Anda di halaman 1dari 30

Arah Kebijakan DAK Bidang IKM TA 2022

Direktorat Industri, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif


Kementerian PPN/Bappenas

Bandung, 23 Desember 2021


Kondisi Industri Kecil dan Menengah
Pertumbuhan Sektor IKM Tumbuh Secara Konsisten dan Merata
Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil (YoY) Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Provinsi (YoY)
GORONTALO 31,24
5,78 5,8 SULAWESI BARAT 28,3
5,71 5,66 NUSA TENGGARA TIMUR 23,76
4,74 PAPUA BARAT 21,28
KEP. RIAU 21,04
SULAWESI TENGGARA 20,15
SULAWESI TENGAH 17,26
SULAWESI SELATAN 16,62
MALUKU 13,66
ACEH 12,19
BALI 11,86
2015 2016 2017 2018 2019 KALIMANTAN TIMUR 11,49
SUMATERA SELATAN 10,84
Data Ekspor IKM Tahun 2018 (ribu USD) KALIMANTAN SELATAN 9,7
SUMATERA UTARA 9,01
DKI JAKARTA 8,57
JAWA BARAT 8,48
NUSA TENGGARA BARAT 8,15
BANTEN 8,06
Obat tradisional/ Pengolahan Pengolahan Pengolahan RIAU 8,02
Jamu SULAWESI UTARA 7,93
Kopi Buah Ikan PAPUA 7,65
45.921 683.266 505.319 2.792.041 JAWA TIMUR 7,53
KALIMANTAN TENGAH 7,4
KEP. BANGKA BELITUNG 6,92
Data Impor IKM Tahun 2018 (ribu USD) SUMATERA BARAT 6,75
INDONESIA 5,8
JAWA TENGAH 5,13
KALIMANTAN UTARA 5,1
KALIMANTAN BARAT 4,13
LAMPUNG 3,59
Obat tradisional/ Pengolahan Pengolahan Pengolahan JAMBI 3,13
Jamu Kopi Buah Ikan BENGKULU 2,14

101.234 206.244 360.075 252.521 DI YOGYAKARTA


MALUKU
-3,54UTARA
1,37

Sumber: BPS dan Kementerian Perindustrian, 2019 (diolah)


Kementerian PPN/Bappenas 3
Overview Kinerja Sektor Industri Pengolahan Triwulan III-2021
Pertumbuhan Sektor Industri Kontribusi Sektor Industri (2016-2021 Q3)
8,0 10,0
6,0 20,5 20,2 19,9 19,7 19,88 19,56
5,0
4,0
2,0 0,0
0,0
-2,0 -5,0
18,2 17,9 17,6 17,6 17,89 17,62
-4,0
-10,0
-6,0
-8,0 -15,0
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 2,3 2,3 2,2 2,1 2,0 1,9
2019 2020 2021 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Q3)
Industri Pengolahan Industri Migas Industri Nonmigas
Industri Migas Industri Non Migas Industri Pengolahan

Pertumbuhan Subsektor Industri Non Migas 2020 Q1 2020 Q2 2020 Q3 2020 Q4 2021 Q1 2021 Q2 2021 Q3
50,0
40,0 27,84
30,0 18,12 16,25
20,0 9,71 9,52 7,02
10,0 3,49 0,69 2,96
0,0
-10,0
-3,34 -1,24 -5,37 -2,80 -6,48
-20,0 -8,06
-30,0
-40,0
Industri Industri Industri Tekstil Industri Kulit, Industri Kayu, Industri Kertas Industri Kimia, Industri Karet, Industri Barang Industri Logam Industri Barang Industri Mesin Industri Alat Industri Furnitur Industri
Makanan dan Pengolahan dan Pakaian Jadi Barang dari Barang dari dan Barang dari Farmasi dan Barang dari Galian bukan Dasar Logam; dan Angkutan Pengolahan
Minuman Tembakau Kulit dan Alas Kayu dan Gabus Kertas; Obat Tradisional Karet dan Logam Komputer, Perlengkapan Lainnya; Jasa
Kaki dan Barang Percetakan dan Plastik Barang Reparasi dan
Anyaman dari Reproduksi Elektronik, Pemasangan
Bambu, Rotan Media Rekaman Optik; dan Mesin dan
Sumber: BPS, 2021 dan Sejenisnya Peralatan Listrik Peralatan

Kementerian PPN/Bappenas 4
Di Masa Covid-19, IKM Mengalami Permasalahan pada Kesulitan Bayar
Permasalahan pada kesulitan bayar pinjaman, sewa, dan utilitas paling banyak
75% perusahaan mengalami kesulitan membayar pada
dialami oleh perusahaan skala mikro. Permasalahan kesulitan bayar upah paling
minimal salah satu biaya produksi. banyak dialami oleh perusahaan kecil dan menengah

Paling banyak perusahaan mengalami kesulitan dalam


membayar pinjaman (22 persen) dan membayar sewa (19
persen).

Sumber: Business Pulse Survey Wave II (Bappenas-World Bank), 2020

Kementerian PPN/Bappenas 5
Sebelum Pandemi, Sektor IKM Memiliki Permasalahan Fundamental—
Terutama Mengenai Produktivitas IKM yang Rendah
Persentase penyerapan tenaga kerja Persentase penyerapan tenaga kerja Produktivitas tenaga kerja
berdasarkan ukuran perusahaan IKM berdasarkan sektor terpilih (penjualan/tenaga kerja) dalam USD

Sumber: BPS, World Bank, A.T Kearney

▪ IKM mampu menyerap tenaga kerja sebesar 62 persen, namun dari segi produktivitas relatif masih rendah.
▪ Berdasarkan sektor industri, penyerapan tenaga kerja tertinggi pada sektor IKM barang bukan logam,
kayu dan furnitur, serta makanan dan minuman.
Kementerian PPN/Bappenas 6
Arah Kebijakan
DAK Penugasan Tematik I
Tema dan Prioritas Nasional RKP Tahun 2022
Tema RKP Tahun 2022
“Pemulihan Ekonomi dan
Reformasi Struktural”

PEMULIHAN EKONOMI
Transformasi
Pemulihan Daya Beli dan Usaha Diversifikasi Ekonomi Ekonomi
❑ Penuntasan krisis kesehatan ❑ Peningkatan Nilai Tambah Indonesia
❑ Pemberian bantuan untuk pemulihan dunia usaha ❑ Ketahanan pangan
❑ Menjaga daya beli rumah tangga ❑ Pembangunan Rendah Karbon 6 Strategi Transformasi Ekonomi Indonesia
❑ Percepatan Pembangunan Infrastruktur Padat Karya ❑ Peningkatan pemerataan infrastruktur dan kualitas (Jangka Menengah-Panjang)
❑ Program Khusus (prioritas arahan Presiden) layanan digital 1. SDM Berdaya Saing
2. Produktivitas Sektor Ekonomi
REFORMASI STRUKTURAL 3. Ekonomi Hijau
4. Transformasi digital
❑ Reformasi Iklim Investasi ❑ Reformasi Peningkatan Kualitas Sumber Daya 5. Integrasi Ekonomi Domestik
❑ Reformasi Kelembagaan dan Tata Kelola Manusia (SDM) dan Perlindungan Sosial
6. Pemindahan IKN
Kementerian PPN/Bappenas 8
Fokus Pemulihan Ekonomi di Sektor Industri Pengolahan
2020* 2021a 2022b 2024b
Industri STRATEGI SEKTOR INDUSTRI
Pengolahan Pertumbuhan PDB (%) (2,9) 5,0 5,3-6,1 8,10 Pemulihan Tenaga Kerja dan Industri
Kontribusi PDB (%) 19.9 19,6-19,8 19,9-20,0 21,0 • Peningkatan belanja pemerintah dan BUMN untuk produk dalam
negeri
Tenaga Kerja (Juta Orang) 17,5 18,4 20,9 22,5 • Akses bahan baku dan bahan penolong
• Pemulihan jam kerja dan re-hiring
Pertumbuhan Ekspor (%) 3,6 8,1 8,5 10,1 • Stimulus pemulihan dunia usaha
(*) Realisasi (BPS), (a) Perpres Pemutakhiran RKP 2021, (b) Rancangan RKP 2022, RPJMN 2020-2024 • Kawasan Industri untuk menampung relokasi investasi
• Pendanaan proyek industri

URGENSI
Peningkatan Nilai Tambah
• Terdampak Covid-19 secara signifikan, mulai dari penurunanan kapasitas produksi,
pengurangan jumlah tenaga kerja, hingga berhenti beroperasional • Hilirisasi SDA dan perbaikan rantai pasok berbasis investasi teknologi
• Kontribusi terbesar terhadap perekonomian Indonesia, penyumbang ekspor, dan maju dan orietansi ekspor/GVC
pencipta lapangan kerja layak • Infrastruktur industri
• Re-skilling dan Up-Skilling
• Potensi kehilangan s.d. 30 persen nilai output jika pemulihan pasca krisis berjalan
• IKM pemasok untuk rantai pasok domestik dan global
lambat
• Industri 4.0 pada sektor prioritas
• Peluang untuk mengambil peran lebih besar di dalam rantai pasok global dalam • Perluasan pasar ekspor
kondisi normal-baru pasca krisis • Standar kualitas
• Tren percepatan digitalisasi membuka peluang untuk reorientasi pertumbuhan • Konsolidasi logistik dan pemasaran, didukung digitalisasi
sektor industri menjadi lebih efisien

Kementerian PPN/Bappenas 9
Arah Kebijakan DAK Tematik
Penguatan Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) dan Sentra Industri Kecil dan
Menengah (IKM)
Arah Kebijakan Tematik Sasaran Tematik
Mempercepat pemulihan ekonomi dan reformasi ❑ Meningkatnya kualitas aksesibilitas, amenitas, dan atraksi pariwisata
struktural melalui peningkatan kualitas dan kontribusi pada 19 Destinasi Pariwisata sesuai amanat RPJMN 2020-2024 dalam
destinasi pariwisata prioritas dan sentra industri kecil mendukung pariwisata berkualitas dan berkelanjutan.
dan menengah sebagaimana amanat RPJMN 2020-2024, ❑ Meningkatnya produktivitas, kualitas produk, jangkauan pasar, dan
yang didukung dengan penanganan jalan, pengelolaan kemitraan industri kecil dan menengah dalam mendukung peningkatan
sampah dan sarana prasarana pendukung, serta pasar nilai tambah industri, penguatan rantai pasok kawasan industri prioritas,
penunjang usaha. dan pengembangan ekonomi lokal.

Target Tematik
DAK Penugasan Tematik 1 mendukung: ❑ Ketuntasan Pembangunan Daya Tarik Wisata
❑ Tema RKP “Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural”
Dilengkapi dengan (i) amenitas dan atraksi; (ii) aksesibilitas jalan dan
❑ Prioritas Nasional 1 “Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk jembatan; (iii) sarana dan prasarana pengelolaan sampah; (iv) prasarana
Pertumbuhan Berkualitas dan Berkeadilan” pasar; (v) sentra IKM; dan (vi) peningkatan kapasitas kelembagaan dan
❑ MP Destinasi Pariwisata Prioritas SDM pariwisata.
❑ MP Pengelolaan Terpadu UMKM ❑ Beroperasinya Sentra IKM yang mendukung Prioritas Pengembangan
❑ Pelaksanaan UU No. 11/2020 tentang Cipta Kerja dan PP No. Pariwisata
7/2021 terkait Kemudahan, Pelindungan, dan Dilengkapi dengan (i) fasilitas dan sarana produksi bersama dan fasilitas
Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan pendukung; (ii) aksesibiltas jalan dan jembatan; (iii) sarana dan prasarana
Menengah pengelolaan sampah; dan (iv) prasarana pasar; dan (v) peningkatan
kapasitas kelembagaan dan SDM sentra industri IKM.
Kementerian PPN/Bappenas 10
Dukungan DAK terhadap Major Project RKP 2022

Pengelolaan Terpadu UMKM

Destinasi Pariwisata
Prioritas

Dukungan DAK Tematik Penugasan 1


untuk Major Projects RKP 2022

Sumber: Rancangan RKP 2022

Kementerian PPN/Bappenas 11
Integrasi DAK dalam Major Project DPP
Major Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP)
Project

Sub-
Major Perintisan Destinasi
Pembangunan Pembangunan Bandara dan Pembangunan Desa Pembangunan Pembangunan dalam Wilayah dan Kawasan
Pariwisata
Project Jalan di DPP Pelabuhan Wisata & Fasilitasi Amenitas Kawasan
BUMDes pariwisata
6. 7. Peningkatan 8. 9. Penguatan
1. Pengembangan Atraksi Pengembangan Kapasitas SDM Pengembang Kelembagaan,
Sub- Infrastruktur Pariwisata dan an Usaha Regulasi,
(Alam, Budaya, Buatan) 3. 4. 5. Pengembangan Wilayah Ekraf Pariwisata Investasi, dan
Proyek 2. Pembangunan 4. Pengembangan
Sarpras Pembangunan Pembangunan Amenitas Pariwisata dan Ekraf Pemasaran
Desa dan BUMDes
Konektivitas Sarpras Sarpras Berbasis Pariwisata
Jalan, Darat, & KA Konektivitas Konektivitas
Laut Udara
1. Standardisasi Atraksi 12. Pengembangan 20. 23. Kawasan
15. Perencanaan 18.
9. Pengembangan amenitas pariwisata Kewirausa Khusus yang
Wilayah dan Peningkatan
7. kapasitas dan Kompetensi haan dikembangkan
4. Pembangunan 8. Kawasan 4
2. Pengembangan dan Pembangunan kewirausahaan Kerja
jalan dan Pengembangan
Diversifikasi Atraksi Pelabuhan masyarakat desa 13. Pengembangan 21. Fasilitasi 24. Penguatan
jembatan jaringan 16.
(Daya Tarik wisata) bandara akomodasi (hotel dan 19. Akses Perundang-
Pembangunan
terpadu non-hotel) Pendidikan Pembiayaan undangan
Aspek 5. Pembangunan 10. Sarana Prasarana infrastruktur
Sarana dan (penetapan dasar , Pelatihan
Proyek 3. Penyelenggaraan Desa 25. Kebijakan
Prasarana bandara dan
Kegiatan (MICE, Event) 14. Pembangunan Sarana 22. Bantuan Fasilitasi
Perhubungan gateaway dan 17. pendampi-
Prasarana Keamanan dan Permodalan Investasi
darat rute 11. Pendampingan Pembangunan ngan
Ketertiban
penerbangan) BUMDes infrastruktur 26. Pemasaran
6. Pembangunan pendukung 3 Pariwisata dan
Sarana dan Ekraf
Prasarana Integrasi DAK Dalam Pendanaan Major Project
Perkeretaapian
DAK Non Fisik DAK Fisik
DAK Fisik IKM
Sentra IKM Lingkungan Hidup
Integrasi Pendanaan Major Project
APBN Swasta DAK Non Fisik DAK Non Fisik DAK Fisik Sarana DAK Fisik
Murni KPBU DAK APBD DAK Fisik Jalan
RM, PHLN, SBSN Kepariwisataan Penanaman Modal Perdagangan Pariwisata

Kementerian PPN/Bappenas 12
Integrasi DAK dalam
Major Project Pengelolaan Terpadu UMKM
Major Project
Major Pengelolaan Terpadu
Project
UMKM

Sub- Penyediaan Akses Bahan Baku


Kurasi dan Standardisasi Perluasan Akses Pasar dan Penyediaan Akses Regulasi dan Pendataan
dan Ruang/Alat Produksi
Proyek Produk Kemitraan Usaha Pembiayaan UMKM
Bersama

1. Ketersediaan Bahan 6. Fasilitasi 10. Kemitraan Usaha 16. Bantuan 22. Pendataan KUMKM
Baku Standardisasi dan permodalan
Sertifikasi 11. Fasilitasi Pemasaran 23. Regulasi KUMKM
2. Desain Produk dan dan Pameran 17. Dana Bergulir
Kemasan 7. Kurasi Produk Pemerintah 24. Fasilitasi Perizinan
Unggulan Usaha
3. Pembinaan Fabrikasi 18. Pendampingan
12. Literasi Digital dan
produk UMK akses pembiayaan
8. Standardisasi dan Non-Digital 25. Fasilitasi HKI
Sertifikasi melalui
Pelatihan atau 19. Imbal Jasa
4. Sarapras Produksi 13. Pengembangan
Aspek Pendampingan Penjaminan dan/atau
dan Pendukung Agregator Bisnis Online
Subsidi Bunga
Proyek
5. Pendampingan 9. Kurasi UMKM 20. Restrukturisasi
(pendidikan, pelatihan, 14. Pengembangan Kredit melalui
magang dan Kapasitas Logistik Penempatan Dana
pendampingan berbasis Untuk Pemasaran Pemerintah pada Bank
kompetensi) Umum
15.
Penghargaan/Business 21. Penjaminan Kredit Integrasi Pendanaan Major Project
Award Modal Kerja
KPBU Swasta Murni
Integrasi DAK Dalam Pendanaan Major Project
APBD APBN
DAK Fisik DAK Non Fisik DAK Fisik RM, PHLN, SBSN
Sentra IKM PK2UKM UMKM** DAK

Kementerian PPN/Bappenas 13
Lokasi Prioritas
DAK Tematik ‘Penguatan DPP dan Sentra IKM’ (1/2)
19 Destinasi Pariwisata amanat RPJMN 2020-2024 LOKASI PRIORITAS PARIWISATA (FISIK DAN NON
FISIK)
1. 10 Destinasi Pariwisata Prioritas
2. 8 Destinasi Pariwisata Pengembangan
3. 1 Destinasi Pariwisata Revitalisasi

LOKASI PRIORITAS SENTRA IKM (FISIK DAN NON


FISIK)
1. Keberlanjutan pembangunan dan revitalisasi Sentra IKM
• DAK Fisik Pariwisata, IKM, UMKM, Jalan, Lingkungan Hidup, 2. Dukungan bagi pengembangan potensi industri lokal
Perdagangan diarahkan untuk mendukung pembangunan pariwisata yang mendukung pariwisata
yang terintegrasi.
LOKASI PRIORITAS UMKM (FISIK)
• Pendanaan melalui DAK Penugasan Tematik 1 diarahkan untuk 1. Pembangunan/revitalisasi Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT)
UMKM
menuntaskan pembangunan daya tarik wisata (DTW) dalam satu
tahun yang didukung pengembangan industri kecil dan menengah, LOKASI PRIORITAS DUKUNGAN BIDANG
peningkatan aksesibilitas jalan, perbaikan pengelolaan sampah, dan 1. DAK Fisik Jalan
peningkatan akses ke pasar. 2. DAK Fisik Lingkungan Hidup
3. DAK Fisik Perdagangan
• Lokasi penerima DAK berbasis lokasi prioritas DTW. 4. DAK Non Fisik Pelayanan Pariwisata dan Sentra IKM

Kementerian PPN/Bappenas 14
Lokasi Prioritas
DAK Tematik ‘Penguatan DPP dan Sentra IKM’ (2/2)

❑Lokasi prioritas dari DAK Penugasan Tematik I adalah


Daerah yang termasuk dalam 10 Destinasi Pariwisata
Prioritas, 8 Destinasi Pariwisata Pengembangan, dan 1
Destinasi Pariwisata Revitalisasi (total 19 DPP) sesuai
amanat RPJMN 2020-2024 terkait pengembangan
pariwisata.

❑Pada 19 DPP tersebut, 89 kabupaten/ kota ditetapkan


sebagai lokasi prioritas dengan mempertimbangkan
relevansinya sebagai kawasan inti DPP, status dan
pencapaian internasional/nasional (World Heritage, dll),
relevansi untuk mendukung kawasan inti (pintu masuk,
rangkaian pola perjalanan, pintu keluar).

❑Masing-masing dari 89 kabupaten/kota lokasi prioritas


dapat mengusulkan maksimal 3 DTW untuk kemudian
dinilai dan diseleksi kelayakannya untuk mendapatkan
dukungan pendanaan melalui DAK Fisik Bidang Pariwisata

❑Kabupaten/Kota lainnya dimasukkan menjadi bagian stok


intervensi di tahun-tahun berikutnya sesuai dengan
kebuhan dan kebijakan yang ditetapkan.

Kementerian PPN/Bappenas 15
Bidang dan Menu
DAK Tematik Penguatan DPP dan Sentra IKM
DAK Penugasan Tematik Penguatan DPP dan Sentra IKM
Indikasi Menu Prioritas:
1. Bidang Pariwisata:
Major Project Major Project Menu Pembangunan Amenitas Kawasan Pariwisata
Destinasi Pariwisata Pengelolaan Terpadu Menu Pembangunan Atraksi Kawasan Pariwisata
Prioritas UMKM Menu Pembangunan Atraksi dan Amenitas Kawasan Wisata Budaya dan Perkotaan
Menu Pembangunan Atraksi dan Amenitas Kawasan Wisata Perdesaan dan Desa
Wisata

Bidang DAK Tematik Penguatan Destinasi Pariwisata Prioritas 2. Bidang IKM:


Dan Sentra Industri Kecil Menengah Pembangunan Sentra IKM
Revitalisasi Sentra IKM
Target utama: Pelaku usaha pariwisata, termasuk UMKM & sentra IKM
3. Bidang Jalan:
Penanganan Jalan dan Jembatan
6 (Enam) Bidang DAK Fisik 2 (Dua) Bidang DAK Non Fisik
4. Bidang Lingkungan Hidup:
Menu Pengelolaan Sampah serta Sarana Prasarana Pendukung dalam Upaya
Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup

5. Bidang Perdagangan:
Pariwisata IKM Jalan Menu Pembangunan Pasar Rakyat Tematik Wisata
Menu Pembangunan Pasar Rakyat Tematik Wisata di Bali
Pelayanan Penguatan
Kepariwisataan Kapasitas
Kelembagaan 6. Bidang UMKM:
Sentra IKM Menu Pembangunan PLUT UMKM
Menu Revitalisasi PLUT UMKM

Lingkungan Perdagangan UMKM


Hidup 16
Daftar 89 Kabupaten/Kota
DAK Penugasan Tematik I
No DPP Nama Kab/Kota Provinsi No DPP Nama Kab/Kota Provinsi
1 Kab. Tapanuli Utara 26 Kab. Lombok Barat
2 Kab. Toba Samosir 27 Kab. Lombok Tengah
Lombok Nusa Tenggara
28 Kab. Lombok Timur
3 Kab. Simalungun Mandalika Barat
29 Kab. Lombok Utara
4 Kab.Dairi
Danau Toba 30 Kota Mataram
5 Kab. Karo Sumatera Utara 31 Kab. Manggarai
Dskt.
6 Kab. Humbang Hasundutan 32 Kab. Manggarai Barat Nusa Tenggara
Labuan Bajo
Timur
7 Kab. Pakpak Bharat 33 Kab. Manggarai Timur
8 Kab. Samosir 34 Kab. Minahasa Utara
Manado-
9 Kab. Purworejo 35 Kota Manado Sulawesi Utara
Likupang
10 Kab. Magelang 36 Kota Bitung
37 Kab. Malang
11 Kab. Boyolali Bromo-
38 Kab. Lumajang
12 Kab. Klaten Tengger Jawa Timur
39 Kab. Probolinggo
13 Kab. Wonogiri Semeru
40 Kab. Pasuruan
14 Kab. Sragen Jawa Tengah
41 Kab. Bangka
15 Kab. Semarang
42 Bangka Kab. Belitung Kepulauan Bangka
16 Kota Magelang
Borobudur 43 Belitung Kab. Belitung Timur Belitung
17 Kota Surakarta
dskt. 44 Kota Pangkalpinang
18 Kota Salatiga
45 Kab. Wakatobi
19 Kota Semarang Wakatobi Sulawesi Tenggara
20 Kab. Pacitan Jawa Timur 46 Kota Kendari
21 Kab. Kulon Progo 47 Kab. Pulau Morotai
Pulau Morotai Maluku Utara
22 Kab. Bantul 48 Kota Ternate
23 Kab. Gunungkidul D.I. Yogyakarta 49 Kab. Tambrauw
24 Kab. Sleman 50 Raja Ampat Kab. Raja Ampat Papua Barat
25 Kota Yogyakarta 51 Kota Sorong
Kementerian PPN/Bappenas 17
Daftar 89 Kabupaten/Kota
DAK Penugasan Tematik I
No DPP Nama Kab/Kota Provinsi No DPP Nama Kab/Kota Provinsi
52 Kab. Banyuwangi Jawa Timur
Banyuwangi dskt. 71 Kab. Kepulauan Selayar
53 Kab. Bondowoso Jawa Timur
54 Kab. Pesisir Selatan
72 Makassar-Toraja- Kab. Tana Toraja
55 Kota Padang Sulawesi Selatan
73 Selayar Kab. Toraja Utara
56 Padang- Kota Sawahlunto
Sumatera Barat 74 Kota Makassar
57 Bukittinggi Kota Bukit Tinggi
75 Kab. Maros
58 Kab. Kepulauan Mentawai
76 Sambas- Kab. Sambas
Kalimantan Barat
59 Kab. Bintan 77 Singkawang Kota Singkawang
60 Batam-Bintan Kota Batam Kepulauan Riau 78 Derawan-Berau Kab. Berau Kalimantan Timur
61 Kota Tanjungpinang 79 Kab. Biak Numfor
62 Kab. Bogor Biak-Teluk Papua
80 Kab. Jayapura
Cendrawasih
63 Kab. Sukabumi 81 Kab. Teluk Wondama Papua Barat
82 Kab. Jembrana
64 Kab. Bandung 83 Kab. Tabanan
65 Ujung Kulon- Kota Bandung 84 Kab. Badung
Halimun-Bandung- Jawa Barat
66 Pangandaran Kota Tasikmalaya 85 Kab. Gianyar
Bali Bali
67 Kab. Tasikmalaya 86 Kab. Klungkung
68 Kab. Pangandaran 87 Kab. Karangasem
69 Kab. Lebak 88 Kab. Buleleng
70 Kab. Pandeglang 89 Kota Denpasar

Kementerian PPN/Bappenas
Ilustrasi DAK Penugasan Tematik 1
Penguatan Destinasi Pariwisata Prioritas dan Sentra Industri Kecil Menengah

Keterangan: Jalur antar


kota
Daya Tarik Wisata Pendanaan melalui DAK
(DTW) Penugasan Tematik 1
diarahkan untuk
Sentra Industri Kecil
menuntaskan pembangunan
Menengah (IKM)
daya tarik wisata (DTW)
Pasar Tematik dalam satu tahun yang
Jalur antar didukung pengembangan
PLUT/UMKM kota industri kecil dan menengah,
peningkatan aksesibilitas
Pusat Kota
jalan, perbaikan pengelolaan
sampah, dan peningkatan
Pengolahan Sampah akses ke pasar dalam satu
Jalan Provinsi Kawasan yang terintegrasi
Jalan Kab/Kota

Kementerian PPN/Bappenas 19
Arah Kebijakan
DAK Fisik dan Non Fisik Bidang IKM
Arah Kebijakan DAK Bidang IKM 2022
Arah Kebijakan dan Sasaran Lokasi Prioritas DAK Fisik IKM
❑ Arah Kebijakan: 8 Kab/Kota yang
- Meningkatnya kualitas aksesibilitas, amenitas dan atraksi pada 10 DPP, 8 mempertimbang
kan aspek
Destinasi Pengembangan, dan Destinasi pariwisata Revitalisasi sesuai amanat penuntasan
RPJMN 2020-2024 dalam mendukung pariwisata berkualitas dan program
berkelanjutan. pembangunan/
- Meningkatnya produktivitas, kualitas produk, jangkauan pasar, dan kemitraan revitalisasi
penerima DAK
industri kecil dan menengah pada 19 Destinasi Pariwisata Prioritas dalam tahun 2020-2021
mendukung peningkatan nilai tambah industri, penguatan rantai pasok
kawasan industri prioritas, dan pengembangan ekonomi lokal 19 Destinasi Pariwisata 89 Daerah Penerima Total
- 10 Destinasi Prioritas - Maksimal Pengusulan 3 Lokpri DAK
❑ Immediate Outcome: - 8 Destinasi pengembangan (Tiga) Daya Tarik Wisata IKM = 97
⁻ Peningkatan kapasitas produksi sentra IKM - 1 Destinasi Revitalisasi (DTW) per Daerah Kab/Kota
⁻ Peningkatan omset sentra IKM
⁻ Peningkatan jumlah IKM di dalam sentra Hal-Hal yang perlu diperhatikan
⁻ Peningkatan jumlah tenaga kerja dalam sentra IKM
❑ Readiness Criteria (Menu Pembangunan) seperti:
- Tersedia dokumen legalitas kepemilikan lahan Pemda seluas 5000 m2
❑ Sasaran Output: - Tersedia sentra IKM eksisting minimal 20 IKM
⁻ Jumlah sentra IKM yang dibangun dan direvitalisasi yang terintegrasi dengan - Memiliki pola pengembangan dan data profil sentra IKM, dan lain-
DTW/ Lokasi Prioritas lain
⁻ Jumlah sentra IKM yang dibangun dan direvitalisasi untuk mendukung aspek
penuntasan program DAK tahun 2020-2021 ❑ Readiness Criteria (Menu Revitalisasi) seperti:
- Tersedia SK Pembentukan/ Pengesahan Sentra dari Kepala Daerah
- Tersedia dokumen profil IKM
- Tersedia sertifikat kepemilikan lahan, dan lain-lain

Kementerian PPN/Bappenas 21
Pengembangan Sentra IKM Melalui Dana Alokasi Khusus (DAK)

2020
2016 2017 2018 2019 Sebelum Penyesuaian
2021

• Pembangunan • Pembangunan • Pembangunan • Pembangunan • Pembangunan • Pembangunan


Sentra IKM Sentra IKM Sentra IKM Sentra IKM Sentra IKM Sentra IKM
a) 42 Sentra • 34 Sentra • 35 Sentra • 33 Sentra • 12 Sentra • 26 Sentra
b) Alokasi Rp. • Alokasi Rp. • Alokasi Rp. • Alokasi Rp. • Alokasi Rp. • Alokasi Rp.
80,8 M 370 M 389,9 M 355,6 M 127,4 M 325,9 M

• Revitalisasi • Revitalisasi • Revitalisasi • Revitalisasi • Revitalisasi • Revitalisasi


Sentra IKM Sentra IKM Sentra IKM Sentra IKM Sentra IKM Sentra IKM
a) 149 Sentra • 113 Sentra • 73 Sentra • 79 Sentra • 94 Sentra • 136 Sentra
b) Rp. 166,3 M • Rp. 161,5 M • Rp. 173,8 M • Rp. 177,8 M • Rp. 272,6 M • Rp. 424,1 M

• Total • Total • Total • Total • Total • Total


• 191 Sentra • 147 Sentra • 108 Sentra • 112 Sentra • 106 Sentra • 162 Sentra
• Rp. 247,1 M • Rp. 531,5 M • Rp. 563,7 M • Rp. 533,4 M • Rp. 400,0 M • Rp. 750,0 M

Kementerian PPN/Bappenas 22
Evaluasi Pelaksanaan DAK Fisik Bidang IKM

Hasil Pembangunan DAK Fisik IKM Masih Rendahnya Tata Kelola


Diversifikasi dan Inovasi Produk
Kelembagaan IKM

• Beberapa IKM belum memiliki • Perlu adanya diversifikasi Produk yang


struktur kelembagaan yang baik dan disesuaikan dengan potensi daerah
belum adanya laporan/ pembukuan masing-masing
keuangan secara berkala yang • Perlu pendampingan kemitraan
terstandar dengan avalis dan inovasi produk
• Perlu adanya peningkatan untuk meningkatkan nilai tambah dan
manajemen/tata Kelola efisiensi penggunaan bahan baku
kelembagaan Sentra IKM melalui • Perlu pendampingan perbaikan
pendampingan dari PemKab kualitas produk, pengembangan
desain baru, dan penerapan metode
Terbatasnya Jangkauan dan Platform produksi yang efisien
Pemasaran Produk
Operasionalisasi yang Masih Belum
Mumpuni
• Pendampingan untuk penerapan
metode pemasaran menuju multi-
• Upskilling dan Reskilling pengrajin
channel marketing (digital/fisik)
pada sentra untuk dalam
• Perluasan akses pasar melalui
pengoperasian mesin produksi
peningkatan kemitraan salah
modern.
satunya dengan koperasi
• Pengenalan konsep produksi
• Partisipasi pada pameran atau
berbasis sustainable production
event skala nasional dan atau
internasional

Kementerian PPN/Bappenas 23
DAK Bidang IKM TA 2022

DAK Fisik IKM TA 2022 DAK Non Fisik IKM TA 2022

Jumlah Jumlah
Menu DAK IKM Alokasi (Rp) Menu DAK IKM Alokasi (Rp)
Kab/Kota Kab/Kota

Pembangunan 12 203.532.449.000 Peningkatan Kapasitas SDM IKM 97.500.000.000

Revitalisasi 76 549.701.130.001 Pengembangan Kemitraan IKM 15.000.000.000


Peningkatan Kapasitas Pengelolaan 87
TOTAL 88 753.233.579.001 22.500.000.000
Kelembagaan Sentra IKM
Pelatihan Terkait Ekspor dan
15.000.000.000
Kemitraan Berorientasi Ekspor
TOTAL 87 150.000.000.000
SASARAN OUTPUT DAK BIDANG IKM
Target
Sasaran
2020 2021 2022 2023 2024
Jumlah Sentra IKM baru yang beroperasi di Luar Jawa (sentra kumulatif) 10 20 30 40 50
Jumlah sentra IKM yang direvitalisasi (sentra) 100 100 110 120 120

Kementerian PPN/Bappenas 24
Menu dan Rincian Menu DAK Fisik Bidang IKM
Menu Pembangunan Sentra IKM Menu Revitalisasi Sentra IKM
No Rincian Kegiatan No Rincian Kegiatan (Menu Revitalisasi)

1 Pematangan Lahan Awal dan Sarana Pengamanan 1 Pematangan Lahan Awal


2 Pembangunan/ Revitalisasi Sarana Terpadu Sentra IKM

2 Pembangunan Sarana Terpadu Sentra IKM 3 Pembangunan/ Revitalisasi Unit Produksi/ Pemasaran/
Layanan/ Unit Kemasan/ Administrasi
3 Pembangunan Unit Produksi/ Pemasaran/ Layanan/ Unit
Kemasan/ Administrasi 4 Pembangunan/Revitalisasi Unit Pelayanan Bahan Baku/ Bahan
Penolong/ Barang Jadi
4 Pembangunan Unit Pelayanan Bahan Baku/ Bahan Penolong/
Barang Jadi 5 Pembangunan/ Revitalisasi Instalasi Pengolahan Air Limbah
(IPAL)
5 Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Baru
6 Pembangunan/ Revitalisasi Instalasi Pengolahan Air Bersih
(IPAB)
6 Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Bersih (IPAB) Baru
7 Pengadaan Mesin dan Peralatan
7 Pengadaan Mesin dan Peralatan
8 Penyediaan Sarana Ketenagalistrikan dan Komunikasi/
8 Penyediaan Sarana Ketenagalistrikan dan Komunikasi/ Informasi
Informasi
9 Pembangunan/ Revitalisasi Infrastruktur Penunjang di dalam
9 Pembangunan Infrastruktur Penunjang di dalam Sentra IKM Sentra IKM

Kementerian PPN/Bappenas 25
Menu dan Rincian Kegiatan DAK Non-Fisik Bidang IKM 2022

BIDANG DAK DAK NON-FISIK


NON FISIK BIDANG IKM

C. D.
MENU A. B.
Peningkatan Kapasitas Pelatihan Terkait
Peningkatan Pengembangan
Pengelolaan Kelembagaan Ekspor dan Kemitraan
Kapasitas SDM IKM Kemitraan IKM Sentra IKM Berorientasi Ekspor

Pendampingan
RINCIAN Pelatihan Teknik
Penerapan Sistem
Pelatihan Manajemen Pelatihan Prosedur dan
KEGIATAN Standardisasi Produksi Pengelola Sentra Dokumentasi Ekspor
Mutu
Pelatihan Pengelola dan
Pelatihan Pengembangan Pendampingan Kemitraan
Fasilitasi Sertifikasi Operator UPT/ Rumah
dan Diverisifikasi Produk yang Berorientasi Ekspor
Kemasan

Pelatihan Desain Pendampingan Pelatihan produksi bersih/


Dukungan Promosi Ekspor
Kemasan Kemitraan 5S /manajemen mutu

Pelatihan Pengelolaan Pelatihan Maintenance dan


Penyusunan Informasi Keselamatan Kesehatan Kerja
Penyusunan Informasi
Bisnis dan Manajemen
Pasar (K3) Pasar Ekspor
Wirausaha
Kegiatan dapat dilaksanakan online Rincian Kegiatan Lainnya Rincian Kegiatan Lainnya Rincian Kegiatan Lainnya Rincian Kegiatan Lainnya

Kementerian PPN/Bappenas 26
ARAHAN DAN REKOMENDASI
PELAKSANAAN DAK 2022
ARAHAN DAN REKOMENDASI PELAKSANAAN DAK 2022

1. DAK Fisik dan Non Fisik bidang IKM TA 2022 berkontribusi terhadap pencapaian sasaran RKP 2022 yang secara spesifik akan
berfokus kepada percepatan pemulihan industri serta mendukung DAK Tematik 1.
2. Arahan dan Rekomendasi terkait Pelaksanaan DAK Fisik dan Non Fisik IKM TA 2022:
a) Pelaksanaan DAK Bidang IKM TA 2022 perlu dikawal dengan baik dari Kementerian Perindustrian dan Pemerintah
Daerah untuk dapat memberikan manfaat bagi sentra IKM dalam hal sebagai berikut:
• Peningkatan kapasitas produksi dan nilai tambah produk pada sentra IKM (i.e diversifikasi produk, inovasi
kemasan, dll)
• Perbaikan kelembagaan sentra IKM – Tata kelola Sentra IKM secara professional dan terukur dengan KPI yang
jelas.
• Peningkatan kemitraan dengan Dinas atau Badan Usaha terkait untuk mendukung pemasaran produk sentra IKM
• Perluasan pemasaran produk melalui media non konvensional (i.e daring, marketplace, pameran, dll)
• Peningkatan kapasitas sentra IKM agar dapat masuk ke dalam pasar ekspor
b) Perlu monitoring dan evaluasi secara berkala yang didukung basis data yang mumpuni
c) Pemerintah Daerah perlu melanjutkan komitmen dukungan, melakukan pendampingan di dalam implementasi
kegiatan DAK yang disetujui, dan memberikan pelaporan yang baik, komprehensif untuk disampaikan kepada semua
pemangku kepentingan.
d) Pengelolaan database DAK IKM yang rinci dan update

Kementerian PPN/Bappenas 28
Benchmark Youth Entrepreneurship: EU
Beberapa tantangan yang sering dihadapi oleh wirausaha muda
Pemuda aktif dalam kepemilikan bisnis baru • Masih rendahnya kesadaran dan masih sedikitnya role model
entrepreneurship
Banyak wirausaha muda yang memiliki pengalaman kerja dan
networking terbatas. Selain itu, awareness akan program yang
mendukung wirausaha baru juga terbatas.
• Adanya kesenjangan entrepreneurship skills
Gap keterampilan berwirausaha terutama pada pemteaan peluan,
perencanaan bisnis, manajemen keuangan, dan marketing.
Permasalahan lainnya adalah wirausaha muda yang memiliki pendidikan
lebih rendah memerlukan pelatihan kewirausahaan dan perlu
memberikan basic foundation terkait kewirausahaan.
Youth Entrepreneurs lebih inovatif
Strategi yang dapat dilaksanakan
• Melakukan promosi dan menstimulasi entrepreneurship dengan role
models dan kompetisi bisnis
• Mengajarkan kewirausahaan dalam kurikulum sekolah
• Mengadakan pelatihan entrepreneurship di luar pendidikan formal
• Mengadakan entrepreneurship coaching dan mentoring
• Meningkatkan akses pembiayaan
• Mendukung pengembangan entrepreneurship networks
Kementerian PPN/Bappenas Sumber: Policy Brief on Recent Developments in Youth Entrepreneurship, OECD (2021) 29
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai