Anda di halaman 1dari 1

Indonesia merupakan sentra tanaman jagung, terutama wilayah Jawa Timur.

Tanaman jagung
sendiri di Indonesia termasuk kedalam kategori tanaman palawija dikarenakan tanaman jagung
dibudidayakan secara umum digunakan untuk tingkat konsumsi rumah tangga. Tanaman jagung
termasuk tanaman penting kedua setelah padi, mengingat hasil panen dapat multifungsi, seperti
dijadikan tingkat konsumsi rumah tangga, bahan pakan ternak, dan dapat dijadikan bahan baku
industri. Tanaman jagung memiliki kandungan karbohidrat tinggi. Jagung (Zea mays L) adalah
salah satu komoditi memiliki potensi besar sebagai pengganti padi dikarenakan jagung memiliki
kandungan karbohidrat 16,6% sedangkan beras 55,5% (Kadekoh, 1996). Jagung merupakan
tanaman semusim determinan, dan satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh
pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk pertumbuhan
generatif.
Produktivitas untuk tanaman jagung skala nasional tergolong rendah, dengan kondisi tersebut
menjadikan tantangan untuk breeder dalam merakit varietas unggul. Kultivar unggul dapat
diperoleh melalui kegiatan pemuliaan tanaman. Salah satu langkah dalam kegiatan pemuliaan
tanaman adalah perluasan keragaman genetik melalui hibridisasi atau persilangan. Persilangan
merupakan salah satu upaya untuk menambah variabilitas genetik dan memperoleh genotipe baru
yang lebih unggul.
Tanaman jagung mempunyai komposisi genetik yang sangat dinamis karena cara penyerbukan
bunganya menyilang. Cara mengawinkan tanaman jagung ialah kepala putik dibungkus oleh
plastik disebabkan dihindari terjadinya perkawinan secara alami atau perkawinan yang
disebabkan oleh serangga yang hinggap. Terdapat tiga langkah dalam pembentukan varietas
hibrida: (1) membentuk galur inbrida, secara normal dengan melakukan beberapa generasi silang
dalam (inbreeding) pada species tanaman menyerbuk silang; (2) menilai galur inbreed
berdasarkan uji daya gabung umum dan daya gabung khusus untuk menentukan kombinasi-
kombinasi varietas hibrida; (3) menyilangkan pasangan galur murni yang tidak berkerabat untuk
membentuk varietas hibrida F1

Anda mungkin juga menyukai