Pertumbuhan Subsektor Industri Non Migas 2020 Q1 2020 Q2 2020 Q3 2020 Q4 2021 Q1 2021 Q2 2021 Q3
50,0
40,0 27,84
30,0 18,12 16,25
20,0 9,71 9,52 7,02
10,0 3,49 0,69 2,96
0,0
-10,0
-3,34 -1,24 -5,37 -2,80 -6,48
-20,0 -8,06
-30,0
-40,0
Industri Industri Industri Tekstil Industri Kulit, Industri Kayu, Industri Kertas Industri Kimia, Industri Karet, Industri Barang Industri Logam Industri Barang Industri Mesin Industri Alat Industri Furnitur Industri
Makanan dan Pengolahan dan Pakaian Jadi Barang dari Barang dari dan Barang dari Farmasi dan Barang dari Galian bukan Dasar Logam; dan Angkutan Pengolahan
Minuman Tembakau Kulit dan Alas Kayu dan Gabus Kertas; Obat Tradisional Karet dan Logam Komputer, Perlengkapan Lainnya; Jasa
Kaki dan Barang Percetakan dan Plastik Barang Reparasi dan
Anyaman dari Reproduksi Elektronik, Pemasangan
Bambu, Rotan Media Rekaman Optik; dan Mesin dan
Sumber: BPS, 2021 dan Sejenisnya Peralatan Listrik Peralatan
Kementerian PPN/Bappenas 4
Di Masa Covid-19, IKM Mengalami Permasalahan pada Kesulitan Bayar
Permasalahan pada kesulitan bayar pinjaman, sewa, dan utilitas paling banyak
75% perusahaan mengalami kesulitan membayar pada
dialami oleh perusahaan skala mikro. Permasalahan kesulitan bayar upah paling
minimal salah satu biaya produksi. banyak dialami oleh perusahaan kecil dan menengah
Kementerian PPN/Bappenas 5
Sebelum Pandemi, Sektor IKM Memiliki Permasalahan Fundamental—
Terutama Mengenai Produktivitas IKM yang Rendah
Persentase penyerapan tenaga kerja Persentase penyerapan tenaga kerja Produktivitas tenaga kerja
berdasarkan ukuran perusahaan IKM berdasarkan sektor terpilih (penjualan/tenaga kerja) dalam USD
▪ IKM mampu menyerap tenaga kerja sebesar 62 persen, namun dari segi produktivitas relatif masih rendah.
▪ Berdasarkan sektor industri, penyerapan tenaga kerja tertinggi pada sektor IKM barang bukan logam,
kayu dan furnitur, serta makanan dan minuman.
Kementerian PPN/Bappenas 6
Arah Kebijakan
DAK Penugasan Tematik I
Tema dan Prioritas Nasional RKP Tahun 2022
Tema RKP Tahun 2022
“Pemulihan Ekonomi dan
Reformasi Struktural”
PEMULIHAN EKONOMI
Transformasi
Pemulihan Daya Beli dan Usaha Diversifikasi Ekonomi Ekonomi
❑ Penuntasan krisis kesehatan ❑ Peningkatan Nilai Tambah Indonesia
❑ Pemberian bantuan untuk pemulihan dunia usaha ❑ Ketahanan pangan
❑ Menjaga daya beli rumah tangga ❑ Pembangunan Rendah Karbon 6 Strategi Transformasi Ekonomi Indonesia
❑ Percepatan Pembangunan Infrastruktur Padat Karya ❑ Peningkatan pemerataan infrastruktur dan kualitas (Jangka Menengah-Panjang)
❑ Program Khusus (prioritas arahan Presiden) layanan digital 1. SDM Berdaya Saing
2. Produktivitas Sektor Ekonomi
REFORMASI STRUKTURAL 3. Ekonomi Hijau
4. Transformasi digital
❑ Reformasi Iklim Investasi ❑ Reformasi Peningkatan Kualitas Sumber Daya 5. Integrasi Ekonomi Domestik
❑ Reformasi Kelembagaan dan Tata Kelola Manusia (SDM) dan Perlindungan Sosial
6. Pemindahan IKN
Kementerian PPN/Bappenas 8
Fokus Pemulihan Ekonomi di Sektor Industri Pengolahan
2020* 2021a 2022b 2024b
Industri STRATEGI SEKTOR INDUSTRI
Pengolahan Pertumbuhan PDB (%) (2,9) 5,0 5,3-6,1 8,10 Pemulihan Tenaga Kerja dan Industri
Kontribusi PDB (%) 19.9 19,6-19,8 19,9-20,0 21,0 • Peningkatan belanja pemerintah dan BUMN untuk produk dalam
negeri
Tenaga Kerja (Juta Orang) 17,5 18,4 20,9 22,5 • Akses bahan baku dan bahan penolong
• Pemulihan jam kerja dan re-hiring
Pertumbuhan Ekspor (%) 3,6 8,1 8,5 10,1 • Stimulus pemulihan dunia usaha
(*) Realisasi (BPS), (a) Perpres Pemutakhiran RKP 2021, (b) Rancangan RKP 2022, RPJMN 2020-2024 • Kawasan Industri untuk menampung relokasi investasi
• Pendanaan proyek industri
URGENSI
Peningkatan Nilai Tambah
• Terdampak Covid-19 secara signifikan, mulai dari penurunanan kapasitas produksi,
pengurangan jumlah tenaga kerja, hingga berhenti beroperasional • Hilirisasi SDA dan perbaikan rantai pasok berbasis investasi teknologi
• Kontribusi terbesar terhadap perekonomian Indonesia, penyumbang ekspor, dan maju dan orietansi ekspor/GVC
pencipta lapangan kerja layak • Infrastruktur industri
• Re-skilling dan Up-Skilling
• Potensi kehilangan s.d. 30 persen nilai output jika pemulihan pasca krisis berjalan
• IKM pemasok untuk rantai pasok domestik dan global
lambat
• Industri 4.0 pada sektor prioritas
• Peluang untuk mengambil peran lebih besar di dalam rantai pasok global dalam • Perluasan pasar ekspor
kondisi normal-baru pasca krisis • Standar kualitas
• Tren percepatan digitalisasi membuka peluang untuk reorientasi pertumbuhan • Konsolidasi logistik dan pemasaran, didukung digitalisasi
sektor industri menjadi lebih efisien
Kementerian PPN/Bappenas 9
Arah Kebijakan DAK Tematik
Penguatan Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) dan Sentra Industri Kecil dan
Menengah (IKM)
Arah Kebijakan Tematik Sasaran Tematik
Mempercepat pemulihan ekonomi dan reformasi ❑ Meningkatnya kualitas aksesibilitas, amenitas, dan atraksi pariwisata
struktural melalui peningkatan kualitas dan kontribusi pada 19 Destinasi Pariwisata sesuai amanat RPJMN 2020-2024 dalam
destinasi pariwisata prioritas dan sentra industri kecil mendukung pariwisata berkualitas dan berkelanjutan.
dan menengah sebagaimana amanat RPJMN 2020-2024, ❑ Meningkatnya produktivitas, kualitas produk, jangkauan pasar, dan
yang didukung dengan penanganan jalan, pengelolaan kemitraan industri kecil dan menengah dalam mendukung peningkatan
sampah dan sarana prasarana pendukung, serta pasar nilai tambah industri, penguatan rantai pasok kawasan industri prioritas,
penunjang usaha. dan pengembangan ekonomi lokal.
Target Tematik
DAK Penugasan Tematik 1 mendukung: ❑ Ketuntasan Pembangunan Daya Tarik Wisata
❑ Tema RKP “Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural”
Dilengkapi dengan (i) amenitas dan atraksi; (ii) aksesibilitas jalan dan
❑ Prioritas Nasional 1 “Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk jembatan; (iii) sarana dan prasarana pengelolaan sampah; (iv) prasarana
Pertumbuhan Berkualitas dan Berkeadilan” pasar; (v) sentra IKM; dan (vi) peningkatan kapasitas kelembagaan dan
❑ MP Destinasi Pariwisata Prioritas SDM pariwisata.
❑ MP Pengelolaan Terpadu UMKM ❑ Beroperasinya Sentra IKM yang mendukung Prioritas Pengembangan
❑ Pelaksanaan UU No. 11/2020 tentang Cipta Kerja dan PP No. Pariwisata
7/2021 terkait Kemudahan, Pelindungan, dan Dilengkapi dengan (i) fasilitas dan sarana produksi bersama dan fasilitas
Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan pendukung; (ii) aksesibiltas jalan dan jembatan; (iii) sarana dan prasarana
Menengah pengelolaan sampah; dan (iv) prasarana pasar; dan (v) peningkatan
kapasitas kelembagaan dan SDM sentra industri IKM.
Kementerian PPN/Bappenas 10
Dukungan DAK terhadap Major Project RKP 2022
Destinasi Pariwisata
Prioritas
Kementerian PPN/Bappenas 11
Integrasi DAK dalam Major Project DPP
Major Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP)
Project
Sub-
Major Perintisan Destinasi
Pembangunan Pembangunan Bandara dan Pembangunan Desa Pembangunan Pembangunan dalam Wilayah dan Kawasan
Pariwisata
Project Jalan di DPP Pelabuhan Wisata & Fasilitasi Amenitas Kawasan
BUMDes pariwisata
6. 7. Peningkatan 8. 9. Penguatan
1. Pengembangan Atraksi Pengembangan Kapasitas SDM Pengembang Kelembagaan,
Sub- Infrastruktur Pariwisata dan an Usaha Regulasi,
(Alam, Budaya, Buatan) 3. 4. 5. Pengembangan Wilayah Ekraf Pariwisata Investasi, dan
Proyek 2. Pembangunan 4. Pengembangan
Sarpras Pembangunan Pembangunan Amenitas Pariwisata dan Ekraf Pemasaran
Desa dan BUMDes
Konektivitas Sarpras Sarpras Berbasis Pariwisata
Jalan, Darat, & KA Konektivitas Konektivitas
Laut Udara
1. Standardisasi Atraksi 12. Pengembangan 20. 23. Kawasan
15. Perencanaan 18.
9. Pengembangan amenitas pariwisata Kewirausa Khusus yang
Wilayah dan Peningkatan
7. kapasitas dan Kompetensi haan dikembangkan
4. Pembangunan 8. Kawasan 4
2. Pengembangan dan Pembangunan kewirausahaan Kerja
jalan dan Pengembangan
Diversifikasi Atraksi Pelabuhan masyarakat desa 13. Pengembangan 21. Fasilitasi 24. Penguatan
jembatan jaringan 16.
(Daya Tarik wisata) bandara akomodasi (hotel dan 19. Akses Perundang-
Pembangunan
terpadu non-hotel) Pendidikan Pembiayaan undangan
Aspek 5. Pembangunan 10. Sarana Prasarana infrastruktur
Sarana dan (penetapan dasar , Pelatihan
Proyek 3. Penyelenggaraan Desa 25. Kebijakan
Prasarana bandara dan
Kegiatan (MICE, Event) 14. Pembangunan Sarana 22. Bantuan Fasilitasi
Perhubungan gateaway dan 17. pendampi-
Prasarana Keamanan dan Permodalan Investasi
darat rute 11. Pendampingan Pembangunan ngan
Ketertiban
penerbangan) BUMDes infrastruktur 26. Pemasaran
6. Pembangunan pendukung 3 Pariwisata dan
Sarana dan Ekraf
Prasarana Integrasi DAK Dalam Pendanaan Major Project
Perkeretaapian
DAK Non Fisik DAK Fisik
DAK Fisik IKM
Sentra IKM Lingkungan Hidup
Integrasi Pendanaan Major Project
APBN Swasta DAK Non Fisik DAK Non Fisik DAK Fisik Sarana DAK Fisik
Murni KPBU DAK APBD DAK Fisik Jalan
RM, PHLN, SBSN Kepariwisataan Penanaman Modal Perdagangan Pariwisata
Kementerian PPN/Bappenas 12
Integrasi DAK dalam
Major Project Pengelolaan Terpadu UMKM
Major Project
Major Pengelolaan Terpadu
Project
UMKM
1. Ketersediaan Bahan 6. Fasilitasi 10. Kemitraan Usaha 16. Bantuan 22. Pendataan KUMKM
Baku Standardisasi dan permodalan
Sertifikasi 11. Fasilitasi Pemasaran 23. Regulasi KUMKM
2. Desain Produk dan dan Pameran 17. Dana Bergulir
Kemasan 7. Kurasi Produk Pemerintah 24. Fasilitasi Perizinan
Unggulan Usaha
3. Pembinaan Fabrikasi 18. Pendampingan
12. Literasi Digital dan
produk UMK akses pembiayaan
8. Standardisasi dan Non-Digital 25. Fasilitasi HKI
Sertifikasi melalui
Pelatihan atau 19. Imbal Jasa
4. Sarapras Produksi 13. Pengembangan
Aspek Pendampingan Penjaminan dan/atau
dan Pendukung Agregator Bisnis Online
Subsidi Bunga
Proyek
5. Pendampingan 9. Kurasi UMKM 20. Restrukturisasi
(pendidikan, pelatihan, 14. Pengembangan Kredit melalui
magang dan Kapasitas Logistik Penempatan Dana
pendampingan berbasis Untuk Pemasaran Pemerintah pada Bank
kompetensi) Umum
15.
Penghargaan/Business 21. Penjaminan Kredit Integrasi Pendanaan Major Project
Award Modal Kerja
KPBU Swasta Murni
Integrasi DAK Dalam Pendanaan Major Project
APBD APBN
DAK Fisik DAK Non Fisik DAK Fisik RM, PHLN, SBSN
Sentra IKM PK2UKM UMKM** DAK
Kementerian PPN/Bappenas 13
Lokasi Prioritas
DAK Tematik ‘Penguatan DPP dan Sentra IKM’ (1/2)
19 Destinasi Pariwisata amanat RPJMN 2020-2024 LOKASI PRIORITAS PARIWISATA (FISIK DAN NON
FISIK)
1. 10 Destinasi Pariwisata Prioritas
2. 8 Destinasi Pariwisata Pengembangan
3. 1 Destinasi Pariwisata Revitalisasi
Kementerian PPN/Bappenas 14
Lokasi Prioritas
DAK Tematik ‘Penguatan DPP dan Sentra IKM’ (2/2)
Kementerian PPN/Bappenas 15
Bidang dan Menu
DAK Tematik Penguatan DPP dan Sentra IKM
DAK Penugasan Tematik Penguatan DPP dan Sentra IKM
Indikasi Menu Prioritas:
1. Bidang Pariwisata:
Major Project Major Project Menu Pembangunan Amenitas Kawasan Pariwisata
Destinasi Pariwisata Pengelolaan Terpadu Menu Pembangunan Atraksi Kawasan Pariwisata
Prioritas UMKM Menu Pembangunan Atraksi dan Amenitas Kawasan Wisata Budaya dan Perkotaan
Menu Pembangunan Atraksi dan Amenitas Kawasan Wisata Perdesaan dan Desa
Wisata
5. Bidang Perdagangan:
Pariwisata IKM Jalan Menu Pembangunan Pasar Rakyat Tematik Wisata
Menu Pembangunan Pasar Rakyat Tematik Wisata di Bali
Pelayanan Penguatan
Kepariwisataan Kapasitas
Kelembagaan 6. Bidang UMKM:
Sentra IKM Menu Pembangunan PLUT UMKM
Menu Revitalisasi PLUT UMKM
Kementerian PPN/Bappenas
Ilustrasi DAK Penugasan Tematik 1
Penguatan Destinasi Pariwisata Prioritas dan Sentra Industri Kecil Menengah
Kementerian PPN/Bappenas 19
Arah Kebijakan
DAK Fisik dan Non Fisik Bidang IKM
Arah Kebijakan DAK Bidang IKM 2022
Arah Kebijakan dan Sasaran Lokasi Prioritas DAK Fisik IKM
❑ Arah Kebijakan: 8 Kab/Kota yang
- Meningkatnya kualitas aksesibilitas, amenitas dan atraksi pada 10 DPP, 8 mempertimbang
kan aspek
Destinasi Pengembangan, dan Destinasi pariwisata Revitalisasi sesuai amanat penuntasan
RPJMN 2020-2024 dalam mendukung pariwisata berkualitas dan program
berkelanjutan. pembangunan/
- Meningkatnya produktivitas, kualitas produk, jangkauan pasar, dan kemitraan revitalisasi
penerima DAK
industri kecil dan menengah pada 19 Destinasi Pariwisata Prioritas dalam tahun 2020-2021
mendukung peningkatan nilai tambah industri, penguatan rantai pasok
kawasan industri prioritas, dan pengembangan ekonomi lokal 19 Destinasi Pariwisata 89 Daerah Penerima Total
- 10 Destinasi Prioritas - Maksimal Pengusulan 3 Lokpri DAK
❑ Immediate Outcome: - 8 Destinasi pengembangan (Tiga) Daya Tarik Wisata IKM = 97
⁻ Peningkatan kapasitas produksi sentra IKM - 1 Destinasi Revitalisasi (DTW) per Daerah Kab/Kota
⁻ Peningkatan omset sentra IKM
⁻ Peningkatan jumlah IKM di dalam sentra Hal-Hal yang perlu diperhatikan
⁻ Peningkatan jumlah tenaga kerja dalam sentra IKM
❑ Readiness Criteria (Menu Pembangunan) seperti:
- Tersedia dokumen legalitas kepemilikan lahan Pemda seluas 5000 m2
❑ Sasaran Output: - Tersedia sentra IKM eksisting minimal 20 IKM
⁻ Jumlah sentra IKM yang dibangun dan direvitalisasi yang terintegrasi dengan - Memiliki pola pengembangan dan data profil sentra IKM, dan lain-
DTW/ Lokasi Prioritas lain
⁻ Jumlah sentra IKM yang dibangun dan direvitalisasi untuk mendukung aspek
penuntasan program DAK tahun 2020-2021 ❑ Readiness Criteria (Menu Revitalisasi) seperti:
- Tersedia SK Pembentukan/ Pengesahan Sentra dari Kepala Daerah
- Tersedia dokumen profil IKM
- Tersedia sertifikat kepemilikan lahan, dan lain-lain
Kementerian PPN/Bappenas 21
Pengembangan Sentra IKM Melalui Dana Alokasi Khusus (DAK)
2020
2016 2017 2018 2019 Sebelum Penyesuaian
2021
Kementerian PPN/Bappenas 22
Evaluasi Pelaksanaan DAK Fisik Bidang IKM
Kementerian PPN/Bappenas 23
DAK Bidang IKM TA 2022
Jumlah Jumlah
Menu DAK IKM Alokasi (Rp) Menu DAK IKM Alokasi (Rp)
Kab/Kota Kab/Kota
Kementerian PPN/Bappenas 24
Menu dan Rincian Menu DAK Fisik Bidang IKM
Menu Pembangunan Sentra IKM Menu Revitalisasi Sentra IKM
No Rincian Kegiatan No Rincian Kegiatan (Menu Revitalisasi)
2 Pembangunan Sarana Terpadu Sentra IKM 3 Pembangunan/ Revitalisasi Unit Produksi/ Pemasaran/
Layanan/ Unit Kemasan/ Administrasi
3 Pembangunan Unit Produksi/ Pemasaran/ Layanan/ Unit
Kemasan/ Administrasi 4 Pembangunan/Revitalisasi Unit Pelayanan Bahan Baku/ Bahan
Penolong/ Barang Jadi
4 Pembangunan Unit Pelayanan Bahan Baku/ Bahan Penolong/
Barang Jadi 5 Pembangunan/ Revitalisasi Instalasi Pengolahan Air Limbah
(IPAL)
5 Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Baru
6 Pembangunan/ Revitalisasi Instalasi Pengolahan Air Bersih
(IPAB)
6 Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Bersih (IPAB) Baru
7 Pengadaan Mesin dan Peralatan
7 Pengadaan Mesin dan Peralatan
8 Penyediaan Sarana Ketenagalistrikan dan Komunikasi/
8 Penyediaan Sarana Ketenagalistrikan dan Komunikasi/ Informasi
Informasi
9 Pembangunan/ Revitalisasi Infrastruktur Penunjang di dalam
9 Pembangunan Infrastruktur Penunjang di dalam Sentra IKM Sentra IKM
Kementerian PPN/Bappenas 25
Menu dan Rincian Kegiatan DAK Non-Fisik Bidang IKM 2022
C. D.
MENU A. B.
Peningkatan Kapasitas Pelatihan Terkait
Peningkatan Pengembangan
Pengelolaan Kelembagaan Ekspor dan Kemitraan
Kapasitas SDM IKM Kemitraan IKM Sentra IKM Berorientasi Ekspor
Pendampingan
RINCIAN Pelatihan Teknik
Penerapan Sistem
Pelatihan Manajemen Pelatihan Prosedur dan
KEGIATAN Standardisasi Produksi Pengelola Sentra Dokumentasi Ekspor
Mutu
Pelatihan Pengelola dan
Pelatihan Pengembangan Pendampingan Kemitraan
Fasilitasi Sertifikasi Operator UPT/ Rumah
dan Diverisifikasi Produk yang Berorientasi Ekspor
Kemasan
Kementerian PPN/Bappenas 26
ARAHAN DAN REKOMENDASI
PELAKSANAAN DAK 2022
ARAHAN DAN REKOMENDASI PELAKSANAAN DAK 2022
1. DAK Fisik dan Non Fisik bidang IKM TA 2022 berkontribusi terhadap pencapaian sasaran RKP 2022 yang secara spesifik akan
berfokus kepada percepatan pemulihan industri serta mendukung DAK Tematik 1.
2. Arahan dan Rekomendasi terkait Pelaksanaan DAK Fisik dan Non Fisik IKM TA 2022:
a) Pelaksanaan DAK Bidang IKM TA 2022 perlu dikawal dengan baik dari Kementerian Perindustrian dan Pemerintah
Daerah untuk dapat memberikan manfaat bagi sentra IKM dalam hal sebagai berikut:
• Peningkatan kapasitas produksi dan nilai tambah produk pada sentra IKM (i.e diversifikasi produk, inovasi
kemasan, dll)
• Perbaikan kelembagaan sentra IKM – Tata kelola Sentra IKM secara professional dan terukur dengan KPI yang
jelas.
• Peningkatan kemitraan dengan Dinas atau Badan Usaha terkait untuk mendukung pemasaran produk sentra IKM
• Perluasan pemasaran produk melalui media non konvensional (i.e daring, marketplace, pameran, dll)
• Peningkatan kapasitas sentra IKM agar dapat masuk ke dalam pasar ekspor
b) Perlu monitoring dan evaluasi secara berkala yang didukung basis data yang mumpuni
c) Pemerintah Daerah perlu melanjutkan komitmen dukungan, melakukan pendampingan di dalam implementasi
kegiatan DAK yang disetujui, dan memberikan pelaporan yang baik, komprehensif untuk disampaikan kepada semua
pemangku kepentingan.
d) Pengelolaan database DAK IKM yang rinci dan update
Kementerian PPN/Bappenas 28
Benchmark Youth Entrepreneurship: EU
Beberapa tantangan yang sering dihadapi oleh wirausaha muda
Pemuda aktif dalam kepemilikan bisnis baru • Masih rendahnya kesadaran dan masih sedikitnya role model
entrepreneurship
Banyak wirausaha muda yang memiliki pengalaman kerja dan
networking terbatas. Selain itu, awareness akan program yang
mendukung wirausaha baru juga terbatas.
• Adanya kesenjangan entrepreneurship skills
Gap keterampilan berwirausaha terutama pada pemteaan peluan,
perencanaan bisnis, manajemen keuangan, dan marketing.
Permasalahan lainnya adalah wirausaha muda yang memiliki pendidikan
lebih rendah memerlukan pelatihan kewirausahaan dan perlu
memberikan basic foundation terkait kewirausahaan.
Youth Entrepreneurs lebih inovatif
Strategi yang dapat dilaksanakan
• Melakukan promosi dan menstimulasi entrepreneurship dengan role
models dan kompetisi bisnis
• Mengajarkan kewirausahaan dalam kurikulum sekolah
• Mengadakan pelatihan entrepreneurship di luar pendidikan formal
• Mengadakan entrepreneurship coaching dan mentoring
• Meningkatkan akses pembiayaan
• Mendukung pengembangan entrepreneurship networks
Kementerian PPN/Bappenas Sumber: Policy Brief on Recent Developments in Youth Entrepreneurship, OECD (2021) 29
TERIMA KASIH