Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Nomor : /IKM.2/KAK/VIII/2021

FASILITASI PERALATAN DAN SARANA PENUNJANG SISTEM KEAMANAN PANGAN PADA


SENTRA IKM REMPAH DAN BUMBU
TAHUN ANGGARAN 2022
. K/1/2
Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Perindustrian
Unit Eselon I : Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan
Aneka
: Penumbuhan dan Pengembangan Industri Kecil,
Menengah dan Aneka.
: Terfasilitasinya sentra IKM Rempah dan Bumbu
anggaran sebagai dasar
penyusunan keppres lampiran
uu apbn.
Unit Eselon II/Satker : Direktorat IKM Pangan, Furnitur, dan Bahan Bangunan

Kegiatan : Penumbuhan dan Pengembangan Industri Kecil,


Menengah dan Aneka.
Indikator Kinerja Kegiatan : Terfasilitasinya peralatan dan sarana penunjang
sistem keamanan pangan bagi sentra IKM Rempah dan
Bumbu
Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : Sentra
Volume : 1 (ssatu) Sentra

A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian;
b. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2015 tentang Rencana Induk
Pembangunan Industri Nasional Tahun 2015-2035;
d. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2015 tentang Pembangunan Sumber
Daya Industri;
e. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2017 tentang Pembangunan Sarana dan
Prasarana Industri;
f. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2008 Tentang
Kebijakan Industri Nasional (KIN);
g. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 64/M-IND/PER/7/2016 tentang
Besaran Jumlah Tenaga Kerja dan Nilai Investasi untuk Klasifikasi Usaha
Industri;
h. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 30/M-IND/PER/7/2017 tentang Jenis-
Jenis Industri dalam Pembinaan Direktorat Jenderal dan Badan di Lingkungan
Kementerian Perindustrian;
i. Rencana Strategis Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka
Tahun 2020-2024; dan
j. Rencana Strategis Kementerian Perindustrian 2020-2024.

2. Gambaran Umum
Sektor industri makanan dan minuman (mamin) memiliki kontribusi yang
besar dalam perekonomian Indonesia. Pada triwulan I tahun 2021, industri ini
menyumbang 6,80% dari total PDB Nasional dengan kontribusi nilai ekspor
sebesar 9,68% terhadap total ekspor nasional. Bahkan, di tengah tekanan berat
akibat pandemi Covid-19 saat ini, sektor industri makanan dan minuman masih
mampu tumbuh positif sebesar 2,45% pada kuartal I 2021.

Industri Kecil dan Menengah (IKM) mamin yang kini tercatat mencapai 1,68
juta unit usaha atau 38,27% dari total unit usaha IKM tentu telah memberikan
sumbangsihnya dalam kemajuan industri mamin nasional, dan memainkan peran
penting dalam perekonomian Indonesia.
Disamping itu, IKM juga memiliki ragam produk yang sangat banyak, mampu
mengisi wilayah pasar yang luas dan menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat
luas serta memiliki ketahanan terhadap berbagai krisis yang terjadi. IKM terbukti
aktif dan produktif sehingga mampu menjaga kestabilan ekonomi nasional.
Dalam RIPIN kementerian perindustrian tahun 2015 – 2035 yang tertuang
dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.14 tahun 2015 dalam Bab VIII
Pengaturan Kebijakan Afirmatif Industri Kecil dan Menengah, menyatakan bahwa
Sasaran pengembangan IKM diharapkan akan meningkatkan jumlah unit usaha
IKM rata – rata sebesar 1% pertahun atau sekitar 30.000.000 unit usaha dan
Tanaman andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC) merupakan salah
satu tumbuhan empah yang banyak terdapat di daerah Kabupaten Toba Samosir
dan Tapanuli Utara, Sumatera Utara, pada daerah berketinggian 1,500 m dpl,
ditemukan tumbuh liar di daerah Tapanuli dan digunakan sebagai rempah pada
masakan adat Batak Angkola dan Batak Mandailing. Selain di Sumatera Utara,
andaliman yang masuk dalam famili Rutaceae (keluarga jeruk-jerukan) juga
terdapat di India, China, dan Tibet.
Sebagai salah satu rempah, maka andaliman termasuk salah satu komoditi
yang dikembangkan dalam program Indonesia Spice up The World (SUTW).
Program Indonesia Spice up The World (SUTW) bertujuan untuk memperkenalkan
bumbu/ produk pangan olahan khas Indonesia melalui 2 (dua) pendekatan yaitu
gastrodiplomasi restoran dan destinasi gastronomi. Program diharapkan akan
meningkatkan pertumbuhan ekspor utamanya kuliner melalui pemanfaatan rantai
produksi global serta perluasan produk ekspor. Melalui program Indonesia Spice
up The World (SUTW), pemerintah menargetkan Peningkatan ekspor bumbu/
produk pangan olahan dengan nilai ekspor mencapai 2 miliar USD (tahun 2024),
Peningkatan jumlah/pendapatan gerai/ restoran/usaha makanan rumahan
Indonesia di luar negeri. Jumlah restoran Indonesia di luar negeri mencapai 4.000
restoran pada tahun 2024, dan Peningkatan jumlah wisatawan kuliner.
Melihat andaliman sebagai salah satu rempah tradisional yang berpotensi
untuk membangkitkan rempah indonesia di dalam negeri dan untuk mendukung
program pemerintah dalam program Indonesia Spice up The World (SUTW). Maka
pada tahun 2022, Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka akan
melaksanakan kegiatan Fasilitasi Peralatan dan Sarana Penunjang Sistem
Keamanan Pangan Sentra IKM bumbu dan rempah di kabupaten Humbang
Hasundutan yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi
sehingga mampu berperan dalam meningkatkan pertumbuhan Industri Kecil
Menengah (IKM) yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional.
B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud
Maksud pelaksanaan kegiatan Fasilitasi Peralatan dan Sarana Penunjang Sistem
Keamanan Pangan pada Sentra Rempah andaliman adalah memfasilitasi peralatan
kepada sentra IKM Rempah Andaliman untuk meningkatkan kapasitas produksi
(produktivitas) dan kualitas produk.

2. Tujuan
Tujuan pelaksanaan kegiatan Fasilitasi Peralatan dan Sarana Penunjang Sistem
Keamanan Pangan pada Sentra Rempah andaliman adalah untuk meningkatkan
produktivitas yang pada akhirnya dapat mendorong tumbuh dan berkembangnya
sentra IKM rempah andaliman.
C. Sasaran
Sentra IKM Rempah Andaliman di Kabupaten Humbang Hasundutan.

D. Indikator Keluaran dan Keluaran


1. Indikator Keluaran
Terlaksananya Fasilitasi Peralatan dan Sarana Penunjang Sistem Keamanan
Pangan pada Sentra Rempah Andaliman.
2. Keluaran
Terwujudnya sentra IKM Rempah Andaliman yang berdaya saing.
E. Ruang Lingkup
1. Penumbuhan dan pengembangan sentra IKM merupakan salah satu program yang
dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal IKMA dalam rangka pengembangan sentra
IKM di Indonesia guna meningkatkan kualitas produk IKM;
2. Kegiatan penumbuhan dan pengembangan sentra IKM dilaksanakan melalui
bimbingan teknis produksi serta fasilitasi start up capital kepada sentra;
3. Peserta kegiatan penumbuhan dan pengembangan sentra IKM adalah
masyarakat/IKM yang telah berusaha di bidang rempah andaliman yang memiliki
kemauan kuat untuk tumbuh dan berkembang menjadi IKM yang maju dan
berdaya saing;
4. Tahap yang ditetapkan adalah koordinasi, perencanaan, seleksi peserta, pelatihan/
bimbingan teknis, magang, bantuan fasilitas start-up capital dan pendampingan
serta monitoring & evaluasi.

F. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan Fasilitasi Peralatan dan Sarana Penunjang Sistem Keamanan Pangan
pada Sentra Rempah Andaliman dilakukan sebagai modal pengembangan sentra agar
dapat menjamin kualitas produk sesuai standar keamanan pangan.

G. Metode Pelaksanaan
Kegiatan Fasilitasi Peralatan dan Sarana Penunjang Sistem Keamanan Pangan
pada Sentra Rempah Andaliman dilaksanakan oleh pihak ketiga, yaitu penyedia jasa
untuk pelaksanaan penyedia mesin/ peralatan. Proses pengadaan penyedia baik jasa
maupun barang dilakukan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku yaitu
Peraturan Presiden No. 54 tahun 2010 dan Peraturan Presiden No. 70 tahun 2012
tentang Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah. Adapun ruang lingkup tugas pihak ketiga
sebagai penyedia jasa adalah sebagai berikut:
1. Melakukan koordinasi dengan Ditjen IKMA, Dinas Perindustrian, serta pihak-pihak
terkait dalam rangka persiapan kegiatan;
2. Survei kesiapan daerah bekerjasama dengan Ditjen IKMA;
3. Pengadaan/penyediaan mesin/ peralatan IKM pangan berbasis rempah;
4. Pengiriman, pemasangan dan uji coba;
5. Serah terima barang/ hasil pekerjaan.
H. Waktu dan Jadwal Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan kegiatan adalah selama 2 (dua) bulan pada tahun anggaran
berjalan dengan matriks pelaksanan kegiatan sebagai berikut:
Bulan ke-
No Uraian Kegiatan
1 2
1. Koordinasi/ persiapan, survei kesiapan daerah 2
2. Pengadaan/ pembelian mesin/ peralatan pengolahan pangan
berbasis rempah
3. Pengiriman, pemasangan dan uji coba
4. Serah terima mesin/ peralatan dan membuat laporan hasil
kegiatan

I. Biaya yang Diperlukan


Total biaya yang diperlukan untuk kegiatan Fasilitasi Peralatan dan Sarana
Penunjang Sistem Keamanan Pangan pada Sentra Rempah Andaliman sebesar Rp.
500.000.000,- (Lima ratus juta rupiah) dibebankan kepada DIPA Ditjen Industri Kecil
dan Menengah Tahun Anggaran 2022 dengan rincian lebih lanjut atas biaya tersebut
disajikan tersendiri dalam Rancangan Anggaran Biaya (RAB)
Penggunaan dana kegiatan tersebut mengacu kepada ketentuan pelaksanaan
anggaran yang berlaku atas beban DIPA/Satker Direktorat Jenderal Industri Kecil dan
Menengah Tahun Anggaran 2022.

Jakarta, Agustus 2021


Direktur IKM Pangan,
Furnitur, dan Bahan Bangunan
Riefky Yuswandi
NIP. 197512032005021001
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
Nomor: /IKM.2/KAK/VIII/2021

LATAN DAN SARANA PENUNJANG SISTEM KEAMANAN PANGAN PADA SENTRA REM
TAHUN ANGGARAN 2022

DIREKTORAT IKM PANGAN, FURNITUR, DAN BAHAN BANGUNAN


DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KECIL, MENENGAH DAN ANEKA
TAHUN 2021

Anda mungkin juga menyukai