100 Tahun Indonesia Menuju Generasi Emas Yang Sehat Mental
100 Tahun Indonesia Menuju Generasi Emas Yang Sehat Mental
Kesehatan manusia meliputi kesehatan jiwa dan kesehatan raga atau fisik.
Kedua kesehatan tersebut sangat penting bagi manusia dan harus selalu dijaga.
Namun terkadang manusia hanya menjaga kesehatan raga, dan lupa menjaga
kesehatan jiwa atau kesehatan mentalnya.
Gangguan kesehatan mental tidak bisa dianggap remeh, karena saa ini,
perkiraan jumlah penderita gangguan jiwa di dunia adalah sekitar 450 juta jiwa
termasuk skizofrenia (WHO, 2017). Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar
(Riskedas) menunjukkan prevalensi gangguan jiwa berat nasional sebesar 1,7 per
mil, yang artinya 1-2 orang dari 1000 penduduk Indonesia mengalami gangguan
jiwa (Kementrian Kesehatan RI, 2013). Setiap tahun terjadi peningkatan pada
penderita gangguan kesehatan mental di Indonesia dan di dunia.
Di negara kita ini masih banyak orang – orang yang salah dalam
menangani orang yang menderita gangguan jiwa, khususnya gangguan jiwa berat,
penanganannya seperti pemasungan serta perlakuan salah lainnya. Gangguan jiwa
berat yang biasa diberlakukan pemasungan adalah orang dengan gangguan jiwa,
seperti halnya yang terjadi didaerah penulis. Proporsi rumah tangga yang pernah
memasung anggota keluarga dengan gangguan jiwa berat sebesar 14,3%,
terbanyak pada penduduk yang tinggal di pedesaan (18,2%) serta pada kelompok
kuintil indeks kepemilikan terbawah (19,5%) (Kementrian Kesehatan RI, 2013).
DAFTAR PUSTAKA
WHO 2013, Mental Health Action Plan 2013 – 2020, Geneva, World Health
Organization