Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI MANUSIA

KEGIATAN KE 4
SUSUNAN ANATOMI PADA SISTEM
PENCERNAAN MAKANAN MANUSIA

NAMA : RIFKY
NIM : 2005016047
PRODI : PENDIDKAN BIOLOGI
KELOMPOK : 1 (SATU)

LABORATORIUM PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2021
BR47AM

Kegiatan ke 4
Susunan Anatomi Pada Sistem Pencernaan Makanan Manusia

A. Tujuan Kegiatan
Mahasiswa dapat mengidentifikasi struktur sistem pencernaan pada
manusia

B. Kajian Pustaka
1. Pengertian Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan manusia adalah sistem yang terdiri dari organ-
organ pencernaan yang berfungsi untuk mencerna makanan pada tubuh
manusia diantaranya adalah mulut, esofagus, lambung, pankreas, hati,
empedu, usus halus, usus besar, dan anus (Juannita, 2017: 76).
Secara umum, pencernaan dibagi menjadi pencernaan secara mekanik
dan pencernaan secara kimiawi. Pencernaan secara mekanik, adalah
proses pengubahan makanan dari bentuk kasar menjadi bentuk kecil atau
halus. Proses ini dilakukan dengan menggunakan gigi di dalam mulut.
Sedangkan Pencernaan secara kimiawi, adalah proses perubahan
makanan dari zat yang kompleks menjadi zat-zat yang lebih sederhana
dengan enzim, yang terjadi mulai dari mulut, lambung, dan usus. Enzim
adalah zat kimia yang dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi mempercepat
reaksi-reaksi kimia dalam tubuh. Proses pencernaan makanan pada
manusia melibatkan alat-alat pencernaan makanan. Alat-alat pencernaan
makanan pada manusia adalah organ organ tubuh yang berfungsi
mencerna makanan yang kita makan. Alat pencernaan makanan
dibedakan atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan (Ramlawati,
2017: 2)
Dalam hal pengajaran biologi, topik "Sistem pencernaan" berguna
dalam mempelajari sistem dan mata pelajaran lain. Mempelajari setiap
BR47AM

sistem memainkan peran penting dalam mempelajari sistem lain (Arzu,


2020: 148).
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut
sampai anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk
menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi,
menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian
makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut
dari tubuh. Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring),
kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem
pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran
pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.Berikut urutan
sistem pencernaan manusia yang dijelaskan mulai dari sistem pencernaan
dan fungsinya, penjelasannya serta sistem pencernaan manusia beserta
gambarnya secara berurutan mulai dari mulut hingga anus
(Wahyuningsih, 2017: 92).
Makanan yang kita makan tidak dapat langsung diserap dan
digunakan oleh tubuh kita melainkan harus dicernakan terlebih dahulu
oleh organ-organ pencernaan. Terdapat 2 jenis proses pencernaan
makanan yaitu pencernaan mekanis dan pencernaan kimiawi. Pencernaan
mekanis merupakan suatu proses yang melibatkan organ-organ
pencernaan sedangkan pencernaan kimiawi adalah suatu proses yang
melibatkan kalenjar-kalenjar pencernaan (Anisa, dkk., 20: 184).
2. Organ-organ sistem pencernaan
a. Mulut
Mulut merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan
dan air. Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan.
Bagian dalam dari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan
dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah.
Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan pahit.
Makanan dipotongpotong oleh gigi depan (incisivus) dan di kunyah
oleh gigi belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil
BR47AM

yang lebih mudah dicerna. Ludah dari kelenjar ludah akan


membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan
enzimenzim pencernaan dan mulai mencernanya. Ludah juga
mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah
protein dan menyerang bakteri secara langsung. Kelenjar air liur
mengandung enzim amilase (ptialin) yang berfungsi untuk mencerna
polisakarida (amilum) menjadi disakarida (Wahyuningsih, 2017: 92).
Lidah merupakan suatu massa otot lurik yang diliputi oleh
membran mukosa. Serabutserabut otot satu sama lain saling
bersilangan dalam 3 bidang, berkelompok dalam berkasberkas,
biasanya dipisahkan oleh jaringan penyambung. Pada permukaan
bawah lidah, membran mukosanya halus, sedangkan permukaan
dorsalnya ireguler, diliputi oleh banyak tonjolan-tonjolan kecil yang
dinamakan papilae. Papilae lidah merupakan tonjolan-tonjolan epitel
mulut dan lamina propria yang diduga bentuk dan fungsinya berbeda
(Wahyuningsih, 2017: 93).
b. Tenggorokan (faring)
Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan.
Didalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu kelenjar
limfe yang banyak mengandung kelenjar limfosit dan merupakan
pertahanan terhadap infeksi, disini terletak persimpangan antara jalan
nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan
rongga hidung, di depan ruas tulang belakang. Keatas bagian depan
berhubungan dengan rongga hidung, dengan perantaraan lubang
bernama koana, keadaan tekak berhubungan dengan rongga mulut
dengan perantaraan lubang yang disebut ismus fausium
(Wahyuningsih, 2017: 94).
c. Kerongkongan (Esophagus)
Kerongkongan merupakan saluran penghubung antara mulut
dengan lambung. Melalui kerongkongan makanan didorong masuk
ke dalam lambung dengan gerak peristaltik. Makanan hanya
BR47AM

membutuhkan waktu 6 detik untuk sampai ke dalam lambung


dari mulut (Runtulatu, 2015 :2)
Kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang
dilalui sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam
lambung. Sering juga disebut dengan esofagus(dari bahasa Yunani).
Panjang kerongkongan ± 20 cm dan lebar ± 2 cm. Organ ini berfungsi
untuk menghubungkan mulut dengan lambung. Makanan berjalan
melalui kerongkongan dengan menggunakan proses peristaltik. Gerak
peristaltik kerongkongan meliputi gerakan melebar, menyempit,
bergelombang, dan meremas-remas agar makanan terdorong ke
lambung. Di kerongkongan, zat makanan tidak mengalami
pencernaan. Esofagus bertemu dengan faring pada ruas ke-6 tulang
belakang. Menurut histologi, Esofagus dibagi menjadi tiga bagian,
yaitubagian superior (sebagian besar adalah otot rangka),bagian
tengah (campuran otot rangka dan otot halus), danbagian inferior
(terutama terdiri dari otot halus) (Wahyuningsih, 2017: 94-95).
d. Lambung
Menurut Wahyuningsih (2017: 95-96) Lambung merupakan organ
otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang keledai.
Lambung dibagi menjadi tiga daerah, yaitu sebagai berikut.
1) Kardiak,yaitu bagian lambung yang paling pertama untuk tempat
masuknya makanan dari kerongkongan (esofagus).
2) Fundus, yaitu bagian lambung tengah yang berfungsi sebagai
penampung makanan serta proese pencernaan secara kimiawi
dengan bantuan enzim.
3) Pilorus, yaitu bagian lambung terakhir yang berfungsi sebagai
jalan keluar makanan menuju usus halus.
Menurut Wahyuningsih (2017: 95-96) Sel-sel yang melapisi
lambung menghasilkan 3 zat penting, yaitu sebagai berikut :
1) Lendir. Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh
asam lambung. Setiap kelainan pada lapisan lendir ini, bisa
BR47AM

menyebabkan kerusakan yang mengarah kepada terbentuknya


tukak lambung.
2) Asam klorida (HCl). Asam klorida menciptakan suasana yang
sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin guna memecah protein.
Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai
penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai
bakteri.
3) Prekursor pepsin. Pepsinmerupakan enzim yang memecahkan
protein
e. Usus halus (Usus kecil)
Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan
yang terletak di antara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya
akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati
melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi
isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan
makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil
enzim yang mencerna protein, gula dan lemak (Wahyuningsih, 2017:
96).
Menurut Wahyuningsih (2017: 97) usus halus dibagi menjadi tiga
yaitu:
1) Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus
yang terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke usus
kosong (jejunum). Nama duodenum berasal dari bahasa Latin
duodenum digitorum, yang berarti dua belas jari.Bagian usus dua
belas jari merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai
dari bulbo duodenale dan berakhir di ligamentum Treitz. Usus dua
belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus
seluruhnya oleh selaput peritoneum.
2) Usus kosong atau jejunum (terkadang sering ditulis yeyunum)
adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua belas jari
(duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Jejunum diturunkan
BR47AM

dari kata sifat jejune yang berarti “lapar” dalam bahasa Inggris
modern. Arti aslinya berasal dari bahasa Latin, jejunus, yang
berarti “kosong”. Pada orang dewasa, panjang seluruh usus halus
antara 2-8 meter, di mana 1-2 meter adalah bagian usus kosong.
Usus kosong dan usus penyerapan digantungkan dalam tubuh
dengan mesenterium.
3) Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus
halus. Pada sistem pencernaan manusia) illeum memiliki panjang
sekitar 2-4 meter dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dan
dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8
(netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan
garam-garam empedu
f. Usus besar (Colon)
Usus besar merupakan kelanjutan dari usus halus yang memiliki
tambahan usus yang berupa umbai cacing (appedix). Usus besar
terdiri dari tiga bagian yaitu bagian naik (ascending), mendatar
(tranverse), dan menurun (descending). Pada usus besar tidak terjadi
pencernaan. Semua sisa makanan akan dibusukkan dengan bantuan
bakteri E. Coli dan diperoleh vitamin K. Di bagian akhir usus besar
terdapat rectum yang bermuara ke anus untuk membuang sisa
makanan. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses.
Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi
mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi.
Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting,
seperti vitamin K. Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus.
Beberapa penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada
bakteri-bakteri didalam usus besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa
menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare
(Wahyuningsih, 2017: 97-98).
g. Rektum dan Anus
BR47AM

Rektum (Bahasa Latin: regere, “meluruskan, mengatur”) adalah


sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon
sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat
penyimpanan sementara feses. Biasanya rektum ini kosong karena
tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon
desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam
rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB). Anus
merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah
keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh
(kulit) dan sebagian lannya dari usus. Pembukaan dan penutupan anus
diatur oleh otot sphinkter. Feses dibuang dari tubuh melalui proses
defekasi (buang air besar – BAB), yang merupakan fungsi utama anus
(Wahyuningsih, 2017: 97-98).
3. Fungsi sistem pencernaan
Fungsi utama sistem ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan
elektrolit bagi tubuh dari nutrien yang dicerna sehingga siap diabsorpsi
(Sensoy, 2021: 308).
Menurut Chalik (2015: 184-185) Fungsi utama sistem ini adalah untuk
menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi tubuh dari nutrien yang
dicerna sehingga siap diabsorpsi. Pencernaan berlansung secara mekanik
dan kimia, dan meliputi proses-proses berikut:
a. Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut.
b. Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik
oleh gigi. Makanan kemudian bercampur dengan saliva sebelum
ditelan (menelan).
c. Peristalsis adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang
menggerakkan makanan tertelan melalui saluran pencernaan.
d. Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi
molekul kecil sehingga absorpsi dapat berlansung.
BR47AM

e. Absorpsi adalah pergerakan produk akhir pencernaan dari lumen


saluran pencernaan ke dalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga
dapat digunakan oleh sel tubuh.
f. Egesti (defekasi) adalah proses eleminasi zat-zat sisa yang tidak
tercerna, juga bakteri, dalam bentuk feses dari saluran pencernaan
BR47AM

10

C. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Laptop/Handphone 1 unit
b. Alat tulis 1 set
c. Kertas HVS secukupnya
2. Bahan
Gambar torso/carta alat sistem pencernaan manusia

D. Cara Kerja
1. Alat dan bahan yang diperlukan Disiapkan
2. Gambar torso/charta sistem pencernaan manusia diberikan oleh
asisten, kemudian gambar diamati lalu diidentifikasi susunan sistem
pencernaan beserta fungsinya
3. Hasil pengamatan digambar dan diberi keterangan
BR47AM

Daftar Rujukan

Anisa, dkk. 2019. Augmented Reality: Pembelajaran Interaktif Sistem Pencernaan


Manusia. Seminar Nasional Bilogi. Program Studi Biologi FMIPA Universitas
Negeri Makassar. Hal. 184-189. https://ojs.unm.ac.id/semnas bio/article/
view/10533. Diakses pada 3 November 2021.

Arzu, Cucin, dkk. 2020. Comparison of Misconceptions about Human Digestive


System of Turkish, Albanian and Bosnian 12th Grade High School Students.
World Journal of Education. 10(3): 148-159. https://files.eric.ed.gov/full
text/EJ1265293.pdf. Diakses pada 3 November 2021

Chalik Raimundus. 2016. Anatmo Fisiologi Manusia. Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan.

Juannita, dan Bambang Prasetya Adhi. 2017. Pengembangan Media Pembelajaran


Sistem Pencernaan Manusia untuk Kelas 8 SMP dengan Fitur Augmented
Reality Berbasis Android (Studi Kasus : SMPN 7 Depok). Jurnal Pinter. 1(1):
76-81. http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/pinter/article/view/1894. Diakses
pada 3 November 2021

Ramlawati, dkk. 2017. Sumber Belajar Penunjang PLPG 2017 Mata Pelajaran IPA
BAB VIII Sistem Organ Pada Manusia. Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan 2017

Runtulalu, Daniel, Liliana, dan Kristo Radion Purba. 2015. Media Interaktif
Pembelajaran Sistem Pencernaan. Jurnal Infra. 3(2): 2. https://media.ne
liti.com/media/publications/105680-ID-media-interaktif-pembelajaran-sistem-
pen.pdf. Diakses pada 3 November 2021
BR47AM

Sensoy, I. 2021. Review On The Food Digestion In The Digestive Tract and The Used
In Vitro Models. Current research in food science. 4: 308-39. https://
europepmc.org/article/pmc/pmc8134715. Diakses pada 3 November 2021.

Wahyuningsih, H.P, dan Yuni Kumiyanti. 2017. Anatomi Fisiologi (Bahan ajar
Kebidanan). Jakarta: Indo.Kemkes.BPPSD
LEMBAR PENGESAHAN

5
Samarinda,4 November 2021
Mengetahui,
Asisten Praktikum, Praktikan,

Acc
21/11/21

Aulia Imtiyaaz Fauzi Rifky


NIM. 1905016044 NIM. 2005016047
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai