Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ambar Wulandari

NIM : 6411419039

Rombel : 2A Kesmas
1. Buatlah perbandingan dari dua video yang terlampir di Elena
Persamaan
Dilihat dari tujuan program yang diberlakukan. Masing-masing
video memiliki target yang sama yaitu menekan atau menurunkan Angka
Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) dengan cara
memberlakukan program-program tertentu yang dinilai dapat
menyelamatkan ibu, menyehatkan bayi dan menciptakan generasi yang
gemilang untuk masa depan Indonesia.
Dilihat dari segi permasalahan yang ada di daerah tersebut. Kedua
video memaparkan permasalahan yang sama terkait dengan kondisi
kesehatan ibu yang dapat meningkatkan Angka Kematian Ibu (AKI)
maupun Angka Kematian Bayi (AKB). Permasalahannya adalah
kurangnya pemahaman ibu dalam merawat kehamilannya ; pengaruh
budaya yang justru merugikan si ibu dan calon anaknya ; tingkat ekonomi
yang rendah ; sulitnya menjangkau pusat pelayanan kesehatan karena
minimnya transportasi dan kondisi jalan yang tidak mendukung sehingga
membuat perjalanan semakin lama sedangkan pelayanan kesehatan
terdekat minim fasilitas, tenaga kesehatannya yang bertugas tidak selalu
ada serta pelayanannya yang kurang ramah.
Perbedaan
Perbedaannya terletak pada program-program yang dilakukan di masing-
masing daerah.
Program Maternal Child Health Intergrated Program (MCHIP)
yaitu kerjasama antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Amerika
bersama pemerintah Kabupaten Bireuen di Provinsi Aceh, pemerintah
Kabupaten Serang di Provinsi Banten dan Kabupaten Kutai Timur di
Provinsi Kalimantan Timur. Program MCHIP dicapai dengan peningkatan
pelayanan kesehatan ibu, bayi baru lahir, dan anak balita (KIBLA).
Kegiatan dari KIBLA antara lain :
1) Pemberdayakan masyarakat, kemitraan bidan dan dukun, asuhan nifas
terpadu, dan manajemen terpadu bayi sakit dan ditingkat masyarakat
(MTBS-M) dan BBLR.
2) Melaksanakan program peningkatan pelayanan klinis yang berkualitas
berbasis pada praktek terbaik berdasarkan bukti serta penguatan
penangan komplikasi maternal dan neonatal di Puskesmas maupun
rumah sakit rujukan, peningkatan kinerja bidan Puskesmas dan rumah
sakit sesuai dengan standar yang berlaku.
3) Memperkuat proses perencanaan kabupaten dan dukungan legislasi
yang akan menjamin keberpihakan dan keseinambungan terhadap
prioritas KIBLA.
Sedangkan di Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk menekan AKI
dan AKB memberlakukan program ”Revolusi KIA”. Revolusi KIA dinilai
sebagai cara baru untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Revolusi
KIA adalah perwujudan bersama masyarakat, Lembaga Swadya
Mayarakat (LSM), organisasi profesi, Badan Pemberdaya Perempuan
(BPP), Badan Pemberdaya Mayarakat Desa (BPMD), BKKBN, dinas
kesehatan dan BAPEDA yang didukung oleh pemerintah Indonesia yang
berkerja sama dengan pemerintah Australia.

2. Jelaskan tentang Safe Motherhood


Sebuah rumah dapat berdiri kokoh apabila memiliki fondasi yang kuat,
begitu juga dengan konsep safe motherhood yang bertujuan menjamin
kondisi kesehatan sang ibu, janin, dan anak agar tetap optimal pada saat
kehamilan, persalian, dan pasca-persalinan. Untuk mencapai semua itu
diperlukan upaya-upaya yang tepat sebagai pondasinya, konsep safe
motherhood sendiri memiliki enam pilar/fondasi utama untuk mewujudkan
semua itu.
1) Keluarga Berencana
Memastikan bahwa baik individu maupun pasangan memiliki akses
terhadap informasi dan layanan keluarga berencana untuk
merencanakan waktu, jumlah, dan jarak kehamilan.
2) Perawatan Antenatal
Menyediakan vitamin, imunisasi, dan memantau faktor-faktor resiko
yang dapat menyebabkan komplikasi kehamilan serta memastikan
bahwa segala bentuk komplikasi tersebut dapat terdekteksi sejak dini
dan ditangani dengan baik.
3) Perawatan Persalinan
Memastikan bahwa tenaga kesehatan yang terlibat dalam proses
persalinan memiliki pengetahuan, kemampuan, dan alat-alat kesehatan
untuk mendukung persalinan yang aman serta menjamin ketersediaan
perawatan darurat bagi perempuan yang membutuhkan.
4) Perawatan Postnatal
Memastikan bahwa perawatan pasca persalinan diberikan kepada ibu
dan bayi, seperti bantuan terkait cara menyusui, layanan keluarga
berencana, serta mengamati tanda-tanda bahaya yang terlihat pada ibu
dan anak.
5) Perawatan Aborsi/Keguguran
Mencegah terjadinya komplikasi dan memastikan bahwa komplikasi
aborsi terdeteksi sejak dini dan ditangani dengan baik.
6) Kontrol Infeksi Menular Seksual (IMS/STD), HIV dan AIDS
Mendekteksi, mencegah, dan mengendalikan penularan IMS, HIV dan
AIDS dari ibu ke bayinya, menghitung resiko infeksi di masa yang
akan datang, menyediakan fasilitas konseling dan tes IMS, HIV dan
AIDS untuk mendorong upaya pencegahan.

Secara keseluruhan, keenam pilar tersebut merupakan upaya untuk


membentuk perilaku agar lebih perduli terhadap kondisi kesehatan ibu
dan anak. Keenam pilar tersebut adalah bagian dari pelayanan
kesehatan primer yang harus didapatkan oleh setiap wanita tanpa
terkecuali sebagai bentuk kesetaraan terhadap wanita.
DAFTAR PUSTAKA
Policy Project. (2003). The Six Pillars of Safe Motherhood. Diakses pada tanggal
12 Mei 2020 di
http://www.policyproject.com/pubs/advocacy/MaternalHealth/AM_MH_1
6Sec3_2.pdf.

Anda mungkin juga menyukai