Anda di halaman 1dari 8

PENANGANAN K3 DI LABORATORIUM KIMIA

Dosen pembimbing:
Ns. Roni Saputra, S.Kep., M.Kes

Di susun oleh:

ELTI FITRIANI

1913453022

2A

PROGRAM STUDI D III TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK

FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ABDURRAB

PEKANBARU

2021/2022
DAFTAR ISI

Penanganan K3 di laboratorium
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... 2
BAB I ........................................................................................................................................................ 3
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 3
1.1 Latar belakang ............................................................................................................................... 3
1.2 Rumusan masalah ......................................................................................................................... 3
1.3 Tujuan ........................................................................................................................................... 3
BAB II ....................................................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ......................................................................................................................................... 4
2.1 Kesehatan dan keselamatan kerja ................................................................................................ 4
2.2 Peraturan keselamatan kerja ........................................................................................................ 4
2.3 Pakaian di laboratorium ................................................................................................................ 5
2.4 Bekerja dengan bahan kimia ......................................................................................................... 5
2.5 Peralatan dan cara kerja ............................................................................................................... 6
2.6 Pembuangan Limbah .................................................................................................................... 6
2.7 Terkena Bahan Kimia .................................................................................................................... 6
2.8 Gas Berbahaya .............................................................................................................................. 7
BAB III ...................................................................................................................................................... 8
PENUTUP ................................................................................................................................................. 8
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................................... 8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kesehatan dan keselamatan kerja sanagat penting bagi kita untuk menciptakan tempat
kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi atau
bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat
meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan
korban jiwa maupun kerugian materi bagi pekerja tetapi juga dapat merusak lingkungan
yang pada akhirnya akan berdampak pada masyarakat luas
Kesehatan kerja mempengaruhi manusia dalam hubunganya dengan pekerjaan dan
lingkungan kerjanya, baik secara fisik maupun psikis yang meliputi, antara lain: metode
bekerja, kondisi kerja dan lingkungan kerja yang mungkin dapat menyebabkan kecelakaan,
penyakit ataupun perubahan dari kesehatan seseorang.
Dengan keselamatan dan kesehatan kerja maka para pihak diharapkan dapat melakukan
pekerjaan dengan aman dan nyaman. Pekerjaan dikatakan aman jika apapun yang dilakukan
oleh pekerja tersebut, resiko yang mungkin muncul dapat dihindari. Pekerjaan dikatakan
nyaman jika para pekerja yang bersangkutan dapat melakukan pekerjaan dengan merasa
nyaman dan betah, sehingga tidak mudah capek dan tidak akan menyebabkan kecelakaan.
Meskipun ketentuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja telah diatur sedemikian rupa,
tetapi dalam praktiknya tidak seperti yang diharapkan. Begitu banyak faktor di lapangan
yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja seperti faktor manusia, lingkungan dan
psikologis.

1.2 Rumusan masalah


1. Bagaimana cara menganal kesehatan dan keselamatan kerja...?
2. Simbol apa saja yang terdapat di laboratorium kimia...?
3. Bagaimana cara mengatasi jika bahan kimia terkena pada kita..?

1.3 Tujuan
1. Agar kita Mengenal kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium.
2. Mengetahui simbol-simbol kimia berbahaya.
3. Mengatahui Material Safety Data Sheet larutan kimia
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kesehatan dan keselamatan kerja


Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohaniah tenaga kerja
(laboran/analis) pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya
menuju masyarakat adil dan makmur. Secara keilmuan K3 merupakan ilmu pengetahuan dan
penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit
akibat kerja. Laboratorium kimia merupakan kelengkapan sebuah program studi yang
digunakan untuk meningkatkan ketrampilan penggunaan dan pemakaian bahan kimia
maupun peralatan analisis (instrumentasi). Dalam penggunaan lanjut, laboratorium
merupakan sarana untuk melaksanakan kegiatan penelitian ilmiah.
Laboratorium kimia dengan segala kelengkapan peralatan dan bahan kimia merupakan
tempat berpotensi menimbulkan bahaya kepada para penggunanya jika para pekerja di
dalamnya tidak dibekali dengan pengetahuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja.
Keselamatan dan kesehatan kerja secara filosofi adalah suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani. Dengan keselamatan
dan kesehatan kerja maka para pengguna diharapkan dapat melakukan pekerjaan dengan
aman dan nyaman

2.2 Peraturan keselamatan kerja


Tujuan peraturan keselamatan kerja dimaksudkan untuk menjamin:
1. Kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan orang yang bekerja di laboratorium.
2. Mencegah orang lain terkena resiko pekerjaan laboratorium yang menyebabkan
terganggu kesehatannya akibat kegiatan di laboratorium.
3. Mengontrol penyimpanan dan penggunaan bahan yang mudah terbakar dan beracun
4. Mengontrol pelepasan bahan berbahaya (gas) dan zat berbau ke udara, sehingga tidak
berdampak negatif terhadap lingkungan.
Aturan umum yang terdapat dalam peraturan itu menyangkut hal-hal sebagai berikut:
a. Orang yang tak berkepentingan dilarang masuk laboratorium, untuk mencegah hal
yang tidak diinginkan.
b. Jangan melakukan eksperimen sebelum mengetahui informasi mengenai bahan
kimia, alat-alat dan cara pemakaiannya.
c. Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk memudahkan
pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja laboratorium.
d. Harus tahu cara pemekaian alat emergensi: pemadam kebakaran eye shower,
respirator dan alat keselamatan kerja yang lain.
e. Setiap laboran/pekerja laboratorium harus tau memberi pertolongan darurat (P3K).
f. Latihan keselamatan harus dipraktekkan secara periodik bukan dihapalkan saja.
g. Dilarang makan, minum dan merokok di lab, hal ini berlaku juga untuk laboran dan
kepala laboratorium.
h. Jangan terlalu banyak bicara, berkelakar, dan lelucon lain ketika bekerja di
laboratorium.
i. Jauhkan alat-alat yang tak digunakan, tas, hand phone, dan benda lain dari atas meja
kerja.

2.3 Pakaian di laboratorium


Pekerja di laboratorium harus mentaati etika berbusana di laboratorium. Busana yang
digunakan di laboratorium berbeda dengan busana yang digunakan sehari-hari. Busana atau
pakaian di laboratorium hendaklah mengikuti aturan sebagai berikut:
1. Dilarang memakai perhiasan yang rusak oleh bahan kimia, sepatu safety yang
terbuka, sepatu licin, atau berhak tinggi. Harus menggunakan sepatu safety yang
memenuhi standar. Bagi wanita juga harus menggunakan sepatu safety khusus wanita.
2. Wanita dan pria yang memiliki rambut panjang harus diikat, rambut panjang yang
tidak terikat dapat menyebabkan kecelakaan. Karena dapat tersangkut pada alat yang
berputar.
3. Pakailah jas praktikum, sarung tangan dan pelindung yang lain dengan baik
meskipun, penggunaan alat-alat keselamatan menjadikan tidak nyaman

2.4 Bekerja dengan bahan kimia


Bila anda bekerja dengan bahan kimia maka diperlukan perhatian dan kecermatan dalam
penanganannya. Ada pun hal umum yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:
1. Hindari kontak langsung dengan bahan kimia.
2. Hindari menghirup langsung uap bahan kimia.
3. Dilarang mencicipi atau mencium bahan kimia kecuali ada perintah khusus (cukup
dengan mengkibaskan daerah hidung).
4. Bahan kimia dapat bereaksi langsung dengan kulit menimbulkan iritasi (pedih dan
gatal).
Seorang laboran pasti melakukan pekerjaan pemindahan bahan kimia pada setiap
kerjanya. Ketika melakukan pemindahan bahan kimia maka harus diperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
a. Baca label bahan sekurang kurangnya dua kali untuk menghindari kesalahan dalam
pengambilan bahan misalnya antar bahan sitrat dan asam nitrat.
b. Pindahkan sesuai jumlah yang di perlukan.
c. Jangan menggunakan bahan kimia secara berlebihan.
d. Jangan mengembalikan bahan kimia ketempat botol semula untuk menghindari
kontaminasi, meskipun dalam hal ini kadang terasa boros.
Ada sedikit perbedaan ketika seorang laboran memindahkan bahan kimia yang wujudnya
cair. Hal yang harus diperhatikan adalah:
1. Tutup botol dibuka dengan cara dipegang dengan jari tangan sekaligus telapak tangan
memegang botol tersbut.
2. Tutup botol jangan di taruh di atas meja karena isi botol bias terkotori oleh kotoran
yang ada di atas meja.
3. Pindahkan cairan menggunakan batang pengaduk untuk menghindari percikan.
4. Pindahkan dengan alat lain seperti pipet volume shg lebih mudah.
Pemindahan bahan kimia padat memerlukan penanaganan sebagai berikut:
1) Gunakan sendok ungu atau alat lain yang bukan berasal dari logam.
2) Jangan mengeluarkan bahan kimia secara berlebihan
3) Gunakan alat untuk memindahkan bebas dari kontaminasi. Hindari satu sendok untuk
bemacam macam keperluan.

2.5 Peralatan dan cara kerja


Bekerja dengan alat-alat kimia juga berpotensi terjadinya kecelakaan kerja, oleh karena itu
harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Botol reagen haru di pegang dengan cara pada bagian label ada pada telapak tangan
b. Banyak peralatan terbuat dari gelas, hati-hati kena pecahan kaca
c. Bila memasukkan gelas pada propkaret gunakan sarung tangan sebagai pelindung.
d. Ketika menggunakan pembakar spritus hati-hati jangan sampai tumpah di meja karena
mudah terbakar.
e. Jika digunakan Bunsen amati keadaan selang apakah masi baik atau tidak.
f. Hati-hati bila mengencerkan asam sulfat pekat, asam sulfat lah yang dituang sedikit
demi sedikit dalam air dan bukan sebaliknya

2.6 Pembuangan Limbah


Limbah bahan kimia secara umum meracuni linkungan, oleh krena itu perlu penanganan
khusus:
1. Limbah bahan kimia tidak boleh dibuang langsung ke lingkungan.
2. Buang pada tempat yang disediakan.
3. Limbah organik dibuang pada tempat terpisah agar di daur ulang.
4. Limbah padat (kertas saring, korek api, endapan) di buang di tempat khusus.
5. Limbah yang tidak berbahaya (misal : detergen) boleh lansung di buang
dipengenceran air yang cukup banyak.
6. Buang segerah limbah bahan kimia setelah pengamatan selesai
7. Limbah cair yang tidak larut dalam air dan beracun dikumpulkan pada botol dan
diberi label yang jelas.

2.7 Terkena Bahan Kimia


Kecelakaan kerja bisa saja terjadi meskipun telah bekerja dengan hati hati. Bila itu terjadi
maka perhatikan hal hal sebagai berikut:
a. Jangan panik
b. Mintalah bantuan dengan rekan anda, yang ada di dekat anda oleh karena itu dilarang
bekerja sendiri di laboraturium.
c. Bersihkan bagian yang mengalami kontak langsung dengan bahan tersebut, bila
memungkinkan bilas sampai bersih.
d. Bila terkena kulit, jangan di garuk supaya tidak merata.
e. Bawalah keluar ruangan korban agar banyak menghirup oksigen.
f. Bila menghawatirkan kesehatannya segera hubungi paramedic secepatnya
Kebakaran bisa saja terjadi di laboratorium, karena di dalamnya banyak tersimpan bahan
yang mudah terbakar. Bila terjadi kebakaran maka:
1) Jangan panik.
2) Segera bunyikan alarm tanda bahaya.
3) Identifikasikan bahan yang terbakar apakah dia kelas A, B atau C padamkan dengan
kelas pemadaman yang sesuai.
4) Hindari menghirup asap secara langsung, sebaiknya gunakan masker atau tutup
hidung dengan sapu tangan.
5) Gunakan sepatu safety yang tahan minyak .
6) Tutup pintu untuk menghambat api membesar dengan cepat.
7) Cari bantuan pemadaman kebakaran, nomer telvon pemadam kebakaran harus ada di
laboraturium.
Kombinasi bahan dibawah ini berpotensi terjadi kecelakaan kerja, oleh karenanya harus
dihindari, yaitu:
a. Natrium atau kalium dengan air.
b. Ammonium nitrat, serbuk seng dan air.
c. Kalium nitrat dengan natrium asetat.
d. Nitrat dengan ester.
e. Prokasida dengan magnesium, seng atau alumanium.
f. Benzena atau alcohol dengan api.

2.8 Gas Berbahaya


Ada beberapa gas yang berbahaya keberadaannya di laboratoium. Gas-gas tersebut adalah:
1. Bersifat iritasi Gas HCL, HF, nitrat dan nitrit, klorin, sulfur dioksida (cermati baunya
yang nyegrak).
2. Karbon monoksida Sangat mematikan, semua reaksi yang menghasilkan gas tersebut
dihindari, karena tidak berwarna dan tidak berbau.
3. Hidrogen sianida berbau seperti almond Hidrogen sulfida dikenali dari baunya
Hidrogen selenida (H2Se) gas yang sangat beracun
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perlunya pengetahuan tentang K3 di laboratorium kimia agar tidak terjadi kecelakaan atau
hal yang tidak diinginkan dalam bekerja sehingga kita dapat meminimalisir kecelakaan yang
terjadi dan menjadikan suasana kerja yg aman. Dalam bekerja kita harus mematuhi peraturan
yang telah ada atau yang telah ditetapkan apalagi berkaitan dengan bahan yang belum kita
kenal dan berbahaya. Menggunakan alat-alat pelindung agar terhindar dari larutan atau benda
yg mengenai kita di saat kita bekerja sehingga kita dapat terhindar dari bahan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai