ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN AN.M DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN NUTRISI DAN CAIRAN
DI RUANG PRINGGODANI RS EMANUEL KLAMPOK
Di susun oleh :
D III KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGESTI WALUYO
PARAKAN
2020/2021
DAFTAR ISI
Contents
DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................3
A. LATAR BELAKANG.................................................................................................3
B. TUJUAN......................................................................................................................4
C. RUMUSAN MASALAH............................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
A. ANATOMI FISIOLOGI..............................................................................................5
B. DEFINISI....................................................................................................................6
C. TANDA DAN GEJALA.............................................................................................6
D. MEKANISME TERJADINYA...................................................................................7
PATHWAY................................................................................................................................8
E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK...................................................................................8
F. PENATALAKSANAAN................................................................................................8
BAB III.......................................................................................................................................9
A. IDENTITAS PASIEN.................................................................................................9
B. RIWAYAT PENYAKIT.............................................................................................9
C. PENGKAJIAN SAAT INI........................................................................................10
D. PROGRAM TERAPI................................................................................................15
F. HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG.....................................................................17
G. ANALISA DATA.....................................................................................................18
H. DIAGNOSIS KEPERAWATAN (BERDASARKAN PRIORITAS).......................19
I. RENCANA KEPERAWATAN....................................................................................19
J. IMPLEMENTASI.........................................................................................................21
K. EVALUASI...............................................................................................................24
BAB IV....................................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................27
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh
tetap sehat. Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah
merupakan salah satu bagian dari fisiologi homeostatis. Keseimbangan cairan
dan elektrolit melibatkan komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh.
Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air ( pelarut) dan zat tertentu (zat
terlarut). Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel
-
partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan. Cairan dan
elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, dan cairan
intravena (IV) dan didistribusi ke seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan
dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh total dan
elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit
saling bergantung satu dengan yang lainnya; jika salah satu terganggu maka akan
berpengaruh pada yang lainnya.
Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu : cairan intraseluler dan
cairan ekstraseluler. Cairan intraseluler adalah cairan yang berda di dalam sel di
seluruh tubuh, sedangkan cairan akstraseluler adalah cairan yang berada di luar
sel dan terdiri dari tiga kelompok yaitu : cairan intravaskuler (plasma), cairan
interstitial dan cairan transeluler. Cairan intravaskuler (plasma) adalah cairan di
dalam sistem vaskuler, cairan intersitial adalah cairan yang terletak diantara sel,
sedangkan cairan traseluler adalah cairan sekresi khusus seperti cairan
serebrospinal, cairan intraokuler, dan sekresi saluran cerna.
B. TUJUAN
C. RUMUSAN MASALAH.
1. Menguraikan keseimbangan intake & output?
A. ANATOMI FISIOLOGI
Virginia Henderson dalam potter peri (1997 membagi kebutuhan dasar manusia
ke dalam 14 komponen sebagai berikut :
a. Bernafas secara normal.
b. Makan dan minum yang cukup
c. Eliminasi (buang air besar dan kecil )
d. Bergerak dan mempertahankan postur yang diinginkan
e. Tidur dan istirahat .
f. Memilih pakaian yang tepat .
g. Mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran yang normal dengan
menyesuaikan bagian yang digunakan untuk memodifikasi lingkungan.
h. Menjaga kebersihan diri dan penampilan
i. Menghindari bahaya dari lingkungan dan menghindari membahayakan orang.
j. Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengekspresikan emosi kebutuan,
kehawatiran dAn opini.
k. Beribadah sesuai agama dan kepercayaan .
l. Bekerja sedemikian rupa sebagai modal untuk membiayai kebutuhan hidup .
m.Bermain atau berpartisipasi dalam berbagai bentuk rekreasi n.
n. Belajar menemukan atau memuaskan rasa ingin tahu yang mengarah pada
perkembangan yang normal dan penggunaan fasilitas kesehatan yang tersedia
(Mubarok 2015)
B. DEFINISI
Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air (pelarut) dan zattertentu (zat terlarut).
Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel- partikel bermuatan listrik yang
disebut ion jika berada dalam larutan (Abdul H,2008).Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah
suatu proses dinamik karenametabolisme tubuh membutuhkan perubahan yang tetap dalam
beresponterhadap stressor fisiologis dan lingkungan (Tarwoto & Wartonah,
2004).Keseimbangan cairan yaitu keseimbangan antara intake dan output.Dimana pemakaian
cairan pada orang dewasa antara 1.500ml - 3.500ml/hari, biasanya pengaturan cairan tubuh
dilakukan dengan mekanisme haus.Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui
makanan,minuman, dan cairan intravena (IV) dan didistribusi ke seluruh bagian
tubuh.Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dariair tubuh
total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh. Keseimbangancairan dan elektrolit saling
bergantung satu dengan yang lainnya; jika salah satuterganggu maka akan berpengaruh pada
yang lainnya
D. MEKANISME TERJADINYA
Radiasi
Transfer panas dari permukaan suatu obyek ke permukaan obyek lainnya tanpa
kontak langsung diantaranya keduanya. panas pada 85% area luas permukaan tubuh
diradiasikan lingkungan. Fase kontruksi periver meningkatkan aliran darah dari
organ dalam ke kulit meningkatkan kehilangan panas
Konduksi
Transfer panas dari dan melalui kontak langsung antara dua obyek benda padat, cair
dan gas mengkonduksi panas melalui kontak saat kulit yang hangat menyentuh
obyek yang lebih dingin panas akan hilang
Konveksi
Transfer panas melalui gerakan udara panas konduksi ke udara terlebih dahulu
sebelum dibawa ke aliran konveksi kehilangan panas melalui konveksi sekitar 15%
Evaporasi
Transfer energi panas zat cairan berubah menjadi energi gas tubuh kehilangan panas
secara kontinu melalui Evaporasi sekitar 600-900 cc air tiap harinya menguap dari
kulit dan paru-paru sehingga kehilangan air dan panas
Diaforesis
Persipirasi yang tampak dan umumnya terjadi pada Dahi dan dada bagian atas.
Evaporasi yang berlebihan akan menyebabkan sisik pada kulit dan rasa gatal dan
pengeringkan nafas dan faring.
PATHWAY
E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan darah lengkap: mengidentifikasi sel darah merah, sel darah putih dan
trombosit.
Pemeriksaan cairan Serebrospinal.
F. PENATALAKSANAAN
Secara fisik
-Anak demam ditempatkan dalam ruangan bersuhu normal.
-Pakaian anak diusahakan tidak tebal.
-Memberikan minum yang banyak karena kebutuhan air meningkat.
-Memberi kompres.
Obat- obatan
Pemberian obat antipiretik merupakan pilihan utama dalam menurunkan demam.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. IDENTITAS PASIEN
B. RIWAYAT PENYAKIT
a. Keluhan utama
Keluarga pasien mengatakan badan pasien panas sudah 1 minggu yang lalu.
Keluarga pasien mengatakan semenjak satu Minggu yang lalu pasien telah
merasakan badan panas, pusing, lemes, bibir terasa perih, dan perut sakit. Lalu
kemudian pasien dibawa periksa kerumah sakit Emanuel dibagian poli anak. Disana
diberikan infus KN3A lalu dibawa ke ruang Gatotkaca 7
Keluarga pasien mengatakan tidak memiliki Riwayat typhoid fever atau penyakit yang lain.
e. Riwayat alergi
Sebelum sakit : Keluarga pasien mengatakan bahwa sehat adalah hal yang paling penting dan
harus disyukuri.
Sesudah sakit : Keluarga pasien mengatakan bahwa kesehatan itu penting dan menerima sakit
yang dirasakan saat ini dengan ikhlas.
Intake makanan
Sebelum sakit : Keluarga pasien mengatakan pasien biasa makan 3x sehari dengan satu porsi
sekali makan.
Sesudah sakit : Keluarga pasien mengatakan pasien makan 3x sehari dengan ½ porsi dari
Makanan yang disediakan oleh RS dengan tekstur makanan lunak.
Intake cairan
Sebelum sakit : Keluarga pasien mengatakan pasien biasa minum 1000 cc.
Sesudah sakit : Keluarga pasien mengatakan pasien minum 500 cc.
3. Pola eliminasi
i. Buang air besar
Sebelum sakit : Keluarga pasien mengatakan BAB kurang lebih 1-2 kali dalam sehari ,
dengan konsentrasi agak lunak dan berbau khas feses.
Sesudah sakit : Keluarga pasien mengatakan pasien belum bisa BAB dari 3 hari yang lalu.
Sebelum sakit : Keluarga pasien mengatakan BAK kurang lebih 5-6 kali sehari dengan
warna Kuning bening dan bauk has urine.
Sesudah sakit : Keluarga pasien mengatakan pasien BAK kurang lebih 2-3 sehari .
Toileting
Berpakaian
Berpindah
Ambulasi / ROM
Oksigenasi : Keluarga pasien mengatakan tidak ada masalah dengan pernafasan dan tidak
memiliki Riwayat penyakit paru.
Sebelum sakit : keluarga pasien mengatakan pasien ingin selalu dalam keadaan sehat.
Sesudah sakit : Keluarga pasien mengatakan pasien merasa lemas,sedikit cemas,dan pasien
ingiin segera sembuh agar bisa kembali beraktuvitas dan bermain.
Gambar diri : Keluarga pasien mengatakan pasien harus semangat agar cepat
sembuh dan berkumpul bersama keluarga dan teman-
teman, bisa makan banyak dan enak.
Identitas diri : Keluarga pasien mengatakan pasien bersyukur diciptakan
sebagai laki-laki.
Peran diri : Keluarga pasien mengatakan pasien sebagai anak dirumahnya.
Ideal diri : Keluarga pasien mengatakan pasien ingin segera sembuh supaya
bisa beraktivitas dan berkumpul dengan keluarga dan bermain
dengan teman-temannya.
Harga diri : Keluarga pasien mengatakan pasien senang diperhatikan oleh
keluarga dan temannya walaupun pasien sedikit malu atau
cemas dengan kondisi pasien juga ingin segera sembuh.
Keluarga pasien mengatakan pasien badannya panas, pusing, lemas, bibir terasa perih dan
sakit perut.
BB / TB : 19,3 kg,127
Leher
Tidak teraba masa dileher, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening dan tyroid dileher.
Inspeksi : dada simetris, tidak ada kelainan dada, tidak ada lesi, tidak ada bekas luka,iktus
cordis terlihat.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, iktus cordis teraba selebar jari.
Abdomen :
Inspeksi : Abdomen simetris, tidak ada bekas luka, tidak ada kelainan.
Inguinal :
Inspeksi : Inguinal dan genetalia bersih , tidak kelainan.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
Reflek Patologis
Babinski, Kerniq sign, Brudzinski Sign
D. PROGRAM TERAPI
E. Program terapi
Efek
Samping Mual, muntah, sakit kepala
Obat
Cara
pemberian
Mekanism Menghambat ikatan serotonin pada reseptor 5HT3 sehingga
e Kerja membuat penggunaannya tidak mual dan berhenti muntah.
HEMATOLOGI DARAH
WIDAL
II
IMUNOSEROLOGI
G. ANALISA DATA
1. Hipertermia (0130) b.d suhu tubuh diatas rentang normal tubuh d.d DS: pasien
mengatakan lemas, dehidrasi DO : pasien tampak lemas, bibir pecah-pecah
2. Resiko jatuh ( D.0143) ditandai dengan gangguan keseimbangan
3. Resiko ketidakseimbangan (0037) d.d ketidakseimbangan cairan (ms.dehidrasi dan
intoksisasi)
I. RENCANA KEPERAWATAN
E: jelaskan jenis,
penyebab dan
penyebab dan peranya
ketidakseimbangan
elektrolit
K: kolaborasi
pemberian suplemen
elektrolit (mis oral
,NGT , iv )
J. IMPLEMENTASI
K. EVALUASI
P:lanjutkan intervensi
P: lanjutkan intervensi
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN.