MEKANIKA STRUKTUR 1
Perhitungan Rangka Batang Metode Titik Buhul dan Metode Ritter
Kelas A
Kelompok A4
Referensi :
https://youtu.be/Hd1al68dLTY
https://youtu.be/84fHG4WZBKM
Gambar Asli . Sumber : jasakontraktorbangunan.com
F H
A B
C D E
H
F
A
B
C D E
Diketahui :
a=3 m L=12 m P3=70 kN
b=3 m '
a =1,5 m P2=P 4=50 kN
c=3 m b ' =1,5 m P1=P5 =35 kN
d=3 m T =3 m
Ditanyakan : Besar batang S1,
S2, S3, S4, S5, S6, S7, S8, S9, S10, S11, S12, S13 = …?
Menentukan Sudut α
batang 9
α =tan−1 ( )
batang 5
1,5 m
α =tan−1 ( )
3m
ΣV A=0
−85 kN
S1 =
0,447
S1=−190 , 15 kN (Tekan←)
Σ H A =0
+ S5 + S1 cos α =0
ΣV c =0
S9 =0
Σ H c =0
−S5 + S6 =0
S6 =S 5=+170,0(T arik →)
ΣV F =0
−0,399618 S 10=−34,37112
S10=−55,9 3 kN (Tekan←)
0,399618 S 2=−34,37112
0,799236 S2=−110,36112
S2=−134,2 3 kN ( Tekan ←)
∑ H G =0
S2 cos α + S 3 cos α =0
134,2 3 ( 0,894 ) +S 3 ( 0,894 )=0
−120,03
S3 = =−134,2 3 kN (Tekan ←)
0,894
H
F
A
B
C D E
Karena struktur bentuknya
simetris,
maka dapat kita
pastikan besar
Gambar Struktur Rangka Batang Metode Titik Buhul
III
V
II
G
IV IV
II
VI
I H
F VII
No. Batang Gaya Batang (kg) Keterangan
S1= S4 −190 , 15 Tekan
S2= S3 −134,2 3 Tekan
S5= S8 D Tarik B
C +170,0E
S6= S7 +170,0 Tarik
I II III V VI VII
S9 = S13 0 -
S10= S12 −55,9 3 Tekan
S11 −50,0 Tarik
Catatan Untuk Gambar Struktur Rangka Batang di atas : Untuk R HA pada gambar tidak
kami cantumkan, karena R HA=0 dan untuk RVA sama RVB nya sudah diketahui dari
Gambar Struktur Rangka Batang Metode Ritter
perhitungan sebelumnya, yaitu Metode Titik Simpul. Kemudian untuk sudurnya masih
menggunakan sudut yang sama seperti sebelumnya.
Pada Metode Ritter ini kami menggunakan gambar struktur beserta besar nilai-nilainya
sama dengan Metode Titik Simpul yang sebelumnya sudah kami kerjakan. Namun ada
perbedaan pada Metode Ritter, yaitu ada potongan-potongan batang. Karena Metode Ritter
itu adalah Metode yang harus memotong rangka batang hingga membelah rangkanya dan
Metode Ritter ini memaksimalkan tiga batang yang terpotong, selain itu untuk menyelesaikan
Metode Ritter menggunakan persamaan Σ M =0. Nah, pada gambar struktur di atas kami
sudah memotong rangka batangnya, yaitu, ada potongan I-I, potongan II-II, potongan III-III,
potongan IV-IV, potongan V-V, potongan VI-VI, dan potongan VII-VII.
Perjanjian Tanda :
Tekan ( - ) ; tarik ( + ) ; keatas ( + ) ; kebawah ( - ) ; kekanan ( + ) ; kekiri ( - )
Diketahui :
a=3 m L=12 m RVB =120 kN P3=70 kN
b=3 m a ' =1,5 m RVA =120 kN Sudut=26,565°
c=3 m b ' =1,5 m P1=P5 =35 kN sin 26,565 °=0,447
d=3 m T =3 m P2=P 4=50 kN cos 26,565 °=0,894
Ditanya :
Besar batang S1, S2, S3, S4, S5, S6, S7, S8, S9, S10, S11, S12, S13 = …?
Penyelesaian :
Perhitungan Pada Potongan I-I
Pada potongan I-I ini batang yang akan dicari, yaitu batang S1 dan S2. Karena batang
S1 merupakan batang miring, maka bisa diuraikan menjadi dua batang, yakni
S1 sin 26,565° dan S1 cos 26,565 °.
−255 kN . m
S1 = =−190,15 kN (Tekan←)
1,341m
255 kN . m
S5 = =+170 kN (Tarik →)
1,5 m
II
II
255 kN . m
S6 = =+170 kN (Tarik →)
1,5 m
0,0 kN . m
S9 = =0
3m
III
III
+ RVA ( a+b ) −P1 ( a+ b )−P2 ( b ) + S2 sin 26,565 ° (b)+ S 2 cos 26,565° ( a')=0
−360 kN . m
S2 = =−134,23 kN (Tekan←)
2,682m
Karena yang digunakan adalah persamaan ∑ M G=0, maka batang yang akan
dicari, yaitu batang S10.
∑ M G=0
s3 sin 26,565°
s2 sin 26,565°
−S2 cos 26,565 ° ( b' + a' ) +S 3 cos 26,565° ( b ' + a' )=0
−360,00486 kN . m
S3 = =−134,23 kN (Tekan ←)
2,682m
Karena yang digunakan adalah persamaan ∑ M H =0, maka batang yang akan
dicari, yaitu batang S11.
∑ M H =0
−S2 sin 26,565° ( c )−S2 cos 26,565 ° ( b' )−P3 ( c )−S11 (c)=0
−255 kN . m
S4 = =−190,15 kN (Tekan←)
1,341 m
Karena yang digunakan adalah persamaan ∑ M H =0, maka batang yang akan
dicari, yaitu batang S8.
∑ M H =0
255 kN . m
S8 = =+170 kN (Tarik →)
1,5 m
VI
VI
Karena yang digunakan adalah persamaan ∑ M H =0, maka batang yang akan
dicari, yaitu batang S7.
∑ M H =0
255 kN . m
S7 = =+170 kN (Tarik →)
1,5 m
0,0
S13= =0
3m
Karena yang digunakan adalah persamaan ∑ M G=0, maka batang yang akan
dicari, yaitu batang S12.
∑ M G=0
B
C D E
I II III V VI VII
Pada Metode Titik Buhul dan Metode Ritter dalam mencari besar gaya-
gaya batang pada struktur Rangka Batang itu akan menghasilkan besar gaya
batang yang sama. Namun, hanya saja cara menyelesaikan persoalannya itu
berbeda. Untuk Metode Titik Buhul kita hanya perlu mencari besar gaya batang
dengan menggunakan Titik Batang/Buhul. Sedangkan Metode Ritter untuk
mencari besar gaya batang itu kita harus memotong Rangka Batang hingga
terbelah, maksud dari memotong Rangka Batang itu kita memotong batang-
batangnya hingga benar benar terbelah.