Anda di halaman 1dari 11

SOSIOLOGI HUKUM

“HUKUM DAN KEKUATAN SOSIAL”

Disusun oleh: Kelompok 3

Ifa Nurul Ilmah 2020203874235016


Ayunita 2020203874235023
Muhammad Irfan 2020203874235031
PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA
FAKULTAS SYARIAH ILMU HUKUM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PAREPARE
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji dan syukur kelompok panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kelompok dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “hukum dan
kekuatan-kekuatan social” dengan baik dan benar dengan tepat waktu.

Makalah ini di susun untuk membantu mengembangkan kemampuan pemahaman pembaca


terhadap judul tersebut yang telah di tugaskan oleh kelompok kami. Pemahaman tersebut dapat
di pahami melalui Pendahuluan, permasalahan, pembahasan permasalahan serta kesimpulan.

Ucapan terimakasih dari kelompok kami kepada Bapak Dosen Mata kuliah SOSIOLOGI
HUKUM. Yang telah memberikan kesempatan kepada kelompok untuk menyusun untuk
membuat makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, saran dan keritik juga penulisan sangat di
harapkan dari seluruh pihak dalam proses pembangunan mutu makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................1

DAFTAR ISI...................................................................................................................................2

BAB I...............................................................................................................................................3

PENDAHULUAN...........................................................................................................................3

A . LATAR BELAKANG...........................................................................................................3

B. PERMASALAHAN................................................................................................................5

BAB II.............................................................................................................................................5

PEMBAHASAN..............................................................................................................................5

A. Pengertian Hukum................................................................................................................5

B. Hukum Dan Kewenangan.....................................................................................................6

C. Hukum Dan Kekuatan-Kekuatan Sosial...............................................................................7

D. Manfaat Sosiologi Hukum Untuk Memahami Bekerjanya Hukum di Dalam Masyarakat. .8

BAB III............................................................................................................................................9

PENUTUP.......................................................................................................................................9

A. Kesimpulan...........................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

A . LATAR BELAKANG
Dimana ada masyarakat disana pasti ada hukum (ubi Societas ibi ius). Hukum ada pada
setiap masyarakat manusia dimanapun juga dimuka bumi ini. Bagaimanapun primitifnya
manusiadan bagaimanapun modernnya suatu masyarakat pasti mempunyai hukum. Oleh karena
itukeberadaan hukum sifatnya universal. Hukum tidak bisa dipisahkan dengan masyarakat,tetapi
justru mempunyai hubungan timbal balik antara keduanya.Hukum mengatur kehidupan manusia
sejak berada dalam kandungan sampai meninggaldunia. Hukum mengatur semua aspek
kehidupan masyarakat baik ekonomi, politik, sosial, budaya dan sebagainya. Tidak ada satupun
aspek kehidupan manusia dalam masyarakat yangluput dari sentuhan hukum. Dengan demikian
hukum itu berada dalam masyarakat, karenamasyarakatlah yang membentuk hukum.Keadaan
dan perkembangan hukum senantiasa dipengaruhi oleh masyarakat, sehingga hukummerupakan
manifestasi dari nilai-nilai kehidupan masyarakat dimana hukum itu berlaku.Dalam kehidupan
modern, hukum memiliki posisi yang cukup sentral. Kita dapat mencatat bahwa hampir sebagian
besar sisi dari kehidupan kita telah diatur oleh hukum, baik yang berbentuk hukum tertulis
maupun hukum yang tidak tertulisHukum sebagaimana dikemukakan di atas adalah hukum
dalam arti luas, ia tidak hanyasekadar peraturan tertulis yang dibuat oleh penguasa atau badan
khusus pembuat undang-undang atau dengan kata lain hukum bukan hanya sesuatu yang bersifat
normatif. Hukum juga merupakan fenomena sosial yang tertuang dalam perilaku manusia atau
lebih tepatnya perilaku sosial.Hukum dapat dikatakan sebagai konsensus yang harus diterima
bersama sebagai aturan yangwajib di taati dan didukung oleh suatu kekuasaan dalam
mempengaruhi kebiasaan-kebiasaanagar selalu berada pada kondisi kesusilaan dalam
mewujudkan keserasian keselarasan dankeseimbangan dalam hidupnya. Menurut Sunaryati
Hartono ada 4 fungsi hukum dalam pembangunan yaitu :

1. Hukum sebagai pemelihara ketertiban dan keamanan


2. Hukum sebagai sarana pembangunan
3. Hukum sebagai sarana penegak keadilan
4. Hukum sebagai sarana pendidikan masyarakat.Dimana hukum sebagai pemelihara
ketertiban dan keamanan berfungsi mewujudkankehidupan dalam bermasyarakat secara
serasi, selaras dan seimbang. Keserasian, keselarasandan keseimbangan tersebut belum
tentu dapat berjalan bersamaan dengan hukum.Dalam hal ini bisa saja terjadi aneka
bentuk kejahatan dalam masyarakat yang merupakan bentuk ketidakseimbangan dalam
masyarakat tersebut dan hukum sebagai alat pemeliharaketertiban dan keamanan tidak
dapat menjalankan fungsinya dengan baik.
5. Hukum sebagai sarana pendidikan masyarakat.Dimana hukum sebagai pemelihara
ketertiban dan keamanan berfungsi mewujudkankehidupan dalam bermasyarakat secara
serasi, selaras dan seimbang. Keserasian, keselarasandan keseimbangan tersebut belum
tentu dapat berjalan bersamaan dengan hukum.Dalam hal ini bisa saja terjadi aneka
bentuk kejahatan dalam masyarakat yang merupakan bentuk ketidakseimbangan dalam
masyarakat tersebut dan hukum sebagai alat pemeliharaketertiban dan keamanan tidak
dapat menjalankan fungsinya dengan baik.

B. PERMASALAHAN
Dari latar belakang diatas maka dapat diambil permasalahan yaitu :

1. Bagaimana pengertian hukum serta hukum dan kekuatan-kekuatan sosial


2. Bagaimana Aturan-aturan Hukum sebagai suatu Fenomena Sosial
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Hukum
Hukum adalah suatu gejala sosial Budaya yang berfungsi untuk Menerapkan kaidah-
kaidah dan pola. Pola perikelakuan tertentu terhadap Individu-individu dalam masyarakat. Ilmu
hukum mempelajari gejala-gejala tersebut serta menerangkan arti dan maksud kaidah-kaidah
tersebut, oleh karena kaidah-kaidah tadi seringkali Tidak jelas.

Perbagai kaidah-kaidah hukum yang berlaku dalam masyarakat harus digolong-


golongkan ke dalam suatu klasifikasi yang sistematis, dan ini Juga merupakan salah satu tugas
dari ilmu hukum. Sebelum masuk ke ranah sosiologi hukum, kita bahas terlebih dahulu
mengenai apa itu hukum.

Hukum pada umumnya diartikan sebagai keseluruhan peraturan atau kaedah dalam
kehidupan bersama; keseluruhan tentang tingkah laku yang berlaku dalam suatu kehidupan
bersama, yang dapat dipaksakan pelaksanaannya dengan Suatu sanksi. Namun demikian, hingga
Sekarang belum diperoleh suatu pengertian hukum yang memadai dengan kenyataan.

Hal ini dikarenakan hukum memiliki banyaksegi dan bentuk, sebagaimana diungkapkan
oleh Lemaire, bahwa hukum itu banyakseginya serta meliputi segala lapangan kehidupan
manusia menyebabkan orang tidak mungkin membuat suatu definisi hukum yang memadai dan
komperhensif. Demikian pula Mr.Dr. Kisch mengatakan bahwa oleh karena hukum itu tidak
dapat dilihat/ditangkap oleh pancaindera, maka sukarlah untuk membuat suatu definisi tentang
hukum yang memuaskan umum.

Dalam rangka mempertahankan diri itu manusia kemudian melakukan berbagai upaya
yang berkaitan dengan lingkungan alam dan lingkungan sosial. Lingkungan alam menyangkut
upaya mengamankan diri dariserangan binatang buas, mengatasi kepunahan binatang buruan dan
tumbuh-tumbuhan pangan. Sedangkan lingkungan sosial menyangkut upaya pengamanan diri
dariserangan pihak lain atau persaingan di dalam. Di dalam hidupnya, manusia sudah pasti tidak
lepas dari kegiatan menjalin interaksi atau hubungan dengan manusia lain, yaitu pertama kali
dengan ibu dan atau ayahnya, kemudian dengan para saudara-saudaranya. Keluarga, khususnya
orang tua, bagaimanapun juga seringkali menjadi tempat pertama bagi anak untuk berinteraksi.
Dalam interaksi tersebut sudah tentu didapat kesempatan bagi orang maupun anggota keluarga
yang lebih dewasa untuk menanamkan nilai-nilai sosial, budaya dan norma-norma sosial, baik
yang mereka ciptakan sendiri dalam lingkungan keluarga maupun yang berlaku umum.

B. Hukum Dan Kewenangan


Penyelidikan terhadap hukum di dalam masyarakat dimulai dari kelompok kecil,yang
merupakan molekul- molekul dari kehidupan sosial.di dalamnya setiap individu memperoleh
tempat dan peran mereka masig- masing. Bedasarkan hal ini, dapat dilihat dari kenyataan
bahwa individu adalah suatu unit terkecil dalam melanjutkan interaksi dengan yang lain,mula-
mula dalam keluarganya dan kemudian sebagai anggota dari kelompok sosial yang lain.melalui
partisipasi individu di dalam kehidupan kelompok, kelompok itu menjadi instrument untuk
memenuhi kebutuhannya. kelompok itu sendiri mempengaruhi atau mengubah lingkungan
tempat kelompok itu berfungsi.

Bila dilihat dari aspek tingkah laku manusia, pelimpahan wewenang mencakup
komunikasi antara seorang peminpin dengan orang lain berdasarkan keputusannya. Setiap
anggota dari suatu kelompok,apakah ia pemimpin atau yang dipimpin, bertanggung jawab
terhadap tingkah laku yang dilakukannya dalam menjalankan tugasnya dan di dalam
lingkungan kebebasannya. Apabila tingkah lakunya di dalam bagian dari kelompok khusus itu
menyimpang, dia menjadi sasaran dari sanksi kelompok, termasuk keputusan- keputusan
sebagai penerapan oleh pemimpinnya dan oleh anggota lain.

C. Hukum Dan Kekuatan-Kekuatan Sosial

Di dalam setiap masyarakat terdapat kekuatan-kekuatan sosial (social Forces) yang dapat
berfungsi sebagai alat untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan ini dapat bersifat baik dan tidak
baik bagi masyarakat. Bagi hukum ,yang penting untuk diperhatikan adalah penggunaan
kekuatan sosial yang merugikan masyarakat dan Negara.
a. Kekuatan uang
Dengan adanya Uang orang bisa mengubah kekuatan hukum, karena apabila para penguasa
berorientasi sekedar mencari kekayaan belakan, maka hukum bisa dilanggar atau dibuat sesuai
dengan tujuan dari pemberi uang itu sendiri, jadi semata-mata karena pemegang kekuasaan
berorientasi pada kekayaan dan uang.
b. Kekuatan politik
Hukum dibentuk sesuai dengan hasil proses politi didalam masyarakat, setelah hukum
tersebut terbentuk maka tidak terkecuali organisasi 2 dan tokoh2 politi yang semula menyusun
hukum tersebut harus tunduk dan patuh pada hukum itu sendiri.
c. Kekuatan Massa
Apabila yang melanggar hukum itu suatu massa dalam arti banyak orang yang bersama-sama
berbuatan sesuatu untuk melanggar hukum maka kekuatan penegak hukum (khususnya polisi)
mungkin sekali tidak cukup menerapkan hukum secara seharyusnya.
d. Tekhnologi Baru
Alat-alat yang dihasilkan oleh ilmu pengetahuan yang biasa disebut tehnologi digunkan oleh
mausia menurut kehendaknya. Kehendak itu mungkin sesuai dengan hukum yang berlaku dalam
masyarakat, tetapi juga bisa bertentangan dengan hukum . Sehingga didalam penggunaan
tehnologi tersebut akan diatur cara penggunaannya, sehingga dapat berjalan dengan sebagaimana
mestinya.

D. Manfaat Sosiologi Hukum Untuk Memahami Bekerjanya Hukum di Dalam


Masyarakat
Untuk memahami bekerjanya hukum dalam masyarakat dapat dilihat dari beberapa sudut
pandang seperti yang telah dikemukakan dalam pembahasan sebelumnya, bahwa hukum
berfungsi sebagai social control dan sebagai alat pengubah masyarakat, selain itu ada beberapa
fungsi lain untuk memahami bekerjanya hukum di dalam masyarakat yaitu sebagai berikut :

1. Fungsi hukum sebagai alat politik : dalam system hukum di Indonesia peraturan
Perundang-undangan merupakan produk bersama DPR dan Pemerintah sehingga antara
hukum dan politik sulit untuk dipisahkan. Namun demikian, hukum sebagai alat politik
tidak dapat berlaku secara universal, sebab tidak semua hukum dibuat oleh DPR bersama
Pemerinta.
2. Fungsi hukum sebagai simbol : merupakan makna yang dipahami oleh seseorang dari
suatu perilaku warga masyarakat tentang hukum. Contohnya : Seorang yang mengambil
barang orang lain dengan maksud ingin memiliki dengan jalan melawan hukum, oleh
Hukum Pidana disimbolkan sebagai tindak pidana pencurian.
3. Fungsi hukum sebagai alat Integrasi : Setiap masyarakat mempunyai berbagai
kepentingan dari warganya, di antara kepentingan itu ada yang sesuai dengan kepentingan
lain dan ada juga yang tidak sesuai sehingga terjadi konflik dengan kepentingan lain. Oleh
karena itu hukum berfungsi sebelum terjadi konflik dan sesudah terjadi konflik.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Hukum dalam mempengaruhi kehidupan manusia adalah hukum diartikan sebagai
suatukontrol sosial. Kontrol social (social kontrol) biasanya diartikan sebagai suatu proses
baikyang direncanakan maupun tidak, yang bersifat mendidik, mengajak atau bahkan
memaksawarga masyarakat agar mematuhi sistem kaidah dan nilai yang berlaku.Sosial kontrol
yang dimaksud adalah yang berhubungan dengan pembentukan dan pemeliharaan aturan-aturan
sosial yang berpijak pada kemampuan hukum untuk mengontrol perilaku-perilaku manusia dan
menciptakan suatu kesesuaian didalam perilaku- perilakutersebut. Salah satu dari
karakteristik hukum yang membedakannya dari aturan- aturan yang bersifat normatif ialah
adanya mekanisme kontrol yaitu yang disebut sebagai sanksi. Hukum berfungsi untuk
menciptakan aturan-aturan sosial dan sanksi digunakan sebagai alat untuk mengontrol mereka
yang menyimpang dan juga digunakan untuk menakut-nakuti orang agar tetap patuh kepada
aturan-aturan sosial yang sudah ditentukan.Perwujudan sosial control mungkin berupa
pemidanaan, kompensasi, terapi, maupun konsiliasi. Standar atau patokan dari pemidanaan
adalah suatu larangan yang apabila dilanggar akan mengakibatkan penderitaan atau sanksi
negatif bagi pelanggarnya. Sedangkan dalam terapi maupun konsiliasi sifatnya remedial artinya
mengembalikan situasi pada keadaan yang semula. Oleh karena itu yang pokok bukanlah siapa
yang kalah dan siapa yang menang, melainkan yang penting adalah menghilangkan keadaan
yang tidak menyenangkan bagi para pihak. Hal itu tampak bahwa konsiliasi standarnya adalah
normalitas, keserasiandan kesepadanan yang biasa disebut keharmonisan.
DAFTAR PUSTAKA
Panduan bantuan hukum di Indonesia: pedoman anda memahami dan menyelesaikan:
oleh Yayasan Lembaga Bantuan Hukum.I.Z /www.jadilah.com

Masriani, Yulies Tiena. S.H., M.Hum, 2009, Pengantar Hukum Indonesia, Jakarta: Sinar
Grafika. Bisri, Ilhami. S.H., M.Pd, 2010, Sistem Hukum Indonesia, Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada.

Hadikusuma, hilman. 1992. Pengantar Ilmu Hukum Adat Indonesia. Bandung: Mandar

Maju .dan Badan Pembinaan Hukum Nasional. 1976. Seminar Hukum Adat Dan
Pembinaan Hukum Nasional. Yogyakarta: Binacipta.

Anda mungkin juga menyukai