Anda di halaman 1dari 13

PROJEK PKM

PREPARASI KATALIS Ni-Cr/ZEOLIT ALAM PADA PROSES


PERENGKAHAN LIMBAH PLASTIK MENJADI FRAKSI BENSIN

Dosen Pengampu :

Dr. Ahmad Nasir Pulungan S.Si.,M.Sc

Di Sususn Oleh :

Kelompok 1
Cindy Agnesia (4193510018)
Nadia Givani Sihotang (4193210009)
Nurul Arista (4193210008)
Nurul Ramadhaniyah (4192510005)

Kelas : PSKM19A

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2021
DAFTAR ISI
BAB I ................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ................................................................................................................ 3
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 3
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Kegiatan ...................................................................................................... 4
1.4 Manfaat Kegiatan .................................................................................................... 4
1.5 Luaran .................................................................................................................... 4
BAB II .................................................................................................................................. 5
TINJAUAN TEORITIS ........................................................................................................ 5
BAB 3 ................................................................................................................................... 8
METODE PENELITIAN ...................................................................................................... 8
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................................. 8
3.2. Diagram Alir ........................................................................................................... 9
3.3. Prosedur .................................................................................................................. 9
3.4. Variabel Penelitian ................................................................................................ 10
3.5. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bahan bakar minyak bumi merupakan salah satu kebutuhan utama. Saat ini kebutuhan
bahan bakar semakin meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan
berkembangnya teknologi, akan tetapi cadangan sumber daya minyak bumi yang berasal dari
fosil semakin menipis karena sifatnya yang tidak dapat diperbaharui, maka diperlukan energi
alternatif untuk memecahkan masalah tersebut. Plastik hingga saat ini masih merupakan
bahan yang banyak digunakan oleh kalangan industri maupun rumah. Penggunaan plastik
yang sangat tinggi memunculkan akibat terjadinya penumpukan sampah plastik.
Polypropylene (PP) merupakan plastik polimeryang mudah dibentuk, rumus molekulnya
adalah (CHCH3-CH2-). Perengkahan PP merupakan salah satu cara untuk menangani limbah
plastik PP. Perengkahan merupakan reaksi pemutusan ikatan karbon-karbon (C-C) dari
hidrokarbon rantai panjang dengan berat molekul besar menjadi hidrokarbon rantai pendek
dengan berat molekul yang kecil. Perengkahan ada dua macam yaitu proses perengkahan
menggunakan suhu tinggi(thermal cracking) dan proses perengkahan menggunakan katalis
(Juwono dkk, 2019).

Zeolit adalah salah satu komoditas mineral non logam atau mineral industri multi
guna karena memiliki sifat-sifat fisika dan kimia sebagai penyerap, penukar ion, penyaring
molekul dan sebagai katalisator, sehingga memiliki kemungkinan dapat berfungsi sebagai
katalis dalam reaksi perengkahan (cracking). Perengkahan berkatalis (catalytic cracking)
adalah suatu cara yang digunakan untuk memecah hidrokarbon kompleks menjadi molekul
hidrokarbon yang lebih sederhana (Lestari dkk,2019).

Proses aktivasi zeolit dapat dilakukan dengan metode secara fisika dan kimia.
Aktivasi secara fisika dapat dilakukan dengan cara memperkecil ukuran untuk memperluas
permukaan dan pemanasan pada suhu tinggi. Aktivasi secara kimia dilakukan dengan
penambahan asam yang mengakibatkan terjadinya pertukaran kation dengan H +. Proses
pertukaran ion sering digunakan karena metode ini sangat sederhana, tidak menghasilkan
limbah buangan padat dan dapat dilakukan proses regenerasi dengan cara aktivasi (Aida,
2013).

Eka (2011) melakukan perengkahan sampah plastik jenis polipropilena (PP) dengan
mengimpregnasikan logam Ni pada zeolit alam PT. Brataco Chemika dengan variasi
konsentrasi 4%, 6%, dan 8%. Perengkahan dilakukan dengan reaktor sederhana sistem fixed
bed menggunakan gas nitrogen yang berfungsi sebagai gas pembawa uap polimer. Hasil
konversi terbesar pada temperatur reaksi perengkahan 400°C sebesar 14,84% dengan katalis
Ni 6% (4,76%) dan pada temperatur 450°C sebesar 11% dengan katalis Ni 4% (3,33%). Hasil
konversi pada fraksi bensin masih cukup kecil dan produk perengkahan yang berupa cairan
pada temperatur ruangan akan cenderung memadat. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas
katalis masih rendah dan cepat terdeaktivasi sehingga produk yang diinginkan jumlahnya
masih relatif rendah.
Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka pada penelitian ini pun akan dilakukan
reaksi perengkahan katalitik dengan menggunakan logam transisi Ni dan Cr yang akan
diimpregnasi secara bersamaan (koimpregnasi) pada zeolit alam. Pengembanan dilakukan
dengan mengimpregnasikan logam Ni yang konsentrasinya dibuat tetap, yaitu 4%, sedangkan
logam Cr konsentrasinya divariasikan, yaitu 4%, 6%, dan 8%. Kondisi reaksi perengkahan
katalitik yang digunakan adalah pada temperatur 400 dan 450°C dengan menggunakan aliran
gas N2 sebagai gas pembawa. Uji aktifitas katalis dilakukan terhadap sampah plastik.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang dibahas adalah :
1. Apakah impregnasi logam Ni (konsentrasi tetap) dan Cr (konsentrasi bervariasi)
pada zeolit alam aktif dapat mempengaruhi hasil konversi limbah plastik
menjadi fraksi bensin?
2. Apakah suhu dapat mempengaruhi hasil konversi limbah plastik menjadi fraksi
bensin dengan menggunakan katalis Ni-Cr/Zeolit ?

1.3 Tujuan Kegiatan


Adapun tujuan kegiatan dari penelitian ini adalah :
1. Mempreparasi katalis rengkah yang diimpregnasi logam Ni dan Cr pada zeolit
alam teraktivasi.
2. Menguji aktifitas katalis terhadap konversi limbah plastik jenis polipropilen
(PP) menjadi fraksi bensin dengan variasi suhu dan variasi konsentrasi Cr
(konsentrasi Ni tetap).

1.4 Manfaat Kegiatan


Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Pengurangan sampah plastik melalui perengkahan katalitik diharapkan dapat
dilakukan dengan menggunakan katalis
2. Memberikan alternatif penyediaan bahan bakar dalam skala industri

1.5 Luaran
Luaran yang diharapkan dari Program Kreativitas Mahasiswa ini adalah :
1. Produk Fraksi Bensin
2. Laporan kemajuan
3. Laporan akhir
4. Artikel ilmiah berbasis nasional mengenai ”Preparasi Katalis Ni-Cr/Zeolit
Alam Pada Proses Perengkahan Limbah Plastik Menjadi Fraksi Bensin”
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Katalis
Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi reaksi kimia padasuhu tertentu,
tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri . Suatu katalis berperan
dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis memungkinkan reaksi
berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan
yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi
aktivasi yang lebih rendah. Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk
berlangsungnya reaksi. (Purnami dkk, 2015).
Katalis dapat dibedakan ke dalam dua golongan utama: katalis homogen dan katalis
heterogen. Katalis heterogen adalah katalis yang ada dalam fase berbeda dengan pereaksi
dalam reaksi yang dikatalisinya, sedangkan katalis homogen berada dalam fase yang sama.
Satu contoh sederhana untuk katalisis heterogen yaitu bahwa katalis menyediakan suatu
permukaan di mana pereaksi-pereaksi (atau substrat) untuk sementara terjerap. Ikatan dalam
substrat-substrat menjadi lemah sedemikian sehingga memadai terbentuknya produk baru.
katan atara produk dan katalis lebih lemah, sehingga akhirnya terlepas. (Purnami dkk, 2015).
Katalis homogen umumnya bereaksi dengan satu atau lebih pereaksi untuk
membentuk suatu perantara kimia yang selanjutnya bereaksi membentuk produk akhir reaksi,
dalam suatu proses yang memulihkan katalisnya. (Purnami dkk, 2015).
2.2 Zeolit
Zeolit merupakan suatu mineral yang terdiri atas kristal alumina silikat terhidrasi yang
mengandung kation alkali atau alkali tanah Dallam kerangka tiga dimensi. Ion-ion alkali
tersebut dapat diganti oleh kation lain tanpa merusak struktur zeolit. Pemanfaatan zeolit
umumnya berdasar pada porositas tinggi, muatan di permukaan, keberadaan kation-kation
tukar, serta jumlahnya yang melimpah di alam (Sugiarti dkk, 2017).
Zeolit terbagi atas dua jenis berdasar asalnya yaitu zeolit alam dan zeolit sintetik.
Zeolit sintetis lebih sering digunakan untuk kepentingan komersial dibandingkan dengan
zeolit alam, hal ini dikarenakan keseragaman ukuran partikel dan tingkat kemurnian yang
tinggi pada zeolit sintetis. Keuntungan lainnya struktur zeolit sintetis dapat dibuat sesuai
dengan yang diinginkan. Permasalahan yangterjadi pada penelitian tentang zeolit sintetis saat
ini terletak pada ketersediaan sumber silika dan alumina, serta biaya yang diperlukan untuk
mencari bahan dasar yang bernilai ekonomis dan mudah didapatkan (Sugiarti dkk, 2017).
2.3 Nikel dan Krom
Logam nikel adalah unsur kimia metalik dalam tabel periodik yang memiliki simbol
Ni dengan nomor atom 28 dan memiliki konfigurasi elektron [Ar] 3d84s2. Nikel memiliki
Kromium adalah unsur kimialambang Cr dengan nomor atom 24 dan memiliki konfigurasi
elektron [Ar] 3d54s1. Dalam keadaan sebagai logam murni maupun bentuk teroksidasi,
logam Ni dan Cr dapat memiliki aktivitas katalitik. (Ningrum dkk, 2009).
Kemampuan katalitik logam nikel dan kromium ini dipengaruhi keberadaan elektron
pada orbital d yang berbaur dengan keadaan elektronik orbital s dan p terdekat yang
terdegenerasi. Akibatnya akan timbul keadaan elektronik berenergi rendah dalam jumlah
besar dan adanya orbital kosong yang dapat dimanfaatkan sebagai situs katalitik logam.
(Nigrum dkk, 2009).
Dalam reaksi katalitik, permukaan logam Ni dan Cr (dalam bentuk logam murni
maupun oksidanya) dapat membentuk dan memutuskan ikatan rangkap atau mengatomkan
molekul diatomik seperti H2. Dalam mekanisme reaksi perengkahan hidrokarbon, logam
cenderung berperan dalam proses dehidrogenasi dan dapat membantu meningkatkan hasil
perengkahan karena mekanisme dehidrogenasi memungkinkan terjadinya pemutusan pada
ikatan C-C (Nigrum dkk, 2009).
2.4 Polipropilena
Polipropilena (PP) adalah polimer yang terbentuk dari struktur satuan (monomer)
propilena, dan digolongkan dalam polimer termoplastik atau disebutplastik saja. Plastik
merupakan bahan yang mudah diubah bentuk dengan perlakuan panas. Sifat dari plastik
adalah massa jenis atau densitasnya rendah, tembus cahaya, tidak korosif, dapat didaur ulang,
harganya relatif murah, kurang dapat menghantarkan listrik dan penghantar panasnya kurang
baik (sudirman dkk, 2002).
Monomer propilena diperoleh dari proses fraksinasi minyak mentah (crude oil) yang
merupakan salah satu hasil aktifitas barang tambang dalam negeri, sehingga harganya relatif
murah. Polipropilena mempunyai sifat mekanik kuat, keras, tahan terhadap bahan kimia dan
dapat diberi zat pewarna serta harganya bersaing, sehingga polipropilena dapat dijadikan
pilihan bahan dasar pembuatan komposit berbasis polimer (Sudirman dkk, 2002).
2.5 Perengkahan pp
Perengkahan PP merupakan salah satu cara untuk menangani limbah plastik PP. Perengkahan
merupakan reaksi pemutusan ikatan karbon – karbon (C-C) dari hidrokarbon rantai panjang
dengan berat molekul besar menjadi hidrokarbon rantai pendek dengan berat molekul yang
kecil. Perengkahan ada dua macam yaitu proses perengkahan menggunakan suhu tinggi
(thermal cracking) dan proses perengkahan menggunakan katalis (catalytic cracking)
(Juwono dkk, 2019).
Reaksi perengkahan katalitik adalah suatu reaksi dimana terjadi pemutusan suatu molekul
hidrokarbon yang besar menjadi molekul hidrokarbon yang lebih kecil dengan menggunakan
katalis. Perengkahan ini dilakukan pada temperatur yang realtif lebih rendah jika
dibandingkan dengan reaksi thermal cracking (Setiadi dan Benny, 2006).
2.6 Karakterisasi Katalik
2.6.1 Spektrometri Serapan Atom (SSA)
Spektrometri Serapan Atom (SSA) adalah suatu alat yang digunakan pada metode
analisis untuk penentuan unsur-unsur logam dan metalloid yang pengukurannya berdasarkan
penyerapan cahaya dengan panjang gelombang tertentu oleh atom logam dalam keadaan
bebas. Metode ini sangat tepat untuk analisis zat pada konsentrasi rendah. Teknik ini
mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan metode spektroskopi emisi
konvensional (Sari, 2016).
2.6.2 X-Ray Diffraction (XRD)
X-Ray Diffraction (XRD) merupakan analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi
material kristalit, sebagai contoh identifikasi struktur kristalit (kualitatif) dan fasa (kuantitatif)
dalam suatu bahan dengan memanfaatkan radiasi gelombang elektromagnetik sinar-X. Selain
itu, juga dimanfaatkan untuk mengetahui rincian lain seperti susunan berbagai jenis atom
dalam kristal, kehadiran cacat, orientasi, dan cacat kristal ( Hakim dkk, 2019).
2.6.3 Metode BET
Luas permukaan ditentukan berdasarkan adsorpsi gas pada permukaan padatan.
Teori yang digunakan adalah berdasarkan teori BET dengan persamaan isotermis sebagai
berikut :

𝑃/𝑃0 1 (𝐶 − 1). 𝑃/𝑃0


= +
𝑃 𝑉𝑚 . 𝐶 𝐶 . 𝑉𝑚
[𝑣 (1 − 𝑃0)]

P = tekanan adsorbat
P0 = tekanan uap jenuh adsorbat
V = volume gas yang teradsorbsi
Vm = volume gas yang teradsorsi membentuk monolayer

Pada P/P0 = 0, akan diperoleh Vm = 1/ I + S, dimana I adalah intersep dan S adalah slope
(kemiringan).
Teori BET menyatakan bahwa permukaan padatan tidak akan tertutup secara
sempurna selama tekanan uap jenuh belum tercapai. Tetapan C berhubungan dengan panas
adsorpsi. Harga Vm dan C dapat dihitung dari slope kurva yang dibuat dengan menggunakan
persamaan berikut :
𝑃/𝑃0
𝑣𝑠. 𝑃/𝑃0
𝑃
[𝑉 (1 − 𝑃0)]
BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


Waktu Penelitian akan dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan di Laboratorium Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Menggunakan
Plastik polimer atau polipropena yang berupa wadah plastik bekas atau botol plastik bekas.
Alat akan dibeli di CV Karya Agung yang bertempat di Jalan Williem Iskandar Kecamatan
Percut Sei Tuan, Sumatera Utara. Bahan akan dibeli di Toko Kimia Medan yang bertempat di
Jalan Sutomo Kecamatan Medan Timur, Sumatera Utara.

3.1.1 Alat dan Bahan


No. Nama Alat Spesifikasi
1. Mortar-Alu Berbahan porselin

2. Ayakan dan Mesin Ukuran 100 dan 150 mesh


Ayakan
3. Labu Erlenmeyer Berukuran 250 ml
4. Corong Buchner Berbahan kaca berukuran 250 mL
5. Batang Pengaduk Berbahan Kaca dan Plastik
6. Beaker Plastik Ber ukuran 50ml – 250 ml, berbahan plasik
7. Gelas Ukur Plastik Berukuran 10ml – 250 ml berbahan plastik
8. Pompa Vakum Rocker 410
9. Oven Oven Lab UN110
10. 1 Set Alat Refluks Refluks 500 ml
11. Labu Leher 3 Berbahan Kaca
12. pH-Meter PH-meter digital
13. Termometer Hermometer AMT205
14. Indikator universal Indikator pH berisi larutan dari beberapa
senyawa
15. Desikator Desikator vacum
16. Piper Volume Bervolume 25 ml dan 50ml

No. Nama Bahan Spesifikasi


1. Katalis Zeolit Alam Berbentuk padat berwarna
2. Asam Klorida (HCl 3%) Cairan tidak berwarna
3. Asam Fluorida (HF 48%) Cairan tidak berwarna dan sangat korosif
4. Kromium (III) Nitrat Serbuk padatan biru
Nonahidrat
(Cr(NO3)3.9H2O)
5. Nikel (II) Nitrat Serbuk padatan hijau
Heksahidrat
(Ni(NO3)2.6H2O)
6. Amonium Klorida Cairan asam lemah tidak berwarna
(NH4Cl 1M)
7. Gas Nitrogen Berupa gas tidak berbau, tidak berwarna, dan
bersifat inert
8. Hidrogen Tidak berwarna, tidak berbau, dan bersifat
non-logam
9. Nitrogen cair Bening tidak berwarna, dan tidak berbau
10 Limbah Plastik Polimer Limbah botol plastik yang sudah di bersihkan
dan dipotong kecil-kecil

3.2. Diagram Alir

Persiapan Alat Aktivasi Zeolit Aktivasi Zeolit


dan Bahan secara Fisika secara Kimia

Preparasi Reaksi Reaksi


Katalis Ni- Perengkahan Perengkahan
Cr/Zeolit Termal Katalik

3.3. Prosedur
3.3.1 Aktivasi Zeolit
3.3.1.1 Aktivasi Zeolit Secara Fisika
Zeolit alam (ZA) digerus dengan menggunakan alu-mortar, lalu disaring dengan
mesin ayak hingga diperoleh ukuran 100 mesh. Selanjutnya, ZA yang telah memiliki ukuran
seragam tersebut (100 mesh) dicuci dengan akuades, lalu disaring dengan menggunakan
corong Buchner. Jika air cucian sudah terlihat cukup jernih, maka ZA tersebut dikeringkan
dengan oven pada suhu 120°C selama 24 jam.

3.3.1.2 Aktivasi Zeolit Secara Kimia


ZA yang telah kering direndam dalam larutan HF 1% selama 10 menit, lalu dicuci
dengan akuabides hingga pH berkisar 5-6. ZA dicuci dengan HCl 3M dan direfluks pada
suhu 80°C selama 1 jam dengan pengadukan selama selang 10-15 menit. Hasil refluks
didekantasi dan larutannya dibuang. Endapan ZA dicuci dengan akuades hingga pH berkisar
5-6, lalu dikeringkan dengan oven pada suhu 120°C hingga beratnya konstan.

ZA yang telah kering selanjutnya direndam dengan NH4Cl 1M dalam labu bulat dan
direfluks pada suhu kisaran 70°C selama 2 jam. Refluks dilakukan hingga 7 kali. Hasil
refluks didingginkan dan dicuci dengan akuades hingga pH berkisar 5-6. Selanjutnya, ZA
dikeringkan dalam oven selama 3 jam pada suhu 120°C, dikalsinasi pada suhu 500°C selama
5 jam, dihidrotermal pada suhu kalsinasi selama 5 jam, dan dioksidasi pada suhu 400°C
selama 2 jam. Sampai tahap ini ZA telah aktif dan diberi label ZAA.

3.3.1.3 Preparasi Katalis Ni-Cr/Zeolit


ZAA dibagi menjadi 3 bagian masing-masing sebanyak 15 gram, ditaruh pada cawan
penguap, dan diberi label (A, B, dan C). Masing- masing bagian direndam dalam larutan
garam nikel dan kromium dengan komposisi Ni 4% - Cr 4% pada wadah A, Ni 4% - Cr 6%
pada wadah B, dan Ni 4% - Cr 8% pada wadah C dan dipanaskan pada suhu 70-80°C selama
3 jam sambil diaduk perlahan-lahan. Selanjutnya ZAA dikeringkan dengan oven pada suhu
120°C, lalu dikalsinasi pada suhu 500°C selama 5 jam. Setelah itu, ZAA dioksidasi pada suhu
400°C selama 2 jam, lalu direduksi pada suhu kalsinasi selama 2 jam. Katalis kombinasi
logam- zeolit diberi label katalis A (pada konsentrasi logam Ni 4% - Cr 4%), katalis B (pada
konsentrasi logam Ni 4% - Cr 6%), dan katalis C (pada konsentrasi logam Ni 4% - Cr 8%).
3.3.2 Reaksi Perengkahan
3.3.2.1 Perengkahan Termal
Sampah plastik jenis polipropilen dari wadah air mineral dipotong kecil-kecil, lalu
dimasukkan ke dalam unit evaporator sebanyak 6 gram, sedangkan unit perengkahan
dibiarkan kosong (tanpa katalis). Aliran gas nitrogen dipastikan mengalir konstan dengan
kecepatan aliran berkisar 10 mL per menit, lalu suhu unit evaporator dan unit perengkahan
diatur hingga mencapai 450°C. Waktu reaksi adalah 30 menit dari suhu reaksi tercapai. Hasil
perengkahan (produk) berupa cairan ditampung dan dianalisis dengan menggunakan
instrumen analisis GC-FID (Gas Chromatography- Flame Ionized Detector) untuk
mengetahui distribusi hidrokarbon hasil perengkahan.

3.3.2.2 Perengkahan Katalitik


Sampah plastik jenis polipropilen dari wadah air mineral dipotong kecil-kecil, lalu
dimasukkan ke dalam unit evaporator sebanyak 6 gram. Katalis sebanyak 2 gram dimasukkan
ke dalam unit perengkahan. Memastikan aliran gas nitrogen mengalir konstan dengan
kecepatan aliran berkisar 10 mL per menit, lalu suhu unit perengkahan diatur hingga
mencapai suhu reaksi (400 dan 450°C), sedangkan suhu pada unit evaporator dibuat tetap,
yaitu 450°C. Waktu reaksi adalah 30 menit dari suhu reaksi tercapai. Hasil perengkahan
(produk) berupa cairan ditampung dan dianalisis dengan menggunakan instrumen analisis
GC-FID (Gas Chromatography- Flame Ionized Detector) untuk mengetahui distribusi
hidrokarbon perengkahan.

3.4. Variabel Penelitian


Adapun variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Variabel Bebas
Variabel bebas (independent variabel) adalah variabel yang mempengaruhi
variabel terikat (dependent). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
pengimpregnasian logam Ni yang konsentrasinya dibuat tetap, yaitu 4%, sedangkan
logam Cr konsentrasinya divariasikan, yaitu 4%, 6%, dan 8%.
b) Variabel Terikat
Variabel terikat (dependent) adalah variabel yang dipengaruhi variabel bebas
(independent). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Kondisi reaksi
perengkahan katalitik yang digunakan pada temperatur 400 dan 450°C dengan
menggunakan aliran gas N2 sebagai gas pembawa. Uji aktifitas katalis dilakukan
terhadap sampah plastik
c) Variabel Pengganggu
Variabel pengganggu (intervening variabel) adalah variabel yang ikut
mempengaruhi penelitian dan harus dikendalikan. Variabel pada penelitian ini
adalah Preparasi, karakterisasi, dan reaksi perengkahan.

3.5. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji
karakterisasi. Uji karakterisasi dilakukan di Laboratorium Kimia Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Uji
karakterisasi bertujuan untuk mengetahui karakteristik katalis Ni-Cr/Zeolit alam
padaproses perengkahan limbah plastik menjadi fraksi bensin.
3.5.1 Teknik Analisis Data
Data hasil penelitian akan dilakukan analisis data berupa uji karakterisasi
dengan XRD, uji karakterisasi dengan BET, uji karakterisasi dengan AAS, uji
karakterisasi dengan adsorpsi amonia.
3.5.2 Luaran dan Indikator Capaian
No. Kegiatan Luaran Indikator Pecapaian
1. Menyiapkan alat Mengetahui bagaimana Mampu menyiapkan
dan bahan cara menyiapkan alat dan alat dan bahan dengan
bahan dengan baik dan baik dan benar
Benar
2. Aktivasi zeolit Mengetahui bagaimana Mampu melakukan
secara visika proses pengaktivasi zeolit proses penyaringan
secara fisika, dengan ayakan 100
menghasilkan Zeolit Alam mesh
Kering berukuran 100
mesh
3. Aktivasi zeolit Mengetahui bagaimana Mampu merefluks,
secara kimia cara mengaktifkan zeolit mendekantasi,
alam, dan menghasilkan mengeringkan
zeolit alam yang telah aktif menggunakan oven,
dengan label ZAA dan mengkalsinasi.
4. Preparasi katalis Ni- Mengetahui bagaimana Mampu melakukan
Cr/Zeolit cara memnyiapkan preparasi
katalis dengan variasi
konsentrasi Cr
5. Reaksi Perengkahan Mengetahui cara Mampu melakukan
Termal melakukan prerengkahan prerengkahan thermal
thermal (tanpa Katalis)
6. Reaksi Perengkahan Mengetahui cara Mampu melakukan
katalik melakukan prerengkahan prerengkahan katalik
katalik (dengan Katalis)
DAFTAR PUSTAKA
Aida,N,N. (2013). Aktivasi Zeolit Secara Fisika dan Kimia Untuk Menurunkan Kadar
Kesadahan (Ca dan Mg) Dalam Air Tanah. J Kimia Kemasan, 35 (1): 58-64

Eka, Fransisca. (2011). Pembuatan katalis Ni/zeolit untuk reaksi perengkahan katalitik
limbah plastik menggunakan fixes bed reactor. Semarang : Universitas Diponegoro

Hakim, L. Dirgantara, M. Nawir, M. (2019). Karakterisasi Struktur Material Pasir Bongkahan


Galian Golongan C Dengan Menggunakan X-Ray Difraction (X-RD) Di Kota
Palangkaraya. Jurnal Jejaring Matematika dan Sains. 1(1) : 44 – 51

Juwono, H. Ismada, S. Sujadmiko, M, A, T. Fauziah, L. Ayyun, I, Q. (2019). Konversi


Katalitik Limbah Plastik Polipropilen dengan Katalis Silica Alumina Keramik
Menghasilkan Bahan Bakar Alternative Fraksi Hidrokarbon. Jurnal Ilmu Dasar. 2(2) :
83 – 88.

Lestari,S.,Sundaryono,A.,Elvia,R. (2019). Preparasi dan Karakterisasi Katalis Mo-Ni/HZ


dengan Metode Impregnasi untuk Cracking Katalitik Minyak Limbah Cair
Pengolahan Kelapa Sawit menjadi Bahan Bakar Nabati. Jurnal Pendidikan Dan Ilmu
Kimia. 3(1): 91-97

Ningrum, N, S. Suganal. Prijono, H. (2009). Pengkajian Pengaruh Penambahan Nikel Dan


Krom Pada Katalis Berbasis Besi Untuk Pencairan Batubara. Jurnal Teknologi
Mineral dan Batubara. 5(3) : 131 – 137.

Purnami. Wardana, I. Veronika, K. (2015). Pengaruh Pengunaan Katalis Terhadap Laju Dan
Efisiensi Pembentukan Hidrogen. Jurnal Rekayasa Mesin. 6(1) : 51 – 59.

Sari, R, K. (2016). Potensi Mineral Batuan Tambang Bukit 12 Dengan Metode XRD, XRF
Dan AAS. Jurnal Eksakta. 2(17) : 13 – 23.

Setiadi. Benny, A, W. (2006). Kinerja Katalis Zeolit Sintetik ZSM-5 – Al2 O3 dalam Reaksi
Perengkahan Minyak Sawit Menjadi Hidrokarbon Fraksi Gasoline. Jurnal Zeolit
Indonesia. 5(2) : 89 – 95.

Sudirman. Aloma, K, K. Gunawan, I. Handayani, A. Hertinvyana, E. (2002). Sintesis Dan


Karakterisasi Komposit Polipropilena/Serbuk Kayu Gergaji. Jurnal SainsMateri
Indonesia. 4(1) : 20 – 25.

Sugiarti, S. Charlena. Aflakhah, N, A. (2017). Zeolit Sintetis Terfungsionalisasi 3-


(Trimetoksisilil) – 1 - Propantiol sebagai Adsorben Kation Cu(II) dan Biru Metilena.
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Ilmu Kimia. 3(1) : 11 – 19.

Anda mungkin juga menyukai