GIZI DALAM
KESEHATAN
REPRODUKSI
2015
AKADEMI KEBIDANAN GRIYA HUSADA SURABAY
A
MODUL
“GIZI PADA IBU HAMIL”
AKADEMI KEBIDANAN
GRIYA HUSADA SURABAYA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Yang Maha Esa atas karunia, nikmat, serta
limpahan rahmatNya atas terwujudnya Modul Gizi Pada Ibu Hamil, Ibu Menyusui, Bayi
dan Balita. Modul ini disusun atas dasar Tri Dharma Perguruan Tinggi yang salah satunya
yaitu Pengajaran. Besar harapan kami, penyusunan Modul Gizi pada ibu hamil, ibu
menyusui, bayi dan balita ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Akhir kata kamipun
menyadari bahwa dalam menyusun Modul Gizi ini tentunya ada kekurangan-kekurangannya,
untuk itu segala saran dan kritik yang bersifat membangun sangatlah kami harapkan demi
kebaikan kita bersama
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Depan........................................................................................................i
Kata Pengantar..........................................................................................................ii
Daftar Isi......................................................................................................................iii
Petunjuk Belajar Bagi Mahasiswa …………………………………………
BAB I Gizi Ibu Hamil …………………………………………………….
BAB II Gizi Ibu Menyusui ………………………………………………..
BAB III Gizi Bayi ……………………………………………………………….
BAB IV Gizi Balita ……………………………………………………………..
Tujuan Umum :
Setelah mengikuti proses belajar peserta didik memahami pentingnya gizi bagi bagi ibu
hamil.
Tujuan Khusus :
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar peserta didik mampu:
1. Menjelaskan kebutuhan gizi ibu hamil
2. Menjelaskan factor yang mempengaruhi gizi ibu hamil
3. Menyusun menu sesuai kebutuhan ibu hamil
MATERI
1. Kehamilan (Ibu hamil) Kehamilan dimulai dengan terjadinya konsepsi. Konsepsi
adalah bersatunya sel telur (ovum) dan sperma. Proses kehamilan (gestasi) berlangsung
selama 40 minggu atau 280 hari dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir. Usia
kehamilan sendiri adalah 38 minggu, karena dihitung mulai dari tanggal konsepsi
(tanggal bersatunya sperma dengan telur) yang terjadi 2 minggu setelahnya.fertilisasi
pada manusia diawali dengan terjadinya persetubuhan (koitus).
Fertilisasi merupakan peleburan antara inti spermatozoa dengan inti sel telur. Proses
fertilisasi ini dapat terjadi di bagian ampula tuba fallopi atau eterus
Bayi 3000-3500
Placenta 450
Cairan amnion 900
Uterus 1100
Jaringan payudara 1400
Volume darah 1500-1800 ml
Jaringan cadangan ibu 1800-3600
TOTAL 10-12,7 KG
Pertumbuhan dan perkembangan produk kehamilan tersebut akan menyebabkan hal seperti :
BB BUMIL bertambah dan kebutuhan gizi lebih besar dari ibu tidak hamil. Kurangnya
asupan zat gizi berdampak negatif pada ibu dan bayi. Terbukti ketika kelaparan melanda
eropa saat PD II terjadi peningkatan :
- Angka ketidaksuburan : (50% wanita usia subur tidak haid)
- angka abortus spontan
- Angka stillbirth, BBLR dan malformasi kongenital
PENAMBAHAN BB YG DI REKOMENDASIKAN
3. Saluran Pencernaan
Di awal kehamilan nafsu makan turun kemudian nafsu makan naik, daya serap
usus meningkat, gerakan usus melambat, transit time bertambah regurgitasi dan
konstipasi
4. Placenta tumbuh dan berkembang plasenta berfungsi untuk :
Menghasilkan hormon-hormon pengatur pertumbuhan janin serta jaringan ibu
dan persiapan laktasi.
Untuk pertukaran zat gizi dan O2 dengan waste product dan CO2 antara janin dan ibu
Oleh karena kebutuhan zat gizi bumil lebi besar dari ibu tak hamil, maka bumil
memerlukan tambahan asupan zat gizi dari makanannya.
Tambahan energi :
Bumil usia dewasa dg status gizi pra-hamil baik dan aktifiitas fisik ringan, pada :
Trimester I hampir tak perlu tambahan
Tambahan pada TR II 300-350 KKAL/hari
Tambahan pada TR III 450-500 KKAL/hari
Kebutuhan protein :
- Pra hamil 0,8/ kg bb/ hari
- tambahan protein bagi bumil 25 g/hari
Tambahan beberapa vitamin dan mineral bagi bumil nampak pada tabel berikut.
Dibanding dgn bumil normal: kebutuhan energi dan protein, lebih tinggi pada:
bumil remaja,
bb pra-hamil kurang
bumil pekerja berat
Kebutuhan energi bumil dengan status gizi pra-hamil obeis, lebih sedikit tetapi kebutuhan
protein normal
2). BBLR :
Bisa karena lahir belum waktu atau gangguan pertumbuhan
- penyebab: kurang makan,ibu remaja, merokok, infeksi, hipertensi, BMI pra-hamil
kurang
- bayi dengan BBLR lebih beresiko untuk mendapat penyakit dan kematian.
Latihan soal
1. Jelaskan perubahan fisiologis pada ibu hamil!
2. Jelaskan kebutuhan gizi ibu hamil berdasarkan trimester!
3. Jelaskan dampak kekurangan gizi pada kehamilan!
4. Jelaskan akibat gangguan gizi ibu hamil pada pertumbuhan janin
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S, Soetardjo S, Soekatri M. Gizi Seimbang Dalam Daur Kehidupan. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama; 2011
Saxena R. Evidence based guidelines during pregnancy for the obstetricians. New Delhi:
Jaypee Brothers Medical Publishers; 2009.
Saxena R. Evidence based guidelines during pregnancy for the obstetricians. New Delhi:
Jaypee Brothers Medical Publishers; 2009 .
Kemenkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41
Tahun 2014 Tentang Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta : Menteri Kesehatan RI; 2014
Soetjiningsih . Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 1995
Yulia Y, 2015. Gizi Ibu Hamil Berdasarkan Trimester Kehamilan. Diakses dari
http://hamil.co.id/nutrisi-ibu-hamil/gizi-ibu-hamil-berdasarkan-trimester-kehamilan.
Williamson C. Maternal nutrition guidance : keeping the proportions [Electronic
version]. RCM Midwives. 2006;9(9):346-9
BAB II
GIZI PADA IBU MENYUSUI
Tujuan Umum :
Setelah mengikuti proses belajar peserta didik memahami pentingnya gizi bagi ibu menyusui
dan bayi yang disuusuinya.
Tujuan Khusus :
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar peserta didik mampu:
1. Menjelaskan nutrisi ibu menyusui
2. Menjelaskan keuntungan ibu memberikan ASI
3. Menjelaskan pesan gizi seimbang ibu menyusui
MATERI
1. Nutrisi Ibu Menyusui
Gizi Seimbang untuk ibu menyusui harus memenuhi kebutuhan bagi dirinya dan untuk
pertumbuhan serta perkembangan bayi dan anak. Dengan demikian maka kebutuhan zat
gizi ibu menyusui lebih banyak dari kebutuhan zat gizi ibu yang tidak menyusui.
Konsumsi pangannya tetap harus beranekaragam dan seimbang dalam jumlah dan
proporsinya. Selama menyusui, ibu harus menambah jumlah dan jenis makanan yang
dikonsumsi yaitu untuk mencukupi kebutuhan ibu sendiri dan kebutuhan untuk
memproduksi ASI.
Bila makanan ibu sehari-hari tidak cukup mengandung zat gizi yang dibutuhkan,
misalnya sel lemak sebagai sumber energi dan zat besi sebagai zat untuk pembentukkan
sel darah merah, maka kebutuhan zat-zat tersebut dalam produksi ASI untuk memenuhi
kebutuhan bayi akan diambil dari persediaan yang ada didalam tubuh ibu. Berbeda
dengan sel lemak dan zat besi kebutuhan bayi akan vitamin B dan vitamin C
yang dipenuhi melalui produksi ASI tidak dapat diambil dari persediaan yang ada dalam
tubuh ibu, melainkan harus dipenuhi dari konsumsi pangan ibu setiap hari.
Keuntungan Ibu memberikan ASI Menurut Roesli ( 2000 ) dalam Mengenal Asi
Eksklusif keuntungan ibu memberikan ASI yaitu :
a. Mengurangi Perdarahan setelah Melahirkan Apabila bayi disusui segera setelah
dilahirkan maka kemungkinan terjadinya perdarahan setelah melahirkan (post
partum) akan berkurang. Hal ini dikarenakan pada ibu menyusui terjadi peningkatan
kadar oksitoksin yang berguna juga untuk konstriksi/penutupan pembuluh darah
sehingga perdarahan akan lebih cepat berhenti. Hal ini akan menurunkan angka
kematian ibu yang melahirkan.
b. Mengurangi terjadinya anemia Mengurangi kemungkinan terjadinya
kekurangan darah atau anemia karena zat besi. Menyusui mengurangi
perdarahan.
c. Menjarangkan kehamilan Menyusui merupakan cara kontrasepsi yang aman,
murah, dan cukup berhasil. Semala ibu memberi ASI Eksklusif dan belum haid, 98%
tidak akan hamil pada 6 bulan pertama setelah melahirkan dan 96% tidak akan hamil
sampai bayi berusia 12 bulan.
d. Mengecilkan rahim Kadar oksitosin ibu menyusui yang meningkat akan sangat
membantu rahim kembali ke ukuran sebelum hamil. Proses pengecilan ini akan lebih
cepat dibandingkan pada ibu yang tidak menyusui
e. Lebih cepat langsing kembali Oleh karena menyusui memerlukan energy maka tubuh
akan mengambilnya dari lemak yang tertimbun selama hamil. Dengan demikian berat
badan ibu yang menyusui akan lebih cepat kembali ke berat badan sebelum hamil
f. Mengurangi kemungkinan menderita kanker Pada ibu yang memberikan ASI
eksklusif, umumnya kemungkinan menderita kanker payudara dan indung telur
berkurang. Beberapa penelitian menunjukan bahwa menyusui akan mengurangi
kemungkinan terjadinya kanker payudara.
Pada umumnya bila semua wanita dapat melanjutkan menyusui sampai bayi berumur
2 tahun atau lebih, diduga angka kejadian kanker payudata akan berkurang
sampai sekitar 25%.
Beberapa penelitian menemukan juga bahwa menyusui akan melindungi ibu dari
penyakit kanker indung telur. Salah satu dari penelitian ini menunjukan bahwa risiko
terkena kanker indung telur. Salah satu dari penelitian ini menunjukan bahwa risiko
terkena kanker indung telur pada ibu yang menyusui berkurang 20-25%.
g. Lebih ekonomis/murah Dengan memberi ASI berarti menghemat pengeluasan untuk
susu formula, perlengkapan menyusui, dan persiapan pembuatan minum susu
formula. Selain itu, pemberian ASI juga menhemat pengeluaran untuk berobat bayi,
misalnya biasa jasa dojter, biaya pembeliano obat-obatan, bahkan mungkin biaya
perawatan rumah sakit.
h. Tidak merepotkan dan hemat waktu Air Susu Ibu dapat dengan segera
diberikan pada bayi tanpa harus meyiapkan atau memasak air, juga tanpa harus
mencucui botol, dan tanpa menunggu agar susu tidak terlalu panas. pemberian susu
botol akan lebih mereporkan terutama pada malam hari. Apalagi kalau persediaan
susu habis pada malam harim harus repot mecari susu.
i. .Portable dan praktis. Mudah dibawa kemana-mana sehingga saat bepergian tidak
perlu membawa berbagai alat untuk minum susu formula dan tidak perlu membawa
alat listrik untuk memasak atau mengangatkan susu. Air susu ibu dapat diberikan
dimana saja dan kapan saja dalam keadaan siap dimakan/minum, serta sudu yang
selalu tepat.
j. Memberi kepuasan bagi ibu Ibu yang berhasil memberikan ASI eksklusif akan
merasakan keuasan, kebangan dan kebagaian yang mendalam.
Memberi kepuasan bagi ibu Ibu yang berhasil memberikan ASI eksklusif akan
merasakan keuasan, kebangan dan kebagaian yang mendalam.
EVALUASI
1. Jelaskan nutrisi ibu menyusui!
2. Jelaskan keuntungan ibu memberikan ASI
3. Pesan gizi seimbang ibu menyusui
DAFTAR PUSTAKA
Kemenkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun
2014 Tentang Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta : Menteri Kesehatan RI; 2014
Roesli U. Mengenal ASI Eksklusif Jakarta : Puspa Swara; 2000
BAB III
GIZI PADA BAYI
Tujuan Umum :
Setelah mengikuti proses belajar peserta didik memahami pentingnya gizi bagi bayi.
Tujuan Khusus :
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar peserta didik mampu:
1. Menjelaskan gizi pada bayi
2. Menjelaskan ASI pertama (kolustrum)
3. Menjelaskan asi eksklusif
MATERI
1) Kelompok bayi
Menurut Soehardjo (1992), kelompok bayi umur 0-1 tahun, didalam masa pertumbuhan
dan perkembangan yang paling pesat adalah bayi. Bayi yang dilahirkan dengan sehat
pada umur 6 bulan akan mencapai pertumbuhan atau berat badan dua kali lipat dari berat
badan pada waktu dilahirkan.
Untuk pertumbuhan bayi dengan baik zat -zat gizi yang sangat dibutuhkan ialah:
a. Protein dibutuhkan 3-4 gram/kilogram berat badan
b. Calsium ( Cl ).
c. Vitamin D, tetapi karena Indonesia berada di daerah tropis, maka hal ini tidak begitu
menjadi masalah
d. Vitamin A & K yang harus diberikan sejak post natal
e. Fe (zat besi) diperlukan karena di dalam proses kelahiran sebagian Fe ikut terbuang.
Secara alamiah sebenarnya zat–zat gizi tersebut sudah terkandung didalam ASI.
Pemberian ASI saja tanpa makanan tambahan lain sampai pada umur 6 bulan ini disebut
pemberian ASI eksklusif di samping itu ASI juga mempunyai keunggulan yakni
mengandung immunoglobolin yang memberi daya tahan tubuh pada bayi yang berasal
dari ibu.
Tabel. 3.1.Tabel peralihan asi ke makanan dan kebutuhan kalori
Umur Anak PMT Kebutuhan kalori
0-6 bulan ASI saja 300 Kalori
6-9 bulan
Makanan Halus 800 Kalori
9-12 bulan Makanan Lembut 900 Kalori
12-18 bulan Makanan Lunak 1100 Kalori
18-24 bulan Makanan semi keras 1300 Kalori
24 bulan (2 tahun) Makanan dewasa dan disapih
Sumber: (Soehadrjo, (1992)
2.Gizi Bayi
a. Definisi Gizi
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal
melalui proses digesti, absorbsi, transportasi. Penyimpanan metabolisme dan pengeluaran zat-
zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan. Pertumbuhan dan fungsi normal
dari organ-organ serta menghasilkan energi. Zat gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan
tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara
jaringan serta mengatur proses kehidupan. Proses tersebut mencakup pengambilan dan
pengelolaan zat padat, zat cair makanan (proses pencernaan, transportasi dan eksresi) yang
diperlukan untuk memelihara kehidupan, pertumbuhan, berfungsinya organ tubuh dan
menghasilkan energi. Konsep-konsep baru yang ditemukan akhir-akhir ini dalam lingkup
ilmu gizi sebagai sains atau pengetahuan adalah sebagai berikut : pengaruh keturunan
terhadap kebutuhan gizi, pengaruh gizi terhadap perkembang otak dan perilaku, pengaruh
gizi terhadap kemampuan kerja dan produktivitas kerja, pengaruh gizi terhadap daya tahan
tubuh karena karena penyakit infeksi, dan faktor - faktor gizi yang berperan dalam
pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit degeneratif seperti: penyakit jantung, DM,
hepatitis dan kanker. b.
2) Berikan ASI Eksklusif sampai umur 6 bulan Pemberian ASI Eksklusif berarti bayi selama
6 bulan hanya diberi ASI saja. Kebutuhan energi dan zat gizi lainnya untuk bayi dapat
dipenuhi dari ASI. Disamping itu pemberian ASI Ekslusif sampai dengan 6 bulan
mengurangi tingkat kematian bayi yang disebabkan berbagai penyakit (Diare dan
Radang Paru) dan mempercepat pemulihan bila sakit serta membantu menjalankan
kelahiran. Pemberian ASI Eksklusif adalah hak bayi yang sangat terkait dengan komitmen
ibu dan dukungan keluarga dan lingkungan sekitar.
3) Berikan Makanan Pendamping ASI mulai Usia 6 Bulan Selain ASI diteruskan harus
memberikan makanan lain sebagai pendamping ASI yang diberikan pada bayi dan anak
mulai usia 6 sampai 24 bulan. MP-ASI yang tepat dan baik merupakan makanan yang
dapat memenuhi kebutuhan gizi terutama zat gizi mikro sehingga bayi dan anak dapat
tumbuh kembang dengan optimal. MP-ASI diberikan secara bertahap sesuai dengan usia
anak, mulai dari MP-ASI bentuk lumat, lembik sampai anak menjadi terbiasa
dengan makanan keluarga. MP-ASI disiapkan keluarga dengan memperhatikan
keanekaragaman pangan. Untuk memenuhi kebutuhan zat gizi mikro dari MP-ASI
keluarga agar tidak terjadi gagal tumbuh, perlu ditambahkan zat gizi mikro dalam bentuk
bubuk tabur gizi seperti taburia.
4. Asi Eksklusif
a. Pengertian ASI eksklusif
ASI eksklusif adalah bayi yang hanya diberikan ASI saja tanpa makanan tambahan
dari cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa bantuan
bahan makanan padat seperti pisang pepaya, nasi yang dilembutkan, bubur susu,
biskuit, bubur nasi, dan lain sebagainya . Menurut Roesli (2009), ASI
eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan cairan lain
seperti susuformula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa bahan makanan padat
seperti pisang, papaya, bubur susu, biscuit, bubur nasi dan tim, Sedangkan menurut
Sulistyawati (2009), menyatakan ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan
dan minuman pendamping ( termasuk air jeruk, madu, air gula), yang dimulai sejak
bayi baru lahir, sampai dengan usia 6 bulan.
b. Waktu dan cara pemberian ASI
Pemberian ASI secara eksklusif dianjurkan untuk jangka waktu selama 6 bulan, dan
setelah 6 bulan bayi diperkenalkan dengan makanan padat atau sering disebut dengan
makanan pendamping ASI (MP-ASI) dan ASI dapat diberikan sampai bayi berusia 2
tahun atau bahkan lebih.
Pemberian ASI ada dua cara yaitu dengan cara langsung (langsung menyusui) dan
cara tidak langsung (ASI perah). Pemberian ASI yang tidak secara langsung
sebaiknya diberikan dengan sendok, cangkir, agar bayi tetap berusaha menghisap dan
mencegah terjadinya bingung puting. WHO dan UNICEF merekomendasiakan
metode tiga langkah untuk mencapai ASI eksklusif, menyusui segera setelah
melahirkan, tidak memberikan makanan tambahan apapun pada bayi, dan yang terahir
menyusui sesering dan sebanyak yang diharapkan bayi. UNICEF memberikan
klarifikasi tentang rekomendasi jangka waktu pemberian ASI eksklusif, rekomendasi
terbaru UNICEF bersama dengan World Health Assembly (WHA) adalah
menetapkan jangka waktu pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan. Profil
Kementrian kesehatan RI (2011) menyatakan, prinsip pemberian ASI adalah dimulai
sedini mungkin, eksklusif selama 6 bulan diteruskan sampai 2 tahun dengan makanan
pendamping ASI sejak usia 6 bulan. Manajemen menyusui yang baik perlu dilakukan
sehingga produksi ASI dinyatakan cukup sebagai makanan tunggal untuk
pertumbuhan bayi yang normal sampai usia enam bulan, Selain itu pemberian ASI
ekslusif hingga enam bulan dapat melindungi bayi dari resiko infeksi saluran
pencernaan.
EVALUASI
1. Jelaskan kebutuhan gizi pada bayi!
2. Jelaskan mengenai kolustrum!
3. Jelaskan yang dimaksud ASI eksklusif!
DAFTAR PUSTAKA
Kemenkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2014
Tentang Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta : Menteri Kesehatan RI; 2014
Kristiyanasari,W. 2009. ASI, Menyusui dan Sadari. Yogyakarta : Nuha Medika.
Mubarak, W.I. 2011. Sosiologi untuk Keperawatan : Pengantar dan Teori Jakarta: Salemba
Medika
Notoatmodjo, S. 2010. Ilmu Prilaku Kesehatan Jakarta : Rineka Cipta
Notosoedirjo, M dan Latipun. 2005 Kesehatan mental : konsep dan penerapannya edisi 4,
Malang:
Universitas Muhamadiyah Malang
Roesli, U. 2009. Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta.
Trubus Agriwidya IKAPI. 2010. Inisiasi Menyusui Dini : Plus ASI Eksklusif Jakarta :
Pustaka Bunda
Soehadrjo, (1992). Perkembangan Makanan Pada Bayi dan Anak. Yogyakarta:
Kanisius Sunita. (2003). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Supariasa, Imade & Dewa, (2002). Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC
Syafrudin & Karningsih. 2011. Penyuluhan KIA(Kesehatan ibu dan anak). Jakarta
Timur : CV.Trans Info Media
BAB IV
GIZI BALITA
Tujuan Umum :
Setelah mengikuti proses belajar peserta didik memahami pentingnya gizi bagi balita.
Tujuan Khusus:
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar peserta didik mampu:
1. Menjelaskan komponen komponen dalam gizi balita
2. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi status gizi balita
3. Menjelaskan angka kecukupan gizi balita
4. Menjelaskan gangguan gizi pada balita
5. Menjelaskan akibat malnutrisi pada balita
MATERI
1. Balita
a. Pengertian Balita
Balita adalah individu atau sekelompok individu dari suatu penduduk yang berada dalam
rentang usia tertentu. Rentang usia balita ddimulai daru satu sampai dengan lima tahun,
atau bisa digunakan perhitungan bulan yaitu usia 12-59 bulan.
b. Kelompok anak balita Menurut Soehardjo (1992) balita adalah anak yang termasuk
dalam golongan 1 –5 tahun atau 12 – 59 bulan. Pada masa balita ini adalah masa
pertumbuhan dan perkembangan yang cepat. Pertumbuhan berarti bertambah besar dalam
ukuran fisik akibat bercepat gandanya sel untuk mengetahui keadaan pertumbuhan dan
perkembangan anak yang paling baik dapat dilihat dari status gizi. Balita rawan gizi
disebabkan, antara lain:
1) Anak balita baru berada dalam masa transisi dari makanan bayi ke makanan
orang dewasa.
2) Biasanya anak balita ini sudah mempunyai adik atau ibu sudah bekerja penuh, sehingga
perhatian ibu kurang.
3) Anak balita sudah mulai main tanah dan sudah dapat main di luar rumahnya sendiri,
sehingga lebih terpapar dengan lingkungan kotor dan kondisi yang memungkinkan
untuk terinfeksi dengan berbagai macam penyakit.
4) Anak balita belum dapat mengurus dirinya sendiri, termasuk dalam memilih makanan.
Di pihak lain ibunya sudah tidak begitu memperhatikan lagi makanan anak balita,
karena dianggap sudah dapat makan sendiri.
Kebutuhan zat gizi balita berdasarkan angka kecukupan gizi rata-rata per hari :
Gol umur BB TB Energi Protein Lemak
1-3 tahun 12 90 1000 25 28
4-5 tahun 17 110 1550 39 39
Sumber :Widya Karya pangan dan gizi, 2005
2. Gizi Balita
a. Komponen-komponen dalam Gizi Balita
Menurut Almatsier (2004) menyatakan bahwa zat-zat gizi penting yang perlu
mendapat perhatian dalam konsumsi makanan bayi dan balita antara lain sebagai
berikut :
1) Energi . Banyak dibutuhkan dalam jumlah relatif besar oleh balita dibandingkan
dengan orang dewasa karena digunakan untuk mendukung pertumbuhan yang
pesat. Pada tahun - tahun pertama, kebutuhan energi mencapai 100 sampai dengan
200 kkal/kgBB (kilokalori/kilogram berat badan) Tiga tahun berikutnya,
kebutuhan energi berkurang sebanyak 10 kkal/kg BB
2) Protein. Merupakan sumber asam amino esensial, diperlukan sebagai zat
pembangun yang digunakan untuk pertumbuhan dan pembentukan protein dalam
serum, enzim, hormon dan antibodi, protein juga untuk proses regerasi sel,
memelihara keseimbangan cairan tubuh, dan sebagai cadangan sumber energi.
3) Lemak Lemak dan minyak merupakan sumber energi paling padat, yang
menghasilkan 9 kkal untuk tiap gram, yaitu 21/2 kali lebih besar energi yang
dihasilkan oleh karbohidrat dan protein dalam jumlah yang sama. Lemak tubuh
pada umumnya disimpan sebagai berikut 50% di jaringan bawah kulit (subkutan),
45% di sekeliling organ dalam rongga perut, dan 55 % di jaringan intranuskuler
Karbohidrat
Karbohidrat memegang peranan penting karena merupakan sumber energi utama
bagi manusia harganya relatif murah. Semua karbohidrat berasal dari tumbuh-
tumbuhan melalui proses fotosintesis klorofil tanaman dengan bantuan sinar
matahari mampu membentuk karbohidrat sederhana glukosa di samping itu
dihasilkan O2 yang lepas di udara.
4) Vitamin Vitamin adalah zat-zat organik yang dibutuhkan dalam jumlah yang
sangat kecil dan pada umumnya tidak dapat dibentuk di dalam tubuh, vitamin
berperan dalam beberapa tahap reaksi metabolisme energi, pertumbuhan dalam
pemeliharaan tubuh, pada umumnya sebagai koenzim atau sebagai bahan dari
enzim. vitamin meliputi vitamin - vitamin larut lemak dan vitamin larut air.
Vitamin larut lemak A,D,E,K mempunyai peranan falit tertentu di dalam tubuh,
sedangkan vitamin yang larut air adalah vitamin C1, B1, B2, niosin, biotin,
asam pentotinot, B6, Folat, Vitamin B12.
Daftar Pustaka :
Kemenkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun
2014 Tentang Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta : Menteri Kesehatan RI; 2014
Kristiyanasari,W. 2009. ASI,Menyusui dan Sadari. Yogyakarta : Nuha Medika.
Mubarak, W.I. 2011. Sosiologi untuk Keperawatan:Pengantar dan Teori Jakarta:
Salemba Medika
Notoatmodjo, S. 2010. Ilmu Prilaku Kesehatan Jakarta:Rineka Cipta
Notosoedirjo, M dan Latipun. 2005 Kesehatan mental:konsep dan penerapannya edisi 4,
Malang: Universitas Muhamadiyah Malang
Roesli, U. 2009. Mengenal ASI Eksklusif Jakarta:
Trubus Agriwidya IKAPI . 2010. Inisiasi Menyusui Dini: Plus ASI Eksklusif
Jakarta:Pustaka Bunda
Soehadrjo, (1992). Perkembangan Makanan Pada Bayi dan Anak. Yogyakarta:
Kanisius Sunita. (2003). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama
Supariasa, Imade & Dewa, (2002). Penilaian Status Gizi Jakarta:EGC
Syafrudin & Karningsih. 2011. Penyuluhan KIA(Kesehatan ibu dan anak).
Jakarta Timur:CV.Trans Info Media