KEPERAWATAN JIWA II
KELOMPOK 3 :
FAKULTAS KESEHATAN
AMBON
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami kelompok III panjatkan puji dan syukur
kehadirat Tuhan Yang maha Esa atas Rahmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah kami tentang “Terapi Keluarga” yang merupakan
salah satu tugas Mata Kuliah Keperawatan Jiwa II.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan masih terdapat
beberapa kekurangan, hal ini tidak lepas dari terbatasnya pengetahuan dan
wawasan yang penulis miliki. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
adanya kritik dan saran yang konstruktif untuk perbaikan di masa yang akan
datang, karena manusia yang mau maju adalah orang yang mau menerima
kritikan dan belajar dari suatu kesalahan dan menjadi lebih baik kedepannya,
akhir kata kami kelompok mengucapkan sekian dan terima kasih.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Defenisi Terapi Keluarga
B. Kerangka Teoritis Terapi Keluarga
C. Tujuan Terapi Keluarga
D. Manfaat Terapi Keluarga
E. Peran Perawat Dalam Terapi Keluarga
F. Peran Keluarga Dalam Terapi Keluarga
G. Indikasi Terapi Keluarga
H. Prosedur Terapi
I. Cara Melakukan Terapi Keluarga
J. Contoh Kasus Yang Menggambarkan Terapi Keluarga
K. Proses Pelaksanaan Terapi Keluarga
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
Agar kami mahasiswa dapat mengerti dan memahami serta mendalami
materi terkait dengan terapi keluarga serta proses pelaksanaannya dalam
bidang keperawatan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
1. Gejala yang timbul merupakan ekspresi disfungsi dari sistem keluarga. Gejala
yang timbul lebih menyebabkan beberapa perubahan dalam hubungan anggota
keluargannya dapat merupakan masalah secara individual.
2. Kesulitan berpisah. Terapi keluarga yang berorientasi psikomaktika
menyatakan bahwa terapi keluarga akan berguna pada keluarga. Keluarga
dapat fungsi yang didasari oleh paranoid Skizoid, hubungan yang " partobject
"kurangnya " ego goundaries ", terlalu banyaka memamakai denial projeksi,
dan" Saverely Disorganized Family " (keadaan sosial ekonomi yang sangat
buruk).
H. Prosedur Terapi
Don dan Angela adalah pasangan suami istri yang telah bercerai, dari hasil
perrnikahannya mereka dikaruniai seorang putri dan seorang putra. Don adalah
seorang ayah yang sangat menyayangi anak-anaknya. Tetapi ia tidak merasa
demikian beberapa waktu terakhir karena ia merasa bahwa anak laki-lakinya telah
menjadi seorang anak yang nakal dan menakutkan. Angela begitu heran dengan
kelakuan anak laki-lakinya yaitu Ben.
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran