendah pada kincir menjadi putaran tinggi.
2. Generator
satu komponen terpenting dalam pembuatan system turbin angin. Generator ini
dapat mengubah energy gerak menjadi energy listrik. Prinsip kerjannya dapat di
pelajari dengan menggunakanteori medan elektromagnetik. Singkatnya,
(mengacu pada salah satu kerja generator). Poros pada generator dipasang
denganmaeterial feromagnetik permanen. Setelah itu disekeliling poros terdapat
stator yang bentuk fisisnya adalah kumparan – kumparan kawat yang membentuk
loop. Ketika poros generator mulai berputar maka akan terjadi perubahan fluks
ini akan menghasilkan tegangan dan arus listrik tertentu. Tegangan dan arus
listrik yang dihasilkan generatorkemudian disalurkan melalui kabel jaringan
listrik yang akhirnya digunakan oleh masyarakat.
3. Rotor Blade
Rotor Blade atau sudu adalah bagian rotor dari turbin angin. Rotor ini menerima
energy kinetik dari angin dan di rubah kedalam energy gerak putar.
4. Tower
Bagian struktur dari turbin angin horizontal yang memiliki fungsi sebagai
struktur utama penopang dari komponen system terangkai sudu poros, dan
generator.

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
Proses Pembangkitan Tenaga Listrik pada PLTB

5.3.5 Alur Kerja PLTB

Prinsip kerja PLTB adalah dengan memanfaatkan energi kinetik angin yang
masuk ke dalam area efektif turbin untuk memutar baling-baling atau kincir angin,
kemudian energi putar ini diteruskan ke generator untuk membangkitkan energi
listrik. Proses pembangkitan tenaga listrik yang biasanya dilakukan adalah dengan
cara memutar generator sinkron sehingga didapatkan tenaga listrik arus bolak-balik
tiga fasa. Tenaga mekanik yang dipakai memutar generator listrik didapat dari turbin
angin atau biasa disebut penggerak mula (primover). Mesin penggerak generator
melakukan konversi tenaga angin yang dihasilkan dari putaran turbin menjadi tenaga
mekanik sebagai penggerak generator listrik dan selanjutnya generator listrik
menghasilkan tenaga listrik.[30]
Secara umum pembangkit tenaga listrik dikelompokan menjadi dua bagian
besar, yaitu pembangkit listrik termis dan pembangkit listrik non termis. Pembangkit
termis mengubah energi panas menjadi energi listrik. Panas dapat dihasilkan oleh
panas bumi, minyak, uap, gas dan lainnya. Sedangkan pada pembangkit non termis
sumber energi penggerak mulanya bukan berupa panas, seperti pada pembangkit
tenaga angin atau yang disebut dengan PLTB.[31]

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
4. PROSEDUR PERCOBAAN

a. Persiapkan alat terlebih dahulu.

b. Kemudian lakukan pengambilan data berupa tegangan dan arus pada


prototype turbin angina dengan bantuan blower.

c. Pengambilan data dilakukan dalam keadaan berbeban dan tidak berbeban


sesuai rangkaian dibawah ini.

RANGKAIAN PENGUKURAN

5.4.1 Rangkaian Pegukuran Tanpa Beban

5.4.2 Rangkaian Pegukuran Dengan Beban


Lab. Mesin-mesin Listrik
Praktikum Mesin-Mesin Listrik

5. DATA HASIL PERCOBAAN

a. Tanpa Menggunakan Beban

Kecepatan
A (m2) ρ (kg/m3) Cp Pin (Watt)
Angin (m/s)
3,5 1,13 1,225 0,593 17,597
4 1,13 1,225 0,593 26,267
4,5 1,13 1,225 0,593 37,400
5 1,13 1,225 0,593 51,304

b. Menggunakan Beban

Kecepatan Pout
A (m2) ρ (kg/m3) Cp Pin (Watt)
Angin (m/s) (Watt)
3,5 1,13 1,225 0,593 17,597 0,639
4 1,13 1,225 0,593 26,267 0,635
4,5 1,13 1,225 0,593 37,400 0,933
5 1,13 1,225 0,593 51,304 1,074

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
6. PENGOLAHAN DATA :

1. Nilai Daya Input

Adapun untuk memperoleh nilai Daya Input menggunakan persamaan dibawah


ini :

1
P¿ = ρ A C p v 3
2

Kecepatan Angin Pin


(m/s) (Watt)

3,5 17,597
4 26,267
4,5 37,400
5 51,304

Perhitungan Nilai Daya Input

a. Saat kecepatan angin 3,5 m/s

1
P¿ = ρ A C p v 3
2
1 kg
P¿ = (1,225 3 )(1,13 m 2 )( 0,593)( 3,53)
2 m
P¿ =17,597 Watt

b. Saat kecepatan angin 4 m/s


1
P¿ = ρ A C p v 3
2
1 kg
P¿ = (1,225 3 )(1,13 m 2 )(0,593)( 4 3)
2 m
P¿ =26,267 Watt

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik

c. Saat kecepatan angin 4,5 m/s


1
P¿ = ρ A C p v 3
2
1 kg
P¿ = (1,225 3 )(1,13 m 2 )( 0,593)(4,53 )
2 m
P¿ =37,400 Watt

d. Saat kecepatan angin 5 m/s


1
P¿ = ρ A C p v 3
2
1 kg
P¿ = (1,225 3 )(1,13 m 2 )( 0,593)(53)
2 m
P¿ =51,304 Watt

2. Nilai Efisiensi Pada Saat Menggunakan Beban

Kecepatan Angin
Pin (Watt) Pout (Watt) Efisiensi (%)
(m/s)

3,5 17,597 0,639 3,631

4 26,267 0,635 2,417

4,5 37,400 0,933 2,495

5 51,304 1,074 2,093

Pout
n generator= × 100 %
P¿

Perhitungan Nilai Efisiensi Generator


a. Saat kecepatan angin 3,5 m/s

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
Pout
n generator= × 100 %
P¿
0,639
n generator= ×100 %
17,597
n generator=3,631 %

b. Saat kecepatan angin 5 m/s


Pout
n generator= × 100 %
P¿
0,635
n generator= ×100 %
26,267
n generator=2,417%

c. Saat kecepatan angin 4,5 m/s


Pout
n generator= × 100 %
P¿
0,933
n generator= × 100 %
37,400
n generator=2,495%

d. Saat kecepatan angin 5 m/s


Pout
n generator= × 100 %
P¿
1,074
n generator= ×100 %
51,304
n generator=2,093%

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
7. TUGAS DAN JAWABAN

1. Carilah data angin per bulan atau per tahun minimal lima data beserta
sumbernya yaitu jurnal/buka dalam satu kelompok cukup 1 jurnal (Jurnal
dimasukkan dalam lampiran). Nilai Daya Output yaitu daya input dikurang
1,0XX (XX= dua angka terakhir NIM kalian) dan Gunakan table seperti DATA
HASIL PENELITIAN.
Pout = Pin – 1,0XX
2. Hitung nilai efisiensi berdasarkan data tersebut ! (Proses Perhitungan masukkan
dalam lampiran)
3. Review Materi (Minimal 1 lembar)

Jawaban :

1. Jurnal yang digunakan


Judul jurnal : Kecepatan Angin Menggunakan Mawar Angin Sebagi Prediktor
Universitas : Teuku Umar
Penulisan : Maidi Saputra, Herri Darsan, Al Munawir
Penerbit : Jurnal Mekanova
Waktu terbit : Oktober 2019
Vol :5
No :2
Link : http://jurnal.utu.ac.id/jmekanova/article/download/1659/1330

Dengan menggunakan data kerapatan angin selama 5 bulan (Januari-Mei)


yang terdapat dalam tabel 4

Pout = Pin – 1,0XX NIM : 03041181823025


Pout = Pin – 1,025

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik

2. Hasil perhitungan nilai efisiensi

Kecepatan A Pout
ρ
Bulan Angin (m2 Cp Pin (Watt) (Pin-1,025)
(kg/m3)
(m/s) ) (Watt)
Januari 5,2 1,13 1,225 0,593 57,709 56,684
Februari 7 1,13 1,225 0,593 140,777 139,725
Maret 5,6 1,13 1,225 0,593 72,078 71,053
April 5 1,13 1,225 0,593 51,303 50,278
Mei 6 1,13 1,225 0,593 88,652 87,627

Tabel nilai efisiensi

Kecepatan Pout
Bulan Pin (Watt) Efisiensi (%)
Angin (m/s) (Watt)
Januari 5,2 57,709 56,684 98,223
Februari 7 140,777 139,725 99,252
Maret 5,6 72,078 71,053 98,577
April 5 51,303 50,278 98,002
Mei 6 88,625 87,627 98,873

3. Pada pratikum 5 membahas mengenai pengenalan pembangkit listrik tenaga


bayu (PLTB). Pada pratikum ini kita membahas mengenai ap aitu PLTB,
Prinsip kerja dari PLTB, Jenis sudu-sudu pada PLTB serta kekurangan dan
kelebihan dari PLTB itu sendri. PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu)
merupakan suatu sistem pembangkit listrik yang sumber energinya berasal
dari energi yang terbarukan yaitu energi angin. Dimana pada sistem PLTB
akan mengonversikan energi angin tersebut menjadi energi mekanik yang
menyebabkan sebuah putaran terjadi pada generator sehingga akan
menghasilkan suatu energi listrik. Pada Proses pengonversian energi mekanik
menjadi energi listrik pada PLTB terbagi menjadi 2 yaitu proses mekanik dan

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
proses elektrik, pada proses mekanik dimana kecepatan angin akan memutar
rotor yang kemudian akan mengubah putaran rendah pada kincir menjadi
putaran tinggi hal ini dilakukan oleh komponen Gear-box. Kincir angin yang
terhubung langsung dengan rotor generator akan menyebabkan rotor generator
juga akan ikut berputar. Sehingga proses berputarnya rotor generator ini
energi listrik oleh generator. Adapun prinsip kerja dari PLTB untuk
menghasilkan listrik dari proses pembangkitan sampi pada konsumen, dimana
kecepatan angin akan memutar kincir angin yang telah terhubung dengan
generator, dari generator inilah akan menghasilkan suatu tegangan yang man
pada umumnya tegangan yang dihasilkan oleh suatu pembangkit sebesar 20 kv
kemudian dinaikan pada trafo step up menjadi 150 kv yang akan di salurkan
pada saluran transmisi dan kemudian tegngan tersebut diturunkan kembali
menggunakan trafo step dwon menjadi tegangan distribusi sebesar 20 kv
dimana tegagan tersut nanti akan diturunakan kembali pada trafo step dwon
yang terdapat pada saluran distribusi sehingga menjadi teagangan rendah 220
V. di Indonesia adalah PLTB Sidrap yang menghasilkan 75 MW. Salah satu
komponen utama pada PLTB adalah turbin angin. Turbin angin terbagi
menjadi 2 jenis berdasarkan arah sumbunya yaitu vertical dan Horizontal.
Vertical axis wind turbine biasanya digunakan di posisi yang tinggi dengan
kecepatan angin yang relatif rendah. Untuk generatornya diletakkan di
permukaan tanah. Vertical axis wind turbine memiliki 2 jenis yaitu savonius
dan darrieus. Horizontal axis wind turbine biasanya digunakan di posisi yang
rendah dengan kecepatan angin yang relatif tinggi. Untuk generatornya
diletakkan di atas permukaan tanah. Untuk biaya pemeliharaannya tentu
VAWT lebih murah dibandingkan dengan HAWT. Adapun kelebihan apabila
menggunakan vertical axis wind turbine yaitu dapat digunakan di daerah
terpencil, sudu dari turbin tidak memerlukan mekanisme pengaturan untuk
mengubah arah sudu dan ukuran yang relatif lebih kecil. Adapun kelebihan
apabila menggunakan horizontal axis wind turbine yaitu dapat digunakan di
daerah yang memiliki kecepatan angin yang sangat kuat. Selanjutnya
perbandingan antara kecepatan turbin terhadap daya listrik. Semakin cepat

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
turbin itu berputar maka daya listrik yang dihasilkan pun juga akan semakin
besar. Namun apabila kecepatan turbin telah mencapai batas maksimum dari
spesifikasi turbine tersebut maka daya akan turun secara drastis yang akan
mengakibatkan turbine tersebut akan rusak dan tidak dapat menghasilkan
listrik. Adapun kekurang dan kelebihan dari PLTB dimana kelebihan dari
PLTB yaitu ramah lingkungan, merupakan suber energi terbarukan, biaya
produksi listrik murah, lahan pembangunan PLTB lebih kecil dibandingan
pembangkit listrik lainnya. Adapun untuk kekurangan dari PLTB sendiri yaitu
sumber angin sulit untuk diprediksi, menciptakan dearu atau sura yang dapat
mengganggu penduduk sekitar PLTB, biaya awal pembangunan mahal, dapat
mengancam ekologi satwa, terutama burung.

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
8. ANALISA HASIL PERCOBAAN
Pada pratikum kali ini membahas mengenai pengenalan pembangkit listrik
tenaga bayu, pada pratikum ini kami mempelajari karakteristik, jenis sistem dan
menentukan nilai P output, P input serta efesiensi dari pembangkit listrik tenaga
bayu. Pada pratikum ini kami menganbil data pertama diman data tersebut dalam
keadaan tanpa beban diman dengan menggunakan parameter-parameter yang yaitu
luas penampang, nilai massa jenis udara, nilai Cp, serta kecepatan angin, yang
mana dalam hal ini memiliki nilai berturut-turut yaitu 1,13 m 2 ; 1,225 kg/m3 ;
0,593 ; dengan nilai kecepatan angin (3,5 m/s; 4 m/s; 4,5 m/s; dan 5 m/s). Dengan
adaanya data tersebut kami melakukan perhitungan untuk nilai outputnya, diman
dalam percobaan pertama kecepatan angin sebesar 3,5 m/s didapatkan nilai daya
input sebesar 17,597 watt, ketika kecepatan angin sebesar 4 m/s didapatkan nilai
daya input sebesar 26,267 watt, Ketika kecepatan angin sebesar 4,5 m/s didapatkan
nilai daya input sebesar 37,4000 watt semetara itu Ketika kecepatan angin sebesar 5
m/s didapatkan nilai daya input sebesar 51,304 watt. Dimana dalam hal ini nilai
daya input untuk keadaan berbeban dan tidak berbeban akan sama. Sedangkan pada
percobaan dua, yaitu menghitung nilai efisiensi pada keadaan menggunakan beban,
saat kecepatan angin 3,5 m/s maka didapatkan nilai efisiensi sebesar 3,631%, saat
kecepatan angin 4 m/s maka didapatkan nilai efisiensi sebesar 2,417%, saat
kecepatan angin 4,5 m/s maka didapatkan nilai efisiensi sebesar 2,495%, dan saat
kecepatan angin 5 m/s maka didapatkan nilai efisiensi sebesar 2,093%. Dari hasil
percobaan di atas dapat diketahui bahwa pada saat kecepatan angin sebesar 5 m/s, `
menghasilkan nilai daya input paling besar dibandingkan pada kecepatan lainnya
yaitu sebesar 51,304 watt serta nilai daya input terkecil yaitu sebesar 17,597 watt
yaitu pada saat kecepatan angin 3,5 m/s. Dimana keadaan tersebut bisa dipengaruhi
oleh bebrapa faktor kecepatan angin yang digunakan lebih besar dibandingkan
dengan nilai parameter yang lain. Sedangkan untuk nilai efisiensi terbesar yaitu saat
kecepatan angin sebesar 3,5 m/s yaitu sebesar 3,631% serta nilai efisiensi terkecil
yaitu sebesar 2,417% yaitu pada saat kecepatan angin 4 m/s. Hal ini disebabkan
karena nilai efisiensi juga dipengaruhi oleh nilai daya output. Selain hal tersebut
terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi daya yang dihasilkan seperti

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
pemilihan jenis baling-baling yang akan digunakan. Dimana ketika PLTB
menggunakan turbin maka akan menghasilkan daya yang lebih kecil dibandingkan
dengan menggunakan turbin horizontal dikarenakan turbin vertikal efisiensinya
lebih kecil dibandingkan dengan turbin horizontal.

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
9. KESIMPULAN
1. Semakin besar kecepatan angin yang dihasilkan sehingga nilai daya input yang
dihasilkan akan semakin besar pula.
2. Selain kecepatan angin,koefisien daya, luas penampang serta massa jenis udara
akan mempengaruhi nilai daya input yang dihasilkan
3. Nilai daya input dan daya output akan mempengaruhi Nilai efisiensi turbin
angin .

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
DAFTAR PUSTAKA

[26] M. R. Fachri and H. Hendrayana, “Analisa Potensi Energi Angin dengan


Distribusi Weibull Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Banda
Aceh,” CIRCUIT J. Ilm. Pendidik. Tek. Elektro, vol. 1, no. 1, pp. 1–8, 2017, doi:
10.22373/crc.v1i1.1377.

[27] R. Yunginger and N. S. Nawir, “Analisis Energi Angin Sebagai Energi Alternatif
Pembangkit Listrik Di Kota Di Gorontalo,” Univ. Negeri Gorontalo, vol. 15, pp.
1–15, 2015.

[28] A. Prasetyo et al., “Studi Potensi Penerapan Dan Pengembangan Pembangkit


Listrik Tenaga Angin Indonesia,” pp. 1–12, 2019.

[29] A. C. Firmansyah, “Pembangkit listrik tenaga angin menggunakan delapan


sudu,” p. 9, 2011.

[30] S. dkk Muslim, Teknik Pembangkit Tenaga Listrik. .

[31] A. N. Afandi, Sistem Tenaga Listrik Operasi Sistem & Pengendalian, 11th ed.
ELTEK, 2013.

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
LAMPIRAN PRAKTIKUM 5

5.1 Lampiran Perhitungan Tugas dan Jawaban

1. Perhitungan Nilai Daya Input


a. Saat kecepatan angin 5,2 m/s pada bulan januari
1
P¿ = ρ A C p v 3
2
1
P¿ = (1,225 kg /m3 )(1,13 m 2)(0,593)(5,23 )
2
P¿ =¿57,709 Watt

b. Saat kecepatan angin 7 m/s pada bulan februari


1
P¿ = ρ A C p v 3
2
1
P¿ = ( 1,225 kg/m 3 ) (1,13 m 2)(0,593)(7 3)
2

P¿ =¿140,777 Watt

c. Saat kecepatan angin 5,6 m/s pada bulan maret


1
P¿ = ρ A C p v 3
2
1
P¿ = (1,225 kg / m3 )(1,13 m 2)(0,593)(5,63 )
2
P¿ =¿72,078 Watt

d. Saat kecepatan angin 5 m/s pada bulan april


1
P¿ = ρ A C p v 3
2
1
P¿ = (1,225 kg /m3 )(1,13 m 2)(0,593)(53 )
2
P¿ =¿51,303 Watt

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
e. Saat kecepatan angin 6 m/s pada bulan mei
1
P¿ = ρ A C p v 3
2
1
P¿ = (1,225 kg / m3 )(1,13 m 2)(0,593)(63 )
2
P¿ =88,652Watt

2. Perhitungan Daya Output


a. Saat kecepatan angin 5,2 m/s pada bulan januari
Pout =P ¿−1,025
Pout =57,709−1,025
Pout =56,684 W

b. Saat kecepatan angin 7 m/s pada bulan februari


Pout =P ¿−1,025
Pout =140,777−1,025
Pout =139,725 W

c. Saat kecepatan angin 5,6 m/s pada bulan maret


Pout =P ¿−1,025
Pout =72,078−1,025
Pout =71,053 W

d. Saat kecepatan angin 5 m/s pada bulan april


Pout =P ¿−1,025
Pout =51,303−1,025
Pout =50,278 W

e. Saat kecepatan angin 6 m/s pada bulan mei


Pout =P ¿−1,025

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
Pout =88,652−1,025
Pout =87,627 W

3. Perhitungan Nilai Efisiensi Generator


a. Saat kecepatan angin 5,2 m/s pada bulan januari
Pout
n generator= × 100 %
P¿
56,684
n generator= ×100 %
57,709
n generator=98,223 %

b. Saat kecepatan angin 7 m/s pada bulan februari


Pout
n generator= × 100 %
P¿
139,725
n generator= ×100 %
140,777
n generator=99,252 %

c. Saat kecepatan angin 5,6 m/s pada bulan maret


Pout
n generator= × 100 %
P¿
71,053
n generator= × 100 %
72,078
n generator=98,577 %

d. Saat kecepatan angin 5 m/s pada bulan april


Pout
n generator= × 100 %
P¿
50,278
n generator= × 100 %
51,303
n generator=98,002 %
e. Saat kecepatan angin 6 m/s pada bulan mei

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
Pout
n generator= × 100 %
P¿
87,627
n generator= ×100 %
88,625
n generator=¿98,873%

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
5.2 Lampiran Jurnal

Jurnal yang digunakan


Judul jurnal : Kecepatan Angin Menggunakan Mawar Angin Sebagi Prediktor
Universitas : Teuku Umar
Penulisan : Maidi Saputra, Herri Darsan, Al Munawir
Penerbit : Jurnal Mekanova
Waktu terbit : Oktober 2019
Vol :5
No :2

Link : http://jurnal.utu.ac.id/jmekanova/article/download/1659/1330

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
5.3 Lampiran Alat

Turbin Angin Horizontal Blower

Kabel Jumper Anemometer

Multimeter

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik

Lab. Mesin-mesin Listrik

Anda mungkin juga menyukai