Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan bimbinganNya
Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan segala kemampuan yang ada.
Makalah ini merupakan tugas, untuk memenuhi tugas individu pada mata kuliah sosiologi hukum
dalam masyarakatMakalah ini ditulis dengan kalimat yang efektif dan sederhana sehingga
diharapkan dapat memudahkan para pembaca.
Dalam makalah ini kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan,untuk itu
dengan senang hati kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca
atau saran dosen demi kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan berperan
aktif dalam penyelesaian makalah ini. Dengan harapan agar makalah ini bisa bermanfaat bagi kita
semua terutama bagi mahasiswa dan pribadi kami yang menyusun makalah ini.

Metro,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………….
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………………….
1.1 LATAR BELAKANG ……………………………………………………………………………
1.2 Perumusan Masalah ……………………………………………………………………………
1.2 TUJUAN ……………………………………………………………………………
1.3 MANFAAT ……………………………………………………………………………
BAB II PENGETAHUAN SOSIOLOGI DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT………………
2.1.1 Obyek sosiologi Hukum…………………………………………………………………………….
2.1.2 Ruang Lingkup Sosiologi Hukum ………………………………………………………………
2.1.3 Karakteristik Sosilogi Hukum ……………………………………………………………………
2.1.4 Prinsip dasar Sosiologi hukum …………………………………………………………………..
2.1.5 Peranan Sosiologi sebagai Ilmu ………………………………………………………………….
BAB III Penutup ……………………………………………………………………………………………
3.1 Kesimpulan …………………………………………………………………………………………..
3.2 Saran-Saran ……………………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sosiologi hukum merupakan disiplin ilmu yang sudah sangat berkembang dewasa ini.Bahkan,
kebanyakan penelitian hukum sekarang di Indonesia dilakukan dengan menggunakan metode yang
berkaitan dengan sosialisasi hukum.
Pada prinsipnya, sosiologi hukum ( sosiologi of Law ) merupakan derifatif atau cabang dari ilmu
sosiologi, bukan cabang dari ilmu hukum. Memang, ada study tentang hukum yang berkeanan
dengan masyarakat yang merupakan cabang dari ilmu hukum, tetapi tidak disebut sebagai sosiologi
hukum, melainkan disebut sebagai sociological jurispudence.
Disamping itu, ada kekhawatiran dari ahli sosiologi terhadap perkembangan sosiologi hukum
mengingat sosiologi bertugas hanya untuk mendeskrisipkan fakta-fakta.Sedangkan ilmu hukum
berbicara tentang nilai-nilai dimana nilai-nilai ini memang ingin dihindari oleh ilmu sosiologi sejak
semula.Kekhawatiran tersebut adalah berkenaan dengan kemungkinan dijerumuskannya ilmu
sosiologi oleh sosiologi hukum untuk membahas nilai-nilai. Sebagaimana diketahui, bahwa
pembahasan tentang nilai-nilai sama sekali bukan urusan ilmu sosiologi. Meskipun begitu, terdapat
juga aliran dalam sosiologi hukum, seperti
aliran Berkeley, yang menyatakan bahwa mau tiak mau, suka tidak suka, sosiologi
hukum meruapakan juga derifatif dari ilmu hukum sehingga harus juga menelaah masalah-masalah
normatif yang sarat dengan nilai-nilai.
Fungsi hukum dalam masyarakat sangat beraneka ragam, bergantung dari berbagai faktor dan
keadaan masyarakat.Disamping itu.fungsi hukum dalam masyarakat yang belum maju juga akan
berbeda dengan yang terdapat dalam masyarakat maju.

Dalam setiap masyarakat, hukum lebih berfungsi untuk menjamin keamanan dalam masyarakat dan
jaminan pencapaian struktur sosial yang diharapkan oleh masyarakat.Namun dalam masyarakat
yang sudah maju, hukum menjadi lebih umum, abstrak dan lebih berjarak dengan konteksnya.

1.2 Rumusan Masalah


Dari uraian diatas dapat dirumuskan beberapa masalah :
1. Bagaimana Fungsi hukum dalam masyarakat ?
2. Bagaimana Fungsi Hukum Menururt pendapat para ahli ?

1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui fungsi hukum dalam masyarakat yang sudah maju yang dapat dilihat dari dua sisi.
Yaitu sisi pertama, dimana kemajuan masayarakat dalam berbagai bidang membutuhkan aturan
hukum untuk mengaturnya.Dan sisi yang kedua, adalah dimana hukum yang baik dapat
mengembangkan masyarakat atau mengarahkan perkembangan masyarakat.Bagaimanapun, fungsi
hukum dalam masyarakat sangat beraneka ragam,
bergantung dari berbagai faktor dan keadaan masyarakat.Disamping itu.fungsi hukum dalam
masyarakat yang belum maju juga akan berbeda dengan yang terdapat dalam masyarakat maju.
2. Bagaimana pendapat para ahli mengenai fungsi hukum dalam masyarakat.

1.4 Manfaat.
Penulisan makalah ini dimaksudkan :
1. Menjelaskan kepada masyarakat manfaat dan fungsi hukum , agar mengetahui kemajuan suatu
masyarakat diikuti oleh perkembangan hukum dalam masyarakat itu sendiri. Semakin maju sebuah
masyatakat maka semakin beragam hukum yang muncul dan dibutuhkan oleh masyarakat itu
sendiri.Mengetahui pendapat para ahli tentunya akan lebih bermanfaat untuk pengambilan
keputusan hukum yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat banyak.

BAB II
PENGETAHUAN SOSIOLOGI DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

2.1.1 Obyek sosiologi Hukum


.Objek Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan mempunyai beberapa objek.
• Objek Material
Objek material sosiologi adalah kehidupan sosial, gejala-gejala dan proses hubungan antara manusia
yang memengaruhi kesatuan manusia itu sendiri.
• Objek Formal
Objek formal sosiologi lebih ditekankan pada manusia sebagai makhluk sosial atau masyarakat.
Dengan demikian objek formal sosiologi adalah hubungan manusia antara manusia serta proses yang
timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat.
• Objek budaya
Objek budaya salah satu faktor yang dapat memengaruhi hubungan satu dengan yang lain.
• Objek Agama
Pengaruh dari objek dari agama ini dapat menjadi pemicu dalam hubungan sosial masyarakat, dan
banyak juga hal-hal ataupun dampak yang memengaruhi hubungan manusia.

2.1.2 Ruang Lingkup Sosiologi Hukum :


Terdiri dari dari dasar-dasar sosial dari hukum atau basis sosial dari hukum misalnya hukum nasional
di Indonesia, dasa sosialnya adalah pancasila dengan ciri-ciri adalah musyawarh/mufakat dan
kekeluargaan. Sedangkan Efek-efek hukum terhadap gejala sosial adalah UU anti rokok, UU
Narkoba , UU Hak asasi manusia dan lain-lain

sebagainya. Dengan tidak terlepas dari pendekatan instrumental dengan bertujuan untuk
mendapatkan prinsip-prinsip hukum dan ketertiban yang didasari secara rasional dan dogmatis dan
Pendekatan Hukum Alam dan kritik terhadap pendekatan positivistik

2.1.3 Karakteristik Sosilogi Hukum :


Adalah fenomena hukum didalam masyarakat dalam mewujudkan deskripsi, penjelasan,
pengungkapan (revealing) dan prediksi.Karakteristik kajian adalah dimana sosiologi hukum berusaha
untuk memberikan deskripsi terhadap praktek-praktek hukum yang dibedakan kedalam pembuatan
undang-undang, penerapan dalam pengadilan, mempelajari dan bagaimana praktek yang terjadi
pada masing-masing kegiatan hukum.Sosiologi hukum bertujuan untuk menjelaskan mengapa sosial
masyarakat itu terjadi, sebab-sebab, faktor-faktor yang berpengaruh dan sebagainya.Kemudian
sosiologi hukum untuk menguji kesahihan empiris dari sautu peraturan atau pernyataan hukum
sehingga mampu memprediksi suatu hukum yang sesuai atau tidak sesuai di masyarakat tertentu.]

2.1.4 Prinsip dasar Sosiologi hukum


Prinsip dasar Sosiologi hukum menurut Emile Durkheim adalah sebagai fenomena sosial yang terjadi
pada masyarakat dan hukum simbol merupakan wujud yang paling nyata ( Visible Symbol ) dari
masyarakat. Dia mengkaji hukum secara sosiligis, lebih-lebih dalam bidang ilmu sosiologi, bahkan
ilmu sosial pada umumnya.
Bahkan dari ajaran dan methodologi yang digunkannya telah banyak meninggalkan perdebatan
dikalangan ahli dalam berbagai ilmu hukum, misalnya perdebatan dalam ilmu antropologi tentang
hukum primitif atau perdebatan dalam ilmu kriminologi tentang hakikat dari kejahatan. Pengkajian
Durkheim, pengaruh paham positivisme sangat dominan. Karena perkembangan ilmu-ilmu sosial
pada saat itu dilatar belakangi oleh semangat untuk menelaah masyarakat secara logik, scientafic
dan methodologis. Akan tetapi perkembangan selanjutnya dari ilmu-ilmu sosial
menunjukkan bahwa dalam mempelajari masyarakat, telaah-telaah yang bersifat kesadaran
manuasia ( human consciousness) .
Sosiologi hukum menurut Max Weber, tidak berurusan dengan karekteristik internal dari suatu
ketertiban hukum, tetapi sosiologi hukum berkepentingan dengan analisis tentang hubungan antara
sistim hukum dan sistim sosial lainnya. Dihubungkan dengan konsepnya tentang dominasi hukum,
maka hukum bukan hanya merupakan bentuk khusus dari ketertiban politik, melainkan juga
merupakan suatu ketertiban sentral yang bersifat mengatur secara independen.
Perkembangan sosiologi hukum ( Law Sociology ) suatu disiplin ilmu yang relatif muda, maka masih
belum banyak mengungkapkan pengertian-pengertian yang masuk dalam bahasan sosiologi hukum.
Wignyosoebroto berpendapat bahwa sosiologi hukum adalah salah satu cabang kajian sosiologi yang
termasuk pada keluarga ilmu pengetahuan sosial, cabang kajian tentang kehidupan bermasyarakat
manusia pada umumnya, yang memberikan perhatian kepada upaya-upaya manusia menegakkan
dan mensejahterakan kehidupannya, serta
mempunyai kekhususan yang berbeda dengan kajian pada cabang-cabang sosiologi yang lain.
Sosiologi hukum berfokus pada masalah otoritas dan kontrol yang mungkin kehidupan kolektif
manusia itu selalu berada dalam keadaan yang relatif tertib berketeraturan.Kekuatan kontrol dan
otoritas pemerintah sebagai pengembangan kekuasaan negara yang mendasari kontrol itulah yang
disebut hukum.

2.1.5 Peranan Sosiologi sebagai Ilmu


Sosiologi adalah Ilmu pengetahuan yang membahas dan mempelajari kehidupan manusia dalam
masyarakat.
Objek kajian sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antarmanusia tersebut
didalam masyarakat.
Jadi pada dasarnya sosiologi mempelajari masyarakat dan perilaku sosial manusia dengan meneliti
kelompok yang dibangunnya.
Sosiologi mempelajari perilaku dan interaksi kelompok, menelusuri asal-usul pertumbuhannya serta
menganalisis pengaruh kegiatan kelompok terhadap anggotannya.

Hakikat Sosiologi
-Sosiologi adalah suatu ilmu sosial.
-Sosiologi bukan merupakan disiplin ilmu yanh normatif, melainkan kategoris.
-Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan murni bukan terapan
-Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak dan bukan konkret
-Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum.
1. PengetahuanKesan yang timbul dalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca inderanya.
2. Tersusun Secara Sistematis
Tidak semua pengetahuan merupakan suaru ilmu.Hanya pengetahuan yang tersusun secara
sistematis saja yang bisa dikatakan sebagai ilmu pengetahuan.Sistematika berarti urut-urutan
tertentu dari unsur-unsur yang merupakan suatu kebulatan.
3. Menggunakan pemikiran
Proses cara berfifikr dengan menggunakan otak. Pengetahuan yang dipikirkan tersebut diperoleh
melalui kenyataan (fakta) dengan melihat dan mendengar sendiri, serta melalui alat-alat komunikasi
lainnya.Pengetahuan tersebut diterima dengan panca indera untuk kemudian diterima dan diolah
oleh otak.
4. Dapat dikontrol secara kritis oleh orang lain atau umum (objektif)
Pada tahap ini ilmu pengetahuan harus dapat dikemukakan dan diketahui umum sehingga dapat
diperiksa serta ditelaah oleh umum yang mungkin berbeda paham dengan ilmu pengetahuan yang
dikemukakan.
5. Sosiologi Hukum
Mempelajari kaitan antara gejala kemasyarakatan dan hukum. Materi yang dipelajari :
Lembaga-lembaga hukum dalam masyarakat
Peran hukum dalam masyarakat
Perilaku masyarakat dalam hubungannya dengan hukum yang berlaku.
6. Sosiologi Keluargaan
Membahas kegiatan atau interaksi gejala kemasyarakatan dengan keluarga. Materi yang dibahas :
Bentuk-bentuk keluarga dalam masyarakat
Peran keluarga dalam masyarakat
Keluarga dalam perubahan social
Sosiologi adalah Ilmu pengetahuan yang membahas dan mempelajari kehidupan manusia dalam
masyarakat.

Objek kajian sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antarmanusia tersebut
didalam masyarakat.
Jadi pada dasarnya sosiologi mempelajari masyarakat dan perilaku sosial manusia dengan meneliti
kelompok yang dibangunnya.
Sosiologi mempelajari perilaku dan interaksi kelompok, menelusuri asal-usul pertumbuhannya serta
menganalisis pengaruh kegiatan kelompok terhadap anggotannya
Hukum sebagai sarana perubahan sosial yang dalam hubungannya dengan sektor hukum merupakan
salah satu kajian penting dari disiplin sosiologi hukum. Hubungan antara perubahan sosial dan sektor
hukum tersebut merupakan hubungan interaksi, dalam arti terdapat pengaruh perubahan sosial
terhadap sektor hukum sementara dipihak lain perubahan hukum juga berpengaruh terhadap suatu
perubahan sosial. Perubahan kekuasaan yang dapat mempengaruhi perubahan sosial sejalan dengan
salahsatu fungsi hukum, yakni hukum sebagai sarana perubahan sosial atau sarana rekayasa
masyarakat ( social engineering ).
Fungsi hukum dalam masyarakat sangat beraneka ragam, bergantung pada berbagai faktor dan
keadaan masyarakat. Disamping itu, fungsi hukum dalam masyarakat yang belum maju juga akan
berbeda dengan yang terdapat dalam masyarakat maju. Dalam setiap masyarakat hukum lebih
berfungsi untuk menjamin keamanan dalam masyarakat dan jaminan pencapaian struktur sosial
yang diharapkan oleh masyarakat.Namun, dalam masyarakat yang sudah maju hukum, hukum
menjadi lebih umum, abstrak, dan lebih berjarak dengan konteksnya.
Secara umum dapat dikatakan bahwa ada beberapa fungsi hukum dalam masyarakat.Yaitu ;
1. Fungsi Menfasilitasi
Dalam hal ini termasuk menfasilitasi antara pihak-pihak tertentu sehinggga tercapai suatu
ketertiban.
2. Fungsi Represif
Dalam hal ini termasuk penggunaan hukum sebagai alat bagi elite penguasa untuk mencapai tujuan-
tujuannya.
3. Fungsi Ideologis
Fungsi ini termasuk menjamin pencapaian legitimasi, hegemoni, dominasi,
kebebasan, kemerdekaan, keadilan dan lain-lain.
4. Fungsi Reflektif
Dalam hal ini hukum merefleksi keinginan bersama dalam masyarakat sehingga mestinya hukum
bersifat netral.
Selanjutnya Aubert mengklasifikasi fungsi hukum dalam masyarakat, antara lain :
1. Fungsi mengatur ( Govermence )
2. Fungsi Distribusi Sumber Daya
3. Fungsi safeguart terhadap ekspektasi masyarakat
4.Fungsi penyelesaian konflik
5.Fungsi ekpresi dari nilai dan cita-cita dalam masyarakat.
Menurut Podgorecki, bahwa fungsi hukum dalam masyarakat adalah sebagai berikut :
1. Fungsi Integrasi
Yakni bagaimana hukum terealisasi saling berharap ( mutual expectation ) dari masyarakat.
2. Fungsi Petrifikasi
Yakni bagaimana hukum melakukan seleksi dari pola-pola perilaku manusia agar dapat mencapai
tujuan-tujuan sosial.
3. Fungsi Reduksi
Yakni bagaimana hukum menyeleksi sikap manusia yang berbeda-beda dalam
masyarakat yang kompleks sehingga sesuai dengan kebutuhan masyarakat.Dalam hal ini, hukum
berfungsi untuk mereduksi kompleksitas ke pembuatan putusan-putusan tertentu.
4. Fungsi Memotivasi
Yakni hukum mengatur agar manusia dapat memilih perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai dalam
masyarakat.
5. Fungsi Edukasi
Yakni hukum bukan saja menghukum dan memotivasi masyarakat, melainkan juga melakukan
edukasi dan sosialisasi.
Selanjutnya, menurut Podgorecki, fungsi hukum yang aktual harus dianalisis melalui berbagai
hipotesis sebagai berikut :
1. Hukum tertuis dapat ditafsirkan secara berbeda-beda, sesuai dengan sistem sosial dan ekonomi
masyarakat.
2. Hukum tertuis ditafsirkan secara berbeda-beda oleh berbagai sub kultur dalam masyarakat.
Misalnya, hukum akan ditafsirkan secara berbeda-beda oleh mahasiswa, Dosen, advokat, polisi,
hakim, artis, tentara, orang bisnis, birokrat dan sebagainya.
3. Hukum tertulis dapat ditafsrkan secara berbeda-beda oleh berbagai personalitas dalam
masayarakat yang diakibatkan oleh berbedanya kekuatan/kepentingan ekonomi, politik, dan
psikososial. Misalnya golongan tua lebih menghormati hukum daripada golongan muda. Masyarakat
tahun 1960-an akan lebih sensitif terhadap hak dan kebebasan dari pekerja.
4. Faktor prosedur formal dan framework yang bersifat semantik lebih menentukan terhadap suatu
putusan hukum dibandingkan faktor hukum substantif.
5. Bahkan jika sistem-sistem sosial bergerak secara seimbang dan harmonis, tidak berarti bahwa
hukum hanya sekedar membagi-bagikan hadiah atau hukuman.
Dalam suatu sistem bahwa antara hukum, kekuasaan dan politik sangat erat kaitannya serta studi
tentang hubungan antara komponen hukum, kekuasaan dan politik juga merupakan bidang yang
mendapat bagian dari sosiaologi hukum.
Fungsi hukum menurut masyarakat yaitu, hukum merupakan sarana perubahan sosial.Dalam hal ini,
hukum hanyalah berfungsi sebagai ratifikasi dan legitimasi saja sehingga dalam kasus seperti ini
bukan hukum yang mengubah masyarakat, melainkan perkembangan masyarakat yang mengubah
hukum. Sikap dan kehidupan suatu masyarakat berasal dari berbagai stimulus sebagaia berikut :
1. Berbagai perubahan secara evolutif terhadap norma-norma dalam masyarakat.
2. Kebutuhan dadakan dari masyarakat karena adanya keadaan khusus atau keadaan darurat
khususnya dalam hubungan distribusi sumber daya atau dalam hubugan dengan standar baru
tentang keadilan.
3. Atas inisiatif dari kelompok kecil masyarakat yang dapat melihat jauh
ke depan yang kemudian sedikit demi sedikit mempengaruhi pamndangan dan cara hidup
masyarakat.
4. Ada ketidak adilan secara tekhnikal hkum yang meminta diubahnya hukum tersebut.
5. Ada ketidak konsistenan dalam tubuh hukum yang juga meminta perubhan terhadap hukum
tersebut.
6. Ada perkembangan pengetahuan dan tekhnologi yang memunculkan bentukan baru untuk
membuktikan suatu fakta.
Kemudian dalam suatu masyarakat terdapat aspek positif dan negatif dari suatu gaya pemerintahan
yang superaktif. Negatifnya adalah kecenderungan menjadi pemerintahan tirani dan totaliter.
Sedangkan positifnya adalah bahwa gaya pemerintahan yang superaktif tersebut biasanya
menyebabkan banyak dilakukannya perubahan hukum dan perundang-undangan yang dapat
mempercepat terjadinya perubahan dan perkembangan dalam masyarakat. Perkembangan
masyarakat seperti ini bisa kearah positif, tetapi bisa juga kearah yang negatif.
Ada beberapa lapisan dari suatu realitas sosial. Lapisan dari realitas sosial tersebut antara lain :
1.Lapisan dalam bentuk dasar-dasar geografis da demografis.
Ini merupakan lapisan paling atas dari realitas sosial.Dalam hal ini kebutuhan
masyarakat seperti makanan atau komunikasi menjadi dasar bagi masyarakat
Manakala faktor-faktor tersebut merupakan hasil transformasi dari tindakan kolektif masyarakat
atas desakan dari simbol, cita-cita dan nila dalam masyarakat
2. Lapisan Institusi da tabiat kolektif (Kolektif Behaniove) ini merupaka lapisan kedua dalam suatu
realitas sosial.Dalam lapisan yang bersifat morfologis ini, dijumpai institusi masyarakat dan tingkah
laku masyarakat yang mengkristal dalam bentuk-bentuk kebiasaan praktik dalam organisasi.
3. Lapisan simbol-simbol
Lapisan ini berhubungan langsung dengan institusi yang berfungsi sebagai tanda atau sarana praktik,
seperti lambang, bendera, obyek suci, dogma-dogma, prosedur, sanksi atau kebiasaan.
4. Lapisan nilai (value ) dan tujuan kolektif
Lapisan merupakan produk dari suatu kehidupan sosial yang mengarahkan suatu pemikiran kolektif
yang bebas.
5. lapisan pikiran kolektif ( Collective Mind )
Lapisan pikiran kolektif ini merukan memori kolektif, representasi kolektif, perasaan kolektif,
kecenderungan dan aspirasi kolektif, dalam suatu kesadaran individu.
Dalam kehidupan masyarakat ada tiga faktor yang menyebabkan perubahan sosial. Ketiga faktor
tersebut adalah :
1. Kumulasi penemuan tekhnologi.
2. Kontrak konflik antar kebudayaan.
3. Gerakan sosial (social movement )
Kemudian, teori kebudayaan yang tentunya dianut oleh para ahli kebudayaan yang mengemukakan
bahwa penyebab utama terjadinya perubahan masyarakat adalah bertemunya dua atau lebih
kebudayaan yang berbeda sehingga masing-masing akan menyesuaikan kebudayaannya dengan
kebudayan baru untuk mendapatkan sistem kebudayaan yang lebih baik menurut penilaian mereka.
Sementara itu teori gerakan sosial menyatakan bahwa perubahan masyarakat terjadi karena adanya
gerakan sosial dimana gerakan tersebut terjadi karena adanya unsur ketidakpuasan yang
menimbulkan protes-protes dikalangan masyarakat, yang pada akhirnya menghasilkan suatu tatanan
masyarakat baru, termasuk didalamnya suatu tatanan hukum yang baru. Jadi menurut teori-teori
tersebut, justru perubahan hukum, bisa menghasilkan suatu tatanan hukum yang baru.Ini
merupakan akibat dari adanya perubahan masyarakat tersebut.

Fungsi hukum dalam masyarakat juga memberikan gambaran kepada kita bahwa apabila fungsi
hukum dalam masyarakat tidak berjalan sebagaimana yang seharusnya, akan menimbulkan
pemerintahan yang sewenang-wenang, yang pada akhirnya pemerintahan tidak lagi dibatasi oleh
hukum. Pemerintahan tersebut akan menjadikan dirinya hukum itu sendiri.
Seperti sistem pemerintahan diktator.Sehingga rakyat beranggapan bahwa siapa yang memerinta
dialah yang berkuasa, dan siapa yang berkuasa maka dialah undang-undang.Contohnya jarang sekali
seorang pejabat aktif masuk penjara, biasanya setelah selesai dari jabatannya baru ditangkap.
Menurut Hatta sebaiknya walaupun dia seorang pejabat bila terbukti bersalah harus di turunkan dari
jabatannya, kemudian di ganti orang lain. Bila penggantinya terjadi lagi distorsi harus diganti
lagi.Sebab generasi bangsa banyak yang punya potensi tetapi tidak diberikan kesempatan oleh
pemimpin terdahulu.Hal seperti ini yang mengancam kesenjangan-kesenjangan sosial.Jadi untuk
menjaga keseimbangan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara perlu ada tindakan nyata agar
tidak terjadi disintegrasi.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas maka kami dapat mengambil beberapa kesimpulan :
1. Sosiologi hukum adalah disipli ilmu yang sudah berkembang dewasa ini bahkan banyak penelitian
hukum di Indonesia mempergunakan metode yang berkaitan dengan sosiologi hukum. Ilmu ini juga
merupakan cabang dari ilmu sosiologi.Walaupun sebagian berpendapat bahwa ilmu ini cabang dari
ilmu hukum.
2. Fungsi hukum dalam masyarakat tergantung dari berbagai faktor dan keadaan masyarakat.
Masyarakat yang sudah maju berbeda kebutuhan hukumnya dengan masyarakat yang belum
maju.Sehingga fungsi hukumnya dapat disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat tersebut.
3. Secara umum fungsi hukum dalam masyarakat telah diuraikan beberapa pakar diantaranya :
hukum sebagai alat bagi elite penguasa untuk mencapai tujuannya. Hukum juga bisa merefleksi
keinginan bersama dalam masyarakat sehingga mestinya hukum bisa bersifat netral. Sementara
pakar lain mengatakan fungsi hukum dalam masyarakat sebagai pengatur, distribusi sumber daya,
penyelesaiana konflik serta ekspresi dari nilai dan cita-cita dalam masyarakat.
4. Fungsi hukum menurut masyarakat merupakan sarana perubahan sosial, dalam hal ini hukum bisa
saja hanya berfungsi sebagai alat ratifikasi dan legitimasi.
5. Perubahan hukum dalam masyarakat bisa terjadi secara evolusi terhadap norma-norma dalam
masyarakat, karena keadaan khusus atau keadaan darurat. Juga atas inisiatif dari kelompok kecil
masyarakat yang dapat melihat jauh kedepan yang kemudian sedikit demi sedikit mempengaruhi
pandangan dan cara hidup masyarakat. Perubahan juga bisa terjadi bila ada ketidak adilan secara
tekhnikal hukum yang meminta diubahnya hukum tersebut.

B. Saran-Saran.
Sebagai penutup dari makalah ini kami menyampaikan beberapa saran :
1. Bahwa hukum tidak dapat dipisahkan dari masyarakat, yang perlu difahami adalah fungsi hukum
menurut filsafat kita. Yakni hukum berfungsi untuk melindungi masyarakat kita, bukan
memerintahkan begitu saja.Hukum juga seharusnya dari rakyat dan bersifat kerakyatan serta
menempatkan hukum dalam konteks sosialnya yang lebih besar.Untuk itu seharusnya ada
keterlibatan dari elemen masyarakat dalam pengambilan keputusan hukum.
2. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu
kami mengharapkan adanya masukkan untuk penyempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Zainuddin. Sosiologi Hukum. Jakarta. Sinar Grafika. 2008
Fuady, Munir. Sosiologi Hukum Kontemporer. Interaksi Hukum, Kekuasan, dan Masyarakat. Bandung
PT Citra Aditya Bakti 2007
Ihromi, T.O, Antropologi dan Hukum, Jakarta. Yayasan Obor Indonesia 2000
Ihromi, T.O. Antropologi Hukum. Sebuah Bunga Rampai. Jakarta. Yayasan Obor Indonesia. 2003
Koenoe, Muhammad. SH. Prof. Dr Hukum dan Perubahan-Perubahan Perhubungan Kemasyarakatan
Usman, Sabian.Dasar-Dasar Sosiologi Hukum.Makna Dialog antara Hukum & Masyarakat.Yogyakarta
Pustaka Pelajar. 2009
Wignjosoebroto, Soetandyo. Dari Hukum Kolonial Ke Hukum Nasional. Jakarta, PT. Raja Grafindo
Persada. 1995
Soekanto,Soerjono. Pengantar Sejarah Hukum, Bandung, Alumni, 1983.

Anda mungkin juga menyukai