PENENTUAN RISIKO
Disusun oleh :
Kelompok 1
Suatu entitas dibentuk dan diorganisasikan agar dapat menjalankan tugas dan
fungsi dengan cara yang efektif, efisien, dan senantiasa patuh pada peraturan dan
ketentuan yang berlaku. Berdasarkan hal tersebut, manajemen suatu entitas diharuskan
untuk mampu merancang, menerapkan, dan mengevaluasi tata kelola, pengendalian, serta
manajemen risiko yang digunakan untuk menjalankan fungsi – fungsi yang ada untuk
mencapai tujuan serta sasaran organisasi.
Audit Berbasis Risiko (Risk Based Audit) adalah suatu teknik audit dimana semua
kegiatan audit yang dimulai dari perencanaan audit, pelaksanaan audit, dan pelaporan
hasil audit berbasis pada prioritas risiko perusahaan yang telah ditetapkan bersama
manajemen operasional dengan melakukan risk assessment.
a. Apa saja risiko-risiko kegagalan yang dapat mengancam pencapaian tujuan audit?
b. Pengujian audit mana yang seharusnya digunakan untuk memastikan bahwa
tujuan audit tercapai?
Satu risiko yang dapat muncul adalah memilih pengujian yang tidak tepat, yang
lainnya adalah penggunaan rencana dan teknik pengambilan sampel yang tidak tepat dan
lain sebagianya. Pengidentifikasian ketidakwajaran yang potensal merupakan persyaratan
mutlak untuk menentukan prosedur kontrol yang harus diterapkan. Pada kebanyakan
entitas, departemen audit internal akan menjadi pemain utama dalam penentuan risiko
yang mengarahkan laporan tahunan manajemen untuk mengemukakan kondisi sistem
kontrol. Pekerjaan auidtor internal yang berkelanjutan harus dipertimbangkan dalam
membuat leporan tersebut. Audit khusus mungkin dibutuhkan dalam beberapa entitas
untuk memastikan bahwa kelemahan yangditemukan selama tahun tersebut telah
diperbaiki pada tanggal laporan akhir.
Dalam mempertimbangkan risiko audit pada tingkat saldo akun atau kelompok
transaksi, seorang auditor harus mempertimbangkan asersi-asersi laporan keuangan.
Asersi adalah representasi manajemen yang terdapat dalam saldo akun, kelompok
transaksi dan pengungkapan. SAS mengidentifikasi lima asersi umum manajemen
(atau asersi laporan keuangan)-keterjadian atau keberadaan, kelengkapan, hak dan
kewajiban, penilaian atau alokasi, serta penyajian dan pengungkapan. Misalnya,
manajemen menyatakan bahwa utang usaha untuk sebuah divisi pada tanggal 30
Agustus sejumlah $70.000 merupakan pernyataan bahwa:
Pada tingkat saldo akun atau kelompok transaksi, risiko audit terdiri atas:
a. Risiko bahwa saldo atau kelompok dan asersi terkait mengandung salah saji baik
oleh dirinya sendiri atau dengan yang lainnya yang bias berdampak material
terhadap laporan keuangan
b. Risiko bahwa auditor tidak akan medeteksi salah saji tersebut jika memang terjadi.
Jadi risiko audit pada tingkat saldo atau kelompok memiliki 3 komponen (risiko
bawaan, risiko control, dan risiko deteksi)
https://www.academia.edu/35251749/modul_strategi_penentuan_risiko.docx
https://raharja.ac.id/2020/04/28/e-commerce-perdagangan-elektronik/
https://www.kompasiana.com/lajus5tdhdtk/57104f15cf7a611f06e08ab0/perdagangan-
elektronik-ecommerce
file:///C:/Users/WINDOW~1/AppData/Local/Temp/18-76-1-PB.pdf