Anda di halaman 1dari 5

Nama : Erni Nuraeni

NIM : 19200100

SISTEM EKONOMI INDONESIA

A. Pengertian Sistem Ekonomi


Berikut ini adalah pengertian sistem ekonomi berdasarkan para ahli:
pengertian sistem perekonomian adalah suatu sistem yang dimanfaatkan
oleh suatu negara untuk mengalokasikan setiap sumber daya yang dimiliki oleh
negara tersebut, baik untuk individu maupun organisasi yang berdiri di negara
tersebut. Perbedaan dasar antara suatu sistem ekonomi dengan sistem ekonomi
lainnya terletak dari bagaimana sistem itu mengatur seluruh faktor produksinya.
Menurut Menurut M. Hatta, sistem ekonomi adalah sistem yang
mengatur perekonomian yang agar bisa diterapkan di dalam negara Indonesia dan
harus atas dasar asas kekeluargaan.
Menurut Gilarso (1992:486), sistem ekonomi adalah cara yang tepat
untuk mengkoordinasikan perilaku masyarakat secara keseluruhan dalam
menjalankan setiap kegiatan ekonomi, sehingga bisa dijadikan sebagai satu
kesatuan yang teratur dan dinamis agar setiap kekacauan bisa dihindari sedini
mungkin.
Menurut Dumairy (1966), sistem ekonomi adalah suatu sistem yang
digunakan untuk mengatur hubungan ekonomi antar manusia dan membentuk
kelembagaan dalam suatu kehidupan. Untuk itu, sistem ekonomi juga tidak harus
berdiri sendiri, tapi juga bisa berkaitan dengan pandangan, pola pikir dan filsafat
setiap manusia di dalamnya.
Berdasarkan keempat pengertian yang dinyatakan diatas, maka bisa disimpulkan
bahwa pengertian sistem ekonomi adalah suatu sistem yang digunakan untuk
mengatur dan juga mengelola seluruh bentuk aktivitas perekonomian dalam suatu
negara, sehingga mampu memaksimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki.
Dari keempat pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian
sistem ekonomi adalah sistem yang mengatur dan mengelola segala aktivitas
perekonomian di suatu negara sehingga dapat memaksimalkan sumber daya yang
dimiliki. Namun, setiap prosesnya harus berdasarkan pada prinsip ekonomi agar
tercapai bentuk kesejahteraan dan kemakmuran untuk seluruh masyarakat.
Seiring berjalannya waktu, tiap negara juga pasti akan mengalami perkembangan
dari setiap segi penerapan sistem ekonomi.
Adanya sistem perkembangan ekonomi yang modern akan membuat
perekonomian berkembang pesat, walaupun sampai sekarang masih ada beberapa
negara dan daerah yang masih menggunakan sistem ekonomi tradisional.

B. Sejarah Sistem Ekonomi Indonesia


Di dalam negara Indonesia sendiri, secara total sudah ada 4 perubahan
sistem ekonomi dari masa penjajahan hingga sekarang, berikut ini adalah
penjelasannya.

 Masa Demokrasi Liberal (1950-1957)


Sistem ekonomi indonesia yang pertama kali diterapkan adalah sistem
ekonomi liberal. Sistem ekonomi ini berlangsung dari tahun 1950 hingga tahun
1957, artinya beberapa tahun setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945. Saat
itu, perubahan kabinet yang sering sekali terjadi pada saat itu berdampak negatif
pada lemahnya ekonomi di Indonesia
Untuk menanggulanginya, diterapkanlah kebijakan menggunting uang kertas Rp 5
menjadi dua bagian, bagian pertama yang bernilai Rp 2,5 digunakan sebagai alat
pembayaran yang sah, dan bagian Rp 2,5 yang lain digunakan untuk membeli
obligasi pinjaman nasional. Kebijakan ini diambil oleh menteri keuangan yang
saat itu tengah menjabat, yaitu Bapak Syafruddin Prawiranegara.
Selain kebijakan menggunting uang kertas, pada saat itu juga terjadi gerakan
banteng untuk merubah struktur ekonomi kolonial menjadi struktur ekonomi
nasional. Kebijakan ini dinyatakan oleh Dr. Sumitro Djojohadikusumo , seorang
ahli ekonomi pada masa kabinet Natsir. Gerakan ini dilakukan untuk melindungi
para pengusaha dalam negeri dengan memberikan suatu bantuan berupa kredit dan
bimbingan yang konkret.
 Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1966)
Pada masa demokrasi terpimpin, sistem ekonomi Indonesia mengalami
perubahan dari yang awalnya ekonomi liberal berubah menjadi sistem ekonomi
etatisme, dimana seluruh sistem ekonomi ini diatur dan dikuasai oleh pihak
negara, baik itu dalam aspek sosial, ekonomi, ataupun politik. Sistem ekonomi ini
dicetuskan oleh Presiden Ir. Soekarno di tahun 1959.
Sistem ekonomi ini dilakukan karena sistem ekonomi liberal membuat
setiap pengusaha dalam negeri tidak mampu bersaing dengan pengusaha asing.
Sehingga, dibentuklah Dewan Perancang Nasional atau Depernas di tahun yang
sama yang dipimpin oleh Moh. Yamin untuk mempersiapkan rancangan undang-
undang pembangunan nasional.
Pada kalai itu, terjadi penurunan nilai uang, seperti uang kertas yang nilainya Rp
500 menurun menjadi Rp 50, dan uang kertas Rp 1000 menjadi Rp 100 saja.
Namun, usaha ini belum mampu mengatasi penurunan ekonomi di bidang
finansial.
 Masa Demokrasi Ekonomi (1967-1998)
Demokrasi ekonomi terjadi pada tahun 1967 hingga tahun 1998, atau pada
masa pemerintahan orde baru yang kala itu di pimpin oleh Bapak Soeharto. Pada
masa ini, sistem ekonomi Indonesia menganut sistem ekonomi campuran, yang di
dalamnya terdapat campur tangan pemerintah bersama masyarakat yang turut
serta dalam meningkatkan kegiatan ekonomi.
Pemerintah berperan sebagai pengendali ekonomi dan masyarakat
berperan penuh sebagai pelaku produksi, distribusi dan sekaligus konsumennya.
Usaha pemerintah ini bertujuan untuk membantu masyarakat agar terhindar dari
masalah ekonomi modern seperti kesulitan dalam menentukan harga barang atau
jasa yang akan diproduksi. Kebijakan Bapak Soeharto dalam bidang ekonomi ini
meliputi:
1. Bergabungnya kembali Indonesia dengan IMF atau International Monetary
Fund , sehingga ada bantuan utang keuangan dari negara asing yang
masuk ke Indonesia.
2. Menghapus kebijakan hiperinflasi dengan melarang adanya pendanaan
domestik untuk mencetak uang.
3. Melakukan pembebasan bea cukai import dan mengatasi devaluasi rupiah,
sehingga mampu meningkatkan nilai ekspor ke tingkat internasional.
 Masa Demokrasi Pancasila (1998-Sekarang)
Pada tahun 1998 hingga saat ini, sistem ekonomi Indonesia menggunakan
sistem ekonomi Pancasila. Sistem ekonomi ini adalah bentuk pengembangan dari
sistem ekonomi campuran. Koperasi salah satu wujud dari diterapkannya sistem
ekonomi Pancasila yang berlandaskan pada pilar ekonomi kerakyatan yang
berasaskan kekeluargaan.
Hal ini sesuai dengan amanat undang-undang tahun 1992 pasal 3, yang
didalamnya dijelaskan bahwa tujuan koperasi adalah untuk mensejahterakan
anggotanya serta turut serta dalam membangun tatanan perekonomian negara agar
mampu mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur. Pengelolaan
sistem ekonomi ini dilakukan berdasarkan hasil musyawarah yang dilakukan oleh
perwakilan rakyat.

C. Karakteristik Sistem Ekonomi Indonesia


1. Setiap kegiatan ekonomi yang dilakukan adalah kegiatan bersama atau
gotong royong yang lebih fokus dalam mengedepankan ikatan
kekeluargaan.
2. Negara menguasai berbagai cabang produksi yang sifatnya strategis dan
penting untuk banyak orang.
3. Alasan negara untuk menguasai cabang produksi yang strategis di tanah
air adalah demi kemakmuran rakyat.
4. Terdapat beberapa komponen sistem ekonomi campuran yang diterapkan
pada sistem ekonomi pancasila.
5. Kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh negara dan masyarakat harus
kontinyu dan ramah lingkungan.
6. Pemerintah Indonesia juga berhak mengawasi kegiatan yang dilakukan
oleh pihak swasta secara umum agar terhindar dari praktik penipuan,
monopoli, dan mafia perdagangan. Tujuannya tentu untuk menciptakan
keadilan pada masyarakat.
Wujud nyata dari diterapkannya sistem ekonomi Indonesia adalah dengan
digalakkannya program badan usaha koperasi demi mensejahterakan masyarakat.
Setiap barang yang dianggap penting bagi keutuhan negara dan banyak
dibutuhkan oleh masyarakat tidak boleh begitu saja diserahkan pada pihak swasta.
Negara harus membuat kebijakan dalam mengurus, mengelola, mengatur, dan
mengawasi produksi tersebut. Jika bentuk kekayaan negara diserahkan begitu saja
pada pihak yang salah, maka tingkat kemakmuran masyarakat dalam
memanfaatkan hasil kata tersebut tentunya tidak bisa terwujud.
Meskipun demikian, sistem ekonomi pancasila tetap mengedepankan
peran pemerintah dan swasta dalam mengelola perekonomian. Hal ini diwujudkan
dengan adanya peranan yang jelas antara badan usaha, yakni Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS). Pihak pemerintah akan
mengelola seluruh barang yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat,
sedangkan sisanya bisa dikelola oleh pihak swasta dengan pengawasan dari
pemerintah.
Itu artinya, pihak swasta dan pemerintah tidak boleh mengeksploitasi secara
berlebihan, agar generasi berikutnya mampu memanfaatkan kekayaan alam dan
agar lingkungan bisa terus terjaga.

Anda mungkin juga menyukai