PENDAHULUAN
hubungan ini terjalin tidak lepas dari kebijakan luar negeri Indonesia yang
bebas dan aktif dalam memandang konstelasi politik internasional pada masa
Tiongkok sangat dinamis, ketika terjadi peristiwa G30S PKI di Indonesia pada
tahun 1965, pemerintah Orde Baru yang dipimpin oleh Presiden Soeharto
pembunuhan2.
1
Rini Utami, “Hubungan Indonesia-Tiongkok: dari Soekarno hingga Jokowi”,
Antara.news, Senin, 13 April 2015, https://www.antaranews.com/berita/490460/hubungan-
indonesia-tiongkok-dari-soekarno-hingga-jokowi. Diakses 2 Maret 2018, pukul 20.30 WIB.
2
Dani Hamdani, “Membuka Tabir: China dalam Pusaran G30SPKI”, Gatra.news, Senin,
5 Oktober 2015, https://www.gatra.com/rubrik/fokus-berita/167915-china-dalam-pusaran-g30s,
Diakses 2 Maret 2018, pukul 21.00 WIB
1
2
Megawati yang menjadikan tahun baru Imlek atau tahun baru Tiongkok
sebagai hari libur nasional semakin memberi tanda bahwa hubungan Indonesia
dan Tiongkok telah harmonis kembali serta menjadi awal baru kerjasama yang
strategis antara kedua negara pada tahun 2004 dan kemudian ditingkatkan
proyek yang mencuri perhatian publik adalah Proyek Kereta Cepat Jakarta-
3
Lidya Christin Sinaga, 2013, Enam Dekade Hubungan Diplomatik Indonesia‐China
dalam Dinamika Politik, Pertahanan-Keamanan dan Ekonomi di Asia Tenggara, Jakarta: LIPI
Press, hal. 2‐7.
3
Gedung Merdeka, Bandung. Kedekatan ini makin terasa jelas, ketika para
Amerika Serikat (AS) sejak Perang Dunia II, pada 2014 GDP (Gross
GDP sebesar US$ 18.125 milyar, ini pertama kalinya dalam sejarah ekonomi
4
Maikel Jefriando, “Era Jokowi, Indonesia-Cina Makin Mesra”, Detikfinance, Senin, 13
Juli 2015, https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-2967104/era-jokowi-indonesia-china-
makin-mesra, Diakses 3 Maret 2018, pukul 13.00 WIB.
5
Umar Suyadi Bakry, 2016, Metode Penelitian Hubungan Internasional, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, hal. 246.
4
Dalam setiap pembangunan itu terdapat campur tangan dan bantuan dari
negara lain yang dianggap dan patut dalam memberikan baik itu bantuan
secara riil maupun secara Financial Investment atau Loan. Kerjasama yang
6
Sigit Setiawan, 2012, Asean-China FTA: Dampaknya terhadap Ekspor Indonesia dan
Cina, Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, Vol. 6, No. 2 Desember 2012, hal.18.
7
Departemen Keuangan Indonesia, “Rekomendasi Kebijakan Infrastruktur”, dalam
http://www.perpustakaan.depkeu.go.id, Diakses 7 Maret 2018, pukul 19.30 WIB.
5
baik telah dilakukan oleh Indonesia dan Cina dalam penanaman investasi
sebesar Rp. 1.000 Triliun. APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah)
Rp. 500 Triliun, Asuransi dan Dana Pensiun Rp. 60 Triliun, serta lembaga
pembiayaan infrastruktur sebesar Rp. 500 Triliun, ada financial gap sebesar
8
Eudia Monica Sri hadi, 2013, “Investasi China dalam Bidang Infrastruktur di Jawa
Barat”, Vol 1, No 2, 2013, hal. 492.
9
Kementerian Luar Negeri Indonesia, “Program Pengembangan 5 Tahun antara
Indonesia-China untuk Kerjasama di Bidang Ekonomi dan Perdagangan”, dalam
http://treaty.kemlu.go.id, Diakses 9 Maret 2018, pukul 22.00 WIB.
6
Rp. 4000 Triliun yang harus dipenuhi dari sumber pendapatan lain agar
melibatkan partisipasi dari pihak swasta yang kemudian dikenal dengan skema
KPS (Kerjasama Pemerintah dan Swasta) atau juga dikenal dengan PPP
regulasi antara lain Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 67 Tahun 2005 jo.
Perpres Nomor 13 Tahun 2010 jo. Perpres Nomor 56 Tahun 2011 jo. Perpres
Nomor 66 Tahun 2013 yang mengatur pola, bentuk dan ketentuan pelaksanaan
10
Biro Riset BUMN Lembaga Management Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Indonesia (LM‐FEB UI), MODEL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR: INDONESIA DAN
NEGARA LAIN dalam https://lmfeui.com/data/26%20juli%202016%20MODEL%20
PEMBIAYAAN%20INFRASTRUKTUR%20INDONESIA%20DAN%20NEGARA%20LAIN.pd
f, Diakses 9 Maret 2018, pukul 14.22 WIB.
11
Lidya Christin Sinaga, Op. Cit., hal.13.
7
kepada pemerintah12.
di antara dua negara. Salah satu yang menjadi highlight mengenai kerjasama
142,3 km.
Miliar atau sekitar Rp 78,6 Triliun oleh PT Kereta Cepat Indonesia Cina
12
Muhammad Yamin, 2017, “Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung sebagai
Mercusuar Hubungan Indonesia-Tiongkok”, Jurnal Politik Profetik, Volume 5, No. 2 Tahun 2017,
hal. 103.
13
Eduardo Simoragkir, “Pinjaman Proyek Kereta Cepat JKT-BDG Tak Kunjung Cair,
Kenapa?”, Detikfinance, Selasa, 30 Januari 2018, https://finance.detik.com/ infrastruktur/3841203/
pinjaman-proyek-kereta-cepat-jkt-bdg-tak-kunjung-cair-kenapa Diakses 10 Maret 2018, pukul
20.20 WIB.
8
konsorsium yang diberi nama PT. Kereta Cepat Indonesia China (KCIC)
Jakarta-Bandung14.
sebagai kota yang sangat dinamis dalam mobilitas pergerakan manusia yang
terus meningkat dari tahun ke tahun, selain itu dengan adanya pembangunan
baik dan cepat dibuktikan dengan beberapa proyek strategis dan kerjasama
14
Andylala Waluyo, “BUMN Indonesia, China Resmikan Kerjasama Pembangunan
Kereta Cepat” VOA Indonesia, Jum’at, 16 Oktober 2015. https://www.voaindonesia.com/a/
konsorsium-bumn-indonesia-jalin-kerjasama-denganchina-bangun-kereta-cepat/3009880.html,
Diakses 13 Maret 2018, pukul 20.15 WIB.
15
Estu Suryowati, “Sembilan Proyek Infrastruktur Khusus ditawarkan ke Cina”,
Kompas.com, Senin, 9 Mei 2016, https://ekonomi.kompas.com/read/2016/05/09/162843826/
Sembilan.Proyek.Infrastruktur.Khusus.Ditawarkan.ke.China, Diakses 13 Maret 2018, pukul 22.00
WIB.
9
Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan China Railway International Co.
Menariknya, proyek ini akan didanai dari pinjaman luar negeri sebesar
75% atau setara dengan Rp 50,8 Trilyun dari Bank Development China
(BDC). Mengingat BUMN adalah badan usaha yang dikelola dan dibiayai
Atas dasar itulah penelitian hukum ini disusun dengan judul: Tinjauan
16
VOA Indonesia, Op. CIt.
10
B. Rumusan Masalah
tujuan yang hendak ditempuh; tujuan objektif dan subjektif. Tujuan objektif
menjelaskan apa yang akan dituju melalui proses penelitian ini secara umum,
baik untuk digunakan dalam lingkup yang lebih besar untuk menyelesaikan
sebuah permasalahan, ataukah terdapat tujuan umum yang lain. Dari tujuan
inilah dapat diketahui metode dan teknik penelitian yang cocok untuk dipakai
yang lebih spesifik; artinya bagi penulis, tujuan apa yang dikejar dalam proses
1. Tujuan Objektif
2. Tujuan Subyektif
17
M. Subana dan Sudrajat, 2001, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, Bandung: CV. Pustaka
Setia, hal. 7.
11
pada khususnya.
1. Manfaat Teoritis
lembaga negara;
hari.
12
2. Manfaat Praktis
D. Kerangka Pikiran
E. Metode Penelitian
hukum dan adakah norma yang berupa perintah atau larangan itu sesuai
dengan prinsip hukum, serta apakah tindakan seseorang sesuai dengan norma
hukum dilakukan untuk memecahkan isu hukum yang dihadapi. Akan tetapi
dalam hal ini bukan sekedar menerapkan aturan yang ada, melainkan juga
penciptaan hukum semacam itu adalah prinsip hukum yang pada dasarnya
18
Peter Mahmud Marzuki, 2005, Penelitian Hukum, Surabaya: Prenedia Press, hal. 47.
19
Ibid., hal. 48.
14
1. Jenis Penelitian
penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka yang
atauran hukum sesuai norma hukum dan adakah norma yang sesuai
perintah atau larangan itu sesuai dengan prinsip hukum, serta apakah
2. Sifat Penelitian
20
Ibid., hal. 55-56.
21
Ibid., hal. 47.
22
Ibid., hal. 59.
15
3. Pendekatan Penelitian
Bahan hukum primer yang menjadi bahan penulisan hukum ini adalah
sebagai berikut:
26
Ibid., hal. 183.
27
Ibid.
17
hukum ini.
metode silogisme yang menggunakan pola pikir deduktif. Dalam pola pikir
deduktif ini terdapat dua premis untuk membangun analisis terhadap isu
hukum yaitu premis mayor yang merupakan aturan hukum yang berlaku
dalam premis minor yang merupakan fakta hukum atau kondisi empiris
F. Sistematika Skripsi
Hasil penelitian ini akan disusun dalam format 4 (empat) bab untuk
kerja sama dan pembiayaan Proyek Keret Api Cepat Jakarta-Bandung dari
28
Peter Mahmud Marzuki, Op. Cit., hal. 89-90
18