Anda di halaman 1dari 11

Nama : Iman Ahmad Gymnastiar

Nim : 1902002

Prodi : Pendidikan Sosiologi

Kelas : 4B

KUIS FILSAFAT

1. Konsep Filsafat

Filsafat berasal dari bahasa yunani yaitu philosophia yang artinya pecinta kebijaksanaan
atau ilmu. Pada konsepnya Studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia
secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar. Filsafat tidak didalami dengan melakukan
eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah secara
persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi
tertentu. Proses berfilsafat juga bisa dalam mencari sebuah kebenaran dan menghilangkan dari
keraguan. proses berfilsafat juga merupakan sebuah proses yang cukup rumit, namun bisa
disederhanakan sedemikian rupa.

2. Filsafat Sebagai Way Of thinking

Dalam konsep ini sebuah filsafat merupakan cara atau jalan untuk berpikir dalam
menjalani suatu roda kehidupan, maksudnya filsafat ini merupakan akar dan induk dari setiap
ilmu, nah proses berfilsafat dapat dikatakan sebagai jalurnya untuk berpikir. Filsafat ini mencari
kebenaran dalam setiap keraguan, sehingga dalam proses berfilsafat merupakan cara atau jalan
untuk berpikir dalam mencari kebenaran tersebut, sehingga filsafat dikatakan sebagai way of
thinking

3. Filsafat Sebagai Way of life

Dalam konsep tersebut, filsafat disebut juga sebagai way of life maksudnya filsafat ini
berperan sebagai pegangan hidup, petunjuk hidup. Dalam hal ini Filsafat adalah sebagai petunjuk
arah kegiatan di segala bidang kehidupan, sehingga seluruh tingkah laku dan perbuatan
masyarakat harus dijiwai dan merupakan pancaran dari ideologi suatu negara yang merupakan
satu kesatuan yang utuh yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain, sehingga filsafat
dikatakan sebagai way of life.

4. Pengetahuan

Konsep dari pengetahuan ini berupa hasil penginderaan manusia atau hasil tahu
seseorang terhadap suatu objekmelalui pancaindra yang dimilikinya. Pengetahuan juga
merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu
objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusi berupa indra penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa dan raba setelah itu manusia melakukan suatu penelitian atau
observasi terhadap suatu objek, dan setelah mendapat informasi dan data yang faktual sehingga
manusia menjadi tahu tentang suatu objek tersebut, dan itulah yang dikatakan sebbagai
pengetahuan

5. Ilmu

Konsep ilmu merupakan ilmu merupakan pengetahuan tentang sesuatu bidang tertentu
yang disusun secara sistematis menurut metode-metode tertentu yang dapat dipergunakan untuk
menerangkan gejala-gejala tertentu di bidang pengetahuan itu. n hakekat ilmu adalah dasar dari
segala pengetahun. Artinya hakekat ilmu adalah jawaban atas pertanyaan tentang apakah ilmu
tersebut, materi kajian ilmu, bagaimanakah mencari ilmu, dan apa nilai guna ilmu tersebut.

6. Akal Sehat/ commonsense

Konsep dari akal sehat merupakan pikiran yang baik dan normal, akal sehat juga dapat
dikatakan sebagai pikiran yang logis dan secara fisik bekerja secara sehat. Alasannya, untuk
yang pertama, kita tidak mungkin membayangkan seseorang memiliki pikiran yang baik tetapi
tidak logis, dan, untuk yang kedua, itu adalah prasyarat fisik dari pikiran disebut pikiran. Akal
sehat atau commonsense juga dapat dikatakan sebagai sebagai pikiran yang logis dan juga
terdapat rasionalitas didalamnya
7. Dogma

Dogma berasal dari bahasa Yunani yaitu dogmata, dogma adalah kepercayaan atau
doktrin yang dipegang oleh sebuah agama atau organisasi yang sejenis untuk bisa lebih otoritatif.
Bukti, analisis, atau fakta mungkin digunakan, mungkin tidak, tergantung penggunaan. Dogma
juga merupakan suatu keyakinan terhadap sesuatu yang tidak boleh diubah oleh adanya akal
rasio atau pendapat/ide-ide yang berasal dari pikiran manusia

8. Filsafat ilmu

Pada dasarnya, filsafat ilmu ini merupakan bagian dari filsafat pengetahuan yang secara
spesifik mengkaji hakikat ilmu. Dna ilmu tersebut merupakan cabang pengetahuan yang
mempunyai ciri-ciri tertentu. Filsafat ilmu ini dibagi menjadi dua yaitu filsafat ilmu alam, dan
juga filsafat ilmu sosial. Filsafat ilmu merupakan telaahan secara filsafat yang ingin menjawab
mengenai hakikat ilmu sendiri. Bidang Filsafat ilmu mempelajari dasar dasar dari filsafat,
asumsi, dan juga kegunaan ilmu alam dan ilmu sosial. Disini, filsafat ilmu juga berusaha
menjelaskan masalah secara deskripsi dan menjabarkan mendalam.

9. Filsafat Sebagai Peneratas

Konsep filsafat sebagai peneratas suatu ilmu pengetahuan berarti filsafat ini merupakan
langkah awal untuk mengetahui segala pengetahuan. Sekiranya kita sadar bahwa filsafat adalah
marinir bukan pionir karena bukan pengetahuan yang bersifat merinci. filsafat,sebagai peneratas
yang menguasai suatu wilayah pemikiran yang kukuh dalam mencari suatu kebenaran dan
menghilangkan keraguan. Oleh karena itu filsafat sering dikatakan sebagai akar dari sebuah ilmu
pengetahuan.

10. Ontologi

Konsep Ontologi merupakan sebuah kajian ilmu fillsafat yang paling kuno yang berasal
dari yunani. Ontologi itu sendiri berasal dari bahasa yunani, yang terdiri dari dua kata, yaitu
ontos dan logos. Ontos itu sendiri berada ada dan tiada sedangkan loogos merupakan ilmu
oengetahuan atau ajaran. Ontologi termasuk dari cabang filsafat yang membicarakan prinsip
paling dasar atau prinsip paling dalam dari segala sesuatu yang ada (teori ada dan tiada).
Ontologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari hakikat sesuatu yang berwujud ada dengan
berdasarkan pada penalaran yang logis. Suatu objek ilmu atau keilmuan itu bersifat empiric yang
mana empirik ini berarti dari sesuatu yang dapat dijangkau oleh panca indera, jadi objek ilmu
adalah pengalaman inderawi. Dengan kata lain berbicara tetang ilmu dapat diukur oleh
pengalaman panca indrawi

11. Metafisika

Konsep metafisika merupakan suatu cabang filsafat yang berkaitan dengan proses analitis
atas hakikat fundamental mengenai keberadaan dan realitas yang menyertainya. Kajian mengenai
metafisika umumnya berporos pada pertanyaan mendasar mengenai keberadaan dan sifat-sifat
yang meliputi realitas yang dikaji.

12. Epistemologi

Pada dasarnya epistemologis berasal dari bahasa yunani, yang terdiri dari dua kata yaitu
episteme yang berarti pengetahuan dan juga logos yaitu ilmu, jadi secara dasar epistemologis
berarti tentang ilmu pengetahuan. Epistemologi merupakan cabang dari filsafat yang berkaitan
dengan segala teori-teori pengetahuan, epistemologi mempelajari tentang hakikat dari
pengetahuan, justifikasi, dan juga rasionalitas keyakinan. Secara ilmiah, epistemologis ini
mengkaji tentang sumber pengetahuan atau asal mula metode, struktur, dan valid tidaknya suatu
pengetahuan. Contoh dasar dari epistemologi ini dalam kehidupan sehari-hari itu banyak,
misalnya cara bagaimana kita makan, nah kita makan pastinya ada yang memakai sendok, ada
juga yang dengan tangan sendiri, dan itupun bisa jadi contoh dari epistemologis, contoh lainnya
semisal segala yang berhubungan dengan bagaimana kita mendapatkan ilmu pengetahuan
tentang benda semisal meja, meja itu dari mana asalnya, bagaimana strukturnya, dan komponen
serta yang lainnya. Cabang filsafat ini yaitu epistemologis meyoalkan tentang teori-teori dari
pengethauan itu sendiri, menyoalkan bagaumana cara memperoleh pengetahuan itu
13. Metode Ilmiah

Konsep Metode ilmiah adalah metode sains yang menggunakan langkah-langkah ilmiah
dan rasional untuk mengungkapkan suatu permasalahan yang muncul dalam pemikiran kita.
Metode ilmiah juga bisa suatu prosedur atau tata cara sistematis yang digunakan para ilmuan
untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. Metode ilmiah memiliki kaitan yang erat
dengan kerja ilmiah

14. Logikaa

Logika berasal dari kata Yunani kuno yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang
diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Logika merupakan salah satu cabang filsafat
ilmu pengetahuan yang objek materialnya adalah berpikir dengan penalaran, dan objek formal
logika adalah penalaran yang ditinjau dari segi ketepatannya. Logika digunakan untuk
melakukan pembuktian.

15. Etika

Konsep dari etika dalam filsafat Merupakan cabang dari filsafat yang membicarakan
tentang nilai baik- buruk. Etika disebut juga Filsafat Moral. Etika membicarakan tentang
pertimbangan- pertimbangan tentang tindakan-tindakan baik buruk, susila tidak susila dalam
hubungan antar manusia.Secara harfiah dapat dikatakan etika itu ialah hal yang berasal dari
kegiatan berfilsafat atau berpikir, yang dilakukan oleh manusia. Karena itu, etika sebenarnya
adalah bagian dari filsafat

16. Estetika

Konsep Estetika adalah salah satu cabang filsafat yang membahas keindahan, Estetika
juga filosofi yang mempelajari nilai-nilai sensoris yang kadang dianggap sebagai penilaian
terhadap sentimen dan rasa. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan filosofi seni.
17. Spekulatif Dalam berfilsafat

Berpikir spekulatif adalah berpikir yang tidak membutuhkan data dan fakta yang benar.
Filsafat spekulatif adalah suatu cara berfikir sistematis mengenai segala hal yang ada dan juga
bisa merupakan suatu pencarian untuk aturan dan suatu hal yang menyeluruh, yang diterapkan
bukan hanya pada hal tertentu atau pengalaman tertentu saja tetapi untuk seluruh ilmu
pengetahuan dan pengalaman. Spekulatif dalam berfilsafat juga mengandung berbagai macam
sudut pandang didalamnya, karena berasal dari opini atau pikiran publik didalamnya

18. Verifikatif Dalam Ilmu

Verifikatif artinya adanya kepastian tentang fakta didapatkan dari pengujian terhadap
data atau informasi tentang suatu peristiwa sejarah. dan dapat dipastikan kebenarannya. Nah,
verifikatif dalam ilmu tersebut merupakan ilmu yang ada itu berdasar pada suatu data dan fakta
tertentu, yang mana bisa dibuktikan nyata dengan keberadaan di lapangan atau yang biasa kita
kenal dengan faktual

19. Ukuran Kebenaran

Dalam proses berfilsafat, diperlukan lah suatu ukuran kebenaran agar suatu hal atau
pemikiran itu dapat diuji dan dapat terlihat kebenarannya, dan tidak adanya keraguan. Ukuran
kebenaran filsafat dapat dinyatakan sebagai tidak ada keraguan didalamnya

20. Nalar

Konsep Nalar merupakan suatu proses berpikir pencapaian kesimpulan logis berdasarkan
fakta dan sumber yang relevan. Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan
indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan
pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi-proposisi yang sejenis, berdasarkan
sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi
baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.Dalam penalaran,
proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis dan hasil kesimpulannya
disebut dengan konklusi
21. Contoh Kebenaran korespondensi

Korespondensi adalah istilah umum yang merujuk kepada aktivitas penyampaian maksud
melalui surat dari satu pihak kepada pihak lain . Contoh dari teori kebenaran korespondensi
dalam lingkungan hidup masyarakat yaitu berupa Pernyataan bahwa "wanita adalah orang yang
dapat mengandung dan melahirkan anak", pernyataan tersebut benar karena faktanya memang
wanita yang telah mengandung dan melahirkan anak . Sedangkan pernyataan lain yaitu "pria
adalah orang yang mengandung dan melahirkan anak", pernyataan tersebut tidak benar sebab
tidak ada obyek yang berhubungan dengan pernyataan tersebut. Jadi secara fakta yaitu "Orang
yang mengandung dan melahirkan anak bukan pria, melainkan wanita"

22. Contoh Kebenaran Koherensi

koherensi adalah Kepaduan Makna .Contoh dari teori kebenaran koherensi dalam
lingkungan hidup masyarakat yaitu dengan mengadakan lomba 17 agustus untuk memperingati
hari kemerdekaan indonesia , "Seluruh peserta yang mengikuti perlombaan 17 agustus harus
mengenakan baju warna merah putih saat perlombaan berlangsung". Andi adalah peserta dari
perlombaan tersebut, jadi Andi harus mengenakan baju merah putih saat perlombaan
berlangsung. Pernyataan tersebut adalah benar karena pernyataan kedua konsisten dengan
pernyataan yang pertama.

23. Contoh Berpikir Silogisme

Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Semua makhluk
mempunyai mata, (Premis Mayor). Si fairuz adalah seorang makhluk (Premis Minor) Jadi, Si
fairuz mempunyai mata. Dan itu merupakan suatu Kesimpulan

24. Fungsi Bahasa

Fungsi utama bahasa adalah alat komunikasi, Fungsi yang lain adalah sebagai fungsi
ekspresif,fungsi estetis,fungsi informatif,fungsi khayalan/imajiner dan fungsi emosional Dalam
kegiatan ilmiah bahasa menjadi media komunikasi,ekspresif,produktif,informatif,reseptif
(Bersifat menerima,terbuka dan tanggap terhadap pendapat,saran dan anjuran). Fungsi utama
bahasa adalah sebagai alat berinteraksi dengan manusia, alat untuk berfikir, serta menyalurkan
arti kepercayaan di masyarakat. Selain sebagai alat komunikasi maupun berinteraksi, bahasa juga
memiliki arti penting sebagai metode pembelajaran pada lingkup bahasa itu sendiri.

25. Kelemahan Bahasa

A.Kesamaran

Salah satu kekurangan bahasa adalah kesamaran, yaitu ketidakmampuan menghadirkan


sepenuhnya objek realitas. Mungkin kita sering mendengar istilah ambigu, yang dalam
kehidupan sehari-hari menggambarkan sesuatu yang tidak jelas

B.Ketaksaan atau Berdasarkan jenisnya

ada dua macam ketaksaan dalam bahasa, yaitu Ketaksaan leksikal yaitu kata yang
memiliki makna ganda dan dapat mengacu ke dua hal yang berbeda, bergantung dengan
lingkungan pemakaian.Ketaksaan gramatikal yang bisa disebabkan oleh peristiwa pembentukan
kata secara gramatikal yang menyebabkan perubahan makna atau ketaksaan karena kemiripan
frasaambiguitasAmbuguitas tidak melulu disebabkan karena ketidakmampuan seseorang untuk
memilah kata yang tepat dalam menyampaikan pikirannya. Terkadang, ambiguitas dalam bahasa
sengaja digunakan untuk menyembunyikan maksud yang sebenarnya

C.tidak eksplisit

Eksplisit artinya jelas, gamblang, tidak bertele-tele, dan tersurat. Untuk mengungkapkan
pesan dengan jelas dan dapat diterima dengan tafsir yang tepat, seseorang perlu menyampaikan
bahasa secara eksplisit.

D.Bergantung pada konteks

Suatu struktur bahasa yang sama dapat memiliki arti yang berbeda apabila konteks
gramatiknya berbeda. Hal ini karena dalam kebahasaan, konteks merupakan lahan yang berada di
luar struktur bahasa itu sendiri.
26. Matematika Sistematika

Filsafat matematika adalah cabang dari filsafat yang mengkaji anggapan-anggapan


filsafat, dasar-dasar dan dampak-dampak matematika. Tujuan dari filsafat matematika adalah:
"untuk memberikan rekaman sifat dan metodologi matematika dan untuk memahami kedudukan
matematika di dalam kehidupan manusia. Konsep dari matematika sistematika merupakan
aplikasi matematika pada statistika, yang asalnya dilahirkan sebagai suatu sains untuk negara
yaitu kumpulan dan analisis fakta-fakta mengenai suatu negara diantaranya ekonomi, tanah,
militer, populasi dan lain-lainnya. Teknik matematika yang digunakan di sini meliputi analisis
matematis, aljabar linear, analisis stokastik, persamaan diferensial, dan teori probabilitas
pengukuran-teoretis, Statistika matematika telah diilhami oleh statistika terapan serta
mengembangkan banyak prosedur pada penerapannya.

27. Matematika Komparatif

Metode penelitian yang digunakan untuk mencari atau membandingkan perlakuan


tertentu terhadap kondisi yang terkendali. Penelitian komparatif digunakan untuk menguji
hipotesis mengenai ada tidaknya perbedaan antar variabel yang sedang diteliti. Jika perbedaan itu
memang ada, apakah perbedaan itu merupakan perbedaan yang berarti atau meyakinkan
(signifikan) ataukah perbedaan itu hanya kebetulan saja.

28. Matematika Kuantitatif

Matematika mempunyai kelebihan lain dibandingkan dengan bahasa verbal. Matematika


mengembangkan bahasa numerik yang memungkinkan kita untuk melakukan pengukuran secara
kuantitatif. Bahasa verbal hanya mampu mengemukakan pernyataan yang bersifat kualitatif.
Penjelasan dan ramalan yang diberikan oleh ilmu dalam bahasa verbal semuanya bersifat
kualitatif. Untuk mengatasi masalah ini matematika mengembangkan konsep pengukuran. Sifat
kuantitatif dari matematika ini meningkatkan daya prediktif dan kontrol dari ilmu. Ilmu
memberikan jawaban yang lebih bersifat eksak yang memungkinkan pemecahan masalah
secara lebih tepat dan cermat. Perkembangan ini merupakan suatu hal yang imperatif bila kita
menghendaki daya prediksi dan kontrol yang lebih tepat dan cermat dari ilmu. Penelitian
kuantitatif dapat didefinisikan sebagai suatu proses menemukan pengetahuan dengan
menggunakan data berupa angka sebagai alat untuk menganalisis keterangan tentang apa yang
ingin diketahui.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan menggunakan model-model
matematis, teori-teori atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran
adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan
yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan
kuantitatif.

Desain penelitian kuantitatif ada dua macam yaitu deskriptif dan eksperimental. Studi
kuantitatif deskriptif melakukan pengukuran hanya sekali. Artinya relasi antar variabel yang
diselidiki hanya berlangsung sekali. Sedangkan studi eksperimental melakukan pengukuran antar
variabel pada sebelum dan sesudahnya untuk melihat hubungan sebab-akibat dari fenomena yang
diteliti. Berikutnya akan dipaparkan karakteristik penelitian kuantitatif

29. Matematika Deduktif

Model deduktif atau deduksi, dimana teori masih menjadi alat penelitian sejak memilih
dan menemukan masalah, membangun hipotesis maupun melakukan pengamatan di lapangan
sampai dengan menguji data. Model penggunaan teori inilah yang biasa dilakukan pada
penelitian deskriptif kualitatif. Teori digunakan sebagai awal menjawab pertanyaan penelitian
bahwa sesungguhnya pandangan deduktif menuntun penelitian dengan terlebih dahulu
menggunakan teori sebagai alat ukuran dan bahkan instrumen untuk membangun

30. Statistika Induktif

Melakukan teorisasi dengan model induktif selain berbeda, juga bertolak belakang dari
teorisasi dengan model induksi deduktif. Perbedaan utamanya adalah cara pandang terhadap
teori, dimana teorisasi deduktif menggunakan teori sebagai pijakan awal melakukan teorisasi,
sedangkan teorisasi deduktif menggunakan data sebagai pijakan awal melakukan penelitian,
bahkan dalam format induktif, tidak mengenal teorisasi sama sekali. Artinya, teori dan teorisasi
bukan hal yang penting untuk dilakukan. Sebaliknya data adalah segala-galanya untuk memulai
sebuah penelitian

Anda mungkin juga menyukai