Anda di halaman 1dari 9

1.

LANGKAH-LANGKAH MERANCANG PENELITIAN

1. Menentukan Topik Penelitian


Topik penelitian adalah pokok permasalahan dari suatu penelitian. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam menentukan topik penelitian adalah :
a. Topik harus terjangkau oleh peneliti.
b. Topik dipandang penting dan menarik untuk diteliti.
c. Topik harus memiliki kegunaan praktis dan teoritis.
d. Topik yang akan diteliti harus didukung data yang cukup.
e. Topik yang diteliti harus memungkinkan dengan dukungan dana yang ada.

2. Menentukan Judul Penelitian


Fungsi judul penelitian adalah menunjukkan kepada pembaca inti dari objek penelitian,
subjek penelitian, dan sifat penelitian yang digunakan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
menentukan judul penelitian antara lain :
a. Judul ditulis singkat, padat dan jelas.
b. Judul mencerminkan spesifikasi masalah penelitian yang diteliti.
c. Judul membuat variabel-variabel utama yang dilibatkan dalam penelitian.
d. Judul menyebutkan secara jelas jenis hubungan antarvariabel.
e. Judul mengungkapkan objek yang diteliti.

3. Merumuskan Masalah Penelitian


Masalah penelitian adalah suatu pertanyaan yang mengungkapkan adanya hubungan
antar variabel yang ingin ditemukan jawabannya. Masalah muncul manakala terjadi kesenjangan
antara kenyataan dengan harapan.
Sumber masalah penelitian dapat diambil melalui
a. Literatur.
b. Diskusi, seminar, simposium, dan lain-lain.
c. Pernyataan pemegang otoritas.
d. Pengamatan sepintas.
e. Perasaan intuitif
Selain hal-hal tersebut, dalam membuat perumusan masalah perlu memperhatikan hal-hal berikut:
a. Menggunakan kalimat pertanyaan.
b. Mengungkapkan variabel-variabel penelitian.
c. Mengungkapkan jenis hubungan antarvariabel yang ada.
d. Mengungkapkan objek penelitian.
Bentuk-bentuk masalah penelitian antara lain :
a. Permasalahan deskriptif.
b. Permasalahan komparatif.
c. Permasalahan asosiatif.

4. Menentukan Populasi
Populasi adalah seluruh unsur atau elemen yang menjadi anggota dalam suatu kesatuan yang akan
diteliti.

5. Menentukan Sampel
Sampel adalah bagian populasi yang dipilih untuk penelitian yang karateristiknya
dianggap mewakili seluruh populasi.Langkah-langkah dalam pemilihan sampel, yaitu :
a. Menentukan karakteristik populasi.
b. Menentukan teknik pemilihan sampel.
c. Menentukan besar sampel.
d. Memilih sampel.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan sampel antara   lain :
(1) Homogenitas
(2) Banyak tidaknya variabel ekstra.
(3) Perlu tidaknya melakukan analisis subkelompok.
(4) Tersedia tidaknya tes statistik.

Cara-Cara Pengambilan Sampel Penelitian


Proses pengambilan sampel terdiri atas 2 jenis, yaitu probabilita dan non-probabilita.
(1) Sampel random atau sampel acak atau sampel campur (random sample)
Pada  langkah ini peneliti menganggap subyek penelitian diasumsikan memiliki hak yang
sama dalam memberikan data. Dengan demikian, peneliti memberi hak yang sama kepada
setiap subjek untuk memperoleh kesempatan (chance) untuk dipilih menjadi sampel. Setiap
subjek yang terdaftar sebagai populasi diberi nomor urut sebanyak populasi yang ada.
Jumlah sampel untuk tiap populasi biasanya didasarkan pada hal-hal berikut :
a) Kemampuan peneliti dilihat dan segi waktu, tenaga, dan dana.
b) Sempit atau luasnya wilayah pengamatan dan setiap subjek karena hal ini menyangkut banyak
sedikitnya data.
c) Besar kecilnya risiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang berisiko besar,
hasilnya akan lebih baik jika sampelnya lebih besar. Kebanyakan peneliti beranggapan bahwa
semakin banyak sampel, atau semakin besar presentase sampel dan populasi, maka hasil
penelitiannya akan semakin baik, misalnya, jika subjeknya berjumlah seratus orang, lebih baik
diambil semua dan jika lebih besar dapat diambil sekitar 10% – 15% atau 20% – 25%.

(2) Sampel berstrata (stratified sample)


Apabila peneliti berpendapat bahwa populasi terbagi atas tingkat-tingkat atau strata,
pengambilan sampel tidak boleh dilakukan secara random karena setiap tingkatan harus
terwakili.
Contoh, kita akan melakukan penelitian di salah satu SMA tertentu. Yang akan diteliti adalah
tentang tingkat kedisiplinan siswa. Untuk itu, setiap jenjang tingkatan harus terwakili.
Artinya, dan siswa kelas satu sampai kelas tiga harus terdapat wakil yang akan dijadikan
sampel penelitian. Sampel berstrata digunakan apabila kita berpendapat bahwa ada perbedaan
ciri atau karakteristik antara strata-strata yang ada, sedangkan perbedaan tersebut
mempengaruhi variabel.
(3) Sampel wilayah (area probability sample)
Sampel wilayah adalah teknik sampling yang dilakukan dengan mengambil wakil-wakil
dan setiap wilayah yang terdapat dalam populasi. Sampel wilayah dilakukan apabila ada
perbedaan ciri antara wilayah yang satu dan wilayah yang lain. Contohnva, kita akan meneliti
keberhasilan program Transmigrasi di seluruh wilayah Indonesia. Oleh karena keadaan setiap
populasi itu berbeda, kita harus membuat sampel dan selurub populasi sehingga hasilnya
mencerminkan keberhasilan program transmigrasi di seluruh wilayah Indonesia.
(4) Sampel proporsi (proportional sample atau sampel imbangan)
Teknik pengambilan sampe proporsi atau sampel imbangan dilakukan untuk
menyempumakan penggunaan teknik sampel berstrata atau sampel wilayah. Agar
pengambilan sampel representatif, jumlah sampel atau wakil untuk setiap wilayah dibuat
seimbang sesuai dengan jumlah populasinya. Contoh, di provinsi A, jumlah penduduk yang
mengikuti KB 500 orang. Kita ambil inisalnya 3% dan 500 orang, yaitu sebanyak 15 orang
saja. Di Provinsi B, jumlah penduduk yang mengikuti KB hanya ada 300 orang. Sampel yang
diambil adalah 3% dan 300,. yaitu 9 orang. Dengan cara seperti itu, akan terlihat
keseimbangan dalam menentukan peserta KB yang dijadikan sampel penelitian.
(5) Sampel bertujuan (purposive sample)
Sampel ini dilakukan dengan cara pengambilan subjek bukan didasarkan pada strata,
random, atau wllayah, tetapi pada tujuan tertentu. Penggunaan metode ini dilakukan dengan
berbagai pertimbangan. inisalnya, karena keterbatasan waktu, tenaga, ataupun dana, kita tidak
bisa mengambil sampel yang besar. Syarat-syarat yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut:
a. Pengambilan sampel hams didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat, atau karakteristik tertentu yang
merupakan ciri-ciri pokok populasi.
b. Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek yang paling banyak
mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi.
c. Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam studi pendahuuan.

Contoh: peneliti akan mengadakan penelitian tentang “Pengaruh minat belajar siswa SMA
terhadap peningkatan prestasi di seluruh Indonesia”. Sampel penelitian yang diambil dan kota-
kota besar misalnya, Jakarta, Medan, dan Yogyakarta. Sebagai imbangannya, dipilih beberapa
sekolab yang ada di kota-kota kecil.

(6) Sampel kuota (quota sample)


Dalam pengumpulan data, peneliti menghubungi subjek yang memenuhi persvaratan ciri-
ciri populasi tanpa menghiraukan dan mana asalnya. Biasanya, yang dihubungi adalah subjek
yang mudah ditemui sehingga memenuhi jumlah yang ditentukan. Teknik sampling ini tidak
mendasarkan din pada strata atau daerah, tetapi pada jumlah yang sudah ditentukan.
Contohnya, kita ingin mengambil sampel 100 orang yang berubah. Setelah menentukan
jumlah 100 orang, kita mencarinya di mana saja sampai didapatkan jumlah 100 orang yang
telah ditentukan

(7) Sampel kelompok (cluster sample)


Dalam menentukan jenis cluster atau kelompok, harus dipertimbangkan ciri yang ada. Di
masyarakat, dapat kita jumpai kelompok-kelompok yang bukan merupakan kelas atau strata.
Contohnya, untuk sekolah, ada sekolah negeri, sekolah swasta, sekolah bersubsidi, dan
seterusnya. Kelompok pegawai negeri, TNI, padagang, nelayan, buruh, dan sebagainya.
Untuk itu, perlu kecermatan seorang peneliti.
6. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian sosial pendekatan yang dilakukan oleh peneliti sangatlah penting. Sebab
pendekatan penelitian yang diambil akan dapat digunakan dalam melakukan olah data yang telah
dilakukan oleh peneliti.
Dalam penelitian sosial kita mengenal ada dua penedekatan :
a. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang berusaha untuk mengungkapkan
kenyataan sosial dengan melihat saling ketergantungan antara variabel satu dengan
variabel lainnya. Termasuk dalam metode ini adalah metode peneltian survey dan metode
eksperimen.
b. Pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang berusaha menangkap kenyataan sosial
sebagai keseluruhan utuh, dan tuntas sebagai satu kesatuan kenyataan. Termasuk dalam
metode ini adalah metode grounded research, metode etnografis, dan metode historis.
7. Jenis-Jenis Penelitian
Secara umum, penelitian dapat dibagi dalam enam kelompok besar, yakni berdasarkan
tujuan, metode atau pendekatan, taraf penjelasan, data yang terkumpul, tujuan umum, dan tempat
pelaksanaan.
Penjenisan penelitian menurut tujuannya
Dilihat dari tujuannya, penelitian dapat digolongkan menjadi dua kelompok berikut.
a. Penelitian Dasar (basic research)
Penelitian dasar adalah ljenis penelitian yang mempunyai kegiatan utama
mengumpulkan informasi untuk menyusun konsep dan hubungan, serta penjalinan
teoritik untuk menemukan prinsip-prinsip umum mengenai suatu topik (permasalahan)
tertentu yang nyata dalam kehidupan. Contohnya, Einstein dengan teori relativitasnya.
b. Penelitian Terapan (applied research)
Penelitian terapan adalah jenis penelitian yang  berusaha mengumpulkan
informasi untuk membantu usaha memecahkan suatu persoalan di dalam kehidupan
sehari-hari. Penelitian terapan diarahkan pada penggunaan hasil penelitian secara praktis
dalam kehidupan sehari-hari. Hasil penelitian terapan biasanya terbatas pada problem
yang menjadi obyek penelitian saja dan tidak diterapkan pada masalah yang lebih luas.
Contohnya: Penelitian tentang hubungan atau relasi para siswa di suatu sekolah.
Penelitian ini menyajikan data yang bermanfaat guna penyusunan langkah pembinaan
siswa di suatu sekolah.
c. Penelitian evaluasi
Penelitian evaluasi termasuk jenis penelitian terapan. Penelitian ini dilakukan
untuk mengukur atau menilai pelaksanaan program. Jadi, seandainya kita telah selesai
melaksanakan suatu program yang telah kita susun, kita mengadakan suatu pengkajian
atas berhasil atau tidaknya pelaksanaan program tersebut. Jika ada kekurangan dalam
pelaksanaannya, untuk masa yang akan datang kita bisa melakukan hal-hal yang lebih
baik. Dengan demikian, kita tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Penjenisan penelitian menurut metodenya


Ditinjau dari metode yang dipakai penelitian dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain sebagai
berikut :
a. Penelitian Historik
Penelitian historik berusaha mengkaji peristiwa yang telah terjadi pada masa lampau.
Penelitian ini berdasarkan pada gambaran tertulis maupun lisan dan objek penelitian.
Tujuannya adalah membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan objektif.
inisalnya, penelitian tentang praktik-praktik administrasi pada zaman Kerajaan Hindu-
Buddha.
b. Penelitian Survei
Penelitian survei bertujuan memperoleb informasi yang sama atau sejellisnva dan
berbagai kelompok atau orang dengan angket atau wawancara secara pribadi. Penelitian
survei biasanya lebih sulit dibanding dengan penelitian eksperimen. Secara umum,
penelitian ini bertujuan inemecahkan masalahmasalah praktis dalam kehidupan sehari-hari,
inisalnya konflik antar-etnis. Metode penelitian survei banyak digunakan oleh para peneliti
sosial di Indonesia untuk mengkaji berbagai fenomena sosial.
c. Penelitian Eksperimen
Penelitian eksperimen merupakan jenis penelitian yang memanipulasi (mengatur,
merekayasa) atau mengontrol situasi alamiah menjadi situasi buatan (artificial) sesuai
dengan tujuan penelitian. Misalnya, pengkajian tentang “pengaruh kartu skor pelanggaran
terhadap tinggi rendahnya pelanggaran disiplin siswa”. Caranya adalah dengan melakukan
uji coba terhadap dua kelompok murid. Kelompok pertama diberi peringatan tanpa
menggunakan kartu skor. Kelompok kedua diberi peringatan dengan kartu skor. Setelah tiga
bulan diadakan rekapitulasi pelanggaran. Jika terdapat perbedaan, misalnya kelompok
kedua lebih bisa terkendali,, dapat dikatakan bahwa tingginya tingkat pelanggaran disiplin
disebabkan tidak menggunakan kartu skor.
d. Penelitian Observasi
Penelitian observasi bertujuan memperoleh informasi secara langsung dan tingkah laku
orang yang diamati. Saat melakukan penelitian itu juga, si peneliti dapat mencatat maupun
merekam langsung data yang diperoleh.

Penjenisan penelitian menurut taraf pemberian informasi


Jenis penelitian ini dapat dibagi menjadi tiga  yaitu deskriptif,eksplanasi, dan eksplorasi.
a. Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptif memberikan penjelasan mengenai gambaran tentang ciri-ciri suatu
gejala yang diteliti. Tujuannya adalah untuk mengungkapkan suatu masalah dan keadaan
sebagaimana adanya. Penelitian deskriptif hanya merupakan pengungkapan dan
penyingkapan fakta. Dalam penelitian ini, peneliti hanya melukiskan, memaparkan, dan
melaporkan suatu keadaan, suatu objek, atau suatu peristiwa tanpa menarik kesimpulan
umum.
b. Penelitian eksplanasi
Penelitian eksplanasi adalah penelitian yang ingin mengungkap secara detail masalah yang
dibahas. Penelitian jenis ini tidak hanya menjawab pertanyaan “What?” atas suatu
persoalan, tapi juga akan menggambarkan mengapa suatu persoalan dapat muncul (why?).
Penelitian jenis ini akan menghasilkan sebuah kesimpulan baik itu berupa asosiatif atau
kausalitas. Kesimpulan yang asosiatif adalah penelitian yang menjelaskan hubungan antara
dua variabel atau lebih, tetapi tidak membuktikan variabel mana yang jadi penyebab dan
mana yang akibat. Sedangkan kausalitas adalah penelitian yang memberikan penjelasan
secara konkret tentang variabel mana yang penyebab dan mana yang akibat.
c. Penelitian eksplorasi
Penelitian eksplorasi adalah penelitian yang dapat menghasilkan penelitian yang sangat
dalam. Penelitian ini dapat menjawab pertanyaan kenapa (what), mengapa (why) bahkan
pertanyaan bagaimana (how) dan suatu fenomena sosiaL Penelitian ini tidak hanya
menggambarkan sebuah fenomena sosial, tapi juga menjeaskan mengapa fenomena sosial
terjadi dan juga bagaimana fenomena sosial tersebut ada dan diterima masyarakat.

Penjenisan penelitian menurut pendekatan dan data yang dikumpulkan


Berdasarkan pendekatan, penelitian dibagi menjadi penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif.
a. Penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan pada jumlah data yang dikumpulkan.
Penelitian ini hanya melihat data pada lapisan permukaan, seperti data tingkat pendidikan
karyawan, jenis pekerjaan, dan besarnya penghasilan. Data yang diperoleh akan dianalisis secara
statistik. Penelitian jenis ini menggunakan teknik survei.
b. Penelitian kualitatif yaitu penelitian yang menekankan pada kualitas data atau kedalaman data
yang dapat diperoleh. Teknik yang digunakan adalah wawancara. Data untuk jenis penelitian ini
tidak dianalisis dengan statistik

Penjenisan penelitian menurut tempat pelaksanaannya


Berdasarkan tempat pelaksanaannya, penelitian dapat dibedakan seperti berikut.
a. Penelitian laboratorium.
Dilakukan daam suatu tempat khusus untuk mengadakan studi ilmiah dan kerja ilmiah. Tujuan
penelitian ini adalah mengumpulkan data, mengadakan analisis, mengadakan tes, serta
memberikan interpretasi terhadap sejumlah data sehingga kecenderungan gerak gejala sosial ke
dalam suatu masyarakat tertentu dapat diranialkari. Objek penelitian ini dapat berupa masalah
yang bersifat teoretis dan masalah yang beisifat praktis. Biasanya, penelitian laboratorium
dilakukan oleh sebuali tim dengan anggota dan berbagai disiplin ilmu.
b. Penelitian lapangan.
Dilakukan dalam kehidupan sebenarnya. Misalnya, penelitian tentang kehidupan para
pengemudi bajaj, harga pasaran, atau masalah religiusitas remaja. Penelitian ini pada
hakikatnya merupakan metode untuk menemukan secara khusus dan realistis apa yang tengah
terjadi pada masyarakat.
c. Penelitian perpustakaan (kepustakaan). Bertujuan mengumpulkan data dan informasi dengan
bantuan berbagai materi yang terdapat perpustakaan. Misalnya, buku-buku, majalah, naskah-
naskah, catatan, kisah sejarah, dan dokumen. Pada hakikatnya, data yang diperoleh dengan
jalan penelitian perpustakaan tersebut dijadikan fondasi dan alat utama bagi praktik penelitian
di lapangan.
2 .TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Aktivitas penelitian yang dilakukan pada awalnya adalah mengumpulkan data sebanyak mungkin.
Langkah-pengumpulan data memerlukan beberapa teknik :
1. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dan lapangan penelitian, seperti data yang
diperoleh dan kuesioner yang dibagikan atau dan wawancara langsung dengan objek penelitian.
2. Data sekunder adaah data yang diperoleh tidak langsung dan lapangan, inisalnya dan koran,
dokumen, dan bacaan lainnya.
Dalam penelitian sosial, teknik pengumpulan data yang biasa digunakan adalah kuesioner atau
angket, wawancara, observasi, dan dokumenter. Teknik yang digunakan tergantung pada
rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis, dan sampel yang digunakan. Contohnya, bila sampel
yang digunakan dalam jumlah besar, teknik pengumpulan data yang tepat digunakan adalah teknik
kuesioner. Namun, dalam penelitian sosial, biasanya para peneliti menggunakan lebih dan satu
teknik pengumpulan data untuk mengurangi kesalahan atau bias data dan teknik yang digunakan.
Teknik-teknik pengumpulan data tersebut memiliki alat atau instrumen pengumpulan data
masing-masing. Teknik kuesioner menggunakan instrumen kuesioner atau angket. Teknik
wawancara menggunakan instrumen pedoman wawancara. Teknik observasi menggunakan pedoman
observasi dan check list. Teknik dokumenter menggunakan instrumen pedoman dokumentasi.

Teknik analisis data


Teknis analisis data merupakan cara mengolah data yang telah diperoleh dan lapangan. Hasil analisis
data ini merupakan jawaban atas pentanyaan masalah.Teknik analisis data harus disesuaikan dengan
jenis penelitian. Berdasarkan hal tersebut, teknik analisis data dibagi atas dua macam teknik, yakni
teknik analisis data secara kuantitatif dan teknik analisis data secara kualitatif. Teknik analisis data
secara kuantitatif menggunakan rumus-rumus statistik dalam mengolah data. Teknik analisis secara
data kualitatif menggunakan analisis kualitatif atau nonstatistik.

 Sampel acak (random). Sampel acak digunakan dengan membenikan kesempatan yang sama
bagi setiap individu/unit dalam keseluruhan populasi untuk dipilih.
 Sampel berstrata. Sampel berstrata digunakan apabila populasi terbagi atas tingkatan. Dalam
pengambilan sampel tiap tingkatan harus terwakili.
 Sampel wilayah. Sampel wilayah digunakan apabila wilayah penelitian luas. Sampel diterapkan
pada wilayah yang dapat terwakili.

Data yang kita ambil tentu bukan data sembarangan, tetapi data yang memiliki syarat-syarat
berikut.

1. Data harus objektif. Artinya, data sesuai apa adanya.


2. Data harus dapat mewakili (representatif).
3. Data harus mempunyai kesalahan baku yang kecil.
4. Data harus tepat waktu.

Data harus ada hubungannya dengan persoalan yang dipecahkan.

3.MENGOLAH DATA

Data Penelitian

Data penelitian adalah fakta atau keterangan-keterangan yang ingin diperoleh atau dikumpulkan oleh
peneliti. Berdasarkan cara memperolehnya, data dibedakan menjadi :

a. Data Primer, yaitu data yang dikumpulkan dari tangan pertama dan diolah oleh organisasi atau
perorangan.
b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh suatu organisasi atau perorangan melalui pihak lain
yang telah mengumpulkan dan mengolahnya.
Apabila dilihat dari sifatnya, data dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu :
a. Data kualitatif, yaitu data yang tidak berbentuk angka, tetapi lebih banyak berupa deskripsi,
ungkapan atau makna-makna tertentu yang harus diungkap peneliti.
b. Data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka dan hasilnya dapat diolah dan dianalisis dengan
menggunakan teknik-teknik statistik.

Pengumpulan Data
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pengumpulan data antara lain :

a. Peneliti harus memahami tujuan penelitian.

b. Peneliti memusatkan hipotesis atau hal-hal yang perlu dipecahkan dalam penelitian.

c. Peneliti harus memahami sampel yang menjadi sumber data.

d. Peneliti harus memahami pedoman kerja.

e. Peneliti harus memahami dan mendokumentasikan data.

Adapun teknik-teknik pengumpulan data dalam penelitian sosial adalah :

1)      Teknik observasi, yaitu metode pengumpulan data dengan mengamati langsung di lapangan.

2)      Teknik wawancara, yaitu teknik komunikasi langsung antara peneliti dan sampel.

3)      Angket (kuesioner), yaitu suatu daftar yang berisi pertanyaan yang harus dijawab secara tertulis oleh
responden.

4)      Tes, yaitu serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur
keterampilan, pengetahuanm intelegensi, kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh individu atau
kelompok.

3. PENGOLAHAN DATA KUALITATIF

Pengolahan data kualitatif melewati tiga tahap pemrosesan, yaitu :

a. Reduksi data adalah suatu proses pemilihan data, pemusatan perhatian pada  penyederhanaan data,
pengabstrakan data, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan.
Dalam kegiatan reduksi dilakukan pemilihan-pemilihan tentang bagian mana yang perlu dikode, dibuang
dan diringkas. Kegiatan reduksi data dimaksudkan untuk : penajaman, penggolongan, pengarahan,
pembuangan data yang tidak perlu, dan pengorganisasi data sebagai bahan penarikan kesimpulan.

b.Penyajian data sebagai sekumpulan informasi yang tersusun sehingga memberikan kemungkinan
adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data berbentuk teks naratif, matriks,
grafik, jaringan dan bagan.

c. Menarik kesimpulan/verifikatif adalah suatu kegiatan dalam pembentukan konfigurasi yang utuh dan
menyeluruh.Ada tiga hal yang perlu dikuasai dalam pengolahan data kualitatif adalah :

1.Kemampuan memerinci fokus masalah yang benar untuk menelaah secara mendalam.

2.Kemampuan melacak, mencatat, dan mengorganisasikan data untuk masing-masing fokus, kategori,
atau pokok masalah.

3.Kemampuan melukiskan dan menuturkan apa yang dipahami dan diketahui tentang masalah yang
diteliti ke dalam uraian kalimat yang deskriptif dan interpretatif.

4. PENGOLAHAN DATA KUANTITATIF

Data kuantitatif mempunya perbedaan dalam proses pengolahan data dibanding data kualitatif. Ada tiga
tahap dalam pengolahan data kuantitatif :
a. Editing, yaitu proses memeriksa data yang sudah terkumpul meliputi kelengkapan isian, keterbacaan
tulisan, kejelasan jawaban, relevansi jawaban, keseragaman satuan data yang digunakan dan lain-lain.

b.Coding, yaitu kegiatan memberikan kode pada setiap data yang terkumpul di setiap instrumen
penelitian.

c.Tabulating, yaitu memasukkan data-data yang sudah dikelompokkan ke dalam tabel-tabel yang mudah
dipahami.

Pengolahan data secara kuantitatif melalui dua teknik yaitu :

1)      Distribusi Frekuensi/Sebarang Frekuensi

Data hasil penelitian disusun dan dihitung jumlahnya agar dapat dilukiskan dalam tabel frekuensi.
Apabila data yang diperoleh dalam jumlah yang banyak maka data-data tersebut perlu dikelompokkan ke
dalam beberapa interval kelas.

2)      Ukuran Memusat/Tendensi Sentral

Ukuran memusat/tendensi sentral adalah bilangan yang mewakili keseluruhan data. Pengukutan yang
sering digunakan adalah mean, modus dan median.

a.Mean

Adalah bilangan yang berasal dari jumlah keseluruhan skor dibagi dengan banyak subjek.

Mean =

Untuk data kelompok. Frekuensi interval (fx) diperoleh dari hasil pengalian antara titik tengah dan
frekuensi. Titik tengah dihasilkan dari penambahan antara interval kelas atas dengan interval kelas bawah
dibagi menjadi dua.

b.Modus

Adalah nilai yang mempunyai frekuensi tertinggi dalam suatu kelompok atau skor paling banyak yang
diperoleh subjek.

Rumus 1 :

Mo = L +  x i

Batas bawah nyata interval kelas yang mengandung modus (L) didapat dari nilai bawah kelas yang
mengandung modus dikurangi 0,5.

Rumus 2 :

Mo = U –  x i

Batas atas nyata interval kelas yang mengandung modus (U) didapat dari nilai atas kelas yang
mengandung modus ditambah 0,5

c.Median

Adalah titik tengah yang membagi seluruh bilangan (data) menjadi dua bagian sama besar.
Data Tunggal :

Median =

k=

Data Kelompok :

Jika dilihat dari atas :

Md = Lmd +  x  i

Jika dilihat dari bawah :

Md = Umd –   x  i

4.FUNGSI LAPORAN PENELITIAN

1.Pengertian Laporan Penelitian

Laporan penelitian adalah uraian tentang hal-hal yang berkaitan dengan proses kegiatan  penelitian.
Laporan dapat berupa makalah, skripsi, tesis, disertasi, jurnal, dan lain-lain.

2.Manfaat Laporan Penelitian

Manfaat laporan penelitian dapat dirasakan oleh semua pihak, seperti :

a.Bagi Peneliti, laporan penelitian merupakan bukti bahwa peneliti telah menemukan sesuatu, sebagai
sarana untuk menunjukkan hak temuannya agar dikenal oleh banyak pihak, dan membuat hasil temuan
menjadi lebih bermakna.

b.Bagi Ilmuwan, laporan penelitian sebagai sarana untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan.

c.Bagi Pemerintah, birokrat, dan pengambil keputusan, laporan penelitian bermanfaat untuk penentuan
kebijaksanaan sehingga daya dukung kebijaksanaan tersebut kuat.

Anda mungkin juga menyukai