Sumatera Barat
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. UMUM
PRAMUKA, adalah Praja Muda Karana yang mempunyai peran strategis untuk
pondasi karakter suatu bangsa. Gerakan Pramuka atau Kepanduan di Indonesia telah
dimulai sejak tahun 1923 yang ditandai dengan didirikannya (Belanda) Nationale
Padvinderij Organisatie (NPO) di Bandung. Sedangkan pada tahun yang sama,
di Jakarta didirikan (Belanda) Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO). Kedua
organisasi cikal bakal kepanduan di Indonesia ini meleburkan diri menjadi satu,
bernama (Belanda) Indonesische Nationale Padvinderij Organisatie
(INPO) di Bandung pada tahun 1926. Pendirian gerakan ini pada tanggal 14
Agustus 1961 sedikit-banyak diilhami oleh Komsomol di Uni Soviet.
Pada tanggal 26 Oktober 2010, Dewan Perwakilan Rakyat mengabsahkan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka. Berdasarkan UU ini,
maka Pramuka bukan lagi satu-satunya organisasi yang boleh menyelenggarakan
pendidikan kepramukaan. Organisasi profesi juga diperbolehkan untuk
menyelenggarakan kegiatan kepramukaan.
Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 137 tahun 1987 telah
diterbitkan Petunjuk Penyelenggaraan Gugus Depan Gerakan Pramuka, sebagai pedoman
untuk menghimpun peserta didik yang terdiri dari Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang,
Pramuka Penegak, dan Pramuka Pandega dalam satu kesatuan organik yang disebut
Gugus Depan, agar mudah dibina dan dikelola.
Gerakan Pramuka merupakan salah satu wadah dan usaha pembinaan generasi
muda, yaitu anak-anak dan pemuda yang berusia 7 sampai dengan 25 tahun, dengan
menggunakan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan yang
pelaksanaannya diserasikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa
serta masyarakat Indonesia.
Untuk menjamin keserasian, keselarasan dan kesinambungan dalam usaha
pembinaan generasi muda melalui Pendidikan Kepramukaan, maka Gerakan Pramuka
akan mengadakan hubungan yang erat dan kerjasama yang baik dengan orang tua, guru
dan perserta didik.
B. DASAR
1. Undang-undang No. 12 tahun 2010
2. Permendikbud Nomor 63 Tahun 2014 tentang ektrakurikuler Pendidikan
Kepramukaan
3. Keputusan Presiden RI Nomor 104 Tahun 2004 tentang Anggaran Dasar Gerakan
Pramuka.
4. Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 086 Tahun 2005
Tentang Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
5. Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 137 Tahun 1987
Tentang Petunjuk Penyelenggaraan Gugus Depan Gerakan Pramuka.
6. Rencana Strategis Gugus Depan SMA Negeri 9 Sijunjung.
E. SISTEMATIKA
Sistematika penyusunan Rencana Kerja Tahun Anggaran 2020 – 2021 sebagai berikut :
1. Bab I. Pendahuluan
2. Bab II. Rencana Kerja Tahun Anggaran 2020-2021
- Bidang Teknik Kepramukaan
- Bidang Kegiatan Operasional
- Bidang Administrasi dan Keuangan
- Bidang Hubungan Masyarakat
- Bidang Sarana Fisik
- Tabel Rencana Kerja
- Rencana Anggaran Biaya
3. Bab III. Penutup
BAB II
RENCANA PROGRAM KERJA TAHUN 2020-2021
BAB III
PENUTUP
Gerakan Pramuka sebagai kegiatan wajib sekolah dan sekaligus merupakan wadah
pembinaan generasi muda dengan menggunakan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode
Kepramukaan serta Sistem Among, ikut serta secara aktif mendidik sumber daya manusia
agar dapat menjadi kader bangsa yang bertanggung jawab atas tercapainya tujuan perjuangan
nasional.
Untuk itu diharapkan adanya semangat kerja dan rasa pengabdian yang tinggi, serta
kerja sama yang kompak dan serasi terutama dalam lingkungan Gerakan Pramuka maupun
instansi Pemerintah dan masyarakat.
Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan taufik dan
hidayah-Nya kepada kita semua dalam membina dan mengembangkan sumber daya manusia
melalui Pendidikan Kepramukaan sehingga menjadi warga negara Indonesia yang berkarakter
kuat, serta menjadi manusia yang berbudi pekerti luhur sebagai kader pembangunan bangsa
Indonesia yang handal dan siap menghadapi era globalisasi. Amin.
Mengetahui,
Kepala SMA N 9 Sijunjung
Syafruddin, S. Pd, MM
NIP 197004081995121001