Anda di halaman 1dari 12

STASE KEPERAWATAN MATERNITAS

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)


PERSONAL HYGIENE PADA IBU POST PARTUM
DI BANGSAL NUSA INDAH II RSUD SLEMAN YOGYAKARTA

Disusun Oleh :

HAQQUL MUBIN
(3217058)

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XII


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
2017
LEMBAR PENGESAHAN

Telah disetujui pada :

Hari : ……………………
Tanggal : ……………………

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik Mahasiswa

(………………………………) (………………………….) (……………………………)


SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERSONAL HYGIENE PADA IBU POST PARTUM

Pokok Bahasan : Perawatan Ibu Post Partum


Sub Pokok Bahasan : Personal Hygiene
Hari / Tanggal : Kamis, 04 Januari 2018
Sasaran : Ibu Post Partum yang dirawat di Bangsal Nusa
indah II
Tempat : Bangsal Nusa indah II RSUD Sleman
Waktu : 30 menit
Pukul : 10.00 WIB
Penyuluh : Haqqul Mubin

A. Latar Belakang
Dalam masa nifas, alat-alat genitalia interna maupun eksterna akan
berangsur-angsur pulih seperti keadaan sebelum hamil. Untuk membantu
mempercepat proses penyembuhan pada masa nifas, maka ibu nifas
membutuhkan pendidikan kesehatan / health education seperti personal
hygiene.
Setelah dilakukan penyuluhan tentang Perawatan diri (personal
hygiene) diharapkan ibu-ibu dapat mengetahui dan mengerti teknik
perawatan diri yang baik bagi dirinya sendiri  pada masa nifas atau masa
pulih kembali yang berlangsung selama 40 hari atau 6 minggu.

B. Tujuan
a. Umum
Setelah mengikuti satu kali penyuluhan pendidikan kesehatan klien
mampu memahami dan mengaplikasikan personal hygiene yang
diajarkan.
b. Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang perawatan diri (personal
hygiene), diharapkan klien dapat :
1. Memahami tentang pengertian personal hygiene
2. Memahami tentang tujuan personal hygiene
3. Memahami tentang macam-macam personal hygiene
4. Memahami penatalaksanaan personal hygiene

C. Materi
Terlampir

D. Metode
- Ceramah
- Tanya jawab

E. Media dan Alat


1. SAP
2. Leaflet

F. Kegiatan Penyuluhan
N KEGIATAN KEGIATAN
WAKTU
O PENYULUHAN PESERTA
1. Pembukaan :
1. Mengucapkan salam 5 menit  Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri  Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan  Mendengarkan
pendidikan kesehatan
4. Menyebutkan materi yang
diberikan.
5. Menanyakan kesiapan
peserta
2. Pelaksanaan : 20 menit  Mendengarkan
1. Penyampaian materi  Bertanya
a. Menjelaskan
tentang pengertian
personal hygiene
b. Menjelaskan
tentang tujuan personal
hygiene
c. Menjelaskan
tentang macam-macam
personal hygiene
d. Menjelaskan
penatalaksanaan
personal hygiene
2. Tanya jawab dan Evaluasi
Memberikan kesempatan
kepada peserta untuk
bertanya dan menanyakan
kembali hal-hal yang sudah
dijelaskan
3. Penutup : 5 menit  Mendengarkan
1. Menutup pertemuan dengan  Menjawab salam
menyimpulkan materi yang
telah dibahas
2. Memberikan salam
penutup

G. Evaluasi
1.  Evaluasi struktural
a. SAP sudah siap satu hari sebelum dilaksanakannya kegiatan
b. Alat dan tempat siap
c. Perencanaan pendidikan kesehatan yang sesuai dan tepat
d. Perawat dan peserta siap.

2. Evaluasi proses
a. Alat dan tempat bisa digunkan sesuai rencana
b. Peserta mau atau bersedia untuk mengikuti kegiatan yang telah
direncanakan
3. Evaluasi hasil
Berikut ini pertanyaan yang akan digunkan dalam melakukan
evaluasi:
1. Jelaskan pengertian personal hygiene !
2. Jelaskan tujuan personal hygiene !
3. Sebutkan macam-macam personal hygiene !
4. Bagaimana penatalaksanaan personal hygiene ?
Lampiran :
MATERI PERSONAL HYGIENE

A. Pengertian
Personal hygiene adalah suatu tindakan memelihara kebersihan dan
kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Ukuran kebersihan
atau penampilan seseorang dalam pemenuhan kebutuhan personal hygiene
berbeda pada setiap orang sakit karena terjadi gangguan pemenuhan kebutuhan
(Iyandri, 2011).
Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya
perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseorang adalah suatu
tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk
kesejahteraan fisik dan psikis (Hidayat, 2009).

B. Tujuan Personal Hygiene


Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak
terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang
sering terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan membrane mukosa
mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku. Selain itu
masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan
kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga
diri, aktualisasi diri dan gangguan.
Berikut Tujuan Persona Higiene secara umum :
1. Meningkatkan derajat kesehatan ibu dan bayi
2. Memelihara kebersihan diri ibu
3. Mencegah penyakit pada ibu dan bayi
4. Mencegah terjadinya infeksi pada ibu dan bayi
5. Menciptakan kenyamanan dan keindahan
6. Meningkatkan rasa percaya diri
C. Penatalaksanaan Personal Hygiene
1. Pakaian
Sebaiknya, pakaian agak longgar di daerah dada sehingga payudara
tidak tertekan dan kering. Demikian juga dengan pakaian dalam, agar tidak
terjadi iritasi (lecet) pada daerah sekitarnya akibat lochea.
2. Perawatan kulit kepala dan rambut
Penampilan dan kesejahteraan seseorang sering kali tergantung
dari cara penampilan dan perasaan mengenai rambutnya. Penyakit atau
ketidakmampuan mencegah seseorang untuk memelihara perawatan
rambut sehari-sehari. Menyikat, menyisir dan bersampo adalah caracara
dasar hygienis untuk semua usia. Pertumbuhan, distribusi pola rambut
dapat menjadi indikator status kesehatan umum, perubahan hormonal,
stress emosional maupun fisik, penuaan, infeksi dan penyakit tertentu atau
obat obatan dapat mempengaruhi karakteristik rambut. Rambut normal
adalah bersih, bercahaya, dan tidak Kusut, 10 untuk kulit kepala harus
bebas dari lesi kehilangan disebabkan karena praktik perawatan yang tidak
tepat atau penggunaan medikasi kemoterapi. menjelaskan mengenai
masalah rambut dan kulit kepala yang sering terjadi yaitu : Ketombe,
pediculosis (kutu), pediculosis capitis (kutu kepala), pediculosis corporis
(kutu badan), pediculosis pubis (kuku kepiting), kehilangan rambut
(alopesia) (Potter dan Perri (2005).
3. Perawatan mata, telinga dan hidung
Perhatian khusus diberikan untuk membersihkan mata, telinga dan
hidung secara normal tidak ada perawatan khusus yang diperlukan untuk
mata karena secara terus-menerus dibersihkan air mata, dan kelopak mata,
dan bulu mata mencegah partikel asing. Seseorang hanya memerlukan
untuk memindahkan sekresi kering yang terkumpul kepada kantus sebelah,
dalam bulu mata hygiene telinga mempunyai implikasi ketajaman
pendengaran sebasea lilin atau benda asing berkumpul pada kanal telinga
luar yang mengganggu konduksi suara.
4. Perawatan kuku kaki dan tangan
Kaki dan kuku sering kali memerlukan perawatan khusus untuk
mencegah infeksi, bau dan cedera pada jaringan. Perawatan dapat
digabungkan pada saat mandi atau pada waktu yang terpisah. Masalah
yang timbul bukan karena perawatan yang salah atau kurang terhadap kaki
dan tangan seperti menggigit kuku atau memotong yang tidak tepat.
Pemaparan dengan zat-zat kimia yang tajam dan pemakaian sepatu yang
tidak pas. Ketidaknyamanan dapat mengarah pada stress fisik dan
emosional (Potter dan Perry, 2005).
5. Perawatan Payudara
Pada payudara terjadi perubahan atropik yang terjadi pada organ
pelvix, payudara mencapai maturitas yang penuh selama masa nifas
kecuali jika laktasi supresi payudara akan lebih menjadi besar, kencang
dan lebih nyeri tekan sebagai reaksi terhadap perubahan status hormonal
serta dimulainya laktasi. Hari kedua post partum sejumlah colostrums
cairan yang disekresi oleh payudara selama lima hari pertama setelah
kelahiran bayi dapat diperas dari puting susu. Colostrums banyak
mengandung protein, yang sebagian besar globulin dan lebih banyak
mineral tapi gula dan lemak sedikit
Higiene yang diperlukan adalah kebersihan sehari-hari yang biasa.
Pemakaian sabun pada papilla mammae dan areola mammae sebaiknya
dihindari. Karena kebanyakan sabun akan merusak minyak pelindung
alami yang disekresi oleh tuberkulum Montgomery
6. Perawatan genetalia
Perawatan perineum adalah pemenuhan kebutuhan untuk
menyehatkan daerah antara paha yang dibatasi vulva dan anus pada ibu
yang dalam masa antara kelahiran placenta sampai dengan kembalinya
organ genetik seperti pada waktu sebelum hamil
Tujuan perawatan perineum adalah mencegah terjadinya infeksi
sehubungan dengan penyembuhan jaringan, adalah pencegahan terjadinya
infeksi pada saluran reproduksi yang terjadi dalam 28 hari setelah
kelahiran anak atau aborsi.
Menurut Feerer, (2001) waktu perawatan perineum adalah Saat
mandi, setelah buang air kecil dan setelah buang air besar
Penatalaksanaan perawatan perineum :
1. mencuci tangan dengan sabun dan air
2. membersihkan daerah kelamin dengan cara membersihkan daerah di
sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang, baru kemudian
membersihkan daerah sekitar anus. Bersihkan vulva setiap kali buang
air kecil atau besar.
3. Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya
dua kali sehari. Kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan
baik dan dikeringkan di bawah matahari atau disetrika.
4. Buang pembalut yang telah penuh dengan gerakan ke bawah mengarah
ke rectum dan letakkan pembalut tersebut ke dalam kantung plastic
5. Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu
untuk menghindari menyentuh luka, cebok dengan air atau cuci
menggunakan sabun.
6. Keringkan perineum dengan menggunakan tissue dari depan ke
belakang, usahakan perineum tidak lembab.
7. Pasang pembalut dari depan ke belakang, posisi pembalut harus tepat
hindari penggunaan celana dalam yang ketat sehingga ibu merasa
nyaman.
8. Cuci kembali tangan

D. Penatalaksanaan personal hygiene pada ibu nifas post SC


Luka operasi merupakan luka bersih sehingga mudah untuk
perawatannya, namun jika salah dalam merawat, maka akan bisa berakibat
fatal. Oleh karena itu pastikan Anda tidak salah dalam merawat luka
operasi.
1. Setiap satu minggu kasa harus di buka
Idealnya kasa yang dipakai diganti kasa baru setiap satu minggu
sekali. Tidak terlalu sering agar luka cepat kering, jika sering dibuka
luka bisa menempel pada kasa sehingga sulit untuk kering.
2. Bersihkan jika keluar darah dan langsung ganti kasa
Jika luka operasi keluar darah, maka segeralah untuk mengganti
kasanya agar tidak basah atau lembab oleh darah. Kerena darah
merupakan kuman yang bisa cepat menyebar ke seluruh bagian luka.
3. Jaga luka agar tak lembab
Usahan semaksimal mungkin agar luka tetap kering karena tempat
lembab akan menjadikan kuman cepat berkembang. Misalkan suhu
kamar terlalu dingin dengan AC yang membuat ruangan lembab. Bisa
jadi luka anda pun ikut lembab. Hindari ruangan lembab, dan atur
suhu AC Anda.
4. Menjaga kebersihan
Agar luka operasi tidak terkena kotoran yang mengakibatkan cepat
berkembangnya kuman, maka kebersihan diri dan lingkungan sekitar
Anda semaksimal mungkin harus dijaga. Jauhkan luka dari kotoran,
untuk itu seprei dan bantal harus selalu bersih dari debu.
5. Gunakan bahan plastik atau pembalut yang kedap air (Opset)
Jika Anda mau mandi atau aktifitas yang mengharuskan Anda
bersentuhan dengan air, gunakan bahan plastik atau pembalut yang
kedap air (opset) untuk melindungi luka bekas operasi agar tidak
terkena air. Upayakan agar luka tidak sampai basah, karena bisa
mempercepat pertumbuhan kuman. (Saleha, 2009)
DAFTAR PUSTAKA

Ferrer, H. (2001). Perawatan Maternitas. Jakarta

Hidayat. (2009). Konsep Personal Hygiene. Available from :


http://hidayat2.wordpress.com/2009/03/20/23/. [Accesed 28 Desember
2014].

Potter & Perry (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses &.


Praktek. Edisi 4. Vol 1. Jakarta : EGC

Saleha, Sitti. (2009). Asuhan kebidanan pada Masa Nifas.Makasar : Salemba


Medika

Anda mungkin juga menyukai