PUASA
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Disusun Oleh :
Fakultas Tarbiyah
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehinga penulis bisa menyelesaikan makalah
ini dengan baik, untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode Studi Fiqih, dan bisa
mengembangkan kemampuan penulis dalam makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini banyak kekukarangan dan jauh dari
kesempurnaan, sehingga saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan dalam
penyempurnaan makalah ini. atas saran, kritik maupun bantuannya penulis
mengucapkan terima kasih. Semoga yang ditulis didalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puasa merupakan salah satu ibadah yang dilaksanakan umat islam, yang
terdapat pada rukun islam yang keempat, ibadah puasa dapat membersihkan hati,
menyucikan jiwa dan menyehatkan tubuh. Ibadah puasa juga menjadi tolak ukur
dalam beribadah untuk meningkatkan kualitas seseorang, sebagai bukti ketaatan
kepada Allah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud puasa?
2. Apa saja syarat wajib puasa?
3. Apa saja rukun puasa?
4. Apa saja hal-hal yang membatalkan puasa?
5. Apa saja macam-macam puasa?
6. Kapan waktu yang diharamkan berpuasa?
C. Tujuan
1. Untuk menjelaskan apa itu puasa.
2. Untuk menjelaskan syarat wajib puasa.
3. Untuk menjelaskan rukun puasa.
4. Untuk menjelaskan hal-hal yang membatalkan puasa.
5. Untuk menjelaskan macam-macam puasa.
6. Untuk menjelaskan waktu yang haram berpuasa.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Puasa
Puasa terdiri dari kata " "الصيامdan " "الصومdua kata tersebut merupakan
dua mashdar yang makna keduanya secara bahasa adalah menahan diri.
Secara syara’ berarti menahan diri dari perkara yang membatalkan puasa
seperti makan, minum, atau yang lainnya dari terbitnya fajar hingga
terbenamnya matahari disertai niat kepada Allah, dengan syarat dan rukun
tertentu. Hal ini sudah dijelaskan dalam Q.S.Al-Baqarah ayat 183 yaitu :
Syarat-syarat wajib berpuasa itu ada tiga, tetapi dalam sebagian kitab salinan
disebutkan "( "اربعة الشياءempat perkara). Al-Qadhi Abu Syuja’ rahimahullah
dalam matan Abi Syuja’ mengatakan :
َّ اإلِ ْسالَ ُم َوال ُبلُ ْو ُغ َوال َع ْقل ُ َوالقُدْ َرةُ َعلَى ال: اء
ص ْو ِم ْ َص ْو ِم أَ ْر َب َع ُة أ
َ ش َي ِ ش َرائِ ُط ُو ُج ْو
َّ ب ال َ َو
Ada empat syarat wajib puasa: (1) islam, (2) baligh, (3) berakal, (4) mampu
menunaikan puasa.
2
1. Islam
Syarat berpuasa yang pertama adalah islam. Islam yaitu bersaksi tiada
tuhan selain Allah, dan Nabi Muhammad utusan Allah. Seorang muslim
wajib menjalankan ibadah puasa, karena puasa merupakan salah satu
rukun islam yang keempat.
2. Baligh
Syarat berpuasa yang kedua adalah baligh. Baligh merupakan pertanda
seseorang sudah dewasa yang berkewajiban melaksanakan syariat islam.
Perempuan dikatakan baligh apabila ia mengeluarkan darah yang
dihukumi haid, minimal pada umur 9 tahun. Laki-laki dapat dihukumi
baligh apabila ia sudah mernah mengalami mimpi basah.
3. Berakal
Syarat berpuasa yang ketiga adalah berakal. Dikatakan berakal karena
saat seseorang berpuasa memiliki akal yang sempurna. Jika seseorang
dalam keadaan gila maka tidak dikenakan hukum wajib berpuasa.
َّ ث عَنْ ال ّنائ ِِم َح ّتى َي ْس َت ْيقِ ُظ َو َع ِن اْل َم ْج ُن ْو ِن َح ّتى ُيفِ ْيقَ َو َع ِن ال
صبِ ِّى َح َّتى َي ْبل ُ َغ ٍ ُرف َِع اْل َقلَ ُم عَنْ َث َال
“Tiga golongan yang tidak terkena hukum syar’i: orang yang tidur sampai
ia terbangun, orang yang gila sampai ia sembuh, dan anak-anak sampai ia
baligh.” (Hadits Shahih, riwayat Abu Daud: 3822, dan Ahmad: 910. Teks
hadits riwayat al-Nasa’i)
4. Mampu menunaikan puasa
Syarat puasa yang terakhir adalah mampu menunaikan puasa. Apabila
tidak mampu melaksanakan puasa, maka wajib mengganti dibulan
berikutnya atau membayar fidyah.
C. Rukun Puasa
Rukun puasa atau kewajiban-kewajiban puasa menurut kitab fathul Qorib itu
ada 4 :
Kewajiban atau rukun puasa itu ada 4 perkara : (1) niat dengan hati. (2)
menahan diri dari makan dan minum. (3) menahan jima’ yang disengaja. (4)
1. Niat dengan
menahan muntahhati
yang disengaja.
3
Jika seseorang melakukan puasa wajib, seperti puasa ramadhan atau
puasa nadzar makawajib menempatkan niat pada malam hari. Sedangkan
dalil yang menjelaskan niat puasa Ramadhan dilakukan pada malam hari
adalah sabda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai
berikut:
ص َيا َم َق ْبل َ ْال َف ْج ِر َف َال صِ َيا َم لَ ُه
ِّ مَنْ لَ ْم َي ْج َم ِع ال
الى
َ سـنـَ ِة لِلـّ ِه تـَ َع
َّ ان هـَ ِذ ِه ال
ِ ضَ َض شـَ ْه ِر َرمـ َ ُنـَ َو ْيت
ِ ص ْو َم غـَ ٍد َعـنْ ا َ َداءِ فـَ ْر
4
D. Hal-Hal yang Membatalkan Puasa
5
Nifas adalah darah yang keluar setelah melahirkan. Masa minimal nifas
adalah 1 tetes, batas maksimalnya adalah 60 hari, sedangkan umum-
umumnya nifas adalah 40 hari.
8. Gila
Sudah jelas bahwa seseorang yang mengalami kejiwaan tidak diwajibkan
berpuasa. Apabila seseorang mengalami kejiwaan secara tiba-tiba maka
puasanya batal.
9. Murtad
Murtad adalah keluar dari islam. Ketika seseorang menjalankan ibadah
puasa kemudian murtad, maka otomatis puasa tersebut menjadi batal,
karena syarat wajib puasa salah satunya adalah islam.
E. Macam-Macam Puasa
1. Puasa Wajib
Puasa wajib dikerjakan bagi orang-orang dewasa, berakal sehat dan
mampu melaksanakan ibadah puasa. Adapun macam-macam puasa wajib
adalah sebagai berikut :
a. Puasa Ramadhan
Puasa ramadhan merupakan puasa yang dikerjakan pada bulan
Ramadhan selama satu bulan. Hukum puasa ramadhan yaitu fadu
‘ain atas tiap-tiap mukallaf, artinya apabila dikerjakan maka akan
mendapatkan pahala dan apabila ditinggalkan maka akan mendapat
dosa. Sebagai dalil atau dasar yang menyatakan bahwa puasa
Ramadhan itu ibadat yang diwajibkan Allah kepada tiap mukmin,
umat Muhammad Saw. dalam Firman Allah Swt dalam surah Al-
Baqarah ayat 183 :
6
Puasa kifarat atau juga biasa disebut puasa kafarat dalam Islam adalah
puasa untuk menembus suatu kesalahan tertentu yang telah ditetapkan oleh
Allah SWT (Puasa Bukan Hanya Saat Ramadhan) (Ahmad Sarwat)
(2014:28). Hukum puasa kifarat adalah wajib dikerjakan untuk
menebus berbagai jenis kesalahan atau pelanggaran yang dilakukan
oleh umat muslim. Kesalahan yang mewajibkan puasa kifarat adalah
seperti berikut :
➢ Kifarat karena tidak memenuhi nazar
➢ Kifarat karena jima’ di bulan Ramadhan
➢ Melakukan zihar kepada istri
➢ Membunuh secara tidak sengaja
➢ Mencukur rambut ketika ihram
➢ Berburu ketika ihram
➢ Mengerjakan haji dan umrah dengan cara Tamattu’ atau Qiran
2. Puasa Sunnah
Puasa sunnah memiliki keistimewaannya masing-masing. Ada
beberapa puasa sunnah yang dapat secara rutin di laksanakan, dan ada
pula beberapa puasa sunnah lainnya yang dilakukan pada waktu
7
tertentu saja. Sebagai seorang muslim, sudah seharusnya mengetahui
macam-macam puasa sunnah. Puasa sunnah menjadi lumbung pahala
yang dapat dimanfaatkan seluruh umat muslim pada waktu yang telah
ditentukan.
a. Puasa Syawal
Puasa Syawal adalah puasa sunnah yang dilakukan selama enam
hari pada bulan Syawal, setelah Hari Raya Idulfitri. Macam-
macam puasa sunnah dan niatnya ini dilakukan di tanggal yang
tidak ditentukan, boleh urut maupun acak, asal masih dalam bulan
Syawwal tetapi berurutan lebih afdal. Jadi, puasa wajib bulan
Ramadhan dan di tambah lagi dengan puasa enam hari bulan
Syawal dianggap seperti berpuasa setahun penuh.
Puasa dua kali seminggu bukan hanya sunnah, tetapi juga bisa
menjadi rutinitas yang menyehatkan bagi tubuh. Terdapat studi
yang menunjukkan bahwa puasa intermiten adalah kesempatan
bagi tubuh untuk membersihkan diri dari limbah dan
meningkatkan laju metabolisme seseorang, membantu membakar
lebih banyak kalori.
8
Daud AS. Dan ini adalah puasa yang paling afdhal. Lalu aku
(Abdullah bin Amru ra berkata) "Sesungguhnya aku mampu untuk
puasa lebih dari itu maka Nabi. berkata “tidak ada puasa yang
lebih afdhal dari itu." (HR Bukhari).
d. Puasa Asyura
Hari Asyura atau hari yang jatuh setiap tanggal 10 Muharram,
bulan pertama kalender Islam merupakan hari yang penuh sejarah.
Ini memiliki keistimewaan tersendiri di dalam Islam.
Puasa ini sangat dianjurkan. Hal ini bisa dilihat dari hadits riwayat
Ibnu Abbas ketika ditanyai tentang puasa di hari Asyura, lalu dia
berkata : "Saya tidak mengetahui Rasulullah SAW bersungguh-
sungguh untuk berpuasa kecuali pada hari ini, yakni hari Asyura"
(HR. Muslim).
e. Puasa Arafah
Bagi mereka yang tidak menunaikan haji, dianjurkan berpuasa
sembilan hari pertama Dzul-Hijjah (tanggal 10 adalah Idul Adha).
Secara khusus, Hari Arafah, yaitu tanggal 9 Dzul-Hijjah sangat
dianjurkan.
9
F. Waktu yang Diharamkan Berpuasa
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Puasa terdiri dari kata ""الصيامdan " "الصومdua kata tersebut merupakan
dua mashdar yang makna keduanya secara bahasa adalah menahan diri.
Secara syara’ berarti menahan diri dari perkara yang membatalkan puasa
seperti makan, minum, atau yang lainnya dari terbitnya fajar hingga
terbenamnya matahari disertai niat kepada Allah, dengan syarat dan rukun
tertentu.
2. Syarat wajib puasa yaitu islam, baligh, berakal, dan mampu menunaikan
puasa.
3. Rukun puasa yaitu niat dengan hati, menahan diri dari makan dan minum,
menahan jima’ yang disengaja, dan menahan muntah yang disengaja.
4. Hal-hal yang membatalkan puasa yaitu memasukkan sesuatu kedalam
lubang tubuh secara disengaja, memasukan benda kedalam salah satu
jalan, muntah secara disengaja, berhubungan seks secara disengaja, keluar
mani, haid atau menstruasi, nifas, gila, dan murtad.
5. Puasa ada 2 yaitu puasa wajib dan puasa sunah. Yang termasuk puasa
wajib yaitu puasa ramadhan, puasa nazar, dan puasa kafarat. Kemudian
yang termasuk puasa sunah yaitu puasa syawal, puasa senin-kamis, puasa
Nabi Daud, puasa asyura, puasa arafah, dan puasa sya’ban.
6. Waktu yang diharamkan berpuasa yaitu hari Raya Idul Fitri dan Idul
Adha, hari tasyrik (tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah).
7. Hari yang diragukan (penentu Ramadhan, apakah memasuki bulan
Ramadhan atau belum).
11
DAFTAR PUSTAKA
Anisya, Ninda. 2021. 11 Macam Puasa dalam Ajaran Islam, Keluarga Muslim Wajib
Tahu. https://www.popmama.com/life/relationship/ninda/macam-macam-puasa-
dalam-ajaran-agama-islam/4 (Diakses pada 9 April 2021)
Kumparan.com.Puasa Kifarat dan Tata Cara Membayar Kifarat. 6 April 2021, 08:34
[Diakses 9 April 2021]. https://kumparan.com/berita-update/puasa-kifarat-dan-tata-
cara-membayar-kifarat-1vUtbcBPoIv/full
Yuda, Alfi. 2021. Macam-Macam Puasa Sunnah, Lengkap dengan Bacaan Niat dan
Waktu Pelaksanaannya. https://www.bola.com/ragam/read/4497826/macam-macam-
puasa-sunnah-lengkap-dengan-bacaan-niat-dan-waktu-pelaksanaannya (Diakses 9
April 2021)
12