TAN.HI.02.016.01
MEMANGKAS
DI PEMBIBITAN
Disusun Oleh :
i
KATA PENGANTAR
ii
LEMBAR PENGESAHAN
iii
0
I. PENDAHULUAN
A. Deskripsi
B. Prasarat
Sebelum memulai modul ini, peserta diklat pada Program Keahlian Budidaya
Tanaman Hias harus sudah menyelesaikan modul-modul prasyarat seperti
terlihat dalam peta kedudukan modul. Prasyarat utama untuk mempelajari
modul TAN.HI.02.014.01 antara lain DK.TAN.HI.01.002.01 dan
DK.TAN.HI.01.003.01
1
b) Kerjakan setiap tugas formatif (soal latihan) untuk mengetahui
seberapa besar pemahaman yang telah dimiliki terhadap materi-materi
yang dibahas dalam setiap kegiatan belajar.
c) Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktik, perhatikanlah
hal-hal berikut ini :
d) Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada
kegiatan belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada guru atau
instruktur yang mengampu kegiatan pembelajaran yang bersangkutan.
2
D. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari secara keseluruhan materi kegiatan belajar dalam modul
ini peserta diklat diharapkan dapat :
1. Menyeleksi cabang yang perlu dipangkas/ dijarangkan
2. Memangkas cabang/ranting
3. Memangkas akar yang keluar dari wadah/pot
4. Membersihkan sisa pangkasan
5. Menuntaskan kegiatan pemangkasan di pembibitan
E. Cek Kemampuan
NO PERTANYAAN YA TIDAK
3
II. PEMBELAJARAN
A. Rancangan Belajar Siswa
(...........................) (.............................)
4
2. Rumuskan hasil belajar anda sesuai standar bukti belajar yang telah
ditetapkan.
a. Untuk penguasaan pengetahuan, anda dapat membuat suatu ringkasan
menurut pengertian anda sendiri terhadap konsep-konsep yang berkaitan
dengan kompetensi yang telah anda pelajari. Selain ringkasan, anda juga
dapat melengkapinya dengan kliping mengenai informasi-informasi yang
relevan dengan kompetensi yang sedang anda pelajari.
b. Administrasikan setiap tahapan kegiatan belajar/lembar kerja yang anda
selesaikan
c. Setiap tahapan proses akan diakhiri, lakukanlah diskusi dengan guru
pembimbing untuk mendapatkan persetujuan, dan apabila ada hal-hal
yang harus dibetulkan/dilengkapi, maka anda harus melaksanakan saran
guru pembimbing anda.
5
B. Kegiatan Belajar
6
mati, atau berpenyakit. Bagian tersebut perlu dipangkas agar kerusakan tidak
meluas, terutama bagian yang terkena jamur/cendawan atau parasit lainnya.
Sementara untuk mencegah gesekan yang akan meyebabkan luka baru maka
pemangkasan dilakukan pada cabang, dahan, atau ranting-ranting yang
tumpang tindih.
Pemangkasan terhadap cabang, dahan, atau ranting berarti pula
mengurangi jumlah dedaunan pohon yang dipangkas. Pemangkasan daun
yang drastis dapat mengakibatkan pengaruh serius terhadap suplai makanan
dan kesehatan pohon. Begitu pula pemangkasan pada bagian-bagian pucuk
dengan porsi besar dapat meningkatkan serangan cendawan dan hama
dibekas pemangkasan tersebut, juga meningkatkan luka bakar akibat
sengatan sinar matahari langsung.
Pemangkasan cabang-cabang yang kecil dalam jumlah banyak lebih baik
daripada pemangkasan cabang-cabang yang besar. Pemangkasan pada
cabang besar menyebabkan luka yang besar dan lebih lama sembuh. Selain
itu pengerjaannya lebih sulit daripada pemangkasan pada ranting
Umumnya, ada juga batang atau bagian pohon yang kering atau mati.
Bagian ini pun sangat perlu dipangkas. Kematian tersebut dapat disebabkan
oleh beberapa hal berikut ini.
1. Kekurangan makanan
2. Kerusakan pada sistem perakaran
3. Kelembapan atau suhu (udara/tanah) yang tidak sesuai
4. Adanya unsur beracun (udara/tanah)
5. Aerasi pada sistem perakaran yang kurang baik
6. Tajuk pohon tumbuh berlebihan
7. Adanya serangan jamur, bakteri, dan hama
8. Luka mekanik atau luka bakar pada batang/cabang dan akar
Pemangkasan dengan perlakuan yang tepat, baik saat pelaksanaan
maupun sesudahnya, dapat meningkatkan ketegaran percabangan yang
tumbuh pada keseluruhan pohon, terlebih bila diikuti penambahan suplai
makanan (pemupukan tanaman). Pemangkasan sebagai kontrol penyakit
7
dilakukan dengan memotong batang-batang yang terserang hingga 10 cm di
bawah bagian yang terserang atau terinfeksi. Kemudian, luka bekas
pangkasan diolesi etil alkohol 70 %. Hal yang perlu diperhatikan, hendaknya
dihindari pemangkasan saat daun masih basah karena organisme parasit akan
mudah berkembang.
2. Pemangkasan Bentuk
Penampilan tanaman dapat terkontrol dengan adanya pemangkasan.
Bentuk tanaman dapat dipertegas kemballi atau dibuat bentuk baru dengan
pemangkasan.Pemangkasan bentuk adalah pemangkasan untuk membentuk
kerangka tanaman yang kuat. Pemangkasan bentuk dapat dilakukan dengan
cara memenggal pucuk, cabang, ranting-ranting, dan mengurangi daun yang
terlampau lebat.
Tidak semua jenis tanaman hias dapat dipangkas atau dibentuk,
melainkan hanya jenis tanaman tertentu saja, misalnya Ficus elastica, Ficus
benyamina, Acalypha, dan Schefflera. Jenis-jenis tanaman lainnya cukup
dilakukan dengan membuang daun-daunnya yang tua dan kering.
c. Lembar Kerja 1
1) Alat/Bahan :
Tanaman yang akan dipangkas
Gambar tanaman yang ideal untuk pembanding
Daftar kriteria batang yang baik
2) Langkah kerja:
1. Siapkan tanaman yang akan dipangkas
2. Gambarlah tanaman tersebut berikut arah percabangannya
3. Tentukan cabang-cabang yang akan dipangkas dan tunjukkan pada
gambar tanaman anda
4. Kembalikan tanaman ke tempat semula
d. Evaluasi Kompetensi
Aspek dan Metode Penilaian
8
No Aspek Metode
1. Pengetahuan Tes Tulis/Lisan
2. Keterampilan Praktik/Demonstrasi
3. Sikap Observasi
NP = …………
Aspek Keterampilan
TL LULUS
NO Kompetensi Dasar Indikator
<7.00 7.00 8.00 9.00 10.00
1 Menyiapkan bahan dan Prosedur pelaksanaan kegiatan
alat menyiram & kelengkapan alat serta bahan
untuk menyeleksi cabang yang
perlu dipangkas dikuasai sesuai
dengan pedoman
Kebutuhan, kelengkapan alat
dan bahan diidentifikasi secara
teliti
Arah percabangan diidentifikasi
untuk menghasilkan bentuk
tanaman yang baik
Cabang yang perlu dipangkas
diidentifikasi sesuai tujuan
pemangkasan
9
TL LULUS
NO Kompetensi Dasar Indikator
<7.00 7.00 8.00 9.00 10.00
Faktor-faktor keselamatan &
kesehatan kerja dipatuhi sesuai
prosedur
Larutan pestisida dibuat dengan
kadar kepekatan/ dosis sesuai
petunjuk pada kemasannya dan
kebutuhan tanaman
Faktor-faktor keselamatan dan
kesehatan kerja dipatuhi sesuai
prosedur
Keterangan :
1. 9,00 – 10,00 : Kinerja di atas minimal tanpa bimbingan
2. 8,00 – 8,99 : Kinerja memenuhi kriteria minimal tanpa bimbingan
3. 7,00 – 7,99 : Kinerja memenuhi kriteria minimal dengan bimbingan
4. 0,00 – 6,99 : Kinerja tidak memenuhi kriteria minimal
5. Nilai Keterampilan (NK) adalah nilai pencapaian TERENDAH diantara nilai
pencapaian setiap indikator.
NK = ………….
Aspek Sikap
Skor Perolehan
Aspek Noninstruksional Believe (B) Evaluation (E)
No.
Sikap (Attitude) (Preferensi oleh Peuji Ybs) (Oleh Guru)
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Kerjasama
2. Kedisiplinan
3. Kejujuran
Mengakses dan
4.
mengorganisasi informasi
5. Tanggung jawab
6. Memecahkan masalah
7. Kemandirian
8. Ketekunan
10
Nilai Sikap (NS) =
∑ (B n xE n )
x10
5x5x8
NS = …….
11
2. Kegiatan Belajar 2: Memangkas cabang/ranting
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran 2
Setelah mempelajari Kegiatan Belajar 2 diharapkan Anda dapat memangkas
cabang/ranting.
c. Uraian Kegiatan Belajar 2
Alat-Alat Pemangkasan
Cara Pemangkasan
12
Untuk pemangkasan pohon/dahan scara umum dapat dilakukan seperti
tahap-tahap berikut ini :
1. Potong dahan dari atas ke bawah. Untuk menghindari kerusakan kulit batang,
bagian bawah lebih dahulu dipotong sebagian.
2. Potong sisa dahan hingga bersih dan rata. Cara ini dapat mempercepat
penyembuhan dan mencegah kerusakan kayu.
3. Bersihkan dan potong secara melingkar bekas potongan/luka yang menonjol
dengan pisau yang tajam.
4. Semprot atau olesi semua bagian yang luka dengan desinfektan untuk
mencegah serangan jamur dan hama. Namun pada praktiknya, hanya luka
yang berdiameter lebih besar atau sama dengan 5 cm yang disemprot dengan
bahan pengaman.
Waktu Pemangkasan
Pemangkasan tanaman yang baik, khususnya untuk pohon, harus
memperhatikan waktu pelaksanaan yang tepat. Umumnya, pemangkasan pohon
dilakukan pada musim tertentu, tergantung jenis pertumbuhannya. Hal yang perlu
diperhatikan, pemangkasan tidak dilakukan pada saat pohon sedang musim
berbunga/berbuah. Pemangkasan ini bertujuan merangsang pertumbuhan
generatif dan vegetatif pada musim berikutnya, apalagi bila diikuti dengan
pemberian pupuk
Pemangkasan bentuk harus dilakukan saat pohon sedang berdaun, yaitu
untuk jenis yang mengugurkan daun. Tujuannya agar percabangan yang hidup
dan yang mati dapat diketahui sehingga bentuk ideal yang diinginkan dapat
tercapai.
Pemangkasan pohon yang dilakukan pad akhir musim hujan mempunyai
beberapa keuntungan. Keuntungan ini menjadi alasan mengapa tanaman dipang-
kas pad akhir musim hujan. Berikut ini beberapa keuntungannya :
1. Memperkecil kehilangan air akibat transpirasi berlebihan
2. Menghindari serangan penyakit karena kelembapan tidak setinggi musim
hujan
13
3. Mempercepat pertumbuhan vegetatif
4. Merangsang pembungaan pada musim berikutnya.
d. Lembar Kerja
1) Alat dan Bahan
Gunting pangkas
Tanaman bibit yang akan dipangkas
Obat luka bekas pangkasan
2) Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan
14
2. Lakukan pemangkasan pemeliharaan pada bibit tanaman hias
3. Lakukan pemangkasan bentuk sesuai dengan perencanaan anda pada
Kegiatan Belajar 1
4. Olesi luka pangkasan dengan cat kayu
5. Buanglah sisa pangkasan pada tempat pembuangan sampah
6. Bereskan alat-alat, cuci, lap, dan simpan pada tempat semula
. Evaluasi Kompetensi
Aspek dan Metode Penilaian
No Aspek Metode
1. Pengetahuan Tes Tulis/Lisan
2. Keterampilan Praktik/Demonstrasi
3. Sikap Observasi
NP = …………
15
Aspek Keterampilan
TL LULUS
NO Kompetensi Dasar Indikator
<7.00 7.00 8.00 9.00 10.00
1 Memangkas Prosedur pelaksanaan kegiatan
cabang/ranting & kelengkapan alat serta bahan
untuk memangkas
cabang/ranting dikuasai sesuai
dengan pedoman
Kebutuhan, kelengkapan alat &
bahan diidentifikasi secara teliti
Alat yang digunakan diasah
hingga tajam
Cabang/ranting sasaran
dipangkas
Luka hasil pangkasan diberi obat
penyembuh luka untuk tanaman
Faktor-faktor keselamatan dan
kesehatan kerja dipatuhi sesuai
prosedur
Keterangan :
1. 9,00 – 10,00 : Kinerja di atas minimal tanpa bimbingan
2. 8,00 – 8,99 : Kinerja memenuhi kriteria minimal tanpa
bimbingan
3. 7,00 – 7,99 : Kinerja memenuhi kriteria minimal dengan
bimbingan
4. 0,00 – 6,99 : Kinerja tidak memenuhi kriteria minimal
5. Nilai Keterampilan (NK) adalah nilai pencapaian TERENDAH diantara nilai
pencapaian setiap indikator.
NK = ………….
Aspek Sikap
Skor Perolehan
Aspek Noninstruksional Believe (B) Evaluation (E)
No.
Sikap (Attitude) (Preferensi oleh Peuji Ybs) (Oleh Guru)
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Kerjasama
2. Kedisiplinan
3. Kejujuran
16
Mengakses dan
4.
mengorganisasi informasi
5. Tanggung jawab
6. Memecahkan masalah
7. Kemandirian
8. Ketekunan
NS = …….
17
3. Kegiatan Belajar 3: Memangkas akar yang keluar dari wadah/pot
b. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 3
Setelah mempelajari Kegiatan Belajar 3 diharapkan Anda dapat memangkas
akar yang keluar dari wadah/pot.
e. Uraian Kegiatan Belajar 3
Tujuan Pemangkasan Akar
Selain pemangkasan dahan/pohon terdapat pula pemangkasan akar yang
bertujuan untuk :
1. Memperoleh lebih banyak akar-akar baru dengan memotong akar
tunggangnya.
2. Tanaman (bibit) akan mudah dipindahkan, terutama apabila akan mudah
dimasukkan ke dalam keranjang atau kantong plastik.
3. Supaya tanaman dapat segera dapat mengisap hara makanan dengan
mudah.
4. Memperbaiki perbandingan antara zat anorganik dan organik.
5. Mengembalikan keseimbangan, misalnya tanaman teh dipangkas akarnya
setelah pemangkasan dalam.
6. Menghindarkan adanya persaingan akar, misalnya tanaman-tanaman yang
berada di samping rumpun bambu.
7. Membuang akar-akar yang sakit, misalnya penyakit cendawan akar.
8. Supaya akar- akar bertunas, misalnya jeruk manis
9. Mempermudah pengangkutan dan penanaman, misalnya stump.
10. Supaya akar-akar baru sama sekali, misalnya bibit agave .
.
Waktu Pemangkasan
Saat melakukan pemangkasan disesuaikan dengan kondisi tanaman,
misalnya dilakukan secara periodik bersamaan saat melakukan repotting atau
apabila akar-akar sudah mulai keluar dari pot.. Sebaiknya saat melakukan
pemangkasan tidak bertepatan dengan saat tanaman sedang berbunga. Apabila
bertepatan tanaman sedang berbunga sebaiknya pemangkasan ditunda dahulu.
Juga harus diperhatikan bahwa tanaman yang dipangkas harus masih memiliki
18
kekuatan hidup (vitabilitas). Pemangkasan yang dilakukan pada permulaan
musim penghujan ternyata akan lebih baik daripada pemangkasan yang
dilakukan pada pertengahan musim penghujan atau pada musim kemarau.
f. Lembar Kerja
3) Alat dan Bahan
Gunting pangkas
Arit/sabit
Tanaman bibit yang akan dipangkas
Obat luka bekas pangkasan
4) Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Untuk tanaman bibit di bedengan, galilah tanah/media yang menutupi
akar dengan menggunakan arit/sabit lalu pangkaslah akar yang
berlebihan dengan gunting pangkas
3. Untuk tanaman bibit yang berada dalam polibag/pot, pangkaslah akar
yang menyembul dengan menggunakan gunting pangkas
4. Kumpulkan sisa pangkasan lalu buanglah pada tempat pembuangan
sampah
5. Bersihkan alat, cuci, lap, dan simpan ke tempat semula
d. Evaluasi Kompetensi
19
Aspek dan Metode Penilaian
No Aspek Metode
1. Pengetahuan Tes Tulis/Lisan
2. Keterampilan Praktik/Demonstrasi
3. Sikap Observasi
NP = …………
Aspek Keterampilan
TL LULUS
NO Kompetensi Dasar Indikator
<7.00 7.00 8.00 9.00 10.00
1 Memangkas akar yang Prosedur pelaksanaan kegiatan
keluar dari wadah/pot & kelengkapan alat serta bahan
untuk memangkas akar yang
keluar dari wadah/pot dikuasai
sesuai pedoman
Kebutuhan, kelengkapan alat &
bahan diidentifikasi secara teliti
Alat yang digunakan diasah
hingga tajam
Akar yang keluar dari wadah/pot
diidentifikasi kepadatannya &
panjangnya
Seluruh akar yang keluar dari
wadah/pot dipangkas
Luka hasil pangkasan diberi obat
penyembuh luka untuk tanaman
Faktor-faktor keselamatan dan
kesehatan kerja dipatuhi sesuai
prosedur
Keterangan :
20
1. 9,00 – 10,00 : Kinerja di atas minimal tanpa bimbingan
2. 8,00 – 8,99 : Kinerja memenuhi kriteria minimal tanpa
bimbingan
3. 7,00 – 7,99 : Kinerja memenuhi kriteria minimal dengan
bimbingan
4. 0,00 – 6,99 : Kinerja tidak memenuhi kriteria minimal
5. Nilai Keterampilan (NK) adalah nilai pencapaian TERENDAH diantara nilai
pencapaian setiap indikator.
NK = ………….
Aspek Sikap
Skor Perolehan
Aspek Noninstruksional Believe (B) Evaluation (E)
No.
Sikap (Attitude) (Preferensi oleh Peuji Ybs) (Oleh Guru)
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Kerjasama
2. Kedisiplinan
3. Kejujuran
Mengakses dan
4.
mengorganisasi informasi
5. Tanggung jawab
6. Memecahkan masalah
7. Kemandirian
8. Ketekunan
NS = …….
21
2NP + 5NK + 3NS
NILAI AKHIR (NA) =
10
22
4. Kegiatan Belajar 4: Membersihkan sisa pangkasan
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran 4
Setelah mempelajari Kegiatan Belajar 2 diharapkan Anda dapat
Membersihkan sisa pangkasan.
g. Uraian Kegiatan Belajar 4
Pembersihan Areal Setelah Pangkasan
Limbah bekas pangkasan baik berupa batang, cabang, ranting, maupun
daun-daun tentu saja akan mengganggu keindahan dan kesehatan tanaman di
pembibitan apabila tidak ada penangganan lebih lanjut Hasil pangkasan pada
tanaman di pembibitan apabila masih dalam kondisi baik bisa dimanfaatkan untuk
dijadikan bahan stek akan tetapi untuk yang kondisinya jelek sebaiknya segera
dibersihkan dengan menggunakan sapu lidi kemudian dikumpulkan dengan
menggunakan pengki. Selanjutnya limbah tersebut dibawa ke tempat
penampungan/bak sampah.
Limbah pangkasan dapat dibakar, tetapi perlakuan ini kurang baik karena
menimbulkan asap yang mengotori udara. Adapun penanganan yang lebih baik
dengan merajangnya menjadi potongan-potongan kecil. Biasanya perajangan ini
dilakukan secara manual yaitu dengan menggunakan arit/parang namun bisa juga
menggunakan mesin perajang (chipper). Mesin tersebut bekerja dengan
kecepatan tinggi (1.800 rpm). Hasil dari rajangan akan berguna untuk kompos
(rajangan setelah didekomposisikan dalam tanah sekitar 1 tahun) dan mulsa atau
bahan penutup tanah untuk mengurangi laju evaporasi.
Peralatan Pembersihan Lahan
Peralatan yang digunakan untuk melakukan pembersihan limbah
pangkasan adalah sebagai berikut :
- Sapu lidi, alat untuk membersihkan pembibitan dari limbah pemangkasan
- Pengki, alat yang terbuat dari anyaman bambu/plastik dan digunakan untuk
menyekop sampah
- Tong sampah, kontainer atau tempat penampungan limbah pemangkasan
- Gerobak, alat pengangkut limbah dengan tenaga manusia, umumnya dari
tempat pembibitan yang arelnya relatif luas
23
h. Lembar Kerja
5) Alat dan Bahan
Sapu lidi
Pengki
Gerobak sampah
Tempat pembuangan sampah
6) Langkah Kerja
1. Siapkan alat
2. Bersihkan sisa-sisa pangkasan dengan menggunakan sapu lidi
3. Kumpulkan sisa-sisa pangkasan dengan menggunakan pengki
4. Masukkan sisa-sisa pangkasan ke dalam gerobak sampah
5. Buanglah sisa-sisa pangkasan ke tempat pembuangan sampah
d. Evaluasi Kompetensi
Aspek dan Metode Penilaian
No Aspek Metode
1. Pengetahuan Tes Tulis/Lisan
2. Keterampilan Praktik/Demonstrasi
3. Sikap Observasi
24
NP = …………
Aspek Keterampilan
TL LULUS
NO Kompetensi Dasar Indikator
<7.00 7.00 8.00 9.00 10.00
1 Membersihkan sisa Prosedur pelaksanaan kegiatan
pangkasan & kelengkapan alat serta bahan
untuk membersihakan sisa
pangkasan dikuasai sesuai
pedoman baku
Kebutuhan, kelengkapan alat &
bahan diidentifikasi secara teliti
Seluruh sisa pangkasan dibuang
ketempat pembuangan sampah
Faktor-faktor keselamatan dan
kesehatan kerja dipatuhi sesuai
prosedur
Keterangan :
1. 9,00 – 10,00 : Kinerja di atas minimal tanpa bimbingan
2. 8,00 – 8,99 : Kinerja memenuhi kriteria minimal tanpa
bimbingan
3. 7,00 – 7,99 : Kinerja memenuhi kriteria minimal dengan
bimbingan
4. 0,00 – 6,99 : Kinerja tidak memenuhi kriteria minimal
5. Nilai Keterampilan (NK) adalah nilai pencapaian TERENDAH diantara nilai
pencapaian setiap indikator.
NK = ………….
Aspek Sikap
Skor Perolehan
Aspek Noninstruksional Believe (B) Evaluation (E)
No.
Sikap (Attitude) (Preferensi oleh Peuji Ybs) (Oleh Guru)
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Kerjasama
25
2. Kedisiplinan
3. Kejujuran
Mengakses dan
4.
mengorganisasi informasi
5. Tanggung jawab
6. Memecahkan masalah
7. Kemandirian
8. Ketekunan
NS = …….
26
III. EVALUASI KOMPETENSI
Standar Kompetensi : Memangkas di Pembibitan
Kode Kompetensi : TAN.HI.02.016.01
Daftar Nilai :
Tanggal Tuntas / Tanggal Tuntas /
Paraf
No Kompetensi Dasar Nilai Nilai
Ujian Tidak Remidi Tidak Guru
27
IV. PENUTUP
28
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, H.S. dan Nurhayati, 2005, Pemeliharaan Taman, Edisi Revisi, Jakarta: PT
Penebar Swadaya.
29