Anda di halaman 1dari 3

REMEDIAL

KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA 1

NAMA: SELFONSINA LARWUY

NPM: 12114201190232

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU

2021
Soal:

Seorang perempuan berusia 25 tahun dirawat di RSJ dengan alasan memukul ibunya, gelisah dan
keluyuran setiap malam. Pada saat dikaji pasien tampak tertawa dan berbicara sendiri, tidak
konsentrasi, mondar-mandir, ketika perawat bertanya tetang apa yang membuat pasien berbicara dan
tertawa sendiri, pasien mengatakan kalau ada teman pasien yang mengajaknya berbicara. Berdasarkan
analisa saudara :

a. Apakah yang tepat dilakukan perawat terhadap respon pasien tersebut? Jelaskan jawaban anda
berdasarkan teori dan konsep

b. Apa tindakan keperawatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi keadaan pasien tersebut? Jelaskan
secara teoritis.

c. Tindakan kolaborasi apa yang bisa dilakukan oleh perawat?

d. Terapi apa yang mungkin bisa dilakukan untuk mengatasi masalah pasien diatas?

Jawaban

1. Pada kasus tersebut pasien mengalami difusi sistem limbik yaitu wahan, halusinasi, serta gangguan
emosi dan perawat dalam menghadapi hal seperti ini perawat berusaha menenangkan pasien dengan
berbicara Perawat memiliki metode untuk mengusir halusinasi tersebut. halusinasi, yang paling sering
terjadi pada penderita skizofrenia adalah halusinasi auditorik. Halusinasi ini biasanya dirasakan oleh
penderita seakan mendengar suara yang sebenarnya tidak ada, Untuk mencegah halusinasi kembali
datang, perawat membuat pasien lupa dengan cara menambah kesibukkan pasien untuk mengalihkan
perhatiannya, awasi dan jauhkan mereka dari benda-benda berbahaya.Menurut Laoise, pemberian
intervensi kepada penderita psikosis sebaiknya dilakukan secepatnya dan tidak ditunda karena ada
beberapa hal yang dapat terjadi selama peride penundaan tersebut beberapa peran perawat dalam
menangani psikosis, yaitu membantu klien dalam memperoleh kembali kontrol dalam hidupnya,
mengatur pengobatan, menilai dan memantau keadaan mental klien, serta menilai dan mengurangi
faktor resiko yang mungkin dihadapi klien.

2. Tindakan keperawatan yant dapat di lakukan adalah melatih klien mengontrol halusinasi Perawat
dapat melatih 4 cara dalam mengendalikan . halusinasi pada klien dapat di atasi dengan 4 cara yaitu
menghardik halusinasi, bercakap-cakap dengan orang lain, melakukan aktivitas yang terjadwal, dan
patuh minum obat dengan enam benar secara teratur. Cara lain yaitu Diskusi adalah salah satu cara
yang dapat dilakukan untuk membantu klien mengenali halusinasinya. Perawat dapat berdiskusi dengan
klien terkait isi halusinasi (apa yang didengar atau dilihat), waktu terjadi halusinasi, frekuensi terjadinya
halusinasi, frekuensi terjadinya halusinasi, situasi yang menyebabakan halusinasi muncul, dan perasaan
klien saat halusinasi muncul (komunikasinya sama dengan yang diatas).
3. a)Bina hubungan saling percaya, hubungan saling percaya merupakan dasar untuk memperlancar
interaksi yang selanjutnya akan dilakukan.

b)Bantu pasien mengenali halusinasi dengan cara diskusikan

tentang isi, waktu, frekuensi, situasi dan respon pasien saat halusinasi muncul menghindari faktor
timbulnya halusinasi, serta dapat memudahkan perawat dalam menentukan intervensi.

c)Bantu pasien mengontrol halusinasi dengan cara menghardik, bercakap-cakap, melatih pasien dengan
beraktivitas terjadwal, dan menggunakan obat secara teratur

Kolaborasi dengan keluarga

a)Berikan pendidikan kesehatan tentang pengertian halusinasi, jenis halusinasi, tanda dan gejala
halusinasi pendengaran, proses terjadinya halusinasi dan cara merawat pasien gangguan sensori
persepsi halusinasi pendengaran

b)Berikan kesempatan kepada keluarga untuk memperagakan cara merawat pasien gangguan sensori
persepsi halusinasipendengaran.

c)Bantu keluarmenjadikan keluarga sebagai pendukung efektif bagi kesembuhan pasien dan mencegah
terjadinya kekambuhan saat pulang dirumahga dalam membuat perencanaan pulang bagi pasien
gangguan sensori persepsi halusinasi pendengaran.

4.Upaya yang dilakukan untuk menangani pasien gangguan jiwa adalah dengan memberikan terapi
psikososial yang bisa dilaksanakan di rumah sakit, klinik rawat jalan, pusat kesehatan jiwa, rumah.

Terapi Psikososial dapat diberikan dalam bentuk asuhan keperawatan secara individu, terapi keluarga
dan penanganan di komunitas .

Terapi individu yang diberikan oleh perawat untuk pasien jiwa dilakukan sesuai keunikan masalah yang
dialami pasien , seperti Perilaku kekerasan, Halusinasi , ISOS ( Individu Isolasi Sosial ), HDR ( Harga Diri
Rendah ), DPD ( Defisit Penurunan Diri ), Waham dan RBD ( Resiko Bunuh Diri ).

Terapi indiviu ini kemudian dilanjutkan dengan terapi kelompok yaitu mengumpulkan 5-8 orang pasien
dengan masalah sama ke dalam satu kelompok, satu terapis.

Misalnya pada pasien Isolasi Sosial dilakukan TAKS ( Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi ), pada pasien
DPD ( Defisit Penurunan Diri ) , Perilaku Kekerasan , Halusinasi , dilakukan Stimulasi persepsi . Terapis
terdiri dari (Leader , Co Leader , Fasilitator , Observer ).

Anda mungkin juga menyukai