SMAN 9 SIJUNJUNG
Syafruddin, S.Pd.MM
NIP 197004081995121001
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................ 1
A. Latar Belakang..................................................................................................... 1
B. Tujuan...................................................................................................................2
C. Hasil yang Diharapkan..........................................................................................2
D. Sasaran................................................................................................................3
E. Waktu dan Tempat Pelaksanaan .........................................................................3
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu masalah yang dihadapi oleh peserta didik baru SMA adalah masih
kurangnya tingkat kesiapan mereka mempelajari materi pelajaran SMA. Untuk itu,
peserta didik baru di SMA perlu diberikan bekal awal untuk lebih mempersiapkan
mereka memahami mata pelajaran tertentu. Hal ini dapat dilakukan melalui
penyelenggaraan program Bridging Course (BC) pada awal tahun pelajaran
2020/2021.
Program Bridging Course ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan awal
peserta didik baru pada beberapa mata pelajaran. Pelaksanaan Bridging Course
perlu dilakukan secara sistematis dan tuntas dan diintegrasikan dengan Masa
Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi peserta didik baru. Ini sejalan
dengan Permendikbud No. 18 tahun 2016 tentang Masa Pengenalan Lingkungan
Sekolah (PLS) bagi peserta didik baru yang mengamanatkan bahwa kegiatan
MPLS mampu menumbuhkan motivasi, semangat dan cara belajar efektif sebagai
peserta didik baru. Hal ini mengindikasikan bahwa peserta didik baru mesti
mengenal konsep belajar pendidikan abad ke-21 dalam kerangka kurikulum 2013
yang memuat penguatan pendidikan karakter, literasi, berpikir kritis, kolaboratif,
kreatif dan komunikatif.
Tahun pelajaran 2020/2021 ini menjadi tahun pelaksanaan ketiga program
Bridging Course di seluruh SMA di Sumatera Barat. Penyelenggaraan program
Bridging Course diyakini dapat memberikan bekal awal bagi peserta didik untuk
mengikuti pelajaran dengan baik, serta tidak merasa takut terhadap mata
pelajaran yang selama ini dianggap sulit, terutama pada mata pelajaran
Matematika, Bahasa Inggris, Ilmu Pengetahuan Alam, dan Ilmu Pengetahuan
Sosial.
Untuk terus mendukung pelaksanaan Bridging Course di SMA, perlu disusun
program Bridging Course di sekolah untuk mata pelajaran Matematika, Fisika,
Kimia, Bahasa Inggris, Ekonomi, dan Geografi. Sekolah diharapkan dapat
menggunakan program ini dalam melaksanakan pembelajaran khususnya keenam
mata pelajaran tersebut.
1
B. Tujuan
Tujuan utama dilaksanakannya program Bridging Course adalah menyiapkan
peserta didik baru di SMA, sehingga memiliki kesiapan memadai dalam mengikuti
pelajaran tertentu (Matematika, Fisika, Kimia, Bahasa Inggris, Ekonomi, dan
Geografi.). Tujuan ini dapat dirinci sebagai berikut:
1. Salah satu usaha peningkatan mutu pendidikan melalui efektivitas
pembelajaran
2. Memberikan motivasi belajar kepda peserta didik baru untuk mampu
mengikuti proses pembelajaran di SMA dengan efektif
3. Memudahkan guru dalam mengelola kelas terkait dengan peserta didik baru
yang heterogen
4. Menyamakan bekal awal peserta didik baru agar antara satu peserta didik
dengan peserta didik lainnya tidak jauh berbeda, sehingga guru lebih mudah
dalam memulai pelajaran.
C. Hasil yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan program Bridging Course ini adalah:
1. Meningkatnya motivasi belajar peserta didik baru dalam mengikuti proses
pembelajaran.
2. Terlaksananya efektivitas pembelajaran dari kondisi peserta didik yang
heterogen .
3. Selarasnya bekal awal peserta didik baru agar antara satu peserta didik
dengan peserta didik lainnya tidak jauh berbeda, sehingga guru lebih mudah
dalam memulai pelajaran.
4. Proses pembelajaran dpat dilaksanakan oleh guru untuk memenuhi tuntutan
Kompetensi Dasar sesuai dengan IPK yang dirumuskan.
Setiap pemangku kepentingan diharapkan dapat berperan aktif dan berkontribusi
sesuai tugas dan tanggung jawabnya dalam penyelenggaraan Bridging Course.
D. Sasaran
Sasaran program Bridging Course adalah peserta didik SMA dan guru mata
pelajaran.
2
E. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Penyelenggaraan BC dilaksanakan di sekolah. Pada tahap awal dapat
diintegrasikan dengan kegiatan MPLS, yakni tanggal 13 – 15 Juli 2020. Sekolah
dapat melanjutkan setelah MPLS sesuai kebutuhan.
3
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM BRIDGING COURSE
Program Bridging Course (BC) dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan
bekal awal peserta didik baru, sehingga peserta didik dapat mengikuti pelajaran di
SMA dengan baik. Pada awal tahun pelajaran, sekolah memiliki program Pengenalan
Lingkungan Sekolah bagi peserta didik baru yang bertujuan untuk mengenalkan
peserta didik baru kepada situasi kehidupan dan pembelajaran di SMA.
Bridging Course diintegrasikan dengan pelaksanaan Pengenalan Lingkungan
Sekolah (PLS) bagi peserta didik baru. Ini sejalan dengan Permendikbud No. 18 tahun
2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) bagi peserta didik baru yang
mengamanatkan bahwa kegiatan PLS mampu menumbuhkan motivasi, semangat dan
cara belajar efektif sebagai peserta didik baru.
Permendikbud ini mengindikasikan bahwa peserta didik baru mesti mengenal
konsep belajar pendidikan abad ke-21 dalam kerangka kurikulum 2013 yang memuat
penguatan pendidikan karakter, literasi, berfikir kritis, kolaboratif, kreatif dan
komunikatif.
Prinsipnya program Bridging Course ingin membantu peserta didik baru agar
memiliki bekal awal cukup baik sehingga dapat mengikuti proses pembelajaran di SMA
dengan baik. Pada mata pelajaran juga dipilih pokok bahasan atau topik yang pada
umumnya sulit bagi peserta didik dan pokok bahasan yang merupakan prasyarat bagi
pembahasan pokok bahasan lainnya.
4
A. Struktur Program
Agar dapat mencapai tujuan secara optimal, kegiatan Bridging Course
dilaksanakan dengan struktur program sebagai berikut:
Struktur Program Bridging Course SMA
(3 Hari)/ 12 Jam Kegiatan @ 45 Menit)
Alokasi
No. Kegiatan Waktu
(JP)
Pembelajaran dalam Program Bridging Course 3
2.1. Pembahasan Materi esensial, pembelajaran dan penilaian mata
pelajaran IPA (Fisika dan Kimia) 3
2.2. Pembahasan Materi esensial, pembelajaran dan penilaian mata
pelajaran Matematika
JUMLAH 12
B. Tahapan Pelaksanaan
Secara umum Bridging Course dilaksanakan dengan langkah-langkah berikut:
1. Persiapan
a. Melakukan rapat koordinasi dengan unsur yang terlibat dan pembentukan
kepanitiaan.
b. Melaksanakan sosialisasi dan penjelasan tentang konsep dan penyelenggaraan
Bridging Course kepada warga sekolah dan stakeholder;
c. Guru mata pelajaran melakukan analisis KD dan materi esensial bekerja sama
dengan guru BK mempersiapkan instrumen identifikasi kebutuhan peserta didik
d. Mengidentifikasi kebutuhan peserta didik baru terhadap matwri esensial yang
dibutuhkan peserta didik, dilaksanakan pada saat proses pendaftaran ulang
bagi peserta ddik baru.
e. Melakukan rapat koordinasi lanjutan untuk pengecekan kesiapan pelaksanaan
program Bridging Course.
f. Melakukan pengecekan kesiapan RPP dan bahan ajar sesuai dengan hasil
identifikasi kebutuhan peserta didik baru dan bahan matrikulasi bagi kelas XI
dan XII.
5
2. Pelaksanaan
a. Melaksanakan kegiatan Bridging Course sesuai dengan program yang telah
disusun sekolah untukpeserta didik baru yang diintegrasikan dengan kegiatan
Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS). Jika sekolah memerlukan tambahan
waktu, Program Bridging Course dapat dilanjutkan setelah berakhirnya
kegiatan PLS (jadwal diatur sendiiri oleh sekolah)
b. Melaksanakan kegiatan matrikulasi bagi kelas XI dan XII sesuai dengan
analisis materi esensial dan prasyarat kelas X dan kelas XI untuk kelas XI dan
XII
3. Evaluasi dan Pelaporan
a. Melaksanakan monitoring dan evaluasi mulai dari persiapan, pelaksanaan, dan
akhir kegiatan;
b. Menyusun rancangan pelaksanaan BC yang akan dilaksanakan di luar jadwal
MPLS
c. Membuat laporan yang berisi tentang: hasil-hasil kegiatan BC, dengan dilampiri
berbagai dokumen yang relevan termasuk beberapa rekomendasi untuk
keperluan pelaksanaan program di masa yang akan datang. Laporan ini dibuat
3 rangkap sesuai dengan kebutuhan yang diperuntukkan pada unsur-unsur dan
Dinas Pendidikan Provinsi dan arsip sekolah.
*Matriks program Bridging Course dapat dilihat pada lampiran
C. Biaya Pelaksanaan
Penyelenggaraan program Bridging Course diharapkan dapat dibiayai sendiri
oleh sekolah dengan dana dari BOS/ komite sekolah. Besarnya dana yang diperlukan
untuk menyelenggarakan program Bridging Course di sekolah bergantung pada lama
berlangsungnya program dan jumlah sasaran yang mengikuti program Bridging
Course.
Dana peruntukan dengan keperluan sebagai berikut:
1) biaya operasional persiapan program (misalnya: rapat, sosialisasi, penggandaan
materi)
2) biaya operasional pelaksanaan (misalnya: honor nara sumber, transportasi,
konsumsi, media, dan ATK).
*setiap sekolah diharapkan lebih merinci pembiayaan dalam bentuk RAB
6
BAB III
JADWAL DAN SKENARIO BRIDGING COURSE
A. Jadwal Pelaksanaan
7
7
B. Skenario Kegiatan
1. Pembukaan dan Penjelasan Teknis
Pembukaan diikuti oleh semua peserta di lapangan. Dalam pembukaan
disampaikan kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat oleh Kepala
Sekolah dan penjelasan teknis (tujuan, hasil yang diharapkan, peserta,
mekanisme, dan jadwal kegiatan) pelaksanaan Bridging Course oleh panitia.
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti Bridging Course dilaksanakan dalam bentuk pembelajaran di kelas
per mata pelajaran (Matematika, Fisika, Kimia, Ekonomi, Geografi, dan Bahasa
Inggris)
a. Pembelajaran enam mata pelajaran (Matematika, Fisika, Kimia, Ekonomi,
Geografi, dan Bahasa Inggris)
Kegiatan Pembelajaran materi esensial mata pelajaran Matematika, Fisika,
Kimia, Ekonomi,Geografi, dan Bahasa Inggris dilaksanakan dengan porsi
waktu 4 x 45 menit masing-masing mata pelajaran setiap harinya. Penyajian
materi dilakukan dalam bentuk diskusi kelas dengan membentuk kelompok-
kelompok dan diiringi dengan penilaian autentik.
b. Pengenalan materi pendidikan karakter, literasi, kegiatan pengembangan
interaksi positif peserta didik dengan warga sekolah dan lingkungan sekolah
serta pengenalan potensi peserta didik.
3. Penutupan
Panitia penyelenggara menyampaikan informasi-informasi mengenai tindak
lanjut kegiatan serta meng evaluasi kegiatan secara umum
C. Bahan-bahan
Bahan-bahan pelaksanaan kegiatan Bridging Course antara lain:
1. Kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat tentang program Bridging
Course di SMA;
2. Analisis materi bahan ajar Matematika, Fisika, Kimia, Ekonomi,Geografi, dan
Bahasa Inggris yang akan diberikan oleh guru mata pelajaran kepada para
peserta didik baru untuk pelaksanaan kegiatan Bridging Course. Hasil analisis
ini menunjukkan Kompetensi Dasar mana yang mesti diberikan pada peserta
diidk baru dalam program Bridging Course.
8
3. Pelaksanaan Program Bridging Course yang diintegrasikan dengan kegiatan
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah disesuaikan dengan Panduan
Pelaksanaan Kegiatan Bridging Course yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan
Provinsi Sumatera Barat.
9
BAB IV
PENUTUP
Syafruddin, S.Pd.MM
NIP 197004081995121001
10
RANCANGAN PROGRAM BRIDGING COURSE (BC)
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Syafruddin, S.Pd.MM
NIP 197004081995121001