Anda di halaman 1dari 20

TUGAS BAB 11-13

MATA KULIAH PENGANTAR AKUNTANSI


Dosen Pengampuh : Ahmad Ali, SE., M.Ak, CA

DI SUSUN OLEH

PutriAmalia
210903502027
KELAS A

PROGRAM STUDI MANAJEMEN (S1)


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
SEMESTER 1 (2021)
BAB 11 PIUTANG

PERTANYAAN EVALUASI

1. Piutang dicatat sebesar nilai bersihnya, yaitu jumlah piutang yang diperkirakan akan dapat
ditagih pada tanggal jatuh temponya. Itu berarti piutang harus dikurangi dengan cadangan
kerugian piutang. Berkaitan dengan kerugian piutang tersebut, perusahaan dapat
menggunakan metode cadangan dan metode langsung. Jelaskanlah perbedaan antara kedua
metode tersebut!
Jawaban :
Metode penghapusan piutang langsung disebut juga direct method. Dalam metode
langsung, penghapusan piutang baru akan dicatat dalam pembukuan ketika piutang sudah
benar-benar dinyatakan tidak dapat ditagih lagi. Metode ini biasanya digunakan oleh
perusahaan kecil atau perusahaan yang tidak dapat memperkirakan penghapusan piutang atau
piutang tak tertagih dengan tepat. Perusahaan-perusahaan tersebut biasanya tidak melakukan
perhitungan akan kerugian piutang tak tertagih pada tiap akhir periode pembukuan atau
pencatatan keuangan. Namun kerugian piutang tersebut baru dicatat ketika sudah benar-benar
pasti tidak dapat ditagih.
Metode penghapusan piutang cadangan disebut juga allowance method. Dalam metode
cadangan, perusahaan perlu melakukan penaksiran terhadap piutang tak tertagih pada tiap
akhir periode pembukuan. Metode ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang memiliki
skala besar yang terbiasa mencatat perkiraan atau estimasi piutang yang tak dapat ditagih.
Perkiraan tersebut kemudian dicatat sebagai beban terhadap kerugian piutang tak tertagih.
Namun beban tersebut tidak lantas dikeluarkan dari perkiraan piutang, hanya dianggap
sebagai cadangan piutang tak tertagih. Seperti ini bentuk pencatatannya.
2. Jika perusahaan menggunakan metode cadangan dalam mencatat piutangnya, salah satu
yang dapat digunakan adalah metode analisis umur piutang. Jelaskan pengertian dari metode
analisis umur piutang dan asumsi dasar yang digunakannya!
Jawaban :
Analisis umur piutang, yaitu metode pembuatan cadangan kerugian piutang dimana
cadangan piutang yang tidak dapat ditagih dari suatu perusahaan didasarkan pada besarnya
resiko atau kemungkinan tidak tertagihnya suatu piutang.
Asumsi dasar dari metode ini adalah pemikiran bahwa semakin lama umur piutang,
maka semakin besar kemungkinan terjadinya kemacetan proses penagihan piutang tersebut.
3. Jika sebuah perusahaan menggunakan metode cadangan kerugian piutang dalam mengelola
piutangnya, setelah memperoleh kepastian bahwa piutang kepada salah satu pelanggannya
tidak dapat ditagih dan harus dihapuskan, apakah saldo piutang bersih perusahaan berubah
sebelum dan sesaat sesudah penghapusan piutang tersebut? Mengapa? Jelaskan!
Jawaban :
Piutang tak tertagih bisa sangat mempengaruhi arus kas bisnis. Disisi lain, rus kas adalah
sumber kehidupan bisnis apa pun sehingga apa pun yang mengganggu arus kas dapat
membahayakan kesuksesan bisnis atau bahkan kelangsungan hidupnya.
Perusahaan mana pun yang memberikan kredit kepada pelanggannya berisiko memperlambat
atau mengurangi arus kas jika salah satu kredit itu berubah menjadi beban utang macet atau
piutang tak tertagih (bad debt).
Meskipun beberapa tingkat biaya kredit macet seringkali tidak dapat dihindari, ada beberapa
langkah yang dapat diambil perusahaan untuk meminimalkan biaya kredit macet.
4. Jika perusahaan membutuhkan uang tunai pada suatu saat, maka perusahaan tersebut dapat
menggunakan piutang untuk mencukupi kebutuhan kasnya. Jelaskanlah perbedaan
pengertian antara menggunakan piutang sebagai jaminan dan menjual piutang serta
mendiskontokan wesel sebagai cara untuk memperoleh kas perusahaan.
Jawaban :
1. Piutang dipakai sebagai Jaminan
Perusahaan yang memerlukan kas dengan segera dapat meminjam ke bank atau
lembaga keuangan lainnya dengan jaminan berbentuk piutang usaha. Hasil tagihan dari
pelanggan biasanya dipakai untuk melunasi utang. Jika terdapat pelanggan yang tidak
dapat ditagih, maka menjadi tanggung jawab peminjam (perusahaan yang menjaminkan
piutang) untuk mengganti jaminannya dengan piutang lain.
2. Menjual Piutang
Kebutuhan uang segera dapat dipenuhi dengan menjual piutang usaha ke bank atau
lembaga kredit atau ke perusahaan anjak piutang. Semua kemungkinan dan resiko yang
timbul berkaitan dengan piutang tersebut menjadi tanggung jawab pihak perusahaan
yang membelinya.
3. Mendiskontokan Wesel
Kebutuhan kas dapat dipenuhi dengan meminjam uang ke bank atau lembaga lain
dengan jaminan (mendiskontokan) wesel tagih (janji tertulis tidak bersyarat dari satu
pihak kepada pihak lain untuk membayar sejumlah uang di masa mendatang). Jika pada
saat wesel jatuh tempo dan pihak penerbit wesel tidak melunasi kewajibannya, maka
pihak yang mendiskontokan wesel bertanggung jawab terhadap pelunasan kewajibannya
kepada pihak kreditor.

LATIHAN 11.1

Pada akhir tahun 2012, akuntan PT. Pelangi Nusa melaporkan saldo beberapa akun perusahaan
seperti terlihat berikut :

- Piutang Usaha Rp 400.000.000


- Penjualan Rp 6.800.000.000
- Penjualan Kredit Rp 4.900.000.000

Sedangkan dari buku pembantu diketahui bahwa saldo piutang tersebut terdiri dari kepada
beberapa pelanggan seperti berikut :

Tanggal Transaksi Nama Pelanggan Jumlah


19/9/2012 Toko Sumber Rejeki 30.000.000
22/9/2012 Toko Pembangunan Jaya 25.000.000
12/10/2012 Toko Jaya Raya 42.000.000
22/10/2012 Toko Gema Elektrik 38.000.000
14/11/2012 U.D. Saerah 62.000.000
26/11/2012 Toko Duta Elektro 51.000.000
9/12/2012 U.D. Arus Kuat 32.000.000
18/12/2012 Toko Kerlap Kerlip 49.000.000
26/12/2012 U.D. Sumber Energi 71.000.000
Total Rp 400.000.000
Dari pengalaman selama beberapa tahun terakhir, manajemen PT. Pelangi Nusa menyimpulkan
bahwa semakin lama umur piutang, maka semakin besar kemungkinan tidak tertagihnya.
Kemungkinan tidak tertagihnya itu adalah 2% untuk umur piutang 1 s/d 30 hari; 5% untuk umur
31 s/d 60 hari; 10% untuk umur 61 s/d 90 hari; dan 20% untuk umur lebih dari 91 hari.

Berdasarkan data tersebut, buatlah jurnal untuk pembentukan cadangan kerugian piutang PT.
Pelangi Nusa pada awal tahun 2017, jika pembuatan cadangan tersebut didasarkan pada :

a. 4% dari total penjualan kredit!


b. 8% dari total piutang usaha!
c. Analisis umur piutang!

Jawaban :

a. 4% dari total penjualan kredit


Total penjualan kredit adalah Rp 4.900.000.000 x 4% = Rp 196.000.000
Jurnal :
1/1/2013 Beban Kerugian Piutang 196.000.000
Cadangan Kerugian Piutang 196.000.000

b. 8% dari total piutang usaha


Total piutang usaha adalah Rp 400.000.000 x 8% = Rp 32.000.000
Jurnal :
1/1/2013 Beban Kerugian Piutang 32.000.000
Cadangan Kerugian Piutang 32.000.000
c. Analisis umur piutang
Umur Piutang (hari)
Nama Pelanggan
1-30 31-60 61-90 ≥ 91
Toko Sumber Rejeki 30.000.000
Toko Pembangunan Jaya 25.000.000
Toko Jaya Raya 42.000.000
Toko Gema Elektrik 38.000.000
U.D. Saerah 62.000.000
Toko Duta Elektro 51.000.000
U.D. Arus Kuat 32.000.000
Toko Kerlap Kerlip 49.000.000
U.D. Sumber Energi 71.000.000
Jumlah Piutang 152.000.000 113.000.000 80.000.000 55.000.000
Tingkat Resiko 2% 5% 10% 20%
2.400.000 4.150.000 10.000.000 19.400.000
Jumlah 35.950.000

Jurnal :
1/1/2013 Beban Kerugian Piutang 35.950.000
Cadangan Kerugian Piutang 35.950.000

LATIHAN 11.2

Pada tanggal 1 Januari 2012, PT. Panah Merah telah menetapkan cadangan kerugian piutang
sebesar Rp 44.000.000. pada saat itu saldo akun piutang PT. Panah Merah sebesar Rp
880.000.000. Pada tanggal 12 Juni 2012, diperoleh kepastian bahwa piutang perusahaan kepada
PT. Sumber Rejeki tidak dapat ditagih lagi karena perusahaan tersebut bangkrut. Manajemen PT.
Panah Merah memutuskan bahwa piutang sebesar Rp 28.000.000 akan dihapus.

Berdasarkan data tersebut, buatlah :

a. Jurnal yang diperlukan PT. Panah Merah pada tanggal 1 Januari 2012 dan pada 12 Juni
2012, baik dengan metode cadangan kerugian maupun metode penghapusan langsung!
b. Berapakah saldo piutang bersih PT. Panah Merah pada tanggal 12 Juni 2012 setelah
penghapusan piutang kepada PT. Sumber Rejeki tersebut, jika digunakan metode cadangan?
Jika digunakan metode penghapusan langsung?

Jawaban :

a. Jurnal yang diperlukan PT. Panah Merah pada tanggal 1 Januari 2012 dan pada
tanggal 12 Juni 2012 :
Metode
Tanggal
Cadangan Penghapusan Langsung
Beban Kerugian Piutang 44 juta
1/1/2012 Tidak ada jurnal
Cadangan Kerugian Piutang 44 juta
Cadangan Kerugian Piutang 28 juta Kerugian Piutang 28 juta
12/6/2012
Piutang 28 juta Piutang 28 juta

Akibat penghapusan tersebut, piutang PT. Panah Merah akan berkurang sebesar Rp
28.000.000 baik dalam metode cadangan maupun metode penghapusan langsung.
b. Saldo piutang bersih PT. Panah Merah pada tanggal 12 Juni 2012 setelah
penghapusan piutang kepada PT. Sumber Rejeki :
Metode
Tanggal
Cadangan Penghapusan Langsung
 Piutang Rp 880.000.000
1/1/2012  Cadangan Kerugian (Rp 44.000.000)  Piutang Rp 880.000.000
 Piutang Bersih Rp 836.000.000
 Piutang Rp 836.000.000  Piutang Rp 880.000.000
12/6/2012  Cadangan Kerugian (Rp 16.000.000)  Kerugian Piutang (Rp 28.000.000)
 Piutang Bersih Rp 820.000.000  Piutang Bersih Rp 852.000.000
LATIHAN 11.4

Karena membutuhkan uang tunai dalam waktu cepat, PT. Mitra Kencana menjual piutang
sebesar Rp 800.000.000. Syarat pembayaran yang diterapkan perusahaan adalah 4/10, n/45.
Cadangan kerugian yang sudah dibentuk sebesar Rp 40.000.000. Piutang sebesar Rp
800.000.000 ini dibeli oleh PT. Delta Factoring (sebuah perusahaan anjak piutang) seharga Rp
740.000.000. Setelah diteliti, ternyata piutang yang masih dalam masa potongan adalah Rp
600.000.000.

Berdasarkan data tersebut, buatlah jurnal yang diperlukan berkaitan dengan aktivitas
penjualan piutang (factoring) PT. Mitra Kencana!

Jawaban :

Kas 740.000.000
Potongan Penjualan 24.000.000
Cadangan Kerugian Piutang 40.000.000
Loss-Penjualan Piutang 4.000.000
Piutang Usaha 800.000.000
BAB 12 PERSEDIAAN

PERTANYAAN EVALUASI

1. Secara umum, terdapat dua metode pencatatan dan pengelolaan persediaan yang dapat
digunakan, yaitu metode periodik atau metode fisik dan metode perpertual. Jelaskanlah
pengertian dari kedua metode tersebut sehingga jelas perbedaanya?
Jawaban :
a. Metode Fisik atau Metode Perpetual adalah metode pengelolaan persediaan, di mana
arus keluar masuknya barang tidak dicatat secara terinci sehingga untuk mengetahui
nilai persediaan pada suatu saat tertentu harus melakukan perhitungan barang secara
fisik (stock opname) di gudang.
b. Metode Perpetual adalah metode pengelolaan persediaan dimana arus masuk dan arus
keluar persediaan dicatat secara terperinci.

2. Salah satu perbedaan dalam metode periodik (fisik) dan metode perpetual adalah cara
menghitung dan menyajikan harga pokok penjualan. Jelaskanlah perbedaan tersebut!
Jawaban :
a. Dalam metode Fisik mengharuskan perhitungan barang secara fisik yang ada atau
tersisa pada akhir periode akuntansi ketika menyusun laporan keuangan. Sedangkan,
dalam metode perpetual, setiap produk dibuatkan kartu stok untuk mencatat secara rinci
keluar masuknya barang di gudang beserta harganya.
b. Dalam metode perpetual nilai HPP yang diperoleh hanya untuk menunjukkan harga
pokok atas produk yang dijual. Sementara dalam metode periodik memungkinkan
kekurangan/kelebihan atas persediaan akan tercampur dalam harga pokok penjualan
(HPP).
3. Jika suatu perusahaan menggunakan metode perpetual dalam mencatat dan mengelola
persediaan yang dimilikinya, perusahaan tersebut dapat memilih metode FIFO atau LIFO
atau Moving Average.
a. Jelaskanlah pengertian dari ketiga metode tersebut sehingga jelas perbedaannya?
b. Pada saat harga beli persediaan cenderung naik, sementara harga jual produk perusahaan
tidak berubah, metode manakah yang akan memberikan laba usaha yang lebih besar?
Mengapa?
Jawaban :
a. Perbedaan ketiga metode tersebut adalaah:
 Dalam metode FIFO (First In First Out), barang yang masuk baik itu dibeli atau
diproduksi terlebih dahulu akan dikeluarkan (dijual) pertama kali, sehingga yang
tersisa pada akhir periode adalah barang yang berasal dar pembelian atau produksi
terakhir.
 Dalam metode LIFO (Last In First Out), barang yang masuk baik itu dibeli atau
diproduksi paling akhir akan dikeluarkan (dijual) paling awal, sehingga yang
tersisa pada akhir periode adalah barag yang berasal dari pembelian atau
diproduksi awal periode.
 Dalam metode Moving Average, barang yang dikeluarkan atau dijual maupun
barang yang tersisa dinilai berdasarkan harga rata-rata bergerak. Jadi, barang yang
tersisa pada akhir periode adalah barang yang memiliki nilai rata-rata.
b. Metode yang baik digunakan adalah metode FIFO. Jika biaya persediaan meningkat
atau berpotensi meningkat, menggunakan metode LIFO mungkin lebih baik. Karena
barang- barang dengan biaya lebih tinggi akan diprioritaskan dijual terlebih dahulu,
karena itu menghasilkan biaya yang lebih tinggi dan laba yang lebih rendah. Hal ini
memungkinkan laba usaha menjadi lebih besar.
LATIHAN 12.1

PT. Lemarindo adalah distributor lemari es merek “SamSon” yang berlokasi di Jakarta.
Perusahaan ini membeli lemari es dari produsen “SamSon” dan menjualnya kepada berbagai
toko pengecer yang ada di Jakarta serta kota-kota lainnya.

Transaksi yang dilakukan oleh perusahaan ini pada bulan Januari 2012 adalah sebagai berikut :

5/1/2012 Membeli 100 unit lemari es seharga Rp 1.600.000 per unit atau bernilai total
Rp 160.000.000 secara tunai dari produsen “SamSon”.
7/1/2012 Menjual 75 unit lemari es dengan BPP sebesar Rp 1.600.000 per unit kepada
Toko “Niaga Jaya” di Bogor seharga Rp 1.800.000 per unit secara tunai.
15/1/2012 Menjual 50 unit lemari es dengan BPP sebesar Rp 1.600.000 per unit kepada
Toko “Sumber Rejeki” di Surabaya seharga Rp 1.900.000 per unit secara
kredit.

Jika pada tanggal 1 Januari 2012 PT. Lemarindo memiliki jumlah persediaan lemari es sebanyak
55 unit dengan harga beli Rp 1.600.000, catatlah transaksi pembelian dan penjualan tersebut
dengan metode periodik dan perpetual serta buatlah laporan laba rugi komparatifnya!

Jawaban :

Transaksi Pembelian dan Penjualan

Jurnal
Tanggal
Periodik Perpetual
5/1/2012 Pembelian 160.000.000 Persediaan 160.000.000
Pembelian Barang Kas 160.000.000 Kas 160.000.000
Dagang
7/1//2012 Kas 135.000.000 Kas 135.000.000
Penjualan Barang Penjualan 135.000.000 Penjualan 135.000.000
BPP 120.000.000
Persediaan 120.000.000
15/1/2012 Piutang Usaha 95.000.000 Piutang 95.000.000
Penjualan Barang Penjualan 95.000.000 Penjualan 95.000.000
BPP 80.000.000
Persediaan 80.000.000
Laporan Laba Rugi Komparatif

Keterangan Periodik Keterangan Perpetual


Penjualan 230.000.000 Penjualan 230.000.000
BPP :
 Persediaan Awal 88.000.000 BPP (200.000.000)
 Pembelian 160.000.000
 Persediaan Total 248.000.000
 Persediaan Akhir 48.000.000
 BPP 200.000.000
Laba Kotor 30.000.000 Laba Kotor 30.000.000

LATIHAN 12.3

PT. DoReMi adalah distributor monitor computer yang berlokasi di Jakarta. Pada akhir bulan
Maret 2013, perusahaan tersebut memiliki jumlah persediaan monitor sebanyak 40 butir unit @
Rp 800.000.

Transaksi pembelian dan penjualan yang dilakukan tersebut selama bulan April 2013
adalah sebagai berikut :

5 April Membeli 50 unit monitor @ Rp 900.000.

8 April Membeli 25 unit monitor @ Rp 1.000.000.

10 April Menjual 70 unit monitor @ Rp 1.200.000.

14 April Membeli 30 unit monitor @ Rp 1.100.000.

22 April Menjual 35 unit monitor @ Rp 1.400.000.

Berdasarkan data tersebut, buatlah kartu persediaan PT. DoReMi untuk bulan April 2013 dengan
menggunakan metode :

a. F I F O Perpetual!
b. Moving Average!
c. Berdasarkan data tersebut, buatlah laporan laba rugi komparatif per 30 April 2013, untuk
menunjukkan perbedaan perolehan laba PT. DoReMi jika digunakan metode pencatatan
persediaan yang berbeda (FIFO, Moving Average)!

Jawaban :

a. F I F O Perpetual (dalam ribuan rupiah)


Tanggal Masuk Keluar Saldo
2013 Unit Harga Nilai Unit Harga BPP Unit Harga Nilai
Jan 1 40 800 32.000
5 50 900 45.000 50 900 45.000
8 25 1.000 25.000 25 1.000 25.000
*115 *102.000
10 40 800 32.000 20 900 18.000
30 900 27.000 25 1.000 25.000
#70 #59.000
14 30 1.1.00 33.000 30 1.100 33.000
*75 *76.000
22 20 900 18.000
15 1.000 15.000
#35 #33.000 *10 1.000 *10.000
*30 1.000 *33.000

Ket : # = Volume & BP penjualan pada tanggal tertentu.


* = Saldo volume & nilai persediaan pada tanggal tertentu.
b. Moving Average
Tanggal Masuk Keluar Saldo
2013 Unit Harga Nilai Unit Harga BPP Unit Harga Nilai
Jan 1 40 800 32.000.000
5 50 900 45.000 50 900 45.000.000
8 25 1.000 25.000 25 1.000 25.000.000
*115 913,043 *102.000.000
10 40 913,043 36.522 20 913.043 18.261.000-
30 913,043 27.391 25 913.043 22.826.000-
#70 #63.913
14 30 1.1.00 33.000 30 1.100 33.000.000
*75 987,827 *74.087.000
22 20 987,827 19.757
15 987,827 14.817 *10 987,827 *9.878.000-
#35 #34.574 *30 987,827 *29.635.000-
*40 987,827 *39.513.080

Ket : # = Volume & BP penjualan pada tanggal tertentu.


* = Saldo volume & nilai persediaan pada tanggal tertentu.
- = Ada beberapa pembulatan.

c. Laporan Laba Rugi Komparatif


Keterangan FIFO Moving Average
Penjualan 133.000.000 133.000.000
BPP :
 Persediaan Awal 32.000.000
 Pembelian 103.000.000
 Persediaan Total 135.000.000 138.000.000
 Persediaan Akhir 43.000.000 39.513.080
 BPP 92.000.000 98.487.000
Laba Kotor 41.000.000 34.513.080
BAB 13 INVESTASI SEMENTARA DAN INVESTASI JANGKA PANJANG

PERTANYAAN EVALUASI

1. Investasi jangka panjang yang dilakukan berbagai perusahaan memiliki beberapa alasan
yang berbeda satu dengan lainnya. Sebutkan dan jelaskanlah alasan-alasan yang
menyebabkan suatu perusahaan melakukan investasi jangka panjang!
Jawaban :
a. Untuk memperoleh keuntungan modal (capital gain) atau laba yang berasal dari
kenaikan harga saham perusahaan yang dibeli.
b. Untuk memperoleh pendapatan dividen.
c. Untuk memperoleh hubungan khusus dengan perusahaan penerbit saham.
d. Untuk ekspansi usaha.
e. Untuk memperluas pasar.

2. Jika sebuah perusahaan melakukan investasi dalam obligasi, terdapat kemungkinan


munculnya perbedaan antara harga beli obligasi tersebut dan nilai nominalnya.
a. Investasi dalam obligasi dicatat sebesar harga perolehannya. Apakah yang dimaksud
dengan harga perolehan obligasi? Apa sajakah yang termasuk dalam harga perolehan
obligasi? Jelaskanlah!
b. Bagaimana memperlakukan selisih lebih harga beli atas nilai nominalnya (harga beli
lebih tinggi dibanding nominalnya)? Apakah hubungannya dengan pendapatan bunga?
Jelaskanlah!
Jawaban :
a. Harga perolehan obligasi ialah keseluruhan uang yang dikeluarkan perusahaan sampai
obligasi tersebut di tangan perusahaan. Harga perolehan obligasi dicatat seharga nilai
obligasi ditambah biaya-biaya untuk mendapatkan obligasi tersebut tetapi tidak termasuk
bunga berjalan. Yang termasuk dalam harga perolehan obligasi yautu harga beli obligasi,
biaya notaris, komisi perantara, biaya administrasi serta provisi, dan sebagainya.
b. Bila harga perolehan lebih tinggi dari nilai nominalnya, maka disagio dapat
diamortisasikan atau ditangguhkan amortisasinya. Pendapatan bunga dipisahkan
pencatatannya. Sedangkan, bila harga perolehan lebih rendah dari nilai nominalnya, maka
Agio dapat diamortisasikan. Pendapatan bunga dipisahkan pencatatannya.

3. Jika sebuah perusahaan melakukan investasi dalam saham perusahaan lain dengan proposal
yang tidak terlalu besar, maka perusahaan penerbit saham dapat diperlakukan sebagai objek
investasi biasa.
a. Bagaimana mencatat investasi dalam saham perusahaan tersebut?
b. Bagaimana mencatat pendapatan dividen dari investasi tersebut?
c. Bagaimanaa mencatat penjualan saham tersebut?
Jawaban :
a. Cara untuk mencatat investasi dalam perusahaan tersebut ialah dicatat sebesar harga
perolehannya, yaitu harga beli saham ditambah biaya lainnya, seperti biaya notaris,
komis perantara, biaya administrasi, dan sebagainya.
b. Cara mencatat pendapatan diciden dari investasi tersebut yakin ketika perusahaan lain
yang berinvestasi membagikan dividen.
c. Cara mencatat penjualan saham tersebut yakni dengan menghitung selisih yang timbul
antara harga jual dengan harga beli saham pada saat sahm perusahaan dijual kepada
pihak lain.

4. Jika sebuah perusahaan melakukan investasi dalam saham perusahaaan lain dengan proporsi
yang cukup besar sehingga menjadi pemegang saham mayoritas, maka untuk mencatat
semua transaksi yang berkaitan dengan perusahaan anaknya, perusahaan induk dapat
menggunakan metode ekuitas.
a. Apakah yang dimaksud dengan metode ekuitas? Jelaskanlah!
b. Bagaimana mencatat perolehan laba atau rugi perusahaan anak?
c. Bagaimana mencatat pendapatan dividen dari perusahaan anak?
Jawaban :
a. Metode ekuitas, merupakan proses pencatatan transaksi induk perusahaan yang
berkaitan dengn perusahaan anak. Metode ekuitas juga merupakan suatu suatu metode
memperlakukan perusahaan induk dan perusahaan anak sebagai bagian yang tidak
terpisahkan satu dengan lainnya, bukan sekedar objek investasi.
b. Cara mencatat perolehan laba rugi anak perusahaan, yaitu jika perusahan anak
melaporkan perolehan laba, maka induk perusahaan kan langsung mengakui haknya atas
laba tersebut dan mencatatnya dengan mendebet akun investasi dalam perusahaan anak.
Sedangkan jika perusahaan anak memperoleh kerugian, maka perusahaan induk akan
ikut menanggung dengan mengkredit akun investasi dalam perusahaan tersebut.
c. Cara mencatat pendapatan dividen dari anak perusahaan, yaitu jika perusahaan anak
mengumumkan pembagian dividend an mengkredit akun investasi perusahaan anak.

5. Jika perusahaan memiliki kas yang berlebih pada suatu saat, maka kas yang menganggur
tersebut dapat dinvestasikan sementara dalam surat berharga, padahal investasi dalam surat
berharga dapat dilakukan untuk jangka waktu panjang, yaitu bertahun-tahun.
a. Mengapa investasi dalam surat berharga yang menggunakan dana berlebih tersebut
disebut sebagai investasi sementara? Jelaskan!
b. Harga pasar surat berharga biasanya terus mengalami fluktuasi setiap hari, sehingga
antara harga perolehan dan harga pasar akan selalu berbeda. Bagaimana mencatat dan
melaporkan investasi sementara dalam surat berharga? Jelaskanlah!
Jawaban :
a. Investasi surat berharga menggunakan dana berlebih disebut sebagai investasi
sementara, karena surat berharga mudah diperjualbelikan, sehingga dapat dijual dan
dijadikan uang tunai setiap saat dibutuhkan. Selain itu, manajemen perusahaan akan
menjualnya segera setiap saat diperlukan uang tunai.
b. Cara untuk mencatat dan melaporkan investasi sementara dalam surat berharga yaitu
untuk investasi sementara dalam surat berharga akan dicatat dan dicantumkan dilaporan
posisi keuangan dengan menggunakan nilai dasar, yaitu harga yang lebih rendah antara
harga perolehan dan harga pasar.
LATIHAN 13.4

Pada tanggal 18 Februari 2012, PT. Niaga Sejahtera membeli 2.400.000 lembar saham PT. BB di
Bursa Efek Jakarta. Saham bernilai nominal Rp 1.000 per lembar tersebut dibeli dengan harga
Rp
1.300 per lembar. Pada tanggal 20 Agustus 2012, PT. BB mengumumkan akan membagikan
dividen kepada pemegang sahamnya sebesar Rp 200 per lembar saham. Pada tanggal 2
September 2012, PT. Niaga Sejahtera menerima dividen tunai dari PT. BB. Setelah memegang
lebih dari satu tahun, pada tanggal 10 Mei 2007 seluruh saham tersebut dijual dengan Rp 1.450
per lembar saham.

Berdasarkan data dan keterangan tersebut, buatlah jurnal umum yang diperlukan!

Jawaban :

Pada tanggal 18 Februari, yaitu ketika PT. Niaga Sejahtera membeli 2.400.000 lembar saham
PT. BB di Bursa Efek Jakarta, nilai pembelian tersebut adalah Rp 3.120.000.000 (investasi =
2.400.000 x Rp 1.300), dan jurnal yang diperlukan adalah sebagai berikut :

18/2/2012 Investasi dalam saham PT.BB 3.120.000.000


Kas 3.120.000.000

Jika kemudian tanggal 20 Agustus 2012, PT. BB mengumumkan pembagian dividen sebesar Rp
200 per lembar saham, maka jumlah dividen yang akan diterima oleh PT. Niaga Sejahtera adalah
Rp 480.000.000 (dividen = 2.400.000 x Rp 200). Pengumuman pembagian dividen oleh PT.BB
akan langsung dicatat dan diakui sebagai sebagai pendapatan dividen oleh PT. Niaga Sejahtera,
walaupun dividen itu sendiri belum dibagikan. Ayat jurnal yang diperlukan adalah :

20/8/2012 Piutang Dividen 480.000.000


Pendapatan Dividen 480.000.000

Setelah diakui sebagai pendapatan dividen walaupun uangnya belum diterima, tahap berikutnya
adalah mencatat penerimaan dividen yang sebelumnya telah diakui sebagai piutag tersebut

2/9/2012 Investasi dalam saham PT.BB 480.000.000


Kas 480.000.000
Saham yang dibeli dibeli dengan harga perolehan sebesar Rp 3.120.000.000 itu kemudian dijual
seharga Rp 1.450 per lembar. Itu berarti PT. Niaga Sejahtera akan memperoleh uang masuk Rp
3.480.000.000 (penjualan saham = 2.400.000 x Rp 1.450). Selisih antara harga jual saham dan
harga beli saham diakui sebagai diakui sebagai laba penjualan saham, yaitu sebesar Rp
360.000.000 (laba = Rp 3.480.000.000 – Rp 3.120.000.000).

10/5/2007 Kas 3.480.000.000


Investasi dalam saham PT. BB 3.120.000.000
Laba Penjualan Saham 360.000.000

Jika pada tanggal 10 Mei 2007 saham tersebut terjual hanya seharga Rp 1.100 per lembar, maka
PT. Niaga Sejahtera akan memperoleh uang dari penjualan saham sebesar 2.640.000.000. Jadi,
muncul kerugian penjualan saham sebesar Rp 480.000.000 (rugi = Rp 3.120.000.000 – Rp
2.640.000.000). Ayat jurnal yang diperlukan adalah :

10/5/2007 Kas 2.640.000.000


Rugi Penjualan Saham 480.000.000
Investasi dalam saham PT. BB 3.120.000.000

LATIHAN 13.6

Pada tanggal 20 Maret 2012, PT. Garam Dunia yang berlokasi di Jakarta, membeli sebidang
tanah di Bandung dengan harga Rp 1.600.000.000. Biaya tambahan yang harus dikeluarkan
sebesar Rp
65.000.000 untuk bea balik nama dan administrasi, dan sebesar Rp 26.000.000 untuk biaya
notaris. Seluruh transaksi pembayaran tersebut dibayar tunai. Sedangkan komisi perantara
sebesar Rp 350.000.000 dibayar tunai pada tanggal 2 April 2012.

Setelah memiliki tanah tersebut lebih dari 1 tahun, pada tanggal 9 mei 2013 tanah itu
dijual dengan harga Rp 2.100.000.000 secara tunai.

Berdasarkan data dan keterangan tersebut, buatlah jurnal transaksi yang diperlukan!

Jawaban :
Jurnal Transaksi PT. Garam Dunia

20/3/2012 Investasi dalam Tanah 1.691.000.000


Kas 1.691.000.000

2/4/2012 Investasi dalam Tanah 350.000.000


Kas 350.000.000

9/5/2013 Kas 2.100.000.000


Investasi dalam Tanah 2.041.000.000
Laba Penjualan Tanah 59.000.000

Anda mungkin juga menyukai