Anda di halaman 1dari 2

Gara-Gara Deadline Semua Panik

Oleh : Nindyta Awaliyah

(Siswa Kelas XI MIPA 2 SMA Negeri 1 Binjai)

Waktu aku masih kelas x saat di mana kami memulai pembelajaran dengan metode
daring di karenakan pandemi covid 19. Memang awal mula belajar daring sama seperti
belajar di sekolah. Tetapi, lama kelamaan tugas yang di beri tidak sedikit, setiap guru
memberikan batas waktu agar tugas nya di kumpulkan tepat waktu. Aku juga masih ingat
satu moment yang mungkin akan menjadi sedikit cerita yang menarik. Pagi itu, sebuah
notifikasi masuk ke akun belajar tiap murid, yang berhasil membuat heboh teman-temanku.
Dalam notifikasi tersebut berisi tugas mata pelajaran biologi. setelah aku membaca nya
ternyata materi yang di berikan adalah tentang jamur dan kami di suruh mencari jenis jamur
kemudian berfoto dengan jamurnya. Kalian tau gak? Yang bikin greget itu deadline nya.
Kalian bayangin deh, tugas nya baru di beri pada jam 08.00 pagi dan batas waktu nya jam
09.00 pagi. Di saat yang sama, kami juga di suruh mengumpulkan tugas keisekolah.

Semua menjadi panik ada yang kesal dan juga menggerutu tentang tugas biologi
tersebut. Jadi, saya bingung kemana nyari jamurnya karena di sekitaran rumah saya itu tidak
ada. Pagi-pagi saya sudah keliling untuk mencari jamur dengan keadaan belum mandi.
Akhirnya saya menghubungi teman saya apakah dia sudah dapat atau belum. Dan ternyata,
dia juga belum dapat jamurnya, jadi kami memutuskan untuk mengantar tugas ke sekolah
dulu sekalian mencari jamur di lingkungan sekolah. Sampai disekolah kami bertemu, selesai
mengumpulkan tugas kami langsung cari di sekeliling sekolah ntah itu di pohon, di lantai
atau tempat lembap lainnya. Kami juga bertanya pada penjaga sekolah dimana jamur itu ada.
Dan penjaga sekolah bilang, kalau gak salah ada banyak jamur tumbuh di dekat air mancur di
taman belakang.

Kami berjalan menuju ke sana. Ternyata benar, disana tepatnya dibawah pohon
mangga yang agak tinggi terdapat jamur yang tumbuh di atasnya. Masalahnya kalau mau
berfoto bersama jamur itu kami harus jinjit tetapi itu jua belum kelihatan. Jadi kami berusaha
memanjat sedikit dan akhirnya bisa berselfie ria dengan jamur tersebut serta menuliskan
nama dan jenisnya Tepat pada pukul 09.05 kami mengirimkan hasil tugas kami. Akhirnya
bisa bernafas lega juga, aku juga mendengar ceita lucu dari teman-temanku yang lainnya.
Mereka sampai rela tengkurap dipinggir jalan hanya karena ingin berfoto dengan jamur.
Mungkin pembelajaran yang bisa diambil saat itu adalah kita jadi tahu nama-nama
jamur dan jenisnya yang berbeda. Saat itu juga kita mendapat keseruan dimana kita seperti
menjelajah hutan hanya untuk mencari sebuah jamur. Aku tidak tahu apa kalian suka ceritaku
atau tidak, tapi menurutku ini adalah pengalaman yang paling seru.

Hallo temen-temen, kenalin aku si penulis cerita yang random banget, Nindyta Awaliyah
atau kerap dipanggil Nindy, tapi kalau dirumah biasa aku dipanggil dengan nama kecilku,
Dyta. Anak pertama yang kalau kata orang lain itu bebannya berat, haha. Aku lahir di
Binjai, 04 Mei 2005. Sealain itu, apa yang menjadi tanggung jawabku itu harus
kuselesaikan. Dan apa yang menjadi keinginanku harus bisa aku wujudkan. Aku juga
menerapkan di pikiranku “kalau bisa jadi yang pertama kenapa harus yang ke sekian”.

Anda mungkin juga menyukai