Anda di halaman 1dari 11

Mohammad Bintang Saputra

1506521031

D3 Teknik Sipil

Kelas (A)

Rabu (08.00-09.50 WIB)

TUGAS 1

1. Jawablah pertanyaan di bawah ini:

a. Di dalam Teknik Sipil, mengapa kita


harus mempelajari mekanika ?!

 Pada mekanika tanah kita dapat


belajar hal-hal yang berkaitan dengan
tanah. Jadi mekanika tanah itu sangat
berguna ketika kita ingin membuat
sebuah bangunan. Berguna untuk
menentukan bagaimana kondisi tanah
yang akan kita lokasikan untuk
membangun sebuah bangunan atau
pun struktur.

b. Bagaimana sifat tanah jika dibebani


?!

 Ketika tanah dibebani, maka tanah


tersebut akan mengalami penekan.
Sehingga jika dibeban tersebut terlalu
lama berada diatas permukaan tanah
maka tanah tersbut akan terkekan
kedalam atau kebawah.

c. Sebutkan organisasi yang telah


mengembangkan batasan-batasan
ukuran golongan jenis tanah (soil
separate size limits) ?!

 1. ASTM ( American Society for


Testing and Materials )
2. MIT ( Massachussets Institute of
Technology )
3. International Nomenclature
4. USDA ( US Department of
Agriculture )

d. Sebutkan hubungan antara berat


(weight) dan isi (volume) ?

 1. Porositas
2. Angka Pori
3. Berat Volume
4. Derajat Kejenuhan
5. Kadar Air
6. Berat Volume Kering

2. Pada kondisi asli di lapangan,


sampel tanah mempunyai volume (V)
12 cm3 dan berat (W) 22 gram.
Setelah dikeringkan di dalam oven,
sampel tanah beratnya menjadi 20
gram. Jika berat jenis tanah (Gs) 2,72.
Hitung:

a. Kadar air (w)

 Diketahui : Berat (W) = 22g dan Berat


tanah kering (Ws) = 20g
Jawab :
Ww W −Ws 22 g−20 g 2 g
W= = = = × 100 %=10 %
Ws Ws 20 g 20 g

b. Berat volume ()


 Diketahui : Volume (V) = 12cm3 dan
Berat (W) = 22g
W 22 g
Jawab : γ = V = 12 =1,83 3
cm

c. Berat volume kering (d)

 Diketahui : Berat tanah kering


(Ws)=20g dan Volume(V)=12cm3
Ws 20 g
Jawab : γd = V = 12 =1,66 3
cm

d. Angka pori (e)

Vv Ws 20 gr
 e= →Vs= = =7,35
Vs Gs . Yw 2,72.1 c m3
Vv=V −Vs=12−7,35=4,65 cm3
Vv 4,65
e= = =0,63
Vs 7,35

e. Porositas (n)

e 0,63
 n= = =0,38
1+ e 1+ 0,63

f. Derajat kejenuhan (S)

Vw
 S= × 100 %
Vv
Ww 2
Vw= = =2 cm 3
Yw 1
Vw 2
S= = ×100 %=43 %
Vv 4,65

3. Tanah mempunyai angka pori (e) =


0,71, kadar air (w) = 20% dan berat
jenis (Gs) = 2,65. Hitung:

a. porositas (n),
e 0,71
 n= = =0,41
1+ e 1+ 0,71

b. berat volume, ()

Gs . w (1+ W ) 2,65.1(1+0,2) gr
 b= = =1,86 3
1+e 1+ 0,71 cm

c. berat volume kering (d) dan

Gs. w 2,65.1 gr
 γd = = =1,55 3
1+ e 1+0,71 cm

d. derajat kejenuhan (S)

W . Gs 0,2.2,65
 S= = ×100 %=75 %
e 0,71
Jawaban Soal No. 1
No. Diameter Berat tanah Presentase berat Presentase kumulatif Presentase
Ayakan lubang yang tertahan tanah yang tertahan tanah yang tertahan butiran yang
ayakan(mm) (g) (%) (%) lolos (%)
4 4,750 0 0 0 100
10 2,000 21,6 4,8 4,8 95,2
20 0,850 49,5 11 15,8 84,2
40 0,425 102,6 22,8 38,6 61,4
60 0,250 89,1 19,8 58,4 41,6
100 0,150 95,6 21,2 79,6 20,4
200 0,075 60,4 13,4 93,1 6,9
Pan 31,2 6,9 100,0 0,0
Total 450 %Berat tanah yang hilang = 10% > 2 (buruk)

Kurva Distribusi Butiran


110
100 4,750; 100
2,000; 95,2
Presentase lolos(% )

90
0,850; 84,2
80
70
60 D60 0,425; 61,4
50
40 0,250; 41,6
30 D30
20 0,150; 20,4
10 D10 0,075; 6,9
0
0,41 0,09
0,19 0,100
10,000 1,000 0,010
Diameter Butiran(mm)

b. D10=0,09 mm , D30=0,19 mm , D60=0,41 mm

D60 0,41
c. C u= = =4,56
D10 0,09
2
D 30 (0,19)2
d. C c = = =0,98
D 60 . D 10 ( 0,41)(0,09)

Jawaban Soal No.2


No. Diameter Berat tanah Berat tanah Presentase berat Presentase Komulatif Presentase
Ayakan lubang yang tertahan yang tertahan tanah yang tertahan yang tertahan butiran yang
ayakan(mm) A(g) B(g) (%) (%) lolos (%)
4 4,750 36,0 45,0 8,1 8,1 91,9
10 2,000 100,2 78,6 17,88 26,0 74,0
20 0,850 50,8 120,8 17,16 43,1 56,9
40 0,425 66,4 100,7 16,71 59,9 40,2
60 0,250 110,4 60,4 17,08 76,9 23,1
100 0,150 61,0 39,5 10,05 87,0 13,0
200 0,075 43,0 30,0 7,3 94,3 5,7
Pan 32,2 25,0 5,72 100,0 0,0
Total 500 500 %Berat tanah yang hilang = 0% < 2 (Ok)

Kurva Distribusi Butiran


100
90 4,750; 91,9
Presentase lolos(% )

80
2,000; 74,0
70
D60

60
0,850; 56,9
50
40 0,425; 40,2
D 30

30
20 0,250; 23,1
D10 10 0,150; 13,0
0,075; 5,7
0
10,000 1,000 0,3 0,100 0,010
Diameter Butiran(mm)

D60 1
 C u= = =7,69
D10 0,13
D 230 (0,3)2
 C c= = =0,69
D 60. D 10 1.( 0,13)
Jawaban Soal No.3

D60

D30

D10

A BC A B C B C
A

a. C u , C c
Soil A : D 10=0,6 mm , D 30=5 mm , D 60=11mm

11 52
C u= =18,33 , Cc = =3,7 8
0,6 (11)( 0,6)

Soil B : D10=0,2 mm , D30=2,1 mm , D60 =7 mm


7 ( 2,1 )2
C u= =35 ,C c = =3,15
0,2 ( 7 ) ( 0,2 )
Soil C : D 10=0,15 mm , D 30=1 mm , D 60=4,5 mm
4,5 (1)2
C u= =30 ,C c = =1,48
0,15 (4,5)(0,15)
b. Tanah A lebih kasar dari tanah C
c. Ada empat hal yang perlu diperhatikan
dalam pengambilan
contoh tanah atau pengukuran sifat fisik
tanah tertentu di lapangan, yaitu:
(1) waktu pengambilan contoh tanah (t);
apakah contoh tanah atau
pengukuran dilakukan pada musim
hujan atau kemarau, apakah sebelum
atau sesudah pengolahan tanah, dan
seterusnya; (2) kedalaman
pengambilan contoh atau pengukuran
(z); (3) posisi di antara barisan
tanaman (x); dan (4) posisi di dalam
barisan tanaman (y).
Perbedaan nilai pengukuran yang
disebabkan oleh faktor x, y, dan
z disebut sebagai variasi menurut ruang
(spatial variability), sedangkan
perbedaan nilai pengukuran akibat
pengaruh faktor t disebut sebagai
variasi menurut waktu (temporal
variability).

Anda mungkin juga menyukai